Anda di halaman 1dari 43

SYNKOPE

BY WINANGUN.
PENGERTIAN

 Pingsan (sinkop) adalah kehilangan kesadaran secara


tiba-tiba, biasanya hanya beberapa detik atau menit,
karena otak tidak mendapatkan cukup oksigen.
 Otak membutuhkan aliran darah untuk menyediakan
oksigen dan glukosa ke sel-selnya. Agar tubuh tetap
sadar, area sistem pengaktif retikuler harus normal
 Pingsan terjadi bila sistem pengaktif retikuler atau
kedua belahan otak kekurangan darah, oksigen, atau
glukosa.
Definisi

 Sinkop berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “syn”
dan“koptein” yang artinya memutuskan.definisi sinkop
menurut European Society of Cardiology : ESC),
 adalah suatu gejala dengan karakteristik klinik kehilangan
kesadaran yang tiba-tiba dan bersifat sementara, dan biasanya
menyebabkan jatuh.
 Onsetnya relatif cepat dan terjadi pemulihan spontan.
Kehilangan kesadaran akibat hipoperfusi serebral.
 Kebanyakan individu yang pernah mengalami sinkop terutama
sinkop vasovagal, tidak mencari pertolongan dokter sehingga
prevalensi dari sinkop tersebut sulit ditentukan.

 Diperkirakan sepertiga dari orang dewasa pernah mengalami


paling sedikit sekali episode sinkop selama hidupnya.
SYOK KARDIOGENIK
 PENGERTIAN syok:
 SYOK : GANGGUAN SISTEM SIRKULASI YANG
MENYEBABKAN TIDAK ADEKUATNYA PERFUSI DAN
OKSIGENASI JARINGAN. BAHAYA SYOK  TIDAK
ADEKUATNYA PERFUSI KE JARINGAN  ALIRAN
DARAH KE JARINGAN ↓↓. JADI ANOKSIA

 SYOK KARDIOGENIK:
 SYNDROMA KLINIS SYOK , TURUNNYA TEKANAN
DARAH << 80 mmHg dan TAK CUKUPNYA CURAH
JANTUNG & PERFUSI UNTUK MEMPERTAHANKAN
FUNGSI VITAL KARENA DYSFUNGSI OTOT
JANTUNG.

 KEMATIAN TINGGI >> 80 %


KLASIFIKASI SYOK
 1.Syok kardiogenik (kegagalan kerja jantungnya ):
 (a) Penyakit jantung iskemik, infark; (b) Obat-obat yang
mendepresi jantung; dan (c) Gangguan irama jantung.
 2.Syok hipovolemik (berkurangnya volume sirkulasi
darah): (a) Kehilangan darah, misalnya perdarahan; (b)
Kehilangan plasma, misalnya luka bakar; dan (c)
Dehidrasi: cairan yang masuk kurang (misalnya puasa
lama), cairan keluar yang banyak ( diare, muntah)
 3.Syok distributif (berkurangnya tahanan pembuluh darah
perifer): (a) Syok neurogenik; (b) Cedera medula spinalis;
(c) Syok anafilaksis; (d) Obat-obatan; (e) Syok septik

 4. Kombinasi, sepsis bisa gagal jantung, hipovolemia,


dan rendahnya tahanan pembuluh darah perifer.
PERFUSI JAINGAN YA TIDAK
ADEKUAT GANGGUAN KESEIMBANGAN

PASOKAN OKSIGEN
DAN
KEBUTUHAN OKSIGEN
Etiologi

 Penyebab sinkop ada 6 kelompok yaitu :


Vaskular, kardiak, neurologik-
serebrovaskular, psikogenik, metabolik
dan sinkop yang tidak diketahui penyebabnya
.( ideopatik)
 Sinkop vaskular
merupakan penyebab sinkop yang terbanyak,
kemudian diikuti oleh sinkop kardiak,
Faktor Resiko

