KASUS BEDAH
CA RECTI
Diajukan Kepada:
dr. Hendryk Kwandang, M.Kes
dr. Benidiktus Setyo Untoro
Disusun Oleh:
dr. Diajukan Kepada:
Lustyafa Inassani Alifia
dr. Hendryk Kwandang, M.Kes
dr. Benidiktus Setyo Untoro
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 56 tahun
Alamat : Turen
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Satpam
Tanggal masuk RS : 9 Februari 2018
No. RM : 4438xx
Keluhan Utama : BAB disertai darah
Pasien datang ke poli bedah RSUD Kanjuruhan dengan keluhan BAB disertai
darah segar sejak 5 bulan terakhir. BAB didahului darah segar yang menetes
kira-kira tiga sendok makan seiap kali BAB. Adanya lendir disangkal pasien.
Pasien harus mengejan ketika BAB, dan BAB yang dikeluarkan kecil-kecil
sehingga pasien merasa belum tuntas. Pasien merasa nyeri dan panas di sekitar
anus setiap kali BAB. Adanya benjolan di anus disangkal pasien. Keluhan nyeri
perut disangkal pasien. Mual dan muntah disangkal. Pasien juga mengeluh
perut kembung yang makin hari makin kembung, terasa penuh namun masih
dapat flatus dan perut tidak tegang. Keluhan BAK disangkal. Diare (-) Kram
perut (-) Pasien juga mengeluh nafsu makannya menurun, merasa lemas, berat
badan turun dalam satu bulan terakhir dari 72 kg menjadi 66 kg.
Tidak ada anggota keluarganya yang pernah mengalami keluhan yang sama
seperti yang ia alami atau penyakit kanker lainnya.
Riwayat Habituasi:
Pasien jarang makan sayur dan tidak suka buah. BAB biasanya 4 hari sekali.
Pasien tidak pernah berolahraga. Pasien juga memiliki kebiasaan merokok + 10
tahun, dalam 1 hari pasien bisa menghabiskan 11/2 bungkus rokok. Kebiasaan
minum alkohol disangkal oleh pasien. Riwayat sering makan junk food
disangkal.
Riwayat Pengobatan:
Empat bulan yang lalu pasien memeriksakan dirinya ke Puskesmas dan pihak
Puskesmas merujuk pasien untuk berobat ke poliklinik bedah di RSUD
Kanjuruhan.
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Kerja
Ca Recti 1/3 distal
Planning Therapy
1. MRS
2. IVFD NS 20tpm
3. Inj, Ceftriaxone 2x1 gr iv
4. Inj. Ketorolac 3x30 mg iv
5. Inj. Ranitidin 2x1 amp
6. Po Laxadin syr 3xC1
7. Co SpB Pro colonoscopy RSSA
8. Pro USG Abdomen (18/1/2018)
Colonoscopy (15/2/2018)
Laporan Colonoscopy (15/2/2018)
Kesimpulan:
•Hepatomegaly dengan fatty liver grade 1
•Nefrolithiasis dextra pole tegah
•Parenchymal renal disease bilateral
Prognosis
Anatomi Rectum
Definisi Ca Recti
Sebagian besar kanker kolorektal berawal dari polip yang sudah ada sebelumnya
11%
Usia > 50 th
Colorectal polyps
Colitis ulcerative
Chron disease
Riwayat kanker
Perubahan pada Diare, konstipasi atau Feses yang lebih kecil Keluhan tidak
kebiasaan BAB atau merasa bahwa isi dari biasanya nyaman pada perut
adanya darah pada perut atau usus tidak seperti sering flatus,
feses, baik itu darah benar - benar kosong kembung, rasa penuh
segar maupun yang saat BAB pada perut atau
berwarna hitam. nyeri
Penurunan berat Mual dan muntah Rasa letih dan lesu Pada tahap lanjut
badan dapat muncul gejala
pada traktus
urinarius dan nyeri
pada daerah gluteus
Pemeriksaan Fisik
DRE / RT
Colonoscopy
Alat colonoscope dimasukkan melalui rektum sampai kolon
sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambil untuk
biopsi.
Sigmoidoscopy
Barium Enema
BOF
Biopsi
Tatalaksana
Fulgurasi (elektrokogulasi)
Komplikasi
Komplikasi
•Obstruksi usus parsial
Obstruksi usus adalah penyumbatan parsial atau lengkap
dari usus yang menyebabkan kegagalan dari isi usus
untuk melewati usus.
•Perforasi atau perlobangan
•Perdarahan
•Syok
Prognosis
Stadium I - 72%
Stadium II - 54%
Stadium III - 39%
Stadium IV - 7%
Pasien datang ke poli bedah keluhan BAB disertai darah segar sejak 5 bulan terakhir
SCBB
Anamnesis
Pmx fisik
Pmx penunjang
Pada pasien ini darah segar Nyeri
BAB yang dikeluarkan kecil-kecil pasien
menetes dulu baru disertai feses merasa belum tuntas
Patofisiologi Ca Recti
Usia px 56 tahun Epidemiologi dari Ca recti, di manadari selutruh pasien kanker rektal,
90% berumur lebih dari 50 tahun
Riwayat habituasi Diet tinggi lemak dan rendah serat Faktor predisposisi
Pria dan wanita yang merokok kurang dari 20 tahun mempunyai risiko
tiga kali untuk memiliki adenokarsinoma yang kecil, tapi tidak untuk yang
besar. Sedangkan merokok lebih dari 20 tahun berhubungan dengan risiko
dua setengah kali untuk menderita adenoma
Pmx fisik