Anda di halaman 1dari 41

HERNIA

NALAR PATRISIA 110 2001 182

MIMIN OKTAVIANA 110 2002 165


HERNIA
 penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian yang lemah dari dinding
rongga yang bersangkutan.
 Hernia terdiri dari
♥ cincin
♥ kantong
♥ isi hernia
 Menurut sifatnya hernia dibedakan menjadi :
1. hernia reponibel
isi hernia dapat keluar dan masuk lagi
kedalam rongga asal
2. hernia irreponibel / hernia akreta
isi kantong hernia tidak
dapat dikembalikan kedalam rongga
asal, karena perlengketan isi kantong
dengan peritonium kantong hernia.
3. hernia inkarserata
isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi kantong
terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam
rongga perut disertai terjadinya gangguan pasase
usus
4. hernia strangulata
isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi kantong
terperangkap dan terjadi gangguan pasase usus
serta gangguan vaskularisasi sehingga dapat
terjadi nekrosis.
HERNIA INGUINALIS
 Kanalis inguinalis :
 Kraniolateral : annulus unguinalis internus
 Medial bawah : annulus inguinalis eksternus
 Atap : aponeurosis m. oblikus
eksternus.
 Dasar : ligamentum inguinale
ETIOLOGI
♥ prosesus vaginalis yang tidak menutup
♥ anulus inguinalis internus yang lebar
♥ peninggian tekanan intraabdomen
♥ kelemahan otot dinding perut karena usia
DIAGNOSIS
 hernia reponibel benjolan dilipat paha
yang muncul pada waktu berdiri, batuk,
bersin, atau mengedan dan menghilang
setelah berbaring.
 hernia inkarserasi dan strangulasi
mual atau muntah
Gambaran klinik
jenis Reponibel nyeri obstruksi sakit toksik
Reponibel/ + - - - -
bebas
Ireponibel/ - - - - -
akreta
Inkarserata - + + + -
Strangulata - ++ ++
++ +
HERNIA INGUINALIS LATERALIS / INDIREK

keluar dari rongga peritoneum melalui annulus


inguinalis internus yang terletak sebelah lateral
dari pembuluh darah epigastrika inferior,
kemudian masuk kedalam kanalis inguinalis
dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari
annulus inguinalis eksternus
Diagnosis banding
 Hidrokel
batas atas tegas , tidak dapat dimasukkan kembali.
Testis pada pasien hidrokel tidak dapat diraba.
Pemeriksaan transiluminasi positif.
 limfadenopati inguinal.
Perhatikan apakah ada infeksi pada kaki sesisi.
 testis ektopik, yaitu testis yang masih berada di
kanalis inguinalis.
 lipoma atau herniasi lemak properitoneal melalui
cincin inguinal.
 orkitis
HERNIA INGUINALIS MEDIALIS / DIREK

 Hernia yang melalui dinding inguinal posteromedial


dari vasa epigastrika inferior di daerah yang dibatasi
segitiga Hasselbach.
 Direk langsung menuju anulus inguinalis
eksternus
 segitiga Hasselbach, daerah yang dibatasi oleh :
Inferior : ligamentum inguinale,
Lateral : pembuluh darah epigastrika
inferior
Medial : tepi otot rectus
 Dasar segitiga Hasselbach dibentuk oleh facia
transversa yang diperkuat oleh serat
aponeurosis m. transversus abdominis yang
kadang-kadang tidak sempurna sehingga
daerah ini potensial untuk menjadi lemah.
Gambaran klinik
 Inspeksi :
- pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha yang
timbul pada waktu mengedan , batuk atau mengangkat beban
berat dan menghilang pada waktu istirahat baring.
- bayi dan anak-anak adanya benjolan yang hilang timbul
dilipat paha biasanya diketahui oleh orang tua.
Palpasi : dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba
konsistensinya, dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat
direpoisi. Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk atau
jari kelingking pada anak-anak, kadang cincin hernia dapat
teraba berupa annulus inguinalis yang melebar.
kadang ditemukan silk sign, yaitu teraba gesekan dari 2
lapisan kantong yang kosong
PENATALAKSANAAN

 konservatif
- reposisi isi kantong
- penggunaan penyangga
 operatif
- anak-anak : herniotomi
- dewasa : herniotomi dan herniorafi
Berbagai metode herniorafi

