HUKUM AGRARIA/

PERTANAHAN DI INDONESIA
OLEH : DR. H.M. ARBA, SH., M. Hum
I. PERKEMB. POLITIK HUKUM
PERTANAHAN DI INDONESIA

ZAMAN PENJAJAHAN ZAMAN KEMERDEKAAN

DUALISME & PLURALISME SAMPAI 1960
HUKUM TANAH DUALISME & PLURALISME

UUD 45 (PSL 33 -GBHN

-REPELITA
AYAT (3) -KEBIJAKAN PEMERINTAH

DEKRIT UUPA UU NO 5 TH 1960 PEROMBAKAN REVO-

5 JULI 1959 24 SEPT 1960 LUSIONER HK AGRARIA
PERKEMB POL HK AGRARIA DI
INDONESIA DIBAGI DLM 5 PERIODE
 SEBELUM PENJAJAHAN
 PERIODE PENJAJAHAN
 PERIODE KEMERDEKAAN MULAI 17
AGUST. 1945 HINGGA 24 SEPT. TAHUN
1960
 PERIODE TAHUN 1960 HINGGA
LAHIRNYA TAP MPR IX/MPR/2001 TTG
PEMBAHARUAN HUKUM TANAH
 TAP MPR IX/MPR/2001 TTG
PEMBAHARUAN HUKUM TANAH HINGGA
SEKARANG
I. PERIODE SEBELUM
PENJAJAHAN
HK YG BERLAKU ADALAH HK ADAT
SIFATNYA PLURALISME
ASAS-ASAS POKOK:
KOMUNALISTIK/KEBERSAMAAN
RELIGIUS MAGIS
FUNGSI SOSIAL
KONSENSUAL & KONTAN
MUSYAWARAH MUFAKAT
HAK ATAS TANAH
HAK ULAYAT (BERSIFAT PUBLIK)
HAK PENGUASA ADAT
(KEWENANGAN MENGUASAI &
MENGATUR (BERSIFAT PUBLIK)
HAK KEKERABATAN
(MARGA/KELUARGA)
HAK PERSEORANGAN/HAK
INDIVIDU (BERSIFAT PERDATA)
HAK ULAYAT
MASING-2 PERSKTN HK PUNYA ISTILAH YG
BERBEDA
HAK ULAYAT ADLH KEWENANGAN
PERSEKTN MASYARAKAT HK ADAT
KEKUATAN HUKUMNYA:
KEDALAM
KELUAR
PENGURUSANNYA: DILAKUKAN OLEH
PENGUASA ADAT BERSAMA-SAMA
MASYARAKAT ADAT
PRINSIP HK-NYA MUSYAWARAH-MUFAKAT
MASYARAKAT LUAR BERHAK MENIKMATI
DG MEMBAYAR UANG PENGISI ADAT
PRINSIP KEBERLAKUANNYA HK
BERSIFAT LOKAL
BERCORAK TRADISIONAL
PRINSIP: DI MANA TANAH DIPIJAK
DI SITU LANGIT DIJUNJUNG
MENGEDEPANKAN PRINSIP
KEADILAN & KEMANFAATAN
SISTEM KEKERABATAN:
KETURUNAN/DARAH
(GEMAINSCHALF)
TERRITORIAL (GESSELSCHALF)
II. ZAMAN PENJAJAHAN
PENGGOL. PENDUDUK (PS. 131 IS):
EROPA & YG DIPERSAMAKAN
BUMI PUTRA
TIMUR ASING
PEMBERLAKUAN HK TERHDP GOL.
PENDDK (PS 163 IS)

HK TANAH YG BERLAKU:

DUALISME HK
PLURALISME HK.
MELAHIRKAN HK ANTAR GOL. & HK
ANTAR ADAT
HUKUM BARAT MEMBERIKAN JAMINAN
KEPASTIAN HUKUM DAN HAK.

DASAR HUKUMNYA:
BW BUKU II KHUSUS MENGENAI TANAH
AGRARISCHE WET S 1870-55, LAHIR
ATAS DESAKAN PEMODAL BESAR
SWASTA ASING.

TUJUANNYA (PSL 51 IS):

MELINDUNGI PEMODAL BESAR ASING
DAN MELINDUNGI DAN MEMPERKUAT
HAK RAKYAT
INTI KETENTUAN PSL 51 IS:
1. DIBERIKAN HAK UTK MEMPEROLEH TANAH
YG DIPERLUKAN DGN HAK ERFPACHT 75 THN.
DAN HAK SEWA ATAS TANAH RAKYAT.
2. MELINDUNGI DAN MEMPERKUAT HAK ATAS
TANAH RAKYAT DG KETT:
1. PEMBERIAN TANAH KPD PEMODAL BESAR TDK
BOLEH MENDESAK HAK RAKYAT
2. BILA PEM. MENGAMBIL TANAH RAKYAT HANYA
UTK KEPENT. UMUM DAN UTK MENANAM
TANAMAN YG DIPERINTAH PENGUASA DGN
GANTI RUGI YG LAYAK
3. RAKYAT INDO. DPT MEMPEROLEH HAK MILIK
AGRARIA (AGRARISCH EIGENDOM).
4. DIADAKAN PERATURAN TTG SEWA TANAH
RAKYAT
AGRARISCHE WET 1870 YG DIATUR LEBIH LANJUT
DG AGRARISCHE BESLUIT S 1870-118/ DOMEIN
VERKLARING (PS 1) BERISI PERNYATAAN DOMEIN
NEGARA :
“SEMUA TANAH YG TDK ADA BUKTI HAK
EIGENDOMNYA ADALAH KEPUNYAAN/MILIK NEGARA”

b. HUKUM ADAT YG PLURALISME TDK

MEMBERIKAN JAMINAN KEPASTIAN HUKUM DAN
HAK
III. PERIODE PASCA KEMERDEKAAN
MULAI 17 AGUSTUS 1945 HINGGA 24
SEPT. TAHUN 1960

