1. Peningkatan Mineralokortikoid.
- Retensi air, natrium, klorida.
- Ekresi kalium.
2. Peningkatan permeabilitas
pembuluh darah: keluarnya
elektrolit dan protein dari
pembuluh darah.
3. Perbedaan tekanan osmotik intra
sel dan ekstra sel.
Luka Bakar akan mengakibatkan , tidak hanya
kerusakan kulit, tetapi juga amat mempengaruhi
seluruh sistem tubuh klien.
Anterior 18 %
9% 9%
Posterior 18 %
1%
18% 18%
PERAWATAN LUKA BAKAR
FASE RESUSITASI/DARURAT:
Perawatan Di Tempat Kejadian
Mematikan Api.
Mendinginkan LB.
Melepaskan benda Penghalang.
Menutup LB.
Mengirigasi LB kimia.
Air way, breathing dan circulation manajemen.
PENATALAKSANAAN MEDIS DARURAT:
Prioritas Utama tetap ABC.
Sesudah Respirasi dan sirkulasi adekuat,
perhatikan luka bakarnya.
Tentukan luas Luka Bakar.
Pasang kateter urin indwelling
Jika LB luas pasang NGT.
Propolaksis Tetanus.
Perhatikan kebutuhan psikologis pasien.
PENGGANTIAN CAIRAN
Kebutuhan cairan yg diproyeksikan dalam 24 jam
pertama dihitung berdasarkan luas luka bakar.
Rumus konsensus :
2-4 ml X kg berat badan X % LB.
Kombinasi cairan :
1. Koloid: whole blood, plasma,
dll.
2. Kristaloid/elektrolit: NaCl, RL
Rumus ini hanya sebagai panduan: determinan yg utama
adalah respon pasien yaitu :
Frekuensi jantung, tekanan darah dan haluaran
urine.
Tujuan pemberian cairan
adalah;
Tekanan sistolik melebihi 100 mmHg.
Frekuensi nadi kurang dari 110/mnt.
Haluaran urine: 30-50 ml/jam.
Indikator lain nilai hematokrit, Hb, dan kadar
Natrium serum.
Perencanaan Keperawatan:
1. Meningkatkan pertukaran gas dan bersihan jalan
nafas.
2. Memulihkan Keseimbangan cairan dan Elektrolit.
3. Mempertahankan suhu tubuh normal.
4. Mengurangi nyeri dan Ansietas.
5. Pemantauan dan Penatalksanaan Komplikasi:
- Gagal Nafas akut.
- Syok Sirkulasi.
- GGA
- Sindrom kompartemen.
- Ileus Paralitik & Tukak Curling
PERAWATAN LUKA BAKAR
FASE AKUT/INTERMEDIET.
Fase akut berlangsung setelah fase resusitasi,
dimulai 48-72 jam setelah terjadi LB.
Perhatian ditujukan pada pengkajian dan
pemeliharaan status respirasi, sirkulasi,
keseimbangan cairan elektrolit, dan prioritas
utama pada perawatan luka bakar dan
pengendalian nyeri.
LB merupakan luka yg unik. Dengan cepat akan
didiami bakteri patogen, mengalami eksudasi dg
perembesan sejumlah protein, air serta elektrolit,
dan kerap kali memerlukan pencangkokan.
PERENCANAAN KEPERAWATAN:
1. Memulihkan keseimbangan Cairan. Cegah terjadi
kelebihan cairan. Pantau ketat intake dan out put
cairan.
2. Mendeteksi dan mencegah infeksi. Penerapan
tehnik aseptik dlm prosedur perawatan
luka.Pemberian terapi antibiotik topikal.
3. Mempetahankan nutrisi yg adekuat.
4. Memperbaiki integritas kulit dg Perawatan Luka.
Perawatan luka terbuka dan
tertutup.Debridemen, Perawatan Skin Graft.
5. Mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan.
Gunakan analgetik sebelum ganti balutan.
Lakukan teknik manajemen nyeri.
6. Meningkatkan mobilitas fisik. Untuk
mencegah komplikasi akibat immobilisasi.
7. Memperkuat strategi koping.
8. Mendukung pasien dan proses dlm
Keluarga.
Pemantauan dan Penatalaksanaan
Komplikasi Potensial: