TUJUAN • Menentukan kepresisian nilai perhitungan dengan data hasil observasi. • Seringkali nilai uji validasi digunakan untuk menentukan tepat tidaknya suatu persamaan pemodelan matematis Uji validasi • Analisis grafik: dengan melihat nilai R2 dari grafik • Analisis statistik: melalui nilai RMSE (Root Mean Square Error), MRD (Mean Relative Determination) RMSE
y = nilai observasi (percobaan)
yest = nilai hasil perhitungan (prediksi) N = jumlah titik percobaan i = subscript, i = 1,2,3,.......N Persamaan yang memiliki nilai RMSE paling kecil yang dipilih Contoh soal Data hasil percobaan terhadap nilai kadar air suatu produk yang dikeringkan adalah sebagai berikut: (Hitunglah RMSE) Waktu t (menit) Kadar air prediksi Kadar air observasi 0 546,62 546,62 2,5 277,96 449,39 5 141,51 335,53 7,5 72,21 235,50 10 37,01 107,37 12,5 19,14 48,91 15 10,06 15,41 MRD 100 𝑁 𝑦−𝑦𝑒𝑠𝑡 MRD = σ𝑖=1 𝑁 𝑦 y = nilai observasi (percobaan) yest = nilai hasil perhitungan (prediksi) N = jumlah titik percobaan i = subscript, i = 1,2,3,.......N MRD < 5 model sangat tepat, 5 < MRD < 10 model agak tepat, MRD > 10 model tidak tepat Contoh soal • Untuk menentukan kadar air kesetimbangan flake ubi kayu digunakan persamaan oswin sebagai berikut : 𝑎𝑤 0,45 𝑚 = 12,12 1 − 𝑎𝑤 Untuk menentukan tepat tidaknya persamaan tersebut dilakukan penelitian pengukuran kadar air kesetimbangan flake pada berbagai nilai aw lingkungan dengan hasil seperti pada tabel berikut: Tentukan apakah persamaan oswin sesuai untuk menggambarkan kondisi tsb dengan menghitung nilai MRD aw 0,069 0,324 0,577 0,835 m 4,380 7,040 11,930 30,940