Anda di halaman 1dari 13

MEGALISTA 2161000420060

Pengawasan (Controlling)
proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung
pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Tujuan Pengawasan
• Menemukan dan menghilangkan kemacetan yang
mungkin timbul.
• Melakukan pencegahan dan perbaikan kesalahan
yang ada.
• Mencegah penyimpangan
• Mengadakan koreksi apakah hasil sesuai rencana,
• Memperoleh efisiensi dan efektifitas.
• Mendidik pegawai dan mempertebal rasa
tanggung jawab.
Secara singkat pengawasan dapat dilakukan
pada bidang :
Produksi
Pemasaran
Keuangan
Personalia
Administrasi (Perkantoran)
Fungsi Pengawasan
1. Menetapkan standar prestasi.
2. Mengukur prestasi yang sedang berjalan dan
membandingkannya dengan standar yang telah
ditetapkan.
3. Mengambil tindakan untuk memperbaiki
prestasi yang tidak sesuai dengan standar.
tipe pengawasan
1. Pengawasan Pendahuluan (Feedforward
Control’s)
2. Pengawasan Berjalan (Concurrent Control’s)
3. Pengawasan Umpan Balik (Postaction
Control’s)
Prinsip-Prinsip Pengawasan
1. Titik Kontrol Strategis (Strategic Point Control)
2. Umpan Balik (Feedback)
3. Kontrol yang Fleksibel (Flexible Control)
4. Kesesuaian Organisasi (Organizational
Suitability)
5. Kontrol Diri (Self Control)
6. Kontrol Langsung (Direct Control)
7. Faktor Manusia (Human Factor)
Pengawasan Merupakan Aspek
Penting dalam Manajemen
a. Adanya perubahan di lingkungan organisasi
b. Organisasi menjadi semakin kompleks
c. Timbulnya kesalahan-kesalahan dalam
bekerja
d. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan
wewenang
Sifat dan Waktu Pengawasan
1. Preventif Control
2. Represive Control
3. Pengawasan yang dilakukan di tengah
proses penyimpangan terjadi
4. Pengawasan berkala
5. Pengawasan mendadak
Karakteristik Sistem Pengawasan yang
Efektif
1) Akurat
2) Tepat waktu
3) Obyektif dan Komprehensif
4) Dipusatkan pada titik pengawasan strategis
5) Ekonomis
6) Fleksibel
7) Dapat diterima oleh seluruh anggota organisasi
8) Dapat diorganisasikan dengan arus pekerjaan
organisasi
Cara – Cara Pengawasan yang Baik
1. Pengawasan harus mendukung sifat atau kebutuhan
dari kegiatan.
2. Pengawasan harus segera melaporkan setiap ada
penyimpangan, jika ada penyimpangan yang terlambat
diatasi maka hal itu akan menjadi parah dan memperumit
tindakan korektif yang akan dilakukan.
3. Pengawasan harus berorientasi jauh ke depan.
4. Pengawasan harus akurat dan obyektif.
5. Pengawasan harus fleksibel.
6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
Langkah-langkah dan Proses
Pengawasan
1) Menetapkan standard and metode untuk mengukur prestasi.
2) Mengukur prestasi kerja, hal ini merupakan proses yang berkesinambungan
dan berulang-ulang yang frekuensinya tergantung pada jenis aktiitasnya,
sebaiknya dilakukan dengan segera agar waktunya tidak terlalu panjang.
3) Menentukan apakah prestasi kerja memenuhi standar
4) Merupakan kelanjutan dari kedua langkah terdahulu yaitu
membandingkan antara langkah pertama dan langkah kedua.
5) Mengambil tindakan korektif, apabila tidak ada penyimpangan pada
langkah pertama dan kedua maka manajemen tidak perlu melakukan
tindakan apa-apa.

Anda mungkin juga menyukai