Anda di halaman 1dari 10

KASUS FRAKTUR TIBIA FIBULA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN PADA


KLIEN DENGAN GANGGUAN
MUSKULOSKELETAL

OLEH
WANDA ARGE
KASUS
• Pada kasus kelolaan ini praktikan menggunakan
teori model self-care Orem dalam penerapan
asuhan keperawatan. Proses keperawatan
menurut orem meliputi pengkajian
developmental self-care requisites, pengkajian
health devation self-care requisites, pengkajian
therapetic self-care demand, menetapkan
diagnosa keperawatan, menentukan tujuan,
implementasi dan evaluasi.
Pengkajian / Riwayat Keperawatan

• Basic Conditioning Factors (Faktor-faktor) yang mempengaruhi


kondisi pasien.

• Ny. F (47 tahun) alamat di Aur Duri Kota Padang, Agama Islam, Klien
tamatan SLTA, memiliki 2 orang anak, tanggal masuk rumah sakit 18
Februari 2018, tanggal pengkajian 20 Februari 2018, diagnosa medis
Fraktur Tibia Fibula. Tahap perkembangan saat ini adalah dewasa
(Adulthood). Klien tinggal dirumah bersama keluarga, yaitu suami,
dan kedua anaknya. Kondisi lingkungan padat penduduk. Tidak ada
tangga di sekitar tempat tinggal klien mengtakan aktivitas lebih sering
dilakukan diluar rumah karena klien berprofesi petani. Sumber
bantuan utama adalah keluarga klien yang menemani bergantian di
rumah sakit mulai dari ibu kandung, adik kandung, kakak ipar klien.
• Pola aktivitas dan istirahat
• Klien mengatakan aktivitasnya lebih banyak di luar rumah.
Klien berprofesi sebagai petani mulai dari jam 08 – 15.
Sepulang kerja klien biasa menghabiskan aktivitas dengan
berkumpul bersama teman-teman dan anak-anak. Klien
mengatakan Klien tidk pernah tidur siang. Durasi tidur
malam 4 – 7 jam/hari.
• Olahraga
• Klien jarang berolahraga semenjak sudah berkeluarga, dulu
sebelum menikah sering dan rutin bermain bola volli. Tapi
sekarang hobi berkumpul bersama teman.
• Pola Eliminasi
• Buang air besar frekuensi 1 – 2 hari sekali. Warna kuning,
konsistensi lembek, diare tidak ada. Buang air kecil frekuensi 5 –
8 kali sehari. Warna putih jernih, klien tidak memperhatikan
jumlah urin tiap berkemih namun diperkirakan jumlah kurang
lebih 200ml tiap kali klien berkemih. Klien tidak mengalami
kesulitan untuk bekemih maupun buang air besar.
• Pola kebersihan diri
• Klien mandi 2 kali sehari, keramas 1 – 2 kali/minggu, gosok gigi
2 kali sehari, klien mengatakan karena aktivitasnya sering diluar
rumah, dalam sehari hanya 1 kali ganti baju.
Faktor yang berkaitan dengan status
kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan
• Keluhan utama
• Klien mengalami nyeri pada bagian kaki kiri
• Riwayat penyakit sekarang
• Pada saat dilakukan pengkajian (tanggal 20 Februari 2018) pasien
mengatakan kaki kirinya terasa nyeri bila digerakkan, berkurang
jika di istirahatkan, terdapat bengkak dan kelainan bentuk kaki kiri
jika dibandingkan dengan kaki kanan yang normal serta tidak
terdapat luka pada kaki kirinya. Setelah kejadian tersebut suami
pasien membawa pasien ke klinik dokter, lalu dilakukan
pembebatan serta pemberian obat, dan langsung dirujuk ke RSUP
DR M.Djamil Padang. suami pasien menyangkal pasien diurut.
suhu sedikit meningkat 38,50C. Tekanan darah klien 150/85 mmHg.
• Riwayat penyakit dahulu
• Klien pernah dirawat di rumah sakit satu tahun yang lalu,
karena mengalami malaria, Dirawat selama 8 hari.
• Riwayat kesehatan keluarga
• Klien mengatakan, orang tua (ibu) klien memiliki penyakit
hipertensi, dan ayah klien memiliki riwayat diabetes
mellitus.
• Diagnosa medis
• Pada tanggal 19 Februari 2018.
• Fraktur Tibia Fibula.
Universal Self-Care Requisites (Tindakan yang
berhubungan dengan pemenuhan perawatan diri secara
umum)

• Mempertahankan kecukupan asupan udara


• Klien pada saat ini tidak mengeluh sesak napas,
pernapasan lancar tidak ada sumbatan ataupun masalah
gangguan pernapasan. Klien mengatakan sering batuk
berdahak namun sembuh dengan sendirinya atau hanya
dengan minum obat batuk yang dibeli di warung.
Ekspansi dada maksimal saat inspirasi dan ekspirasi
mampu dilakukan, klien tidak menggunakan otot bntu
pernapasan, RR = 21 kali/Menit.
Develomental Self-Care (Kebutuhan perawatan
diri sesuai dengan perkembangan)

• Dalam mempertahankan keadekuatan material seperti cairan,


makanan dan kondisi yang penting untuk perkembngan tubuh,
pasien sebagai seorang yang telah dewasa mampu memenuhinya
sendiri. Selama dirawat, klien mampu makan, dan minum sendiri,
bantuan yang dibutuhkan hanya minimal. Namun, klien
membutuhkan bantuan yang cukup besar dari keluarga dalam hal
toileting dan dressing. Karena klien masih tidak bisa menggerakan
kaki kirinya. Anggota keluarga yang datang dan menemani secara
bergantian. Namun yang paling sering menemani adalah adik
kandung klien. Saat tidak ada adik kandung yang menemani klien
ditemani oleh adik ipar klien. Selain itu juga ada teman-teman
klien yang menjenguk ke rumah sakit.
Health Deviation (Kebutuhan yang berhubungan
dengan penyimpangan status kesehatan).

• Klien memahami kondisinya saat ini. Beberapa kali klien


menyatakan tentang program pengobatan yang ia jalani. Klien
juga menanyakan apa yang tidak boleh dan apa yang boleh
dilakukan terkait dengan kondisi kesehatannya saat ini. Klien
mengatakan sudah pernah dirawat sebelummnya setahun
yang lalu, akiabat penyakit malaria dan dirawat dirumah sakit
selama lebih kurang seminggu. Klien kooperatif saat dilakukan
tindakan dan mau melakukan seluruh program pengobatan.
Klien merasakan kondisi sakitnya saat ini merupakan cobaan
dari Allah dan kesempatannya untuk beristirahat. Klien
semangat untuk pulih agar bisa mencari uang lagi.

Anda mungkin juga menyukai