Anda di halaman 1dari 26

UNSUR

HALOGEN
KELOMPOK 2 :
1. CYNTHIA HANA PATRICIA AIPASSA (05)
2. I KETUT WIJAYA MAHAPUTRA (16)
3. MADE AGASTYA ARIMBAWA REDANA (19)
4. NI KOMANG AYUDHYA SAMANTHA (22)
5. NURFIAN MAULANA (27)
SIFAT – SIFAT
HALOGEN

BAHAYA UNSUR /
KELIMPAHAN SENYAWA HALOGEN
HALOGEN DI ALAM
HALOGEN

CARA PEMBUATAN KEGUNAAN UNSUR/


UNSUR / SENYAWA SENYAWA HALOGEN
HALOGEN
HALOGEN
Halogen merupakan unsur yang sangat reaktif.
Dalam sistem periodik unsur, halogen terdapat pada
golongan VIIA atau golongan 17. Unsur – unsur
halogen meliputi fluorin, klorin, bromine, iodine dan
astatine. Astatin merupakan unsure radioaktif dengan
waktu paruh 8,3 jam. Halogen berasal dari kata
“halogenao” yang berarti pembentuk garam. Hal ini
didasarkan pada sejarah penemuan halogen yang
selalu diperoleh dari garam.
Oleh karena kereaktifannya, halogen di alam tidak
terdapat dalam keadaan bebas, tetapi selalu dalam
keadaan sebagai senyawanya. Pada umumnya, halogen
berada dalam keadaan sebagai senyawa dengan bilang
oksidasi -1 (halida).
SIFAT – SIFAT UNSUR HALOGEN
Adapun sifat – sifat yang dimiliki unsur halogen
dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

SIFAT FISIS SIFAT


KIMIA
SIFAT FISIS
• Wujud Halogen
Pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat
cair yang mudah menguap, sedangkan iodine berupa zat padat yang
mudah menyumblim.
• Titik Leleh dan Titik Didih
Titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah
dalam tabel periodik unsur.
• Warna dan aroma
Flourin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda,
bromine berwarna merah tua, iodine padat berwarna hitam, sedangkan
uap iodine berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan
menusuk.
• Kelarutan
Kelarutan halogen dari flour sampai yod dalam air semakin
berkurang.
SIFAT KIMIA
1. Sifat Umum
Secara kimiawi, halogen merupakan unsure
nonlogam yang paling reaktif, didukung oleh
beberapa factor, antara lain:
• Berdasarkan konfigurasi elektronnya, halogen
mempunyai sebuah elektron tidak berpasangan.
• Afinitas elektron yang tinggi mengakibatkan
halogen mudah membentik ion negative dan
membentuk senyawa dengan berikatan secara
ionik.
2. Daya Oksidasi Halogen dan Daya Reduksi
Halida
Semua Halogen mempunya potensial
elektroda positif yang menunjukkan semua
halogen oksidator dan mempunyai
kecenderungan daya oksidasi menurun. Itu
juga menunjukkan daya reduksi halida
meningkat.
3. Reaksi – reaksi Halogen
1) Reaksi Halogen dengan unsur logam
Contoh :
Na(s) + 1/2Cl2(g) NaCl(s)
Fe(s) + Cl2 FeCl2

2) Reaksi Halogen dengan unsur golongan IVA


Contoh
Si(s) + 2Cl2(g) SiCl4(s)

3) Reaksi halogen dengan unsur golongan VA


CONTOH:
P4(s) + 6Cl2 4PCl3(s)
4) Reaksi Halogen dengan halogen lainnya
CONTOH:
I2(g) + 3F2 2IF3(g)
Br2(s) + Cl2 2BrCl(g)

5) Reaksi Halogen dengan gas hidrogen


CONTOH:
H2(s) + F2(g) 2HF(s)

