Anda di halaman 1dari 38

l

Oleh:
D.Sambas
MODEL PEMBELAJARAN

• KONSEPTUAL YANG MELUKISKAN PROSEDUR YANG


SISTEMATIS DENGAN MENGORGANISASIKAN
PENGALAMAN BELAJAR UNTUK MENCAPAI TUJUAN
BELAJAR

• BERFUNGSI SEBAGAI PEDOMAN BAGI PERANCANG


PEMBELAJARAN DAN PARA PENGAJAR DALAM
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN AKTIVITAS
BELAJAR MENGAJAR
(Toeti & Udin, 1995)
• PENDEKATAN MENGAJAR
Cara untuk sampai kepada tujuan (perolehan ilmu
pengetahuan

• METODE MENGAJAR
Cara-cara menyajikan suatu bahan bahan pelajaran pada
situasi tertentu

• TEKNIK MENGAJAR
Perpaduan cara dan langkah yang telah terpolakan
secara baik untuk melakukan suatu kegiatan
(penguasaan kelas, memotivasi, cara mengatur alat, cara
berdemonstrasi, dll)

• STRATEGI
- Rencana dasar yang luas dari suatu tindakan
organisasi untuk mencapai tujuan
- Suatu seni menggunakan kecakapan untuk mencapai
sasaran dengan menggunakan sumber daya yang ada
PENGGOLONGAN MODEL PEMBELAJARAN
• RUMPUN MODEL-MODEL PENGOLAHAN INFORMASI
BERTITIK TOLAK DARI PRINSIP-PRINSIP PENGOLAHAN
INFORMASI, YAITU MERUJUK PADA CARA-CARA
BAGAIMANA MANUSIA MENANGANI RANGSANGAN DARI
LINGKUNGAN, MENGORGANISASI DATA, MENGENALI
MASALAH DAN MENCOBA MENCARI SOLUSINYA, SERTA
MENGEMABNGKAN KONSEP-KONSEP DAN BAHASA UNTUK
MENANGANI MASALAH TERSEBUT

• RUMPUN MODEL-MODEL PRIBADI/INDIVIDUAL


MODEL-MODEL INI MENEKANKAN/MEMFOKUSKAN PADA
PENGEMBANGAN PRIBADI. MENEKANKAN PADA PROSES
“MEMBANGUN/MENGKONSTRUKSI” DAN
MENGORGANISASI REALITA, YANG MENGANDUNG
MANUSIA SEBAGAI PEMBUAT MAKNA
•RUMPUN MODEL SOSIAL
MODEL-MODEL INI MENGGABUNGKAN ANTARA BELAJAR DAN
MASYARAKAT. KEDUDUKAN BELAJAR/PENGAJARAN DISINI
ADALAH BAHWA PERLAKU KOOPERATIF TIDAK HANYA
MERUPAKAN PEMBERI SEMANGAT

•RUMPUN MODEL-MODEL PERILAKU


DIDASARKAN PADA SUATU PENGETAHUAN YANG MENGACU
PADA TEORI PERILAKU SEPERTI TEORI BELAJAR, TEORI
BELAJAR SOSIAL, MODIFIKASI PERILAKU ATAU PERILAKU
TERAPI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN RUMPUN INI
MEMENTINGKAN PENCIPTAAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG
MEMUNGKINKAN MANIPULASI PEGUATAN PERILAKU SECARA
EFEKTIF SEHINGGA TERBENTUK POLA PERILKU YANG
DIKEHENDAKI
PARADIGMA BARU
PROSES PENDIDIKAN FORMAL
• Pendidikan lebih menekankan pada proses
pembelajaran (learning) daripada mengajar
(teaching)
• Pendidikan diorganisir dalam suatu struktur
yang fleksibel
• Pendidikan memperlakukan peserta didik
sebagai sebagai individu yang memiliki
karakteristik khusus dan mandiri
• Pendidikan merupakan proses yang
berkesinambungan dan senantiasa
berinteraksi dengan lingkungan

Zamroni, 2000
KENAPA PESERTA DIDIK AKTIF?
Kita Ingat: Modus

10% baca
Verbal
20% dengar

30% lihat
Visual
50% Lihat dan dengar

70% katakan
Berbuat
90% katakan dan lakukan
PERAN GURU
• Guru hanya sebagai fasilitator belajar
• Guru harus mampu membangun pengajaran yang
interaktif
• Guru harus memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk secara aktif menyumbang pada
proses belajar dirinya, dan secara aktif membantu
peserta didik dalam menafsirkan persoalan riil
• Guru tidak terpancang pada materi yang termaktub
dalam kurikulum, melainkan aktif mengaitkan
kurikulum dengan dunia riil, baik fisik maupun sosial

CTL
Pembelajaran yg mengaitkan materi dengan
situasi nyata, siswa didorong untuk
membuat hubungan antara pengetahuan
dengan dunianya.
Proses pembelajaran berlangsung
alamiahdalam bentuk kegiatan, siswa
bekerja dan mengalami.
Mementingkan strategi daripada hasil
MENGAPA KONTEKSTUAL..?

• Selama ini pendidikan di dominasi


pandangan bahwa pengetahuan sebagai
perangkat fakta yg harus dihapal
• Kelas berfokus pada guru sebagai
sumber utama
• Pilihan utama ceramah, karena materi yg
sangat banyak
• Saat ini siswa diharapkan belajar dengan
“mengalami” bukan “menghapal”
PEMIKIRAN TENTANG
KONTEKSTUAL
PROSES BELAJAR
 Belajar bukan hanya sekedar menghapal
 Anak belajar dari mengalami bukan diberi begitu saja
oleh guru
 Pengetahuan tidak dapat dipisah menjadi fakta-fakta
yg terpisah
 Setiap manusia mempunyai tingkatan yg berbeda
 Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah
 Proses belajar dapat mengubah struktur otak
TRANSFER BELAJAR

SISWA BELAJAR DARI MENGALAMI SENDIRI


BUKAN “PEMBERIAN ORANG LAIN”
KETREAMPILAN DAN PENGETAHUAN ITU
DIPERLUAS DARI KONTEKS YG TERBATAS
(SEMPIT) SEDIKIT DEMI SEDIKIT
PENTING BAGI SISWA UNTUK TAHU “UNTUK
APA” IA BELAJAR DAN “BAGAIMANA” IA
MENGGUNAKAN PENGETAHUAN DAN
KETRAMPILAN ITU
Contextual Teaching and Learning
Merupakan konsep belajar yang mendorong
siswa membuat hubungan antara
pengetahuan dengan penerapannya dalam
kehidupan nyata sehari-hari dengan
melibatkan 7 komponen utama
7 KOMPONEN CTL

 KONSTRUKTIVISME (CONSTRUCTIVISM)
 MASYARAKAT BELAJAR (LEARNING
COMMUNITIY)
 BERTANYA (QUESTIONING)
 MENEMUKAN (INKUIRY)
 PEMODELAN (MODELlING)
 REFLEKSI (REFLECTION)
 PENILAIAN YG SEBENARNYA (AUTHENTIC
ASSESSMENT)
KATA KUNCI PEMBELAJARAN
CTL

1. REAL-WORLD LEARNING
2. UTAMAKAN PENGALAMAN NYATA
3. BERPIKIR TINGKAT TINGGI
4. BERPUSAT PADA SISWA
5. SISWA AKTIF, KRITIS DAN KREATIF
6. PENGETAHUAN BERMAKNA
7. DEKAT DENGAN KEHIDUPAN NYATA
8. PERUBAHAN PERILAKU
LANJUTAN ....

9. SISWA PRAKTEK BUKAN MENGHAPAL


10. LEARNING BUKAN TEACHING
11. EDUCATION BUKAN INSTRUCTION
12. PEMBENTUKAN MANUSIA
13. MEMECAHKAN MASALAH
14. SISWA “AKTING” GURU MENGARAHKAN
15. HASIL BELAJAR DIUKUR DENGAN
BERBAGAI CARA BUKAN HANYA
DENGAN TES
5 ELEMEN BELAJAR YANG
KONSTRUKTIVISTIK

1. PENGAKTIFAN PENGETAHUAN YG SUDAH ADA


2. PEROLEHAN PENGETAHUAN BARU DARI
KESELURUHAN KEMUDIAN KE DETAILNYA
3. PEMAHAMAN PENGETAHUAN DENGAN CARA : (1)
MENYUSUN KONSEP (2) MELAKUKAN SHARING (3)
KONSEP DIREVISI DAN DIKEMBANGKAN.
4. MEMPRAKTEKKAN PENGETAHUAN DAN
PENGALAMAN
5. MELAKUKAN REFLEKSI TERHADAP STRATEGI
PENGEMBANGAN
PENERAPAN CTL DI KELAS
1. Anak belajar lebih bermakna dg cara bekerja
sendiri, menemukan sendiri,
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan baru
2. Gunakan inkuiri untuk semua topik
3. Kembangkan sifat ingin tahu dg bertanya
4. Ciptakan masyarakat belajar
5. Hadirkan model sbg contoh pembelajaran
6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan
7. Lakukan penilaian yg sebenarnya (outentik
assessment)
KONSTRUKTIVISME

• PENGETAHUAN DIBANGUN SEDIKIT DEMI


SEDIKIT YG HASILNYA DIPERLUAS
MELALUI KONTEKS YG TERBATAS
(SEMPIT) DAN TIDAK SEKONYONG-
KONYONG

• STRATEGI MEMPEROLEH LEBIH


DIUTAMAKAN DIBANDING SEBERAPA
BANYAK SISIWA MEMPEROLEH
DANMENGINGAT PENGETAHUAN
MENEMUKAN (INKUIRY)

• Inti dari penerapan CTL adalah


menemukan sendiri bukan hasil dari
mengingat
• Siklus inkuiri adalah dengan
observasi, bertanya, mengajukan
dugaan, pengumpulan data,
penyimpulan
BERTANYA
(QUESTIONING)
• Bertanya dipandang sebagai kegiatan
guru untuk mendorong, membimbing
dan menilai kemampuan berpikir siswa

