Anda di halaman 1dari 11

KATA DAN LEKSEM

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


MORFOLOGI BAHASA INDONESIA

NAMA KELOMPOK: MORFEM

ANGGOTA KELOMPOK:
Aflaz Maosul Kamilah – 180110170040
Alief Agustiana – 180110170024
Muhammad Rizaldy Yusuf – 180110170006

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. H. Agus Nero Sofyan, M. Hum.
PENGANTAR
Bisa dibilang, kata dan leksem memiliki bentuk dan makna yang hampir sama. Inilah yang membuat
beberapa orang mengalami kesulitan dalam membedakannya. Secara sederhana kata adalah bagian
terkecil dalam suatu bahasa yang memiliki makna dan dapat berdiri sendiri. Contoh kata adalah
makan, minum, rumah. Dalam bahasa Inggris, kita mengenal book, apple, house, dan cat.
Sementara itu, leksem adalah kata dasar yang mendasari berbagai bentuk kata, misalnya
membunuh, dibunuh, dan terbunuh adalah kata-kata yang berasal dari leksem bunuh. Dalam
bahasa Inggris, kita akan menemukan kata playing, played, dan plays yang berasal dari leksem
play. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa semua leksem sudah pasti sebuah kata, tetapi
sebuah kata belum tentu sebuah leksem dasar.
DEFINISI
Kata

• n unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan


kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa

• n ujar; bicara

• n Ling morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap


sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas

• n Ling satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal
(misalnya batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misalnya pejuang,
pancasila, mahakuasa)
DEFINISI
Leksem

• n Ling satuan leksikal dasar yang abstrak yang mendasari pelbagai bentuk
kata

• n Ling satuan terkecil dalam leksikon; lema


KATA DAN LEKSEM
Leksem tidak sama dengan morfem yang merupakan satuan

bahasa terkecil yang memiliki makna, sebab leksem mewakili

suatu konsep atau simbol tertentu. Tidak selalu sama pula

dengan kata, sebab kata merupakan satuan bahasa yang

dapat berdiri sendiri, sedangkan leksem dapat berbentuk

frasa. Sebagai contoh, dalam bahasa Jawa, kata kirik


anak anjing
mewakili simbol yang sama dengan frasa anak anjing dalam

bahasa Melayu-Indonesia. Keduanya merupakan leksem

untuk simbol yang sama dalam bahasa masing-masing

meskipun kirik terdiri dari satu kata sementara anak anjing

terdiri dari dua kata. Kata anak dan anjing dalam frasa

tersebut tidak dapat dipisahkan sebab anak saja atau anjing

saja mewakili simbol yang berbeda dari frasa anak anjing. anak anjing
KATA
Identitas Kata
1. Kata ortografis, yaitu unit kebahasaan yang diapit oleh spasi pada kedua sisinya.

2. Kata fonologis, yaitu satuan bahasa bebas yang mempunyai ciri-ciri fonologi tetap (dibatasi oleh
adanya kesenyapan potensial: tekanan, suku terbuka, kesesuaian vokal, dan proses fonologis).

3. Kata gramatis, yaitu satuan gramatikal yang ada di antara morfem dan frase yang mempunyai ciri
keutuhan intern dan diapit oleh jeda potensial dan yang terjadi dari morfem atau gabungan morfem.

4. Kata leksikal, yaitu suatu unit kebahasaan yang dianggap sebagai satuan terkecil dan menjadi unsur
leksikon suatu bahasa, dan diterangkan di dalam kamus sebagai entri.
KATA
Pengertian Kata dalam Pandangan Lain
1. Kata fonologis, yaitu kata dipandang terdiri dari satu atau beberapa suku kata, dan tiap suku kata terdiri
dari satu atau beberapa fonem. Menurut pengertian ini, kemudian dibagi lagi menjadi kata monosilabis
(terdiri dari satu kata) dan polisilabis (terdiri lebih dari satu kata).

2. Kata morfologis, yaitu kata dipandang sebagai satuan lingual yang terdiri dari satu atau beberapa morfem.
Menurut pengertian ini, kemudian dibagi lagi menjadi kata monomorfemis (terdiri dari satu morfem) dan
polimorfemis (lebih dari satu morfem).

3. Kata sintaksis, yaitu kata dipandang sebagai bentuk bebas yang terkecil; atau setiap segmen suatu
kalimat yang diapit oleh sendi yang berurutan yang memungkinkan adanya kesenyapan; atau momen
bahasa yang dapat dipindahkan, diisolasikan, dan digantikan. Kata disebut sebagai bentuk bebas karena
kata memiliki kesanggupan untuk berdiri sendiri di dalam struktur kalimat tanpa harus menempel pada
bentuk lain sebagaimana sifat morf/morfem.
LEKSEM
Ciri Leksem menurut Kridalaksana
1. Satuan terkecil dalam leksikon
2. Satuan yang berperan sebagai input dalam proses morfologis
3. Bahan baku dalam proses morfologis
4. unsur yang diketahui dari bentuk yang adanya setelah disegmentasikan dari bentuk kompleks merupakan
bentuk dasar yang lepas dari morfem afiks
5. bentuk yang tidak tergolong proleksem atau partikel
LEKSEM
Ciri Leksem menurut Lyons

Leksem adalah unit-unit abstrak yang terjadi dalam bentuk-bentuk


infeksional yang berbeda-beda, menurut kaidah-kaidah sintaksis.

Ciri Leksem menurut Matthews

Leksem adalah satuan leksikal abstrak terkecil–baik simpel, ubahan,


maupun kompleks—dari bentuk-bentuk kata dalam paradigma
(infleksional).
KESIMPULAN

Dari uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kata dan leksem adalah dua hal yang berbeda yang
sering menjadi permasalahan karena kemiripannya. Dalam bahasa Inggris, sebuah leksem dapat
menurunkan bentuk-bentuk kata yang berbeda sesuai dengan subjek dan waktu yang digunakan. Contohnya,
leksem write akan memiliki bentuk-bentuk seperti write, writes, written, wrote, written, writing, dsb. Sesuai
dengan subjek dan waktu yang berlaku.

Pengertian kata dapat dibagi secara fonologis, gramatikal, dan pengertian kata sebagai leksem. Secara
fonologis, kata rumah, harum, dan murah merupakan kata yang berbeda meskipun fonem penyusunnya
sama. Hal itu disebabkan susunan atau urutan fonem tersebut berbeda antara satu dengan lainnya.
Sementara, pengertian kata secara gramatikal dapat dilihat dari contoh yang telah disebutkan, yaitu
penggunaan kata write dan variannya dalam bahasa Inggris. Sekali lagi, ditegaskan bahwa hal ini memiliki
kemiripan dengan konsep leksem.
TERIMA KASIH 
Sesi pertanyaan dibuka untuk 3 penanya.

Anda mungkin juga menyukai