 Berdasarkan San Fransisco Syncope Rule


(SFSR), terdapat lima kriteria yang dapat dipakai
untuk menentukan risiko jangka pendek (7 hari)
untuk pasien dengan syncope.
 Kriteria gagal jantung kongestif, nilai
hematokrit <30%, kelainan EKG , sesak napas,
dan nilai sistol <90 mm Hg.
 Jika minimal satu dari kriteria tersebut, memiliki
risiko jangka pendek sebesar 25% untuk
mengalami outcome serius kematian, infark
miokard, aritmia jantung, emboli paru, stroke,
pendarahan subaraknoid,
Patofisiologi

 Pingsan (sinkop) adalah kehilangan kesadaran


secara tiba-tiba, biasanya hanya beberapa detik atau
menit, karena otak tidak mendapatkan cukup oksigen
pada bagian otak yang mengatur kesadaran.
 Terdapat penurunan kesadaran aliran darah,
pengisian oksigenasi cerebral, resistensi
serebrovaskuler
 Iskemia hanya berakhir beberapa menit, tidak
terdapat efek pada otak secara permanen
 Iskemia yang lama mengakibatkan nekrosis jaring
an otak pada daerah perfusi antara daerah vask
uler dari arteri serebralis mayor
KONSEP DASAR SINDROMA SYOK DAN
SYNKOPE
Cardiogenic Hypovolemic
(blood pump problem) (blood volume problem)

Distributive (blood vessel


problem)
Patofisiology

 Patofisiologi dari sinkop terdiri dari tiga tipe:


 1) Penurunan output jantung sekunder pada
penyakit jantung intrinsic atau terjadi
penurunan volume darah yang signifikan.
 2) Penurunan resistensi pembuluh darah
perifer dan atau venous return.
 3) Penyakit serebrovaskular klinis signifikan
yang mengarahkan pada penurunan perfusi
serebral.
1.Reaksi saraf vagus

 Pingsan kebanyakan dipicu oleh saraf vagus yang


menghubungkan sistem pencernaan ke otak dan
berperan mengelola aliran darah ke otak dan usus.
 Overstimulasi saraf vagus memperlambat denyut
jantung dan menurunkan tekanan darah sehingga
mengurangi asupan darah ke otak yang
menyebabkan pingsan.
 Stres berat, ketakutan, kecemasan, panik, dan rasa
sakit yang kuat dapat merangsang saraf vagus.
Vasovagal syncope

 Vasovagal syncope adalah salah satu penyebab


paling umum dari pingsan. keseimbangan antara
kimia adrenaline dan acetylcholine terganggu.
 Adrenaline menstimulasi tubuh, membuat jantung
takikardia dan konstriksi pembuluh darah.
 Acetylcholine melakukan sebaliknya. Ketika syaraf
vagus distimulasi, acetylcholine berlebihan
dilepas, denyut jantung melambat dan pembuluh
darah dilatasi, aliran darah kalah dp gaya berat
(gravitasi) dan sulit dipompa ke otak.
 Pengurangan sementara aliran darah ke otak
menyebabkan episode pingsan (syncopal).
2. Perubahan tekanan darah

 Perubahan tekanan darah dapat menyebabkan


pingsan. Kadang jantung dan pembuluh darah
tidak bereaksi cukup cepat ketika kebutuhan
oksigen tubuh berubah.
 Hal ini sangat sering pada orang tua dan pada
orang dg diabetes.
 Pingsan dapat terjadi bila berdiri terlalu lama
atau bekerja lebih keras dari kemampuan.
3. Anemia

 Anemia dapat menyebabkan pingsan karena


tidak cukup sel darah merah untuk memasok
oksigen ke otak.
 Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya
asupan zat besi, produksi erytrosit rendah
penyakit darah atau perdarahan kronis, ,
menstruasi berlebihan).
4. Dehidrasi

 Kekurangan cairan dalam tubuh (dehidrasi) juga


dapat menyebabkan pingsan.
 Dehidrasi disebabkan muntah, diare, demam,
berkeringat, luka bakar atau kurang minum.
 Penyakit diabetes juga dapat menyebabkan
dehidrasi karena terlalu sering buang air kecil.
Muntah dan diare, khususnya, juga merangsang
saraf vagus sehingga berefek ganda.
5. Syok

 Syok adalah kondisi yang ditandai oleh


tekanan darah rendah yang kemudian dapat
menyebabkan kehilangan kesadaran.
 Syok adalah keadaan darurat berbahaya krn
perdarahan, juga bisa krn alergi parah
(anafilaksis) atau infeksi berat /sepsis.
 Penderita syok bingung, gelisah sebelum
kehilangan kesadaran saat kondisinya
semakin buruk  f
6. Obat

 Obat-obatan untuk tekanan darah tinggi


( anti hiprtensi ) dosis besar terlalu banyak
menurunkan tekanan darah sehingga
menyebabkan pingsan  syncope..