6) Reaksi halogen dengan air


CONTOH:
Fluorin dapat mengoksidasi air
F2(g) + H2O(l) 2HF(aq) + ½ O2(g)
Gas Klorin dengan air mengalami reaksi disproposionasi
Cl2(g) + H2O(l) HCl(aq) + HClO(aq)
7) Reaksi halogen dengan basa kuat
CONTOH:
Suhu Rendah
X2(g) + 2OH-(aq) X-(aq) + XO-(aq) +H2O(l)
Suhu Tinggi
3X2(g) + 6OH-(aq) 5X-(aq) + XO-(aq) + 3H2O(l)

8) Reaksi halogen dengan halida


Perhatikan reaksi berikut
2Cl- (aq)+F2(g) 2F-(aq) + Cl2(g)
KELIMPAHAN HALOGEN DI ALAM

1) Fluorin
Fluorin ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard
pada tahun 1670 dan baru pada tahun 1886 Maisson
berhasil mengisolasinya. Merupakan unsure paling
elektronegatif dan paling reaktif. Dalam bentuk gas
merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna
kuning muda dan bersifat sangat korosif.
Terdapat dalam senyawa Fluorspar CaF2, Na3AlF6 dan
Ca(PO4)3F dengan penambahan asam sulfat ke dalam
fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam kalsium sulfat.
Selanjutnya lelehan asam florida di elektrolisis untuk
menghasilkan gas F2.
2) Klorin

Klor ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774


dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810. Klor
ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi
sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti
kamalit dan silvit. Gas Klor berwarna kuning
kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi
dengan unsur lain.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2 dan
CaCl2. Proses untuk mendapatkan unsure klorin
adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat
(brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan
gas H2 dan NaOH pada katode.
3) Bromin

Brom ditemukan oleh Balard pada tahun


1826. Merupakan zat cair berwarna coklat
kemerahan, agak mudah menguap pada
temperature kamar, uapnya berwarna merah dan
berbau tidak enak. Bromine mudah larut dalam
air dan CS2.
Terdapat dalam senyawa logam bromide.
Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan
garam dan air mineral. Ditemukan di perairan laut
mati dengan kadar 4500-5000 ppm. Garam –
garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.
4) Iodine
Iodium ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811.
Merupakan unsure nonlogam. Padatan mengkilap
berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada
temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru
berbabu tidak enak (perih). Di alam ditemukan dalam air
laut (air asin) garam chili, dllDikenal ada 23 isotop dan
hanya satu yang stabil yaitu 1271 yang ditemukan di alam.
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3 yang
ditemukan dalam jumlah kecil deposit NaNO3 di Chili, juga
dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan
kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari
natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi
natrium bisulfate NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3- I2 + 3HSO4 +2SO42- + 4H2O
5) Astatine
Astatine merupakan unsur radioaktif
pertama yang dibuat sebagai hasil
pemboman Bismuth dengan partikel –
partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh
DR. Corson,K.R Mackenzie dan E. Segre.
Dikenal ada 20 isotop darsi astatine dan
isotop At(210) mempunyai waktu paruh 8,3
jam (terpanjang).
Jumlah astatine di kerak bumi sangat
sedikit yaitu kurang dari 30 gram.
CARA PEMBUATAN LOGAM / SENYAWA
HALOGEN
1) Flourin (F2)
Flourin diperoleh melalui metode Moisson yaitu proses
elektrolisis garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam
HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 100oC.
Elektrolisis dilaksanakan dalam wadah baja dengan katode baja dan
anode karbon.
KHF2(l) KF + HF
HF(l) H+(l) + F-(l)
Anode (+) : 2F-(l) F2(g) + 2e-
Katode (-) : 2H+(l) + 2e- H2(g)
+
Reaksi sel : 2H+(l) + 2F-(l) H2(g) + F2(g)
2) Klorin (Cl2)
Klorin dipisahkan dari senyawanya dengan cara
elektrolisis lelehan Nacl (Proses Down) atau dengan
elektrolisis larutan Nacl (sel diafragma).Pada sel ini
diberi diafragma yang berfungsi untuk mencegah
bereaksinya kembali gas klorin yang dihasilkan dengan
logam natrium. Reaksi yang terjadi :
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
Katode : 2H2O(l) + 2Cl-(aq) H2(g) + 2OH-(aq)
Anode : 2Cl –(aq) Cl2(g) + 2e-
+
Reaksi sel : 2H2O(l) + 2Cl- (aq) H2(g) + 2OH-(aq) + Cl2(g)
Ion OH- bereaksi dengan ion Na+ menghasilkan
NaOH. Dalam reaksi ini, dihasilkan zat tambahan
berupa gas hydrogen dan NaOH.
3) Bromin (Br2)
Bromin dipisahkan dari senyawa dengan cara
mengalirkan gas klorin ke dalam larutan induk yang berasal
dari air laut, yang sudah dipisahkan NaCl-nya sehingga banyak
mengandung MgBr2. Reaksi yang terjadi:

