ATRIANA
DWI GUSNA
MISKA ASMINAH
NAYSA AQILAH
MUH.ANZAR SAPUTRA
MUH.FADHIL RISQAL
XII.IA.1
Sesuai fakta sejarah, Pancasila tidak terlahir
dengan seketika pada tahun 1945, tetapi membutuhkan
proses penemuan yang lama, dengan dilandasi oleh
perjuangan bangsa dan berasal dari gagasan dan
kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Proses
konseptualisasi yang panjang ini ditandai dengan
berdirinya organisasi pergerakan kebangkitan nasional,
partai politik, dan sumpah pemuda.
Pembentukan BPUPKI
Jepang memberi janji kepada Indonesia bahwa
akan diberi merdeka pada tanggl 24 Agustus 1945,
sehingga untuk mewujudkan janji tersebut berdirilah
BPUPKI (Dokuritsu Zyunbii Tioosakai). Badan ini
beranggota 60 orang, diketuai dr. Radjiman
Wedjodiningrat, dan wakil ketua Raden Panji Soeroso
serta Ichubangasa (Jepang).
A. Sidang Pertama
BPUPKI (29 Mei -
1 Juni 1945) 1. Muhammad Yamin
Pada tanggal 29 Mei 1945 berpidato
Dalam usaha merumuskan mengemukakan usulannya tentang lima
dasar negara (Pancasila), dasar sebagai berikut:
Peri Kebangsaan
muncul usulan-usulan Peri Kemanusiaan
pribadi yang dikemukakan Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan, dan
oleh : Kesejahteraan Rakyat.
Dia berpendapat bahwa ke-5 sila
yang diutarakan tersebut berasal dari
sejarah, agama, peradaban, dan hidup
ketatanegaraan yang tumbuh dan
berkembang sejak lama di Indonesia.
Setelah berpidato Muhammad Yamin menyampaikan
usulan tertulis tentang rancangan UUD yang didalamnya
terdapat rumusan lima asas negara merdeka yaitu :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kebangsaan Persatuan Indonesia
c. Rasa Kemanusiaan Yang adil dan beradab
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Soepomo (31 Mei 1945 ) menyampaikan pokok-pokok
pikirannya sebagai berikut :
a. Paham Negara Persatuan
b. Warga negara hendaknya tunduk kepada Tuhan dan
supaya ingat kepada Tuhan (Perhubungan negara
dan agama)
c. Sistem badan permusyawaratan
d. Ekonomi negara bersifat kekeluargaan
e. Hubungan antara bangsa yang bersifat Asia Timur
Raya
3. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 mengemukakan
Pancasila sebagai dasar negara dalam pidato
spontannya yang selanjutnya dikenal dengan judul
"Lahirnya Pancasila". Ir. Soekarno merumuskan
dasar negara:
• Kebangsaan Indonesia
• Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan
• Mufakat atau Demokrasi
• Kesejahteraan Sosial
• Ketuhanan yang berkebudayaan
Ketiga usulan rumusan dasar negara tersebut tidak
ada yang ditetapkan sebagai dasar negara, maka
dibentuklah Panitia Kecil (Panitia Sembilan) yang
terdiri atas :
Soekarno (ketua), Moh. Hatta, Moh. Yamin, Achmad
Soebardjo, Wachid Hasyim, Agus Salim, Abdulkahar
Moedzakir, Abikusno Tjokrosoejoso, AA. Maramis.
Panitia Kecil berhasil menyusun Piagam Jakarta
(Jakarta Charter) nama ini diberikan oleh M. Yamin :
22 Juni 1945, yaitu dokumen yang berisikan asas dan
tujuan negara Indonesia Merdeka.
Rumusan Dasar Negara dalam Piagam
Jakarta :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
B. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli) 1945
Menghasilkan:
1. Dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila seperti dalam Piagam
Jakarta.
2. Bentuk negara republik (hasil kesepakatan dari 55 suara dari 64
yang hadir).
3. Wilayah Indonesia disepakati meliputi wilayah Hindia Belanda +
Timor Timur + Malaka (39 suara).
4. Dibentuk tiga panitia kecil:
a. Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno.
b. Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai Moh. Hatta.
c. Panitia Pembela Tanah Air, diketuai Abikusno Tjokrosoejoso.
Pembentukan PPKI (Dokuritsu Zyunbii Inkai)
Diputuskan :
1. Mengesahkan Pembukaan UUD 1945
2. Mengesahkan Rancangan Hukum Dasar menjadi UUD
1945
3. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Hoh.
Hatta sebagai wakil presiden.
4. Sebelum terbentuknya MPR kekuasaan dijalankan oleh
presiden dengan bantuan Komite nasional.
Menurut Inpres RI No.12 tahun 1968 (13 April 1968),
telah menguatkan keberadaan Pancasila yang tata
urutan dan rumusan sila-silanya ada pada alenia ke-
4 Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan oleh PPKI
(18 Agustus 1945) yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijakanaan
dalam permusyawaratan / Perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Berdasarkan sejarah, ada tiga rumusan dasar negara yang
dinamakan Pancasila, yaitu rumusan konsep Ir.
Soekarno yang dibacakan pada pidato tanggal 1 Juni 1945
dalam sidang BPUPKI, rumusan oleh Panitia Sembilan
dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan
pada Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yang
disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945.