Anda di halaman 1dari 42

ORGANEL SEL

I. MEMBRAN SEL ATAU


BIOMEMBRAN SEL
Organel sel
Organel sel atau mikroorgan merupakan struktur yang terdapat
dalam semua sel dan dianggap sebagai organ atau alat kecil dalam sel
yang termasuk dalam kesatuan substansi hidup dan umumnya berfungsi
penting dalam proses metabolisme.

Berdasarkan aktivitasnya dalam metabolisme sel, organel dapat


dibedakan :
1. Organel yang aktif dalam proses metabolisme sel
yaitu ribosom dan organel membran seperti membran sel, inti sel,
retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, lisosom dan
gelembung terselubung (vacuola).
2. Organel yang tidak aktif dalam proses metabolisme sel
yaitu sentriol, fibril dan sitoskeleton.
Semua organel berada dalam sitoplasma kecuali membran sel.
Biomembran
Biomembran terdiri dari membran sel dan membran
organel. Membran sel dan membran organel terdiri
dari satu lapis, kecuali membran inti dan membran
mitokondria.
Biomembran merupakan sistem endomembran yang
bertanggung jawab terhadap transpor molekul dari
luar ke dalam sitoplasma atau lumen organel, dan
sebaliknya.
MEMBRAN SEL
Membran sel  penting untuk kehidupan sel
• Membungkus sel berukuran sekitar 75 – 95 A0 dan
membatasi sel dari lingkungan sehingga memelihara
perbedaan isi sel dengan lingkungannya.

• Membungkus organel-organel sel, seperti retikulum


endoplasma, badan Golgi, mitokondria, lisosom;

•Membran sel bersifat semipermeable karena turut berperan


aktif sebagai filter yang memiliki kemampuan menyeleksi
bahan yang dapat melintasinya dengan tetap memelihara
kondisi homoestatis sel.
MEMBRAN SEL
Karakteristik membran sel ;
1. Tidak dapat dilewati oleh makromolekul agar sitoplasma
yang sebagian besar mengandung protein tetap berada
pada membran.
2. Mampu menjaga keseimbangan elektrolit
3. Mampu melakukan transportasi aktif dan pasif
4. Dapat dilewati oleh zat-zat yang larut dalam lipid
5. Dapat dilewati oleh molekul yang berukuran kecil
6. Mampu melakukan invaginasi misal pada proses
fagositosis dan pinositosis.
Walaupun mempunyai fungsi yang berbeda-beda 
membran pada sel mempunyai struktur yang umum, yaitu
terdiri dari:
- Dua lapis lemak/lipid (“lipid bilayer”) dan Model mozaik
protein yang terikat secara non kovalen fluida
1. lapisan lemak (“lipid bilayer’)
- Molekul lipid tersusun dalam dua lapisan yaitu
bagian hidrofobik (menjauhi air ) dan bagian
hidrofilik (mendekati air)
- Molekul lipid pada membran sel itu ada 3 yaitu
fosfolipid, kolesterol dan glikolipid. Lipid yang paling
banyak adalah fosfolipid. Ketiganya bersifat
ampipatik yaitu molekulnya memiliki ujung hidrofobik
(non polar pada bagian ekor dan ujung hidrofilik
(polar) pada bagian kepala.
- Lapisan lipid pada membran sel bukan merupakan
lapisan kaku, melainkan merupakan struktur yang
mempunyai sifat fluiditas seperti cairan.
- Sifat fluiditas dipengaruhi oleh struktur kimia
hidrofobik dan adanya molekul kolesterol.
-Semakin banyak rantai asam lemak yang mempunyai
ikatan rangkap (rantai tak jenuh) maka semakin besar
sifat fluiditas.
- Perubahan sifat fisiko kimia dapat terjadi dari keadaan
menyerupai agar-agar menjadi lebih cair atau dari
komposisi lipid jenuh ke komposisi lipid tak jenuh.
- Karakter membran yang dinamis dapat menunjang :
1. Pertumbuhan membran sel.
2. Fragmentasi membran sel
3. Differensiasi membran sel
4. Perbaikan terhadap kerusakan membran
Bagian dan komposisi dari molekul fosfolipid
(fosfatidilkolin)

Perbedaan pada panjang dan tingkat saturasi dari bagian ekor


(hydrokarbon) molekul fosfolipid mempengaruhi fluiditas dari
suatu membran
Komponen lain dalam lapisan lemak (“lipid bilayer”):
• Kolesterol
- memperbesar batas permeabilitas dari “lipid bilayer”
- mengurangi fluiditas dari membran sel
- mencegah rantai hidrokarbon berikatan satu sama lain
dan berkristalisasi
• Glikolipid
penambahan gugus gula pada molekul lipid  berperan
penting dalam interaksi sel dengan lingkungannya, seperti
- melindungi membran terhadap adanya kondisi ekstrem
(misalnya: pH yang rendah dan enzim degradatif)
- merubah konsentrasi ion (terutama Ca 2+ pada plasma
membran
- proses pengenalan sel, yaitu adhesi antar sel
- Berdasarkan letaknya , molekul protein penyusun membran
terdiri dari protein perifer (ekstrinsik) dan protein
integral(intrinsik).

- Protein ekstrinsik merupakan molekul protein yang berada


di permukaan membran dan terikat pada permukaan lipid
yang berkutub.

- Protein integral (intrinsik) adalah protein yang menyusup


kebagian dalam membran sel di antara lapisan lipid .
- Penembusan molekul protein ke dalam lapisan lipid hanya
dapat terjadi sekali atau lebih sekali.
Contoh :
- Glikoporin merupakan protein membran pada sel eritrosit
manusia hanya sekali menembus lapisan lipid membran sel
.
- Orhodopsin merupakan protein transmembran pada sel
bakteri dapat menembus tujuh kali lapisan lipid membran
sel.
- Molekul protein memberikan sifat, kemampuan dan fungsi
sel yang berbeda-beda..

.
- Protein perifer berperan dalam reaksi imunologis dan
reseptor .
- Protein integral berperan dalam proses transport dan
proses enzimatis. Molekul protein yang berkaitan dengan
transport terdiri dari protein kanal dan protein pembawa
(carier) yang mempunayi tempat ikatan khusus.
- Berdasarkan fungsinya dalam sel , protein membran dapat
dibedakan : protein penerima (reseptor) , enzim dan
protein transporter.
- Transporter dibedakan atas :
1. Pembawa(carier)
2. Kanal (Channel)
3. Pompa.
- Protein kanal dibagi menjadi 2 kelompok menurut stimulus
:
1. Ligand gate
Kanal ligand gate akan terbuka jika reseptor berikatan
dengan molekul ligan sehingga molekul transpor mengalir
melintasi membran.
2. Voltage gate
Kanal voltage gate merupakan kanal yang akan membuka
sebagai respons terhadap perubahan potensial membran
di sekitarnya.
Kolesterol dalam
“lipidbilayer”

Distribusi asimetris
fosfolipid dan posisi
glikolipid dalam
“lipid bilayer dari
eritrosit manusia
- Bentuk membran sel yang asimetris disebabkan oleh
adanya molekul karbohidrat yang selalu berada pada
permukaan membran sel.
- Keberadaan molekul karbohidrat yang berlebihan pada
sejumlah sel eukariotik memberikan fungsi khusus sebagai
selubung sel atau glikokaliks.
- Glikokaliks berasal dari retikulum endoplasma dan badan
golgi. Fungsinya adalah :
1. Berperan dalam proses pengenalan sel terhadap
sekitarnya.
2. Filtrasi bahan yang masuk dan keluar sel.
3. Memelihara membran sel dan lingkungan sekitar sel.
4. Mengandung enzim sesuai fungsi sel.
5. Berperan dalam menentukan sifat antigenitas sel
- Sebagian besar Glikokaliks pada eukariotik berbentuk
rantai oligosakarida yang terikat pada protein membran
(glikoprotein) dan sebagian kecil terikat pada lipid
(glikolipid).