A. PROKLAMASI 17-8-1945
B. B. UUD 1945 18-8-1945
POLITIK HUKUM AGRARIA
DIRUMUSKAN DLM PASAL 33 AYAT 3
UUD 1945:
“NEGARA MENGUASAI BUMI, AIR DAN
KEKAYAAN ALAM UTK SEBESAR-
BESARNYA KEMAKMURAN RAKYAT”
DASAR HUKUM PENGUASAAN NEGARA
ATAS SUMBER DAYA AGRARIA
DASAR KONSEPTUAL/TEORITIS:
TEORI KEKUASAAN NEGARA DR VAN
VOLLENHOVEN: NEGARA SBG
ORGANISASI TERTINGGI YG DIBERI
KEKUASAAN
TEORI KEKUASAAN NEGARA JJ
ROUSEAU: KEKUASAAN NEGARA SBG
SUATU BADAN/ORGANISASI RAKYAT
BERSUMBER DR PERJANJIAN MASY.
(CONTRACT SOCIAL)
TEORI NEG. HK KESEJAHTERAAN DR
BURKENS: NEG. HK. IS NEG. YG
MENEMPATKAN HK SBG DASAR
KEKUASAANNYA & PENYELENGG.
KEKUASAAN TSB. DLM SEGALA
BENTUK DI BAWAH KEKUASAAN
HUKUM
BAGIR MANAN: KONSEP NEG.
KESEJAHTERAAN YAKNI NEG. ATAU
PEMERINTAH TDK SEMATA-MATA
SBG PENJAGA KEAMANAN MASY.
TETAPI PEMIKUL TANGGUNGJAWAB
MEWUJUDKAN KEADILAN DAN
KESEJAHTERAAN, & KEMAKMURAN
DASAR KONSTITUSIONAL:
PEMB. UUD 45 ALINEA KE IV
KHUSUS MEWUJUDKAN
KESEJAHTERAAN UMUM DAN
MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL
PASAL 33 UUD 45 MENGATUR TTG
PEREKONOMIAN & KESEJAHTERAAN
RAKYAT
UU. NO. 5 TH. 1960 (UUPA) PASAL 2,
NEG. SBG ORGANISASI KEKUASAAN
YG TERTINGGI DIBERIKAN HAK UTK
MENGUASAI BUMI, AIR, RUANG
ANGKASAN DAN KEKAYAAN ALAM
YG TERKANDUNG DI DALAMNYA
HUKUM-HUKUM YG BERLAKU
DIDASARKAN PD KETT. PASAL II AP UUD
45, YAITU:
- HUKUM PERDATA BW BUKU II KHUSUS
MENGENAI TANAH
- AGRARISCHE WET 1870
- AGRARICHE BESLUIT S 1870-118
/DOMEIN ERKLARING
- HUKUM ADAT
ATURAN-ATURAN HUKUM TSB
DIUPAYAKAN DISESUAIKAN DG CITA-
CITA KEMERDEKAAN DAN AMANAT UUD
1945
ATURAN-ATURAN HUKUM YG
DISESUAIKAN AL. MEMPERGUNAKAN
KEBIJAKAN DAN TAFSIR BARU MISAL:
HUB. ANTARA DOMEIN VERKLARING DAN
HAK RAKYAT ATAS TANAHNYA, KHUSUS
HAK ULAYAT.
NEG. BUKAN SBG PEMILIK TAPI DIBERI
WEWENANG MENGUASAI.
PENGHAPUSAN HAK-HAK KONSESI.
SEMUA TANAH MILIK RAJA, RAKYAT HANYA
SBG PEMAKAI DAN WAJIB MENYERAHKAN
KPD RAJA ½ ATAU 2/3 HASIL KPD RAJA.
PENGHAPUSAN TANAH-TANAH PARTIKELIR
YAKNI TANAH EIGENDOM YG MEMP. SIFAT
DAN CORAK ISTIMEWA. HAK-HAK PEMILIK
YG BERSIFAT KENEGARAAN YG DISEBUT
LANDHEERLIJKE RECHTEN = HAK
PERTUANAN
DG BERLAKU UU NO. 1 THN 1958 TTG
PENGHAPUSAN TANAH-TANAH PARTIKELIR,
24 JAN 1958, TANAH MENJADI TANAH
NEGARA
PERUBAHAN PERATURAN PERSEWAAN
TANAH RAKYAT, DLL.
IV. PERIODE 24 SEPT 1960 HINGGA
REFORMASI 1997
POLITIK HUKUM YG TERTUANG DLM
UUPA:
 UNIFIKASI DAN KODIFIKASI HUKUM AGRARIA
SUPREMASI HUKUM AGRARIA
PEMBARUAN HUKUM AGRARIA NASIONAL
MENGHAPUSKAN DUALISME & PLURALISME
HUKUM AGRARIA
MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM
PENEGAKAN HUKUM YANG TEGAS,
KONSISTEN, DAN TIDAK DISKRIMINATIF
PERLINDUNGAN HAM ATAS TANAH
PRINSIP-2 POKOK
HAK BANGSA ATAS AGRARIA YG ABADI.
PS 1 (1)
BARA + K ADLH KARUNIA TUHAN UTK
BI, PS 1 (2)
HAK MENGUASAI DR NEGARA ATAS
AGRARIA, PS 2
 PENGAKUAN HAK ULAYAT, PS 3
PENGAKUAN HAK INDIVIDU ATAS
AGRARIA , PS 4
HUKUM ADAT ADLH DASAR UTAMA DLM
PEMBENTUKAN UUPA, PS 5
SEMUA HAK ATAS TANAH BERFUNGSI
SOSIAL, PS 6
BATAS MAKS & MINIMUM PEMILIKAN &
PENGUASAAN TANAH, PS 7 & 17
PENGATR PENGAMBILAN KEKAYAAN
ALAM, PS 8
HANYA WNI YG DPT MEMP HUB LANGSUNG
SEPENUHNYA DG BARA-K, PS 9 (1)
PERSAMAAN HAK LAKI-2 & WANITA, PS
9(2)
KEWAJIBAN MENGERJAKAN SENDIRI ATAS
TANAH, PS 10
PENGATR PENGUASAAN SUMBER AGRARIA
OLEH ORG & BH SCR ADIL & KEPENT. GOL.
EKONOMI LEMAH DI KEDEPANKAN, PS 11
USAHA BERSAMA DI LAP. AGRARIA DI
DASARKAN ATAS KEPENT. BERSAMA DLM
RANGKA KEPENT NAS. DLM BENTUK
KOPERASI & GOTONG ROYONG, PS 12 (1)
NEG DPT BERSAMA PIHAK LAIN MENYELG
USAHA-2 DI LAP. AGRARIA, PS 12 (2)
PEM. BERUSAHA MENINGKT PRODUKSI &
KEMAKMURAN RAKYAT & MENCEGAH
USAHA-2 MONOPOLI, PS 13
PRINSIP PERENC. PS 14
KEWAJIBAN MEMELIHARA & MENJAGA
KESUBURAN TANAH, PS 15
LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA
UUPA
A. HK AGRARIA YG BERLAKU SAAT ITU
SEBAGIAN TERSUSUN BERDASARKAN
TUJUAN DAN SENDI-2 DARI
PEMERINTAH JAJAHAN, & SEBAGIAN
LAINNYA LAGI DIPENGARUHI
OLEHNYA, HINGGA BERTENT. DGN
KEPENT. RAKYAT DAN NEGARA DI DLM
MELAKS PEMBANG. SEMESTA DLM
RANGKA MENYELESAIKAN REVOLUSI
NAS. SEKARANG INI;
B. SBG AKIBAT DR POLITIK-HK PEM.
JAJAHAN ITU HK AGRARIA TSBT
MEMP. SIFAT DUALISME, YAITU DGN
BERLAKUNYA PERATURAN-2 HKM-
ADAT DISAMPING HK BARAT,
SEHINGGA SELAIN MENIMBULKAN
MASALAH ANTAR GOL. YG SERBA
SULIT, JUGA TDK SESUAI DGN CITA-
CITA PERSATUAN BANGSA;
C. BAGI RAKYAT ASLI HKM AGRARIA
PENJAJAHAN ITU TDK MENJAMIN
KEPASTIAN HUKUM.
TUJUAN TERBENTUKNYA UUPA
A. MELETAKKAN DASAR-2 BAGI PENYUSUNAN
HUKUM AGRARIA NAS, YG AKAN MERUPAKAN
ALAT UNTUK MEMBAWAKAN KEMAKMURAN,
KEBAHAGIAAN & KEADILAN BAGI NEGARA &
RAKYAT, TERUTAMA RAKYAT TANI, DLM
RANGKA MASY. YG ADIL & MAKMUR.
B. MELETAKAN DASAR-2 UTK MENGADAKAN
KESATUAN & KESEDERHANAAN DLM HUKUM
PERTANAHAN.
C. MELETAKKAN DASAR-2 UTK MEMBERIKAN
KEPASTIAN HUKUM MENGENAI HAK-2 ATAS
TANAH BAGI RAKYAT SELURUHNYA.
LINGKUP HK AGRARIA NASIONAL
AGRARIA MELPT: BUMI, AIR, R ANGKASA,
& KEKAYAAN ALAM YG TERKANDUNG DI
DLMNYA (PS 1 (4,5, & 6) & PS 2(1) UUPA
AGRARIA MERPK SEMUA HAL YG BERHUB.
DG TANAH
AGRARIA DLM ARTI SEMPIT ADLH TANAH
HK AGRARIA PELETAK DASAR BG PEMBTK
HK YG MENGATUR BARA+K
UUPA LAHIR UTK MEREFORM STRUKTUR
& SISTEM HK AGRARIA LAMA
DASAR HK UUPA
DASAR HK PEMBTK UUPA ADLH HK
ADAT
HK ADAT BI YG SDH DISANEER SHG
TDK BERTENT. DG KEPENT. NAS. & NEG,
DG UUPA SENDIRI, & PERAT. PER-UU
LAINNYA
SIFAT HK ADAT KOMUNAL. & RELIGIUS.
PRINSIPNYA KONSENSUS & KONTAN
UUPA ADLH HK ADAT BI YG
DISEMPURNAKAN & MENGADOPSI JUGA
LEMBG HK BARAT (HGU, HGB, &
PENDAFTARAN TANAH)
PENGUASAAN HAK ATAS TANAH
MENURUT UUPA
HAK BANGSA (PS 1(1) UUPA)
HAK MENGUASAI NEGARA (PS 2)
HAK ULAYAT (PUBLIK & PRIVAT) (PS 3)
HAK INDIVIDU & BH (PS 16 & 53)
HAK PRIMER
HAK SEKUNDER (HAK BERSIFAT
SEMENTARA)
KEPASTIAN HK & KEPASTIAN HAK
PENDAFTARAN HAK
DASAR HK PENDAFTARAN HAK (UUPA)
PS 19 PERINTAH KPD PEMERINTAH
PS 23, 32, & 38 PERINTAH KPD PEMEGANG
HM, HGU & HGB
PP No. 10/61 YG DIGANTI PP 24/97.
BERBAGAI PERAT. KEPALA BPN