• Questioning dapat diterapkan antara


siswa dg siswa, antara guru dg siswa,
antara siswa dg guru, antara siswa dg
orang lain (nara sumber)
MASYARAKAT BELAJAR
• Disarankan agar guru selalu
melaksanakan pembelajaran dalam
kelompok-kelompok belajar

• Hasil pembelajaran diperoleh dari


hasil kerjasama dg orang lain

• Hasil belajar diperoleh dari


“sharing” antar teman, antar
kelompok, antara yg tahu dg yg
belum tahu
PEMODELAN
• Ada model yg bisa ditiru
• Model bisa berupa : cara
mengoperasikan sesuatu, contoh
karya tulis, cara menghafal bahasa
inggris, cara mengerjakan sesuatu
dsb
• Guru bukan satu-satunya model
REFLEKSI
• Cara berpikir tentang apa yg baru
dipelajari atau berpikir ke belakang
tentang apa-apa yang sudah
dilakukan pada masa sebelumnya
mislanya dengan cara :
• Pernyataan langsung
• Catatan mengikuti kegiatan
• Kesan dan saran dsb
PENILAIAN SEBENARNYA

• Assessment adalah proses pengumpulan


data yg bisa memberikan gambaran
kemajuan siswa karena itu tidak dilakukan
pada akhir pembelajaran.

• Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan


melulu hasil dan dengan berbagai cara. Tes
hanya salah satunya
ASSESSMENT AUTHENTIC
• Dilaksanakan selama dan sesudah
pembelajaran berlangsung
• Bisa digunakan untuk formatif maupun
sumatif
• Yang diukur kerterampilan dan performansi
bukan mengingat fakta
• Berkesinambungan
• Terintergrasi
• Dapat digunakan sebagai feed back
MENILAI PRESTASI SISWA DAPAT
MENGGUNAKAN

1. Proyek/kegiatan dan laporannya


2. PR
3. Kuis
4. Karya siswa
5. Presentasi
6. Demonstrasi
7. Laporan
8. Jurnal
9. Hasil tes tulis
10. Karya tulis
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
CTL
• KERJASAMA
• SALING MENUNJANG
• SISWA AKTIF DAN MENYENANGKAN
• BELAJAR DENGAN BERGAIRAH
• PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
• MENGGUNAKAN BERBAGAI SUMBER
• SHARING DENGAN TEMAN
• SISWA KRITIS, GURU KREATIF
• DINDING KELAS PENUH KARYA SISWA
• SELURUH KARYA SISWA DILAPORKAN
STRATEGI PBM YANG
BERASOSIASI DENGAN CTL

• CBSA
• Pendekatan Proses
• LSE
• Problem Base Instruction
• Cooperative Learning
• Service Learning
LANGKAH-LANGKAH MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Fase Kegiatan Peran Guru
1 Menyampaikan Guru menyampaikan semua tujuan
tujuan dan pelajaran yang ingin dicapai pada
memotivasi peserta pelajaran tersebut dan memotivasi
didik peserta didik belajar

2 Menyajian Guru menyajikan infromasi kepada


Informasi peserta didik dengan jalan
demonstrasi atau lewat bacaan
3 Mengorganisasikan Guru menjelaskan kepada peserta
peserta didik ke didik bagaimana caranya membentuk
dalam kelompok kelompok belajar dan membantu
belajar setiap kelompok agar melakukan
adaptasi dan persiapan kerja
kelompok secara efisien
Lanjutan…

Fase Kegiatan Peran Guru


4 Membimbing Guru membimbing kelompok belajar
kelompok bekerja pada saat mereka mengerjakan tugas
dan belajar
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
6 Memberikan Guru mencari cara untuk menghargai
penghargaan upaya atau hasil belajar individu
maupun kelompok
TEKNIK KOOPERATIF
Numbered Head Together

• Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam


setiap kelompok mendapat nomor
• Guru memberikan tugas dan masing-masing
kelompok mengerjakannya
• Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/mengetahui jawabannya
• Guru memanggil salah satu nomor, siswa dengan
nomor yang dipanggil melapokan hasil kerjasama
TEKNIK KOOPERATIF
Jigsaw
• Siswa dikelompokkan dalam 4/5 anggota tiap tim
• Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
• Tiap orang dalam tim mengerjakan bagian materi yang
ditugaskan
• Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari
bagian/sub. Bab yang sama bertemu dalam kelompok baru
(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
• Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali
ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim
mereka
• Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
• Guru memberi evaluasi
• refleksi
(PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)

Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal,
dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
(MENCARI PASANGAN)
(Lorna Curran, 1994)
Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang
cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya
kartu jawaban
2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (soal jawaban)
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi
poin
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
7. Demikian seterusnya
8. Kesimpulan/penutup
TEKNIK KOOPERATIF
Example Non Example
• Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran
• Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan
melalui OHP
• Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada
siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
• Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil dari
analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
• Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil
diskusinya
• Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai
menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
• Kesimpulan
• Penutup

Anda mungkin juga menyukai