- Gugus oligosakarida dapat membantu agar molekul


protein melekat kuat dalam membran ,juga menstabilkan
struktur protein dan berperan penting pada proses
pengenalan dalam komunikasi antar sel.
Selubung sel = “Cell coat” = glikokalik

Ganbaran membran
limfosit dgn
menggunakan
mikroskop elektron

Diagram glikokalix
SISTEM TRANSPORT PADA
MEMBRAN
Transport molekul dari dan ke dalam sel melalui membran
bertujuan untuk:
-Memasukkan komponen nutrien yang penting untuk
metabolisme sel
- Membuang produk limbah metabolisme sel
-Mengatur konsentrasi ion intraseluler

Protein membran memegang peranan penting dalam


transport molekul pada sel
 15 – 30 % protein pada sel adalah protein transport
Berdasarkan materi yang melintasi membran , transpor
materi dapat dibagi dua yaitu
1. Transport materi berukuran kecil (mikromolekul) dan
ion
2. Transport materi berukuran besar (makromolekul)
Transpor materi ukuran kecil dan ion dibedakan menjadi
tiga :
1. Difusi sederhana
2. Difusi terfasilatasi
3. Transport aktif
- Transport materi berukuran besar (makromolekul) :
1. Pinositosis
2. Fagositosis
Transport mikromolekul kecepatannya tergantung pada
ukuran molekul dan kemampuannya larut dalam lipid.
Semakin kecil ukuran molekul semakin cepat molekul
melintasi membran.
Molekul yang dapat melalui membran secara langsung :
1. Molekul berukuran kecil yang tidak bermuatan misal gas
O2, N2 , CO2.
2. Molekul yang bersifat hidrofobik
3. Molekul hidrofilik berukuran kecil (air, etanol. Gliserol
dan urea)
- Protein transport pada semua membran organisme hidup
terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis.
- Setiap protein membran mempunyai respon terhadap
senyawa ion, gula, dan asam amino.
- Berdasarkan sistem transportnya , protein transpor dapat
dibedakan :
1. Uniport
Merupakan protein transport yang hanya melewati satu
jenis molekul saja.
2. Kotransport
Merupakan protein transport yang dapat mengaktifkan
transport molekul lain melewati membran sel.
- Proses transport pada membran terbagi atas :
1. Transport pasif
- Merupakan transport yang tidak membutuhkan energi.
Molekul mampu melewati membran dengan adanya
perbedaan konsetrasi dan muatan lsitrik.
- Semakin besar perbedaan muatan atau konsetrasi
antara bagian dalam dan luar sel , maka semakin besar
kemampuan sel untuk berdifusi melalui membran
- Membran sel pada bagian dalam bermuatan negatif
dan pada bagian luar bermuatan positif , perbedaan ini
mempermudah masuknya ion yang bermuatan postif
dan akan menghambat ion yang bermauatan negatif.
Contoh : difusi , difusi terfasilatasi, osmosis
- Difusi :
Proses transport molekul yang terjadi karena adanya
perbedaan konsetrasi dengan bantuan enzim controlled
permeabel.
- Difusi terfasilitasi
Merupakan difusi yang terjadi secara cepat dengan
adanya bantuan dari protein membran yang terdiri dari
protein carrier dan protein kanal.
Dapat mengikat molekul=molekul spesifik untuk melintasi
membran misalnya gula, asam amino, nukleotida, anion dan
kation misal Na +, K+, Ca 2+ dan Cl -.
- Osmosis
Transport zat pelarut (air) melewati membran karena
perbedaan tekanan osmosis.
2. Transport aktif:
Merupakan proses difusi yang memerlukan energi untuk
memasukan molekul yang sulit melewati membran dengan
melawan gradien konsentarsi atau potensial listrik.
Proses transport aktif memiliki karakteristik yang
sensitif terhadap toksin, tergantung aktivitas protein
membran yang berupa reseptor dan kanal.
- Kanal ion : Merupakan protein membran yang terdapat
pada lapisan lipid membran sel yang terdiri dari
beberapa subunit protein yang tersusun membentuk
porus.
Kanal ion bersifat spesifik terhadap ion tertentu ,
sehingga hanya dapat dilewati atau memiliki terhadap
affinitas terhadap ion tertentu misal kanal K+ atau kanal
Na+
- Pembukaan atau penutupan kanal ion dapat di atur oleh
senyawa kimia, sinyal listrik dan kekuatan mekanik.
- Berdasarkan aktivitasnya , terdapat lima macam kanal ion :
1. kanal ion teraktivasi voltase(voltage –gated channel)
2. kanal ion teraktivasi ligan( ligand-gated channel)
3. kanal ion teraktivasi oleh kekuatan mekanik (strech –
activated channel )
4. kanal ion terhubung protein G(G-protein-gated channel).
- Kanal K+ dan Na + merupakan dua kanal ion teraktivasi
voltase yang berperan penting pada sel saraf dan sel otot
yang memberikan respon terhadap adanya perubahan
pada potensial transmembran.
- Daya mengikat kanal K+ dan kanal Na+ tergantung kadar
ion di dalam sel dan diluar sel. Konsentrasi sejumlah ion
dalam sel dan diluar sel dapat dilihat pada tabel .
Perbandingan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel
■ Lapisan “Lipid bilayer” mempunyai permeabilitas yang berbeda
terhadap berbagai macam molekul