SISTEM PENDAFTARAN: SISTEM NEGATIF

BERTENDENS POSITIF
JENIS PENDAFTARAN:
RECHT CADASTER & FISCAL CADASTER
SISTEM PELAKS. PENDAFTARAN :
SPORADIK & SISTEMATIS
SYARAT PENDAFTARAN:
BUKTI YURIDIS & BUKTI FISIK

PENDAFTARAN TANAH DLM RANGKA:

SBG PRASYARAT DLM MENATA &
MENGATUR P4T;
MEMBERIKAN KEPASTIAN HAK & PERLIND.
HK BAGI PEMEGANG HAK ATAS TANAH;
SBG INSTRUMEN UTK PENATAAN
PENGUASAAN & PEMILIKAN TANAH.
SISTEM PUBLIKASI
SISTEM PUBLIKASI NEGATIF, ARTINYA
WALAUPUN MENGANDUNG UNSUR-
UNSUR POSITIF, SURAT TANDA BUKTI
BERUPA SERTIFIKAT ATAU SERTIFIKAT
SEMENTARA HANYA DINYATAKAN SBG
PEMBUKTIAN YG KUAT, TETAPI MASIH
DPT DISANGGAH KEBENARANNYA DGN
BUKTI LAIN (PASAL 19 UUPA).
KEBIJAKAN YG BERKAITAN DGN SUMBER
DAYA ALAM YG DIATUR DG UU DAN
PERAT. PELAKSANAANNYA, AL:
- BIDANG KEHUTANAN UU NO. 5/67
KEHUTANAN diganti dg UU No. 41/1999
- BIDANG PERTAMBANGAN UU. NO. 11/1967
dirubah & diganti dgn UU No. 4 TH. 2009 ttg
Mineral & Batubara
- BIDANG PERIKANAN UU NO. 9/1985
- DLL
LANDREFORM
LANDREFORM BERASAL DARI KATA-KATA
DALAM BAHASA INGGRIS, YAITU “LAND” DAN
“REFORM”. “LAND” ARTINYA TANAH, DAN
REFORM ARTINYA PERUBAHAN DASAR ATAU
PEROMBAKAN ATAU PENATAAN KEMBALI
STRUKTUR TANAH PERFTANIAN.
JADI LANDREFORM ADLH PEROMBAKAN
STRUKTUR PERTANIAN LAMA & PEMBANG
STRUKTUR PERTANIAN BARU.
BOEDI HARSONO : LANDREFORM ADLH
PEROMBAKAN MENGENAI PEMILIKAN &
PENGUASAAN TANAH SERTA HUBUNGAN-2
HUKUM YG BERSANGKUTAN DGN
PENGUASAAN TANAH.
LANDREFORM DI INDONESIA DIBAGI
DUA BAGIAN YAITU:
LANDREFORM DALAM ARTI LUAS,
YANG DIKENAL AGRARIA REFORM
MELIPUTI LIMA PROGRAM, TERDIRI
DARI:
PEROMBAKAN HUKUM AGRARIA
PENGHAPUSAN HAK-HAK ASING
DAN KONSESI-KONSESI KOLONIAL
ATAS TANAH
MENGAKHIRI PENGHISAPAN FEODAL
PERUBAHAN PEMILIKAN DAN
PENGUASAAN TANAH SERTA
HUBUNGAN HUKUM YANG
BERKAITAN DGN PENGUASAAN
TANAH (LANDREFORM DALAM ARTI
SEMPIT), DAN
PERENCANAAN PERSEDIAAN
PERUNTUKAN DAN PENGGUNAAN
BUMI, AIR DAN KEKAYAAN ALAM
YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA.
KELIMA PROGRAM INI DAPAT
DIARTIKAN SEBAGAI LANDREFORM
DALAM ARTI LUAS.
DIAMANDEMEN DG PENETAPAN PERATURAN
PEMERINTAH PENGGANTI UU NO. 1/2004 DAN
DISAHKAN MENJADI UU NO. 19 THN 2004
PENGADAAN TANAH DG PERPRES NO. 36/2005, JO.
PERPRES NO. 65/2006 DIGANTI DG UU NO. 2 THN
2012
PENERTIBAN & PENDAYAGUNAAN TANAH
TERLANTAR, DASAR PP. NO. 36/1998 JO. KEPTS.
KEPALA BPN. NO. 24/2002. diganti dg PP NO. 11 TH
2010.
DLL
PERIODE TAHUN 1997 HINGGA
LAHIRNYA (TAP MPR IX/MPR/2001)
TTG PEMBAHARUAN HUKUM
TANAH, HUKUM YG BELAKU:

