Anda di halaman 1dari 20

KESEHATAN DAN KESELAMATAN Sejarah K3

KERJA Faizal Mustamin


A. SEJARAH K3 DI DUNIA
Dimulai pada zaman Purba saat ini

Kesadaran Diri


Zaman Prasejarah (Paleolithic dan Neolithic)

Bangsa Babylonia diansti Summeri raja Hamurabi (1700 SM)


“Bila seorang ahli bangunan membuat rumah untuk seseorang dan pembuatannya
tidak dilaksanakan dengan baik sehingga rumah itu roboh dan menimpa pemilik
rumah hingga mati maka ahli bangunan tersebut harus dibunuh”

Ramses II (Mesir, 1500 SM)

Zaman Mozai “ kewajiban pagar pengaman”


Plinius (Roma, 80 thn sesudah masehi) penutup hidung

Paracelus (bapak toksikologi modern) dan Agricola, abad ke-16

Dominico Fontana (Roma, 1450)

Bernadine Ramazzini (univ. Modena, 1633-1714), bapak Kesehatan Kerja. Socio


Medicine.
Undang-Undang Kerja (Works Compensation Law) . Amerika, 1911

Industrial Accident Prevention (H. W. Heinrich, 1931)

International Labour Organization, 1919


B. SEJARAH K3 DI INDONESIA
Dimulai dengan penggunaan mesin uap Hindia Belanda

Reglement Omtrent Veiligheids Maatregelen bijhet Aanvoeden van Stoom


Werktuigen in Nederlands Indie (Stbl no. 20) tahun 1852

Veilegheids Reglement (Undang-undang Keselamatan) th. 1905 no. 251


1910 no 406 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970

Burgerlijke Wetbook oud 1926(KUH Perdata Lama) ke dalam KUH Perdata Baru,
KESEHATAN DAN KESELAMATAN Definisi K3

KERJA Faizal Mustamin


Filosofi : sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera

Pengertian : suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam


usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja

Selalu berkaitan dengan proses produksi jasa maupun industri


KESELAMAT KERJA
Bersifat :
• Sasarannya adalah lingkungan kerja.
• Bersifat teknik.

keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja,


bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan
KESEHATAN KERJA
Bersifat:
•Sasarannya adalah manusia.
•Bersifat medis.

Kesehatan Kerja :
spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta praktiknya yang
bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik atau mental, maupun sosial
dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-
penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum
Faktor yang menentukan (Blum,1981):
•Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan), kimia (organik/anorganik, logam berat,
debu), biologik (virus, bakteri, mikroorganisme), dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan,
pekerjaan).
•Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
•Pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi.
•Genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.

Ridley (2008) menjabarkan ada beberapa jalur untuk substansi berbahaya dapat masuk
ke tubuh :
•Asupan makanan; yang masuk melalui mulut, kemudian menuju usus.
•Hirupan pernafasan; yang masuk melalui organ pernafasan menuju paru-paru.
•Penyerapan; yang masuk melalui pori-pori kulit.
•Masuk melalui luka dan sayatan terbuka.
KECELAKAAN KERJA
Yang dihindari :
Bahaya potensi
Risiko kemungkinan2 kelalaian

Kecelakaan : kejadian tak terduga yang dapat menyebabkan cedera atau


kerusakan. Kecelakaan dapat terjadi akibat kelalaian dari perusahaan, pekerja,
maupun keduanya, dan akibat yang ditimbulkan dapat memunculkan trauma bagi
kedua pihak
Langsung
Tidak langsung
Teori Domino Heinrich menyebutkan suatu kecelakaan
bukanlah suatu peristiwa tunggal, melainkan merupakan hasil
dari serangkaian penyebab yang saling berkaitan
Menurut Ridley (2008), contoh penyebab kecelakaan untuk masing-masing faktor
tersebut adalah:
Situasi kerja
•Pengendalian manajemen yang kurang.
•Standar kerja yang minim.
•Tidak memenuhi standar.
•Perlengkapan yang tidak aman.
•Tempat kerja yang tidak mendukung keamanan seperti getaran, tekanan udara,
•ventilasi, penerangan dan kebisingan yang tidak aman.
•Peralatan/bahan baku yang tidak aman.
Kesalahan orang
Keterampilan dan pengetahuan minim.
Masalah fisik atau mental.
Motivasi yang minim atau salah penempatan.
Perhatian yang kurang.
Tindakan tidak aman
Tidak mengikuti metode kerja yang telah disetujui.
Mengambil jalan pintas.
Tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja selama bekerja.
Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
Kecelakaan
Kejadian yang tidak terduga.
Akibat kontak dengan mesin atau listrik yang berbahaya.
Terjatuh.
Terhantam mesin atau material yang jatuh dan sebagainya.
Cedera atau kerusakan
Sakit dan penderitaan (pada pekerja).
Kehilangan pendapatan (pada pekerja).
Kehilangan kualitas hidup (pada pekerja).
Pabrik (pada perusahaan).
Pembayaran kompensasi (pada perusahaan).
Kerugian produksi (pada perusahaan).
Kemungkinan proses pengadilan (pada perusahaan).
TUJUAN K3
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional.
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut.
Memelihara sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien.
FUNGSI K3
Fungsi dari kesehatan kerja sebagai berikut.
Identifikasi dan melakukan penilaian terhadap risiko dari bahaya kesehatan di
tempat kerja.
Memberikan saran terhadap perencanaan dan pengorganisasian dan praktik kerja
termasuk desain tempat kerja.
Memberikan saran, informasi, pelatihan, dan edukasi tentang kesehatan kerja dan
APD.
Melaksanakan survei terhadap kesehatan kerja.
Terlibat dalam proses rehabilitasi.
Mengelola P3K dan tindakan darurat.
Fungsi dari keselamatan kerja seperti berikut.
Antisipasi, identifikasi, dan evaluasi kondisi serta praktik berbahaya.
Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur, dan program.
Terapkan, dokumentasikan, dan informasikan rekan lainnya dalam hal pengendalian
bahaya dan program pengendalian bahaya.
Ukur, periksa kembali keefektifan pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya
LOGO K3
Lambang K3 beserta arti dan maknanya tertuang dalam Kepmenaker
RI1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Berikut ini
penjelasanmengenai arti dari makna lambang K3 tersebut

• Palang bermakna bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
• Roda gigi bermakna bekerja dengan kesegaran jasmani maupun rohani.
• Warna putih bermakna bersih dan suci.
• Warna hijau bermakna selamat, sehat, dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai