Anda di halaman 1dari 26

Upaya Promkes dalam

Prespektif Islam
Kelompok 4
Anggota Kelompok

• Amanatul Ainiyah Firda 101611133004


• Linita Caesar Sasmita 101611133016
• Fairuz Haniyah Ramadhani 101611133038
• Anindhita Sinarum Putri 101611133044
• Herdinta Salsabella Kusdianto 101611133047
• Anindya Parama Frihanggrahita 101611133080
• Adilah Anindito Difa Putri 101611133083
• Ranzeny Kartiko Putri 101611133089
• Aisyah Afnani 101611133104
• Darista Nadya Karissa 101611133152
• Emilia Yoanita R. F. 101611133175
Definisi Kesehatan
Menurut WHO (1986), kesehatan adalah
suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik,
mental dan sosial yang tidak hanya bebas
dari penyakit atau kecacatan.
Definisi Promosi Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2005), promosi kesehatan
adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan
dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik
dan organisasi, yang dirumuskan untuk memudahkan
perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan.
Konsep Kesehatan menurut Islam
1. Dikaikan dengan Rukun Islam
2. Dikaitkan dengan Rukun Iman
3. Dikaitkan dengan Hukum Islam
Keterkaitan Konsep Kesehatan dengan
Rukun Iman
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada para Malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepada para Rasul
5. Iman kepada hari Kiamat
6. Iman kepada Takdir

a. Pembentuk sikap dan norma


subjektif
b. Merubah perilaku dan
Ratodi, Muhamad.2015. INTEGRASI KONSEP
ketaatan beragama
ISLAM DALAM KONTEKS PROMOSI KESEHATAN c. Mengarah pada kondisi
Studi pada Model Lima Tahap Bracht. Fakultas
Psikologi dan Kesehatan. UIN Sunan Ampel
ketenangan dengan muatan
Surabaya. emosi positif
Keterkaitan Konsep Kesehatan dengan
Rukun Islam

Ratodi, M. 2015. Promosi Kesehatan Dalam Konteks Rukun Islam.


https://www.kompasiana.com/todi/54f9476aa33311e9018b498d/pro
mosi-ke sehatan-dalam-konteks-rukun-islam. 17 Agustus 2018 (17.00)
Keterkaitan Konsep Kesehatan
dengan Hukum Islam
Klasifikasi Hukum Islam :
1. Wajib, 3. Mubah,
2. Sunnah, 4. Sunnah,
5. Haram.

Hukum Islam berlaku fleksibel dalam menyikapi


kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan.
Namun demikian, tetap ada batasan dan larangan
dalam penggunaan kemajuan teknologi kesehatan
tersebut.
Jauhari, I. 2011. Kesehatan Dalam Pandangan Hukum Islam Health
Views In Islamic Law. Kanun Jurnal Ilmu Hukum 12(55):33-57
Strategi Promosi Kesehatan
Strategi promosi kesehatan secara global berdasarkan
rumusan WHO (1994) dalam Putra (2016) antaralain :
1. Advokasi (Advocacy)
2. Bina Suasana (Social Support)
3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Upaya Promosi Kesehatan dalam Islam

• Personal Hygiene and Sanitation (kebersihan perorangan dan


kesehatan lingkungan)

• Epidemiologi (preventif penyakit menular) melalui karantina.

• Kesehatan makanan

• Sex Hygiene (Kesehatan Seks)

• Kesehatan Mental

• Olah Raga
Personal Hygiene and Sanitation
• Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Wajib bagi setiap
muslim untuk mandi pada satu hari dari setiap tujuh hari, pada mandi itu dia
mengguyur kepala dan badannya." (HR. Bukhari)

• Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Ada lima macam fitrah ,
yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku,
dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258)

• Berwudhu

• Menjaga kebersihan gigi dan mulut

• Kebersihan lingkungan
Epidemiologi (preventif penyakit menular)
melalui karantina.
"(Tha'un itu) adalah sisa-sisa kekejian atau siksa yang dikirimkan
kepada segolongan dari Bani Isra`il. jika kamu sedang berada pada
suatu tempat dan ada wabah tersebut, maka janganlah kalian keluar
darinya. Jika terjadi pada suatu daerah, dan kalian tidak sedang tidak
di dalamnya maka janganlah kalian memasukinya." (HR. Tirmidzi no.
985)
Kesehatan makanan

• Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi


baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.” Q.S. Al-Baqarah [2:168]
Kesehatan Makanan
• “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya,
dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu)
adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Q.S. Al-Maidah [5:3]
Sex Hygiene (Kesehatan Seks)

• Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina;


sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk.” Q.S. Al-Isra’ [17:32]
Kesehatan Mental

• Islam mengajarkan percaya kepada Allah dan bersabar


dalam menghadapi berbagai penyakit yang kritis, tidak
putus asa, bunuh diri, kehilangan kepercanyaan atau
dzalim.