- UUD 45 yang diamandemen

- UUPA & PERATURAN
PELAKSANAANNYA
- TAP MPR IX/MPR/2001 TTG
PEMBAHARUAN AGRARIA DAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
- UU & PERAT. PELAKS:
BIDANG SUMBER DAYA AIR UU. 34/2005
BIDANG KEHUTANAN UU NO. 41/99 YG
 DIAMANDEMEN DG PERATURAN
 PEMERINTAH PENGGANTI UU NO. 1/2004 DAN

 DISAHKAN MENJADI UU NO. 19 THN 2004

PENGADAAN TANAH DG PERPRES NO. 36/2005, JO.

PERPRES NO. 65/2006 DIGANTI DG UU NO. 2 THN
2012
PENERTIBAN & PENDAYAGUNAAN TANAH
TERLANTAR, DASAR PP. NO. 36/1998 JO. KEPTS.
KEPALA BPN. NO. 24/2002. DIGANTI DG PP NO. 11
THN 2010
DLL
 FAKTOR-2 PENYEBAB TIMBULNYA
MASALAH-2 PERTANAHAN:
I. PERAT. PER-UU-AN YG ADA TDK KONDUSIF BAGI
PEMECAHAN MASALAH PERTANAHAN, DILIHAT DR.:
1. PERAT. PER-UU-AN PERTANAHAN/AGRARIA &
PENGELOLA-AN SDA TUMPANG TINDIH &
BERTENTANGAN SATU DG LAIN.
2. ADANYA UU. PERTANAHAN YG SDH TDK SESUAI
LAGI SEPERTI UU TTG LAND REFORM
3. MASIH BANYAK KETT UUPA YG BELUM ADA UU &
PERAT. PELAKS. SEPERTI: HAK MILIK, HAK ATAS
TANAH YG BERSIFAT SEMENTARA, DLL.
4. ADANYA PERAT. PER.UU-AN YG TDK DIJALANKAN
DG BAIK OLEH PENEGAK HK, & DI LAIN PIHAK
ADANYA UPAYA MASY. UTK MENHINDARI SUATU
PERAT. PER-UU-AN
II. BLM TERWUJUDNYA KELEMBG.
PERTANAHAN YG EFEKTIF & EFISIEN,
DPT. DILIHAT DR:
1. PENGELOLAAN TANAH DITANGANI OLEH
BEBERAPA LEMBAGA, NAMUN TDK
TERKOORDINASI DG BAIK, MIS. ADM.
TANAH HUTAN OLEH DEPHUT & TANAH
NON HUTAN OLEH BPN. TERJADI TUMPANG
TINDIH BATAS KRN TDK JELAS.
2. AWAL OTDA KETIDAK JELASAN
KEWENANGAN ANTARA PUSAT & DAERAH
DI BIDANG URUSAN PERTANAHAN SBG
KONSEKWENSI DR PELKS.
DESENTRALISASI
3. PP. 38/2007 TTG PEMBAGIAN
KEWENANGAN PEM. PUSAT & DAERAH
III. PELAKS. PENDAFTARAN TANAH
BELUM OPTIMAL:
KURANG LENGKAP STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR & STANDAR PRODUK. TERKAIT DG PETA
DASAR
SERING TERJADI KASUS SERTIFIKAT GANDA AKIBAT
BLM DIPETAKNYA BIDANG-2 TANAH TERDAFTAR
DLM PETA PENDAFTARAN
KURANG TERSEDIANYA PETA SKALA BESAR YG
MERPKN SALAH SATU SARANA PENTING DLM
PENDAFTARAN TANAH
PP 24/1997, PELAKS. PENDAF. TANAH HRS
SEDERHANA, AMAN & TERJANGKAU, NAMUN
ATURAN PELAKS. BLM MENCERMINKAN PRINSIP
TSB
IV. TDK TERKENDALINYA PERUBAHAN
PENGGUNAAN TANAH & PEMANFAATAN
TANAH
V. LEMAHNYA SISTIM INFORMASI BERBASIS
TANAH, PERMASALAHANNYA:
1. BLM DIMILIKINYA SISTEM INFORMASI BERBASIS
TANAH YG LENGKAP & AKURAT
2. BLM TERINTEGRASINYA SISTEM INFOR. SHG
MASING-2 INSTANSI MEMBUAT ATAU MELAKS.
DIGITALISASI UTK KEPERLUAN MASING-2 TANPA
KOORD. DG BAIK
3. BEBERAPA KANTOR BPN SDH MENGG.
KOMPUTERISASI NAMUN BLM BERHASIL DG BAIK
4. BELUM LENGKAPNYA DATA DIGITAL SKALA BESAR
VI. MEKANISME PEMECAHAN KONFLIK &
SENGKETA PERTANAHAN BLM MEMADAI
MASIH RENDAHNYA KUALITAS PEMAHAMAN
PENEGAK HK & APARAT TERKAIT TERHDP
DASAR HK, SUMBER SENGKETA, ASAS, KETET.
SERTA MEKANISME PENYELESAIAN
SENGKETA, AKIBATNYA TKT PENYELESAIAN
SENGKETA LAMBAT & TDK EFEKTIF
VII. LEMAHNYA SISTEM PERPAJAKAN TANAH DLM
MENDISTRIBUSIKAN ASET TANAH
DITANDAI BLM DITERAPKANNYA PRINSIP
PENETAPAN PAJAK SCR PROGRESIF.
PENETAPAN PBB MASIH MEMANDANG TANAH
DR SISI FISIK, YI. LUAS & LETAK TANAH TANPA
MELIHAT PENGGUNAANNYA

VIII. BELUM MEMADAINYA PERLIND. HAK MASY.

ATAS TANAH
TERLIHAT DI MANA MASY. KECIL, MASY. ADAT
KEHILANGAN HAK ATAS TANAH KRN DIAMBIL
ALIH SCR FORMAL OLEH PIHAK LAIN ATAU
KRN TDK DIAKUINYA HAK MASY ATAS TANAH
& SDA
IX. TERBATASNYA AKSES MASY.
TERHDP. PEMILIKAN &
PENGUASAAN TANAH SCR ADIL,
DISEBABKAN:
1. KURANG TRANSPARANSI DLM PENGUASAAN &
PEMILIKAN TANAH
2. BELUM DIJALANKANNYA PROG. LAND REFORM
SCR INTENSIF & PENGUASAAN TANAH SCR ADIL
 PRINSIP DASAR KEBIJAKAN PERTANAHAN
1. TANAH IS ASET BI YG MERPK MODAL DASAR
PEMB. MENUJU MASY. YG ADIL & MAKMUR, KRN
ITU PEMANFAATANNYA HRS DIDASARKAN PD
PRINSIP-2 YG TUMBUH & BERKEMBANG DLM
MASY. INDO.
2. KEBIJAKAN PERTANAHAN DIDASARKAN KPD
UPAYA KONSISTEN UTK MENJALANKAN
AMANAT PSL 33 AYAT (3) UUD 45.
3. KEBIJAKSANAAN PERTANAHAN DILETAKAN
SBG DASAR BG PELAKS. PROG. PEMB. DLM
UPAYA MEMPERCEPAT PEMULIHAN EKO. YG
DIFOKUSKAN PD PENANGGULANGAN
KEMISKINAN, SISTEM EKO. KERAKYATAN, PEMB.
STABILITAS EKO. NAS. & PELESTARIAN LINGK.
4. KEBIJAKAN PERTANAHAN MERPK DASAR &
PEDOMAN BG PELAKS. PEMB. SEKTORAL YG
MEMILIKI KAITAN BAIK SCR LANGSUNG
MAUPUN TDK DGN PERTANAHAN.
5. KEBIJAKAN PERTANAHAN DIBANGUN ATAS
DASAS PARTISIPASI SELURUH KEL. MASY. SBG
UPAYA MEWUJUDKAN PRINSIP GOOD
GOVERNANCE DLM PENGELOLAAN TANAH
6. KEBIJAKAN PERTANAHAN DIDASAR. KPD UPAYA
MENJALANKAN Tap MPR IX/2001
TTGPEMBAHARUAN AGRARIA & SDA (PS 5 (1))
7. KEBIJAKAN PERTANAHAN MERPK PEDOMAN BG
PEM. UTK MENGELOLA PERTANAHAN SECARA
BERKEADILAN.
ARAH KEBIJAKAN PERTANAHAN
SEKARANG
REFORMASI PER-UU-AN PERTANAHAN
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERTANAHAN
PENINGKATAN PENGELOLAAN PENDAFTARAN
TANAH DAN PERCEPATAN
PENGEMBANGAN PENATAGUNAAN TANAH
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS
TANAH
PENYELESAIAN SENGKETA TANAH
PENGEMBANGAN SISTEM PERPAJAKAN TANAH
PERLINDUNGAN HAK-HAK MASY. ATAS TANAH
PENINGKATAN AKSES ATAS TANAH
1. REFORMASI PERATURAN PER-UU-AN YG
MENYANGKUT PERTANAHAN
REFORMASI UTK MEWUJUDKAN PERAT. PER-
UU-AN YG SESUAI DG DINAMIKA PERKEMB.
MASY. SEJALAN DG KEBIJK. PEMB. & MAMPU
MENJAGA KELESTARIAN PENGG. SUMBER DAYA
TANAH
ARAH KEBIJAKAN:
1. MENYUSUN & MEMBUAT UU POKOK YG
MEMAYUNGI SELURUH PER-UU-AN YG
MENYANGKUT PERTANAHAN DG MENGEMB.
PRINSIP-2 DASAR YG TERKANDUNG DLM UUPA
2. MELAKS. PENEGAKKAN SELRH KETT. HK YG
BERKAITAN DG PERTANAHAN BAGI SEMUA.
RENCANA TINDAK:
1. MEMBENTUK KOMISI NAS. YG BERTANGG.JAWAB
MEMPER-SIAPKAN REFORMASI PERAT. PER-UU-AN
YG BERKAITAN DG PERTANAHAN DG ANGGOTA
DEPART. TERKAIT & PIHAK LAIN YG MEMILIKI
PERHATIAN & KEAHLIAN DI BIDANG
PERTANAHAN
2. MELAKS. PROGRAM SINKSRONISASI PER-UU-AN
PERTANH DG MELALUI TAHAPAN SBB.:
• MENGINVENTARISASI SELURUH PERAT. PER-UU-AN YG
BERKAITAN DG PERTAHN.
• MENGEVALUASAI SELURUH PERAT. PER-UU-AN,
KHUSUS YG BERTENT. DG. PRINSIP-2 YG
TERKANDUNG DLM TAP MPR NO. IX/2001 &
PERAT. PER-UU-AN YG LEBIH TINGGI
• MENENTUKAN PRIORITAS PER-UU-AN YG
PERLU DIREVISI BAIK KRN SCR YURIDIS
BERTENT. DG PERAT. LAIN MAUPUN KRN
SUBSTANSINYA MEMERLUKAN PERUBAHAN
• MENGARAHKAN SELURUH PERAT. PER-UU-AN
YG BER-KAITAN DG PERTAHN. (KEHUTN,
PERTAMB., LINGK. DLL) KPD UUP YG
MEMAYUNGI SELURUH PERATURAN PER-UU-
AN PERTAHN TSB.
• MENYUSUN RANCANGAN BERBAGAI PERAT. PER-UU-AN
YG BERKAITAN DG PERTAHN YG SAAT INI BELUM ADA
NAMUN SANGAT DIBUTUHKAN UTK MEMECAHKAN
BERBAGAI MASALAH PERTANHN YG MENYANGKUT:
a. PENGATURAN KEBERADAAN TANAH ADAT/
HAK ULAYAT
b. UU. LANDREFORM

