Penyebaran Islam di Indonesia 1. Maulana Malik Ibrahim Ia menerapkan metode dakwah yang tepat untuk menarik simpati masyarakat terhadap agama Islam. Ia menempuh upaya untuk menghilangkan sistem kasta dalam masyarakat. Selain itu, ia juga berusaha untuk mengislamkan Raja Majapahit yang saat itu masih beragama Hindu/Buddha. Alhasil, beliau berhasil mengislamkan Raja Majapahit yang bernama Prabu Brawijaya V. Keberhasilan mengislamkan raja inilah prestasi lebih yang dimiliki Maulana Malik Ibrahim sebagai wali tertua. 2. Sunan Ampel Dalam syiarnya, ia menggunakan idiom-idiom budaya local, pujian- pujian yang merupakan ciri khas sastra pesantren yang berkembang di ampel denta. Strategi dakwah ini dilakukan oleh sunan ampel karena sebenarnya ia tidak sependapat dengan adat istiadat masyarakat jawa pada masa itu. Misalnya kebiasaan mengadakan sesaji dan selamatan. Namun sebagai wali, sunan ampel berupaya memberi warna islam, seperti puji-pujian, solawatan, dan berbagai dzikir lainnya. Akhirnya, dakwah yang dilakukan sunan ampel dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, bahkan sampai Sekarang masih dilestarikan dikalangan sebagian umat islam. 3. Sunan Giri Dakwah islam dikembangkan sunan giri adalah menggunakan jalur budaya, seperti permainan jelungan, jamuran, gula gantih, cublak- cublak suweng, tembang asmaradana, maupun tembang pucung. Warisan seni budaya yang hingga kini masih ditembangkan adalah lagu ilir-ilir. Lagu ilir-ilir memberikan rasa optimis kepada seseorang yang sedang melakukan amal kebaikan agar amal itu berguna untuk bekal dihari akhir. Kesuksesan sunan giri tidak hanya dibidang seni budaya, tetapi juga dibidang politik. Didaerah gresik dan sekitarnya, dinasti giri sangat dihormati dan ditaati, bahkan untuk urusan politikpun diserahkan pada dinasti sunan giri. 4. Sunan Bonang Sukses berdakwah dengan cara menyesuaikan diri dengan corak kebudayaan masyarakat jawa yang menggemari wayang dan musik gamelan. Setiap bait lagu diselingi dengan ucapan dua kalimat syahadat, sehingga musik gamelan yang mengiringinya kini dikenal dengan istilah sekaten. Sekaten yang dimaksud adalah syahadatain yaitu ucapat syahadat.