• Islam juga melarang semua benda yang dapat


menghilangkan kesadaran dan melemahkan intuisi,
seperti khamar, NAPZA dan lain-lainnya.
Olah Raga

• Dari Amirul Mukminin, Umar al-Faruq ibn al-


Khattab, Rasulullah SAW bersabda:“Ajarilah anak-
anak kalian berkuda, berenang dan memanah” (HR.
Sahih Bukhari/Muslim)
Implementasi Upaya Promkes berdasarkan
Model Lima Tahap Bracht
• Analisis Masyarakat (Community Analysis)

• Desain – Inisiasi

• Implementasi

• Pemeliharaan program – Konsolidasi

• Penyebaran - Penilaian ulang


Strategi Promosi Kesehatan dalam Prespektif Islam

1. Advokasi dalam Prespektif Islam

2. Bina Suasana dalam Prespektif Islam

3. Pemberdayaan Masyarakat dalam Prespektif Islam


Advokasi dalam Prespektif Islam

Dalam Al-Qur’an juga sudah disebutkan tentang


pentingnya menjaga kebersihan, seperti contohnya pada Al-
Baqarah ayat 222 tentang Allah SWT yang mencintai orang-
orang yang menjaga kebersihan.

Oleh sebab itu peran seorang ahli kesehatan masyarakat


adalah mengadvokasi pemerintah setempat maupun pusat untuk
bekerjasama untuk mewujudkan Indonesia ODF.
Bina Suasana dalam Prespektif Islam
Bina suasana adalah menjalin kemitraan untuk pembentukan opini
publik dengan berbagai kelompok opini yang ada di masyarakat seperti:
tokoh masyarakat, tokoh agama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
dunia usaha/swasta, media massa, organisasi profesi pemerintah dan lain
sebagainya.

Bina suasana dilakukan untuk sasaran sekunder atau petugas


pelaksana diberbagai tingkat administrasi (dari pusat hingga desa).

Bina suasana dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan Individu

2. Pendekatan Kelompok

3. Pendekatan Masyarakat Umum


Pemberdayaan Masyarakat dalam Prespektif
Islam

Islam menawarkan konsep pembangunan


masyarakat yang bermula pada pembangunan jiwa atau
karakter pribadi-pribadi manusia yang dalam teori
pemberdayaan masyarakat dikenal sebagai pendekatan
pembangunan yang berpusat pada manusia (People
Centered Development).
Kesimpulan
• Upaya promosi kesehatan dapat diintegrasikan dengan perspektif
Islam untuk mempermudah menanamkan pemahaman paradigma
sehat
• Terdapat tiga strategi dalam melakukan promosi kesehatan, yaitu
advokasi, bina suasana, dan pemberdayaan masyarakat.
• Advokasi dalam Islam tidak lain dari manifestasi kepedulian yang
menjadi keharusan untuk bergerak, baik melalui gerakan sosial
tuntutan/desakan, atau setidaknya hati, ketika menyaksikan
ketidakadilan.
• Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan
sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau
melakukan perilaku yang diperkenalkan.
• Islam menawarkan konsep pembangunan masyarakat yang bermula
pada pembangunan karakter pribadi-pribadi yang dikenal sebagai
pendekatan pembangunan yang berpusat pada manusia (People
Centered Development).
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka

Abdi, L., 2010. “Upaya Promosi Kesehatan Dalam Prespektif Indonesia’’. (Online)
available at: https://slideplayer.info/slide/2010172/. Diakses 17 Agustus 2018.
Anon., 2014. “Berbagai Pengertian Advokasi’’. http://hariannetral.com/2014/06/berbagai-
pengertian-advokasi.html. Diakses pada 16 Agustus 2018.
Anon., 2016. Jurnal Lentera, Vol. 14, No. 2.
Chandra, Budiman. 2006. “Ilmu Kedokteran Pencegahan Komunitas’’. Jakarta:
EGC.
Jauhari, I. 2011. “Kesehatan Dalam Pandangan Hukum Islam Health Views In Islamic
Law’’. Kanun Jurnal Ilmu Hukum 12(55):33-57.
JavanLabs. 2018.“tafsirQ’’. https://tafsirq.com. Diakses 17 Agustus 2018.
Mukharrom, M. T., 2004. “Teologi Advokasi’’. Volume XII.
Nadra, Khansa. 2017. “Situasi Strategi Promosi Kesehatan Di Vico Indonesia, Tahun
2016’’. Jurnal Promkes, Vol. 5, No. 1 Juli 2017: 93–104.
Putra, F. Y. 2016. “Strategi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai
Kartanegara Tentang Pemahaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Puskesmas Mangkurawang’’. eJournal Ilmu Komunikasi, 74-87.
http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2016/01/JURNAL%20E%20FIRMAN%20BARUUU%20(01-04-16-
07-18-53).pdf. Diakses 15 Agustus 2018.
.
Ratodi, M. 2015. “Promosi Kesehatan Dalam Konteks Rukun Islam’’.
https://www.kompasiana.com/todi/54f9476aa33311e9018b498d/promosi-ke sehatan-
dalam-konteks-rukun-islam. Diakses 17 Agustus 2018.
-----. “Integrasi Konsep Islam Dalam Konteks Promosi Kesehatan Studi Pada Model Lima
Tahap Bracht’’. Al – Mabsut : Jurnal Studi Islam dan Sosial 9(2):41-58.
Susilowati, Dwi. 2016. “Promosi Kesehatan’’. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Promkes-
Komprehensif.pdf. Diakses 17 Agustus 2018.
WHO. 1986. “The Ottawa Charter for Health Promotion’’. Geneva: WHO. http://
www.who.int/health promotion/ conferences/previous/Ottawa/en/. Diakses 18 Agustus
2018.

Anda mungkin juga menyukai