c. UU PENDAFTARAN TANAH

d. UU. ALAT BUKTI DIGITAL

• MENINGKATKAN KOORDINASI LINTAS SKTORAL DLM
PELAKS PERAT. PER-UU-AN DI BIDANG PERTANHN.
 2. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
PERTANAHAN
DISTRIBUSI KEWENANGAN BIDANG PERTANHN
ANTAR INSTANSI PEM. PUSAT DG INSTANSI
DAERAH HRS DIPERJELAS UTK DPT MELAKS.
PENGELL. PERTANHN. DG EFEKTIF & EFISIEN
ARAH KEBIJAKAN:
1. MENENT.KEWENANGAN BIDANG PERTANHN ANTAR
SEKTOR & TKT PEM-AN
2. MENENTUKAN KELEMB. PERTNHN SESUAI DG TUGAS
3. MEMPERKUAT KELEMB. PERTANHN SESUAI DG TUGAS
DAN FUNSI
4. PENINGKT. KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA,
PENINGK KAPASITAS PENYELENG. & PELAKS.
PENGELOLAAN PERTANHN.
– RENCANA TINDAK:
1. MENGKAJI ULANG KEWENGAN YG ADA SAAT INI
BAIK ANTAR SEKTOR MAUPUN ANTAR TKT PEM.
(PUSAT, PROV. DAN KAB./KOTA) YG BERKAIT DG
PENATAAN BIDANG PERTANHN.
2. MEMILAH KEWENANGAN PERTANHN SESUAI DG
FUNGSI & TUGAS ANTAR SEKTOR & TKT PEM.
3. MENETAPKAN KEWENANGAN PERTANAHAN UTK
MASING-2 SEKTOR & TKT PEM. SERTA
MENETAPKAN KELEMBAGAAN
 3. PENINGKATAN PENGELOLAAN PENDAFTARAN
TANAH
PENDAFTARAN TANAH DLM RANGKA:
SBG PRASYARAT DLM MENATA & MENGATUR P4T;
MEMBERIKAN KEPASTIAN HAK & PERLIND. HK
BAGI PEMEGANG HAK ATAS TANAH;
SBG INSTRUMEN UTK PENATAAN PENGUASAAN &
PEMILIKAN TANAH.
UTK PELAKS. TUJUAN TSB, MK PENDAFTAR.
TANAH DILAKK. SECARA TERENCANA,
KESINAMBUNGAN & TERENCANA
ARAH KEBIJAKSANAAN
MENGEMBANGKAN MEKANISME PERENCANAAN
TATA GUNA TANAH YG KOMPREHENSIF SESUAI DG
KARAKTERISTIK & DAYA DUKUNG TANAH & LINGK.
DG MENERAPKAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE
(TRANSPARANSI, PARTISIPATIF & AKUNTABEL)
MELAKS. RENCANA TATA GUNA TANAH
SCR TRANSPARAN BERDASARKAN
KEBUTUHAN MASY., PEM. & SWASTA
MEMBANGUN MEKANISME
PENGENDALIAN ATAS PELAKS.
RENCANA TATA GUNA TANAH YG
MENGIKUTSERTAKAN BERBAGAI PIHAK
YG TERKAIT SCR EFEKTIF
MENGEMBANGKAN MEKANISME
PERIZINAN DLM UPAYA PENINGKATAN
DAYA GUNA & DAYA HASIL
PENGELOLAAN TATA GUNA TANAH
RENCANA TINDAK:
 MENYUSUN RTRW YG KOMPREHENSIF MENCAKUP
RUANG DARAT, PERAIRAN & UDARA PD TKT NAS.
HINGGA LOKAL
 MENERAPKAN RTGT SCR KONSISTEN DG
PENETAPAN KRITERIA BAKU YG MENDUKUNG
EVALUASI PENGGUNAAN & PEMANFAATAN TANAH
 MENINGKAT. KEMAMPUAN PEMDA DLM MENGELOLA
ALOKASI PENGG. TANAH YG TRANSPARAN & DPT
DIAKSES MASY.
 MENYUSUN & MENERAPKAN KRITERIA STANDAR
DLM PROSES PENGENDALIAN, PENGG. &
PEMANFAATAN TANAH
 MELAKUKAN PENGATURAN SCR KHUSUS HANYA
PD DAERAH TERTENTU YG HRS DILINDUNGI ATAU
RAWAN
 MENYUSUN PROSEDUR PERIZINAN BAGI KEGIATAN
YG BENAR-2 MENYIMPANG DR RENCANA & ALOKASI
DG PERSYARATAN KHUSUS YG HRS DIPENUHI SCR
KONSISTEN & BERTANGG. JAWAB.
4. PENGEMBANGAN PENATAGUNAAN TANAH
PENATA GUNAAN TANAH BERBASIS TATA
RUANG GUNA MEWUJUDKAN PENGGUNAAN
DAN PEMAN-FAATAN TANAH:
DI PEDESAAN YG LESTARI, OPTIMAL, SELARAS DAN
SERASI
DI PERKOTAAN YG AMAN, TERTIB, LANCAR &
SEHAT
SISTEM PENGELOLAAN MENCAKUP SISTEM
PERENCANAANNYA, PENERAPAN &
PENGENDALIAN SENANTIASA DISESUAIKAN
DG PERKEMB. MASY. DG MEMPERHATIKAN
DAYA DUKUNG LINGK. & SIFAT TANAH YBS
MELALUI PERAN SERTA MASY.
ARAH KEBIJAKAN :
MENGEMBANGKAN MEKANISME PERENC. TGT YG
KOMPREHENSIF SESUAI DG KARAKTERISTIK &
DAYA DUKUNG TANAH & LINGK DG MENERAPKAN
PRINSIP GOOD GOVERNANCE (TRANSPARANSI,
PARTISIPATIF, AKUNTABEL) MULAI DR TKT NAS.,
REGIONAL, HINGGA LOKAL
MELAKS. RTGT SCR TRANSPARAN BERDSRK
KEBUTUHAN MASY., PEMERINTAH & SWASTA
MEMBANGUN MEKANISME PENGENDALIAN ATAS
PELAKS. RTGT YG MENGIKUTSERTAKAN BERBAGAI
PIHAK YG TERKAIT SCR EFEKTIF
MENGEMBANGKAN MEKANISME PERIZINAN DLM
UPAYA PENINGKATAN DAYA GUNA & HASIL GUNA
PENGELOLAAN TGT.
RENCANA TINDAK:
MENYUSUN RTGT YG KOMPREHENSIF MENCAKUP &
BERKAITAN DG RUANG DARATAN, RUANG PERAIRAN,
SERTA RUANG UDARA PD TKT. NAS. & LOKAL
MENERAPKAN RTGT SCR KONSISTEN DG PENETAPAN
KRITERIA BAKU YG MENDUKUNG EVALUASI PENGG. &
PEMANFAATAN TANAH
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMERINTAH DAERAH
DAERAH DLM MENGELOLA ALOKASI PENGG. TANAH YG
TRANSPARAN & DPT DIAKSES OLEH MASY.
MENYUSUN & MENERAPKAN KRITERI STANDAR
DLM PROSES PENGENDALIAN PENGGUNAAN &
PEMANFAATAN TANAH.
MENYUSUN & MENERAPKAN MEKANISME BAKU
DLM ALIH FUNGSI TANAH & PENYELESAIAN
KONFLIK PENGG. TANAH
MELAKUKAN PENGATURAN SCR KHUSUS HANYA
PD DAERAH TERTENTU YG HRS DILINDUNGI ATAU
RAWAN
MENYUSUN PROSEDUR PERIZINAN BAGI KEGIATAN
YG BENAR-2 MENYIMPANG DR RENCANA ALOKASI
DG PERSYRATAN KHUSUS YG HRS DIPENUHI SCR
KONSISTEN & BERTENGGUNG JAWAB
5. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
BERBASIS TANAH
INFORMASI PERTANAHAN YG TRANSPARAN,