 Memperkecil anulus inguinalis internus dengan jahitan


terputus
 Menutup dan memperkuat facia transfersa
 Metode Bassini
menjahitkan facia transversa m. rectus abdominis dengan m.
oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama
conjoint tendon ke ligamentum inguinale Poupart
 Metode Mc Vay
 menjahitkan fascia tranversa, M. tranversus abdominis, M.
oblikus internus abdominis ke ligamentum Cooper
HERNIA FEMORALIS

 Batas kranioventral : ligamentum inguinalis


 Batas kaudodorsal : pinggir os pubis yang
terdiri dari ligamentum Iliopektineale
(ligamentum Cooper )
 Batas lateral : v. emoralis
 Batas medial : ligamentum lakunare
Gimbernati.
Gambaran klinik

 benjolan dilipat paha yang muncul terutama pada


waktu melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan
intraabdomen seperti mengankat barang atau batuk.
hilang pada waktu berbaring.
 Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan lunak
dilipat paha dibawah ligamentum inguinale di medial
V. femoralis dan lateral tuberkulum pubikum.

Penatalaksaan
 Operasi terdiri dari herniotomy disusul dengan
hernioplasty dengan tujuan menjepit annulus femoralis.
HERNIA UMBILIKALIS
 Hernia umbilikalis merupakan hernia congenital pada
umbilicus yang hanya ditutup peritoneum dan kulit,
berupa penonjolan yang mengandung isi rongga perut
yang masuk melalui cincin umbilicus.
 Angka kejadian hernia ini lebih tinggi pada bayi
premature.
 Hernia umbilikalis pada orang dewasa merupakan
lanjutan hernia umbilikalis pada anak.
 Peninggian tekanan karena kehamilan, obesitas atau
asites merupakan factor predisposisi.
Gejala klinik
 Umumnya tidak menimbulkan nyeri dan

sangat jarang terjadi ulserasi.


 Pada orang dewasa inkaserasi lebih sering

terjadi.
Penatalaksanaan

 Usaha untuk mempercepat penutupan dapat


dikerjakan dengan mendekatkan tepi kiri dan kanan
kemudian memancangkannya dengan pita perekat
(plester) untuk 2 – 3 minggu.
 Dapat pula digunakan uang logam yang
dipancangkan di umbilicus untuk mencegah
penonjolan isi rongga perut.
 Bila sampai usia 1,5 tahun hernia masih menonjol
maka umumnya diperlukan koreksi operasi.
 Pada cincin hernia yang melebihi 2 cm jarang terjadi
regresi spontan dan lebih sukar diperoleh penutupan
dengan tindakan konservatif
HERNIA PARAUMBILIKALIS

 Merupakan hernia melalui suatu celah digaris


tengah di tepi cranial umbilicus, jarang terjadi
ditepi kaudalnya.
 Penatalaksanaannya yaitu berupa operasi.
HERNIA EPIGASTRIKA

 Hernia epigastrika atau hernia linea alba


adalah hernia yang keluar melalui defek
dilinea alba antara umbilicus dan prosesus
xifoideus.
 Isi hernia terdari penonjolan jaringan lemak
preperitoneal dengan atau tanpa kantong
peritoneum. Linea alba dibentuk oleh anyaman
serabut aponeurosis lamina anterior dan
posterior sarung M. rektus.
Gambaran klinik
 Perut kurang enak dan mual.

 Bila hernia kecil dan sukar diraba, biasanya

menimbulkan keluhan yang samar – samar.

Penatalaksanaan
 Terapi bedah merupakan reposisi isi hernia dan

menutup defek di linea alba.


HERNIA VENTRALIS

 Hernia ventralis adalah nama umum untuk


semua hernia didinding perut bagian
anterolateral seperti hernia sikatrik. Hernia
sikatrik merupakan penonjolan peritoneum
melalui bekas luka operasi yang baru maupun
yang lama.
 Factor predisposisinya adalah infeksi luka
operasi, dehisensi luka, teknik penutupan luka
operasi yang kurang baik, jenis insisi, obesitas,
peninggian tekanan intra abdomen. Keadaan
umum pasien yang kurang baik seperti pada
mal nutrisi dan juga pemakaian obat steroid
yang lama juga merupakan factor predisposisi
Penatalaksanaan

 Pengelolaan konservatif menggunakan alat


penyanggah atau korset elastic khusus dapat
digunakan untuk sementara atau lebih lama
bila ada kontraindikasi pembedahan.
 Terapi operatif berupa herniotomy dan
hernioplasty dengan tujuan menutup defek
dilapisan muskuloaponeurosis. Bila defek
besar diperlukan bahan sintetis seperti marleks.
HERNIA RICTHER

 Hernia yang jarang ditemukan, kebanyakan


ditemukan pada hernia femoralis atau
obturatoria.

 Komplikasi dapat berupa strangulasi sehingga


terjadi perforasi usus yang pada hernia
femoralis tampak seperti abses di daerah
inguinal.
HERNIA LITTRE

 Hernia yang sangat jarang ditemukan ini


merupakan hernia yang mengandung divertikel
Meckel.
HERNIA SPIEGHEL

 Merupakan hernia interstitial dengan atau


tanpa isinya melalui facia spieghel.
 Jarang dijumpai, biasanya pada usia 40-70
tahun.
 Diagnosis ditegakkan dengan ditemukan
benjolan di sebelah atas titik Mc Burney kanan
atau kiri pada tepi lateral M. rectus abdominis.
 Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan USG.
 Pengelolaan terdiri dari herniotomy dan
hernioplasty.
HERNIA OBTURATORIA

 Merupakan hernia yang melalui foramen


obturatorium.
 Hernia ini dapat berlangsung dalam 4 tahap, pertama
tonjolan lemak retroperitoneal masuk kedalam kanalis
obturatorius, kedua disusul oleh tonjolan peritoneum
parietal, ketiga kantong hernia ini mungkin di isi oleh
lekuk khusus, ke empat yang dapat mengalami
inkarserasi parsial seiring secara Richter atau total.
 Diagnosis dapat ditegakkan atas dasar adanya
keluhan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan
parestesi didaerah panggul, lutut, dan bagian
medial paha akibat penekanan pada N.
obtiratorius ( tanda Howship-Romberg ) yang
patognomonik
HERNIA PERINEALIS
 Merupakan tonjolan hernia pada perineum
melalui defek dasar panggul.
 Pada diagnosis tampak dan teraba banjolan di
perineum yang mudah keluar masuk dan
jarang inkarserasi.
 Pengelolaan operatif dianjurkan dengan
peningkatan transperitoneal, perineal, atau
kombinasi abdomen dan perineal.
HERNIA SKROTALIS

 Merupakan hernia inguinalis lateralis yang


mencapai skrotum.
 Diagnosis ditegakkan atas dasar benjolan yang
dapat direposisi, atau jika tidak dapat
direposisi atas dasar tidak ada pembatasan
jelas disebelah cranial dan adanya hubungan
ke cranial melalui anulus eksternus.
HERNIA LABIALIS
 Merupakan hernia inguinalis lateralis yang
mencapai labium mayus.
 Secara klinis tampak benjolan pada labium
mayus yang jelas pada waktu berdiri, dan
mengedan. Menghilang pada waktu berbaring.
 Diagnosa banding dipikirkan hernia femoralis
dan kista di kanalis Nuck yang menonjol
dikaudal ligamentum inguinalis dan bilateral
tuberkulum pubikum.
HERNIA BILATERAL
 Kejadian hernia bilateral pada pria dan wanita sama.
 Terapi operatif hernia bilateral pada bayi dan anak
dilakukan dalam satu tahap. Mengingat kejadian
hernia ini cukup tinggi pada anak, maka kadang
dianjurkan eksplorasi kontralateral secara rutin,
terutama pada hernia inguinalis sinistra. Pada hernia
bilateral orang dewasa, dianjurkan untuk melakukan
operasi dalam satu tahap, kecuali jika ada
kontraindikasi. Hernia inguinalis medialis umumnya
ditemukan bilateral.
HERNIA PANTALON
 Merupakan kombinasi hernia inguinalis
lateralis dan hernia inguinalis medialis pada
satu sisi.
 Diagnosis umunya sukar ditegakkan dengan
pemeriksaan klinis, biasanya baru ditemukan
sewaktu operasi.
 Pengelolaan seperti biasanya pada hernia
inguinalis yaitu herniotomy dan hernioplasty.

Anda mungkin juga menyukai