2Br-(aq) + Cl2(g) Br2(l) + 2Cl-(aq)

Gas klorin dialirkan masuk melalui menara bagian atas


dan akhirnya akhirnya bereaksi dengan MgBr2. Bromin yang
dihasilkan mengalir melalui saluran bagian atas dari menara
kondensasi dan akhirnya mencair.

4) Iodin (I2)
Iodin dibuat dngan mengalirkan natrium bisulfit ke dalam
larutan garam Chili (NaIO3). Reaksi terjadi:

6NaIO3 + 15NaHSO3 9NaHSO4 + 6Na2SO4 + 3H2O + 3I2


KEGUNAAN UNSUR / SENYAWA
HALOGEN
1) Fluorin
 Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
 Membuat Teflon
 Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.

2) Senyawa Fluorin
 CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti
AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-
bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
 Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang
tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk
melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
 Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk
membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
 Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah
kerusakan gigi.
3) Klorin
o Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
o Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
o Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL
(tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
o Untuk industri sebagai jenis pestisida.
o Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
o Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
o Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
4) Senyawa Klorin
• Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada
pakaian.
• Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan
NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya
daerah beriklim dingin.
• Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada
elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku
pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
• Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan
pengelantang atau pemutih pada kain Polivinil klorida (PVC) untuk membuat
paralon. Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida. Kloroform (CHCl3)
untuk obat bius dan pelarut. Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik. KCl
untuk pembuatan pupuk. KClO3 untuk bahan pembuatan korek api
5) Bromin
• Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
• Untuk pembuatan AgBr.
• Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna,
obat-obatan dan pestisida

6) Senyawa Bromin
 Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang
dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk
mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder
atau piston. Timbal tersebut akan membentuk
PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama
dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
 AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya
dan digunakan dalam film fotografi.
7) Iodin
• Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin
dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
• Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
• Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
8) Senyawa Iodin
• KI digunakan sebagai obat anti jamur.
• Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik
• AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film
fotografi
• NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk
mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada
wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan
pada bayi yang dikandungnya.
BAHAYA UNSUR / SENYAWA HALOGEN
1) Flour
• Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat
beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat berbahaya,
dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila
bersentuhan langsung dengan kulit.
• Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi
2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
• Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah
tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehingga
menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun
tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan
penyakit gigi rontok.
2) Klor
• Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik,
seperti air seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa
sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat.
Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di
kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang
melindungi paru-paru.
• Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan
dalam wujud cahaya dapat membakar kulit dan bersifat sangat
beracun.
• CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat
menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.
• Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang
dan binatang air lainnya.
• Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang
dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik
(menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik
(menimbulkan kangker).
3) Brom
• Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
• Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan
sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan
tenggorokan.
• Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat
pedih.
• Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak
mesin, serta sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas
buangan yang dapat mencemari atmosfer.
4) Iodin
• Kristal iodin dapat melukai kulit
• Uapnya dapat melukai mata dan selaput lender
• Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari
kekurangan yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan Yodium”
• Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah
gondok, yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.

Anda mungkin juga menyukai