Cepat berdifusi melewati “lipid bilayer

Dapat berdifusi, tetapi lambat

Dapat berdifusi, tetapi sangat lambat

Tidak dapat berdifusi  impermeabel


- Energi yang diperlukan selama transport aktif bersumber
dari adenosin trifosfat (ATP) yang dihasilkan oleh
mitokondria. Selama proses transport aktif terjadi
hidrolisis ATP oleh enzim ATPase yang terdapat pada
membran.
- Mekanisme atau tahapan pada saat transport aktif :
1. Pengikatan oleh protein transport (carrier)
2. Fosforilasi (tahap hidrolisis ATP menjadi ADP dan gugus
phospat).
3. Translokasi yaitu tahap berpindahnya ikatan molekul dan
protein transport dengan adanya gugus phospat yang
terikat pada protein transport.
- Transport aktif dapat terjadi dengan memerlukan tiga
pompa yaitu
1. Pompa H +/K+-ATPase
adalah pompa proton yang tedapat pada membran sel
parietal lambung sehingga terlibat dalam sekresi asam
lambung dengan cara mengkatalisis transport ion H+ ke
luar dari sel parietal menuju ke rongga lambung, yang
bertukar dengan ion K+ yang masuk ke dalam sel.
2. Pompa Ca 2+-ATPase
adalah pompa pada permukaan retikulum endoplasma ,
membran mitokondria dan membran sel yang
mengkatalisis transport Ca 2+ ke luar dari sitoplasma.
Ca 2+ dipompa ke luar sel sehingga konsentrasinya
didalam sel sangat rendah dan diluar sel sangat tinggi.
Aktivitas pompa bertujuan untuk menjaga agar
konsentarsi ion Ca 2+ cukup rendah di dalam sel selama
3. Pompa Na+/K+-ATPase
adalah pompa yang bekerja dengan mekanisme antiport,
yang dimiliki oleh hampir seluruh membran sel hewan,
dimana pemeliharaan kadar Na+ dan K+ tidak hanya untuk
pemeliharaan potensial membran saja, namun juga untuk
mempertahankan volume sel dan mendorong
pengangkutan secara aktif molekul gula dan asam amino.
Pompa ini bekerja secara simultan untuk memompa Na+
dan K+ masuk lagi ke dalam sel dengan perbandingan
3 Na+ ke luar dan 2 K+ masuk, sehingga kondisi
homoestatis sel dengan muatan didalam sel lebih negatif
dapat tercapai.
Berdasarkan arah transport molekul membran sel, proses
sitosis meliputi endositosis dan eksositosis.
1. Endositosis
Merupakan proses masuknya molekul dari luar sel ke
dalam sel.
2. Eksositosis
Merupakan proses pengeluaran molekul dari dalam sel
ke luar sel .
- Endositosis dapat dibagi 3 yaitu :
1. Fagositosis
Banyak dijumpai pada sel protozoa untuk memperoleh
makanan, pada sel metazoa ditunjukan untuk
pertahanan diri terhadap benda asing, misal bakteri,
debu dan benda lain yang dianggap berbahaya bagi sel.
Pada manusia kemampuan fagositosis sangat berkembang
dalam sel leukosit bergranul dan sel makrofag yang
diperlukan untuk pertahanan sel (imunitas)
2. Pinosistosis
Merupakan transport molekul protein, asam amino dan ion
bermuatan.
- Eksositosis
Proses eksositosis dilakukan untuk mengeluarkan (sekresi)
molekul yang termasuk produk sekresi misal polisakarida
dan protein.
- Dua mekanisme umum eksositosis yaitu
1. Eksositosis kontinu
Berlangsung secara teratur dan tidak memerlukan
adanya sinyal untuk mengawali proses eksositosis misal
sekresi imunoglobulin pada sel plasma.
2. Eksositosis selektif
Mengeluarkan produk sekresi dibawah kendali sinyal
kimia atau sinyal listrik misal pengeluaran hormon oleh