AKURAT & MUTAKHIR IS SUATU KEBUTUHAN
DLM UPAYA MEMBANGUN KETERPADUAN
ANTAR BERBAGAI PIHAK YG DITUJUKAN SBG
RUJUKAN PERENC. PEMB BERKELANJUTAN &
SBG MEDIA KOMUNIKASI UTK MEMUDAHKAN
AKSES ATAS TANAH. HAL INI HRS DILAKUKAN
UTK MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE
ARAH KEBIJAKAN:
1. MENENTUKAN & MENGEMBANGKAN SISTEM
INFORMASI BERBASIS BIDANG TANAH UTK SETIAP
LEVEL PEM. DAN/ ATAU INSTITUSI
2. MENENTUKAN & MENGEMBANGKAN PENGATURAN
UTK PERTUKARAN DATA, AKSES INFO., PERUBH.
DATA & PENYAJIAN INFO.
3. MENGEMB. SISTEM INFO. BERBASIS TANAH YG
TERPADU & KOMPREHENSIF UTK MENDUKUNG
PROSES PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH &
SISTEM PERPAJAKAN
4. MENGEMB. POLA KOORD. TEKNIS UTK
PERTUKARAN & PEMANFAATAN DATA DR
BERBAGAI INSTITUSI YG MENGUMPULKAN,
MENYIMPAN, MEMILIKI, & MENGG. DATA BERBASIS
BIDANG TANAH DLM RANGKA EFISIENSI &
EFEKTIVITAS PELAYANAN INFO. BAGI SEMUA
PIHAK
5. MENGEMB. SISTEM INFOR. PERTANAHAN YG
DIDUKUNG OLEH TEKNOLOGI INFOR., SISTEM
KOMPUTERISASI, & KOMUNIKASI, SERTA SDM YG
HANDAL.
RENCANA TINDAK
1. MENYUSUN STRATEGI JANGKA PANJANG UTK
PENGEMB. SISTEM INFOR. BERBASI TANAH YG
LENGKAP, AKURAT, & MUDAH DIAKSES
2. MENYUSUN & MENETAPKAN STANDAR, BAIK
SUMBER DATA, META DATA MAUPUN FORMAT DATA
TEKSTUAL & SPATIAL
3. MENENT. KEWENANGAN BG SETIAP INSTITUSI YG
BERKAITAN DG PENGUMPULAN, PENYIMPANAN, &
PENGG. DATA BERDASARKAN JENIS DATA, SKALA &
KETELITIANNYA
4. PENYEDIAAN INFOR. BERBASIS TANAH YG
TRANSPARAN, MUDAH AKSES & MURAH BAGI
SELURUH LAPISAN MASY.
6. PENYELESAIAN SENGKETA TANAH
SENGKETA TANAH MENIMBULKAN KERAWANAN
SOS POL. DI SELRH WIL. INDO. KARENA ITU
PENANGANAN SENGKETA TANAH DIBERIKAN
PERIORITAS TINGGI SBG UPAYA MEMBANGUN
STABILITAS SOSPOL YG KONDUSIF BG TUMBUH
KEHDP. SOSPOL, EKO YG SEHAT
ARAH KEBIJAKAN:
1. MENYELESAIKAN BERBAGAI KASUS SENGKETA TANAH
SCR KOMPREHENSIF
2. MEMBTK MEKANISME & KELEMB. DLM PENYELESAIAN
SENGKETA PENATAAN SBG UPAYA MENGELIMINASI
BERBAGAI GEJOLAK SOSIAL AKIBAT SENGKETA
3. MEMPRIORITASKAN PENANGANAN SENGKETA KPD
KASUS-2 STRUKTURAL YG MEMILIKI DAMPAK SOLPOL &
EKO. YG SANGAT BESAR DG CARA BERKEADILAN
 RENCANA TINDAK:
1. MENETAP. PERAT. PER-UU-AN MULAI DR UU, PP,
PERDA, HINGGA PERAT. TEKNIS UTK MENGATUR
MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA, BAIK SCR
ARBITRASE, PERADILAN, ALTERNATIVE PENYEL.
SENGKETA PERTANAHAN. SEBLM ADA ATURAN,
MK PENYEL. DILAKUKAN SCR WIN-WIN
SOLUTION SESUAI MEKANISME YG ADA
2. MEMBENTUK TIM PENANGANAN SENGKETA
TANAH, BAIK DI TKT PUSAT MAUPUN DI DAERAH
YG BERTUGAS MENGINVENTARISASI POLA-2
PENYEL. SENGKETA & PENANGANAN SERTA
MENENTUKAN PRIORITAS KASUS YG PERLU
PENANGANAN SEGERA.
3. MENGUPAYAKAN PENGEMB. MEKANISME
PENYEL. SENGKETA PERTANAHAN MELALUI ADR
& IDENTIFIKASI LEMBAGA YG DPT MENJALANKAN
FUNGSI TERSEBUT
4. MEMBENTUK PERADILAN PERTANAHAN SBG BAG. DR SISTEM
PERADILAN YG ADA YG MEMILIKI TUGAS KHUSUS
MENYELESAIKAN PERKARA-PERKARA PERTANAHAN SCR
KOMPREHENSIF.
5. MEMPERCEPAT UPAYA PENYEL. SENGKETA PERTANAHAN
MELALUI:
– KEWENANGAN ADMINIS. DILAKUKAN MELALUI KOREKSI
ADMINIS. DG PEMBATALAN HAK ATAS TANAH ATAU
PEMBATALAN SERTIFIKAT APABILA TERDPT CACAT HUKUM
ADMINIS. DLM PENERBIT. SERTIFIKAT ATAU ATAS PUTUSAN
PENGADILAN YG BERKEKUATAN HK TETAP
– MUSYAWARAH DILAK. APABILA PARA PIHAK YG BERSENGK.
BERSEDIA UTK SALING TERBUKA & DIALOG
– KOORDINATOR ANTAR INSTANSI/SEKTOR
– BADAN PERADILAN YG DILAK. TERHDP KASUS-KASUS
PERTHN YG POKOK SENGKETANYA IS MASALAH HAK.
 TOPIK-2 MAKALAH
1. PEMBERDAYAAN HAK-HAK ATAS TANAH DITINJAU DARI
ASPEK HUKUM, SOSIAL, POLITIK, EKONOMI, HANKAM,
AGAMA, & BUDAYA.
2. HAK MNGUASAI NEGARA DLM HUKUM TANAH
NASIONAL
3. EKSISTENSI HAK ULAYAT DLM HUKUM TANAH
NASIONAL
4. PENDAFTARAN TANAH & SERTIFIKASI TANAH
5. PENYELESAIAN SENGKETA TANAH
6. ADMINISTRASI PERTANAHAN & OTONOMI DAERAH
7. PENGADAAN TANAH UTK KEPENTINGAN
PEMBANGUNAN SARANA UMUM OLEH PEMERINTAH
8. TATA RUANG & TATA GUNA TANAH
9. PENERTIBAN TANAH TERLANTAR
PENYEMPURNAAN UUPA
ALASAN:
OBYEK YG DIATUR DLM UUPA IS. BUMI, AIR, RUANG
ANGKASA & KEKAYAAN ALAM, AKAN TETAPI UUPA
HANYA MENGATUR TANAH SAJA
ADANYA ERA GLOBALISASI
ERA DEMOKRATISASI, PEMBTK UU HRS MELIBATKAN
SEMUA PIHAK
UU HARUS MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL &
MENCIPTAKAN KEPASTIAN HUKUM BG SEMUA
LAPISAN MASY.
PERUBHN SISTEM PEM-AN DR SENTRALISASI KE
DESENTRALISASI
SUBSTANSI RUU PENYEMPURNAAN UUPA
TERGANTUNG PD BEBERAPA HAL;
FALSAFAH YG DIGUNAKAN SBG LANDASAN
PEMBENTUKANNYA
ORIENTASI UU TERSEBUT
TUJUAN YG INGIN DICAPAI.