 Alkohol, kokain dan ganja psiktropika juga


dapat menyebabkan pingsan kehilangan
kesadaran.
7. Hipoglikemi

 Kekurangan gula darah (hipoglikemi) dapat


membuat pingsan.kesadaran turun  koma

 Hipoglikemi tidak hanya disebabkan oleh


diabetes, tetapi juga karena tidak makan
untuk waktu yang lama.
 Intake glukose tidak adequat dalam waktu
tertentu atau pemakaian insulin >>
ORTOSTATIK SYNCOPE,

 Pingsan ortostatik terjadi jika seseorang


duduk atau berdiri terlalu cepat. Perobahan
posisis tubuh terlalu cepat.
Parade ground syncope terjadi jika
seseorang berdiri untuk waktu yang lama
pada cuaca yang panas.
 Otot kaki tidak digunakan , darah terkumpul
di pembuluh vena tungkai dan tekanan darah
turun.
GEJALA

 Pingsan didahului pusing atau perasaan


melayang, terutama pada saat seseorang
sedang dalam keadaan berdiri lama.
Setelah terjatuh, tekanan darah akan
kembali meningkat karena penderita telah
berbaring aliran darah ke otak ↑ .
Berdiri terlalu cepat dapat memnyebabkan
penderita kembali pingsan ( ortostatik )
Hysteric syncope.

 Pingsan histeris bukan merupakan pingsan


yang sesungguhnya.
 Penderita hanya berpura-pura tidak sadar
tetapi tidak memiliki kelainan denyut jantung
maupun tekenan darah dan tidak berkeringat
serta tidak tampak pucat.
 Tidak ada kelainan organik tubuh.
GEJALA

 merasa pening, pusing, ruangan seperti


berputar, mual dan berkeringat dingin.
penglihatan kabur atau pendengaran
berdesing
 Selama episode, ketika pasien tidak sadar,
mungkin ada sedikit kejang-kejang tubuh
yang mungkin dikacaukan dengan aktivitas
seizure.
Postural hypotension

 Kehilangan cairan intravascular, darah dan cair


an didalam pembuluh darah, dapat juga
menyebabkan pingsan atau syncope.
 Pingsan terjadi ketika berdiri dengan cepat
dan tidak ada cukup waktu untuk tubuh untuk
mengkompensasi jantung takikardia, atau
pembuluh darah konstriksi untuk
mempertahankan tekanan darah dan aliran
darah ke otak normal,  syncope,.
Vertebrobasilar system

 Pembuluh darah ke otak adalah hampir sama dg


pembuluh darah lain dalam tubuh dan berisiko
penyempitan ( atherosklerosis ) ≈≈>> umur,
merokok, HT, kolesterol tinggi, dan diabetes dll.

 gangguan sementara pada aliran darah ke otak


tengah (midbrain) dan reticular activating
system,  pingsan atau syncope
Gangguan Elektrolit

 Kelainan-kelainan elektrolit dan hormon


mungkin juga bertanggung jawab untuk
syncope; ini disebabkan oleh efek pada
jantung dan pembuluh-pembuluh darah.

 Gangguan elektrolit  arytmia  COP ↓↓


dapat terjadi syncope,
Syncope.
Obat-Obat

 Pengobatan-pengobatan dan obat-obat


mungkin juga penyebab yang berpotensi dari
pingsan atau syncope termasuk obat anti Ht
 vasodilatasi pembuluh darah,
antidepressants yang dapat mempengaruhi
aktivitas elektrik jantung, dan yang
mempengaruhi keadaan mental seperti obat-
obat nyeri, alkohol, dan kokain carbamazepin
.
gejala

 Merasa lightheaded, mual, berkeringat, atau


lemah. perasaan dizziness (kepeningan)
atau vertigo , penglihatan memudar atau
kabur, dan pendengaran yang meredam dan
sensasi kesemutan dalam tubuh.
 Pre-syncope atau hampir pingsan, gejala-
gejala yang sama akan terjadi, namun
pasien tidak kehilangan kesadaran.
 Kebingungan setelah bangun namun akan
menghilang dalam beberapa detik.
 Setelah episode pingsan, pasien akan
kembali ke fungsi mental yang normal,
mungkin ada tanda-tanda dan gejala-gejala
lain tergantung pada penyebab yang
mendasari pingsan ( syncope ).
DIAGNOSA

 Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala


klinis , hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
 Elektrokardiogram dapat menunjukkan
adanya penyakit jantung atau ro  penyakit
paru-paru.
 Kondisi riwayat medis adalah kunci dalam
menegakkan dx pingsan.
Pemeriksaan fisik

 Tanda-tanda yang akan memberikan arah ke


diagnosis yang berpotensi abnormal,.
 Px jantung dilakukan untuk mencari gangguan-
gangguan irama jantung.
 Tekanan darah diperiksa keduanya berbaring
dan berdiri untuk mengungkap orthostatic
hypotension.
 Pemeriksaan jantung, paru, dan sistim syaraf
penyebab yang berpotensi abnormal.
lab

 Tes laboratorium dan electrocardiogram


(EKG) dan skrening tes darah i complete
blood count (CBC), elektrolit-elektrolit,
glucose, dan tes-tes fungsi ginjal. Tes tiroid
perlu dilakukan.
 Irama jantung yang abnormal arytmia
mungkin sebagai penyebab yang potensial
dari pingsan atau syncope.
CT SCAN

 Perlu pencitraan otak dilakukan yang


menggunakan computerized tomography
(CT scan) atau magnetic resonance imaging
(MRI). Tentukan gg cerebral.
 Sering tes ini adalah normal dan diagnosis
yang diperkirakan dibuat dari gejala klinis
yang tidak mengancam nyawa.
PERAWATAN

 Paisen yang telah mempunyai episode


vasovagal mungkin sadar akan tanda
peringatan dan mampu untuk duduk atau
berbaring sebelum pingsan dan mencegah
episode pingsan.
 Pasien yang lebih tua dengan orthostatic
hypotension, menunggu sebentar setelah
merubah posisi tubuh diperlukan untuk refleks
tubuh untuk bereaksi sbg kompensasi tubuh.
 Pemasukan cairan yang memadai cukup untuk
mencegah dehidrasi sebagai penyebab untuk
pingsan atau syncope krn hypovolume..
terapi

 Untuk mengembalikan kesadaran orang yang


pingsan dapat menggunakan bau-bauan yang
menyengat dan merangsang seperti minyak
wangi, minyak nyong-nyong, anomiak, dll

 Posisikan tubuh badannya lebih tinggi dari


kepala agar darah dapat mengalir ke kepala
korban pingsan lebih banyak.

 Terapi khusus syncope lebih diarahkan pada


penyebabnya
Tindakan

 Bila pakaian atau aksesoris terlalu ketat maka kita


bisa mengendurkan agar darah dapat mudah
mengalir dan korban mudah bernafas serta udara
bisa menyegarkannya.
 Harap jangan ditelanjangi atau dilecehkan.
 Bila sudah siuman maka bisa diberi minum seperti
kopi atau teh hangat.
 Penderita diabetes jangan diberi gula dan jika
belum kuat minum sendiri dengan tangannya
jangan diberi dulu agar tidak tersedak hati2 aspirasi..
PENGOBATAN

 Berbaring mendatar tanpa bantal merupakan


salah satu cara untuk mengembalikan
kesadaran penderita.
 Mengangkat kaki dapat mempercepat
pemulihan karena bisa meningkatkan aliran
darah ke jantung dan otak.
 Penderita terlalu cepat duduk atau bangun
dlm posisi duduk, dapat terjadi episode
pingsan lagi.

Anda mungkin juga menyukai