sel pada hipofisis anterior.
Mekanisme sekresi pada sel kelenjar dapat dibedakan tiga
yaitu
1. Sekresi Merokrim
Pelepasan pembungkus molekul saat berada diluar sel
misal sekresi zimogen dari pankreas.
2. Sekresi Apokrin
Pelepasan molekul mengakibatkan terlepasnya sebagian
sitoplasma dan membran sel misal sekresi lipid dari sel
epitel pada kelenjar payudara.
3. Sekresi Holokrin
Melepaskan molekul dengan disintegrasi seluruh isi sel
misal sekresi sebum dari kelenjar sebasea pada kulit.
Mekanisme proses tertutup dan terbukanya kanal ion
Epilepsi sebagai salah satu gangguan sistem transport
pada Biomembran
- Epilepsi merupakan kelainan otak yang ditandai dengan
adanya bangkitan epileptik yang berulang.
- Bangkitan epileptik merupakan tanda /gejala yang timbul
akibat aktivitas neuron yang berlebihan.
- Ini terjadi karena ketidakseimbangan nerotransmiter dan
gangguan kanal ion pada membran sel.
- Berkurangnya perbedaan polaritas pada membran sel
antara intrasel dan ekstrasel disebut polarisasi membran.
- Sebaliknya meningkatnya perbedaan polaritas disebut
hiperpolarisasi membran.
Epilepsi sebagai salah satu gangguan sistem transport
pada Biomembran
- Kanal akan membuka sebagai respons terhadap terjadinya
depolarisasi dan akan menutup jika terjadi hiperpolarisasi.
- Proses penutupan kanal pada membran untuk kembali pada
kondisi istirahatnya yang disebut sebagai proses deaktivasi
atau repolarisasi.
- Inaktivasi terjadi karena adanya gerakan bermuatan
positif menuju kanal ion terbuka sehingga kanal ion
menjadi tertutup.
- Selama kanal ion mengalami inaktivasi atau deaktivasi maka
kanal ion tidak dapat terbuka atau terdepolarisasi sehingga
tidak berfungsi untuk menghantarkan listrik.
Epilepsi sebagai salah satu gangguan sistem transport
pada Biomembran
- Depolarisasi berperan penting dalam penurusan potensial
aksi disepanjang sel saraf karena dapat menyebabkan
pembukaan kanal Na+ lainnya yang bertanggungjawab
terhadap penerusan impuls saraf sepanjang akson disebut
dengan propagasi potensial aksi (PPA).
- Hiperpolarasi dapat menyebabkan penghambatan penerusan
potensial aksi sehingga menimbulkan efek depresi sistem
saraf pusat.
- Epilepsi dapat terjadi karena adanya mutasi genetik pada
gen yang mengkode protein kanal ion yang dapat dilihat
pada tabel dibawah ini .
Epilepsi sebagai salah satu gangguan sistem transport
pada Biomembran

Jenis kanal Sindrom epilepsi


Kanal Na+ Epilepsi umum dengan kejang
demam
Kanal K+ Kejang benigna familial bayi baru
lahir
Kanal Ca2+ Epilepsi tanpa kejang pada masa
kanak-kanak
Epilepsi sebagai salah satu gangguan sistem transport
pada Biomembran
- Jika terjadi mutasi pada kanal Na+ maka akan masuknya
Na+ akan berlebihan sedangkan K+ tetap sehingga terjadi
depolarisasi dan repolarisasi yang berlangsung berkali-kali
dan cepat atau terjadi hipereksitasi pada neuron.
- Obat anti epilepsi atau antikejang misal fenitoin merupakan
obat yang bereaksi dengan memblok kanal Na+ yang sedang
mengalami inaktivasi sehingga dapat menghambat PPA.
- Inaktivasi kanal yang dihambat menyebabkan impuls saraf
tidak segera dihantarkan dan sel saraf tidak mudah dipicu
dan mencegah terjadinya kejang.

Anda mungkin juga menyukai