FALSAFAH: BUMI, AIR, RUANG ANGKASA &

KEKAYAAN ALAM YG TERKANDUNG DI DLMNYA
HRS DIGUNAKAN UTK SEBESAR-BESARNYA KEMAK-
MURAN RAKYAT
ORIENTASI: MEWJUDKAN KEADILAN SOSIAL
DIPERTAJAN DIARAHKAN DLM 3 HAL:

MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL

MENINGKATKAN EFISIENSI & PERTUMBUHAN
EKONOMI
PELESTARIAN LINGK. & POLA PENGGUNAAN
TANAH YG BERKELANJUTAN.
TUJUAN YG INGIN DICAPAI DLM UUPA/UUP
YG AKAN DATANG
TERCAPAINYA AKSES YG ADIL DLM PEROLEHAN &
PEMANFAATAN TANAH (UTAMANYA) & SUMBER-2
AGRARIA LAINNYA MELALUI SERANGKAIAN
TINDAKAN BERUPA RESTRUKTURISASI
PEMILIKAN /PENGUASAAN SERTA PEMANFAATAN
TANAH SERTA SUMBER-SUMBER DAYA ALAM
LAINNYA.
BERMAKSUD: MEMBERIKAN PELUANG & JAMINAN
KEPASTIAN BERUSAHA BAGI BADAN HUKUM
MAUPUN ORANG PERORANGAN BERKENAAN DG
PENGGN SUMBER DAYA AGRARIA
10 PRINSIP PEMBAHARUAN AGRARIA
MENJUNJUNG TINGGI HAK ASASI MANUSIA: HAK
ATAS SUMBER DAYA AGRARIA MERPKN HAK
SETIAP ORG, MERPKN KEWAJIBAN PEM. UTK
MELINDUNGI, MEMAJUKAN, MENEGAKKAN &
MEMENUHINYA. PERLU REKONSTRUKSI
PENGERTIAN NEG. MENGUASAI
UNIFIKASI HK YG MENGAKOMODASI
KEANEKARAGAMAN HK SETEMPAT. KEBIJAKAN YG
BERSIFAT NAS HRS BISA MEMBERI TEMPAT HK
ADAT SELARAS DGN PERLIND. & PENEGAKKAN
HAM MASY.
LANDREFORM/ REKSTRUKTURISASI SUMBER-2
AGRARIA: MERPKN UPAYA PENATAAN KEMBALI
STRUKTUR PEMILIKAN & PENGUASAAN SUMBER-2
DAYA AAGRARIA
KEADILAN DLM PEMILIKAN/ PENGUASAAN
SUMBER DAYA AGRARIA. SUMBER DAYA AGRARIA
SBG SUMBER DAYA PENGHIDUPAN RAKYAT
TERBESAR HRS DIKELOLA DG BAIK GUNA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.
FUNGSI SOSIAL & EKOLOGI SUMBER DAYA ALAM.
DISAMPING UTK KEPENTINGAN PRIBADI JUGA
KEPENTINGAN SOSIAL HRS DIKEDEPANKAN
PENYELESAIAN KONFLIK AGRARIA; KONFLIK
HORIZONTAL & VERTIKAN
PEMBAGIAN KEWENGAN ANTARA PUSAT &
DAERAH SERTA KELEMBAGAAN PENDUKUNG
TRANSPARANSI & PARTISIPASI DLM PEMBUATAN
KEBIJAKAN. DEMOKRATISASI PEMBUATAN
KEBIJAKAN SANGAT PERLU DILAKUKAN LAGI.
PEMBTKN PER-UU-AN , ARTINYA GUNA
TRANSPARANSI HRS MELIBATKAN SEMUA PIHAK
USAHA-USAHA PRODUKSI DI LAPANGAN
AGRARIA:
USAHA-2 DI LAPANGAN AGRARIA
PEMBIAYAAN PROGRAM-2 PEMBAHARUAN
AGRARIA.