Anda di halaman 1dari 12

TITRASI PENGENDAPAN

ARGENTOMETRI
TITRASI PENGENDAPAN
ARGENTOMETRI
KELOMPOK 6
1. MARIA (16008045)
2. MEGA EKA LESTARI (16008046)
3. NYAMIN (16008047)
4. PUTRI ANDRAWATI (16008048)
5. RENI TRIWIDYA UTAMI (16008049)
6. RIMA NUGRAINI (16008050)
7. WENI HARIATI (16008053)
8. WIDYA FIRZA PURNOMO (16008054)
9. YAN ADITYA PERDANA (16008055)
TITRASI PENGENDAPAN

 Dasar titrasi ini adalah reaksi pengendapan dari


senyawa ionik
 Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah
lama dikenal adalah melibatkan reaksi
pengendapan antara ion halida (Cl, Br, I) dengan
ion perak (Ag⁺).
 Titrasi Argentometri yaitu titrasi penentuan
analit yang berupa ion halida (pada umumnya)
dengan menggunakan larutan standar perak
nitrat (AgNO₃)
ARGENTOMETRI
 Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan
yang tidak mudah larut antara titran dan analit.
 Contoh
titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag⁺ dari titran akan
bereaksi dengan ion Cl⁻ dari analit membentuk garam yang
tidak mudah larut AgCl.
Ag(NO3) (aq) + NaCl(aq) → AgCl (s) + NaNO3 (aq)
 Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka
kelebihan ion perak akan bereaksi dengan indikator
 Indikator yang dipakai adalah:
a. Ion CrO42⁻
b. Ion tiosianida
c. Indikator adsorpsi
Metode Titrasi Argentometri
berdasarkan indikator kimia
yang di gunakan

1. Metode Mohr indikator CrO₄


2. MetodeVolhard indikator Fe3⁺
3. Metode Fajans, fluorescein (indikator adsorpsi)
1. METODE MOHR
 Indikator : Ion Kromat (K2CrO4)
 Titrant : AgNO3
 Tujuan : Menentukan garam garam Halida (secara
langsung).
 Reaksi :Ag⁺ berlebih + Cl⁻ ↔ AgCl ↓ (putih) + Ag⁺ sisa
Ag⁺ sisa + CrO₄ ↔ Ag2CrO₄↓ (merah bata)
 Titrasi Mohr dilakukan pada pH 7-9 (netral hingga basa lemah)
 Jika pH terlalu kecil (asam) kesetimbangan kromat dikromat akan
menurunkan kepekaan(CrO4) sehingga menghambat pembentukan
endapan Ag2CrO4⁻
2CrO4 2⁻ + 2 H⁺ → Cr2O7 2⁻ + H2O
 Jika pH dalam larutan basa terbentuk endapan AgOH
2Ag⁺ + 2OH⁻ ↔ 2AgOH ↓ ↔Ag2O ↓ + H2O
 Titrasi Mohr dapat digunakan untuk titrasi Br- dan CN-,
dalam basa lemah
 Sedangkan untuk I- dan CNS- tidak fleksibel karena terjadi adsorbsi
oleh endapan
 Selama titrasi, larutan harus di aduk supaya tidak terjadi kelebihan titrant lokal,
yang berakibat akan terjadi pengendapan indikator sebelum TE
2. METODE VOLHARD
Indikator : Ion Feᶟ⁺
Titrant :SCN (titrant langsung)
AgNO₃ (titran tidak langsung)
Tujuan : Menentukan ion Ag⁺ (secara langsung)
Menentukan anion (titrasi tidak langsung)
Reaksi yang terjadi pada titrasi langsung:
Ag⁺(analit) + SCN⁻ berlebih ↔ AgSCN ↓ (putih) + SCN⁻ sisa
SCN⁻sisa + Feᶟ⁺ ↔ Fe(SCN) 2⁺ merah
Reaksi yang terjadi pada titrasi tidak langsung:
Ag⁺ berlebih + X⁻ ↔ AgX↓ + Ag⁺ sisa
Ag⁺ sisa + SCN⁻ berlebih ↔ AgSCN↓ putih + SCN⁻ sisa
SCN⁻sisa + Feᶟ⁺ ↔ Fe(SCN) 2⁺ merah
3. METODE FAJANS
Indikator : Indikator adsorpsi (Fluoresen)
Titran : AgNO₃
Tujuan : Menentukan anion
Reaksi yang terjadi:
Sebelum TE: endapan terdapat dalam lingkungan yang
masih ada kelebihan ion X⁻ → endapan menyerap X⁻.
Butiran endapan/koloid bermuatan negatif, akibatnya ion
FI⁻(dari indikator) tidak diserap
Saat TE : Tidak ada kelebihan X⁻ maupun Ag⁺→
endapan / koloid bersifat netral. Ion FI⁻ dari indikator
tidak di serap
Sesudah TE: Kelebihan Ag⁺, sehingga diserap endapan /
koloid dan bermuatan positif. Ion FI⁻ dari indikator akan
diserap. Terbentuk endapan warna merah muda
Indikator fluoresen berwarna kuning dan endapan yang
terbentuk koloid. Untuk memudahkan melihat TA maka:
Endapan putih→ merah muda
Endapan keruh→ jernih
Endapan kuning hijau→ tidak berwarna

Sebelum TE : ditentukan dari setelah penambahan titrant


tetapi belum mencapai ekivalen dengan analat
Saat TE : ditenyukan saat titik ekivalent tercapai
Setelah TE : ditentukan setelah kelebihan titrant setelah
mencapai titik ekivalent
ditentukan oleh sebagai senyawa
apa ion logam ini mengendap
Warna Endapan Senyawa
Putih Barium sulfat = BaSO₄
Kalium sulfat = CaSO₄
Strontium sulfat=SrSO₄
Perak klorida = AgCl
Kuning Timbal (II) sulfat = PbSO₄
Timbal kromat = PbCrO₄
Kalium kromat =K₂CrO₄
Aluminium kromat = Al₂(CrO₄)₃
Orange Kalium dikromat = K₂Cr₂O₄
Aplikasi Reaksi Pengendapan
 Reaksi pengendapan dapat digunakan untuk membuat
pigmen menghilangkan garam dari air dalam
pengolahan air, dan dalam analisis anorganik kualitatif
klasik
 Pengendapan juga berguna untuk mengisolasi produk
reaksi selama hasil pemeriksaan.
Idealnya ,produk reaksi yang tidak larut dalam reaksi
pelarut
 Pengendapan juga mungkin terjadi ketika antisolvent
(pelarut dimana produk yang tidak larut)ditambahkan,
secara drastis mengurangi kelarutan produk yang
diinginkan. Setelah itu, endapan dapat dengan mudah
dipisahkan dengan penyaringan, penuangan, atau
sentrifugasi

Anda mungkin juga menyukai