Anda di halaman 1dari 29

JOURNAL READING

Ferric sodium edetate therapy in


children with iron deficiency anemia
Okto Putra Pradana
01.210.6243

Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
2015
Identitas Jurnal
Judul Jurnal:
Ferric sodium edetate therapy in children with iron deficiency
anemia
Penulis:

Christie Moningkey, Max F.J. Mantik, Vivekenanda Pateda

Tahun Terbit:

2015

Dipublikasikan oleh:
[Paediatr Indones. 2015;55:91-4.].
Abstract
Latar Belakang
Anemia defisiensi besi (IDA) adalah gangguan gizi umum dan
merupakan salah satu penyebab utama anemia gizi di dunia

Anemia defisiensi besi (IDA) sering ditemukan pada anak-anak


usia sekolah.

Penatalaksanan utama untuk IDA adalah mengatasi faktor-


faktor penyebab dan suplementasi zat besi.
Ketidakpatuhan dalam mengonsumsi tablet besi dan
kemungkinan kesulitan penyerapan besi atau transportasi
besi dalam tubuh, diduga dapat mengurangi khasiat
suplementasi zat besi oral pada pemberian harian.

terapi zat besi oral dua kali seminggu dapat dipertimbangkan


daripada terapi zat besi oral harian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membandingkan efek dari suplementasi zat besi oral
setiap hari dengan dua kali seminggu pada
peningkatan kadar hemoglobin, hematokrit, MCV,
MCH dan MCHC.
• Kami melakukan open-label, randomized, pada
anak-anak dari Darul Istiqamah, Putri Assalam, Ar
Rahma, An Nur, Al Ikhwan, Siti Kadijah dan Darul
Metode Saadah Panti Asuhan di Kota

• studi prospektif yang dilakukan pada bulan


Desain Februari sampai Mei 2013.
Penelitian
Subyek penelitian
• anak-anak dari Darul Istiqamah, Putri
Assalam, Ar Rahma, An Nur, Al Ikhwan,
Siti Kadijah dan Darul Saadah Panti
Asuhan di Kota Manado
• Subyek anak-anak berusia 5 -11 tahun
dengan IDA.
Kriteria
anak-anak dengan IDA didiagnosis
inklusi : berdasarkan kriteria WHO, yang memiliki
persetujuan orang tua / wali, dan yang tinggal
di asrama selama masa studi

Kriteria kekurangan gizi, obesitas, perdarahan


eksklusi gastrointestinal, anemia berat dengan
:
hemoglobin <5 g / dL, atau memiliki
komorbiditas seperti tuberkulosis,
penyakit ginjal kronis, keganasan, atau
infeksi / penyakit akut yang
membutuhkan perawatan khusus
Ada 40 anak-anak dengan IDA, acak dibagi menjadi dua
kelompok

Kelompok I menerima suplemen zat besi setiap hari , kelompok II


mendapat suplementasi besi dua kali seminggu.

Preparat besi yang digunakan adalah NaFeEDTA (Ferriz®) 115,4


mg (15 mg elemental iron), diberikan secara oral dengan dosis 3-
3,75 mg / berat badan per hari selama satu bulan therapi
ANALISA DATA
• Analisis data deskriptif digunakan untuk karakteristik subyek.
• Perbedaan sebelum dan sesudah suplementasi besi diperiksa
menggunakan T-test berpasangan, untuk data terdistribusi
normal.
• Untuk data yang tidak terdistribusi normal, uji Wilcoxon
digunakan.
• Selain itu, independen T-test digunakan untuk data
terdistribusi normal dari kedua kelompok, tetapi tes Mann
Whitney U digunakan untuk distribusi data yang tidak normal.
• Sebuah p value <0,05 dianggap signifikan.
HASIL

Empat puluh anak dengan IDA awalnya


dimasukkan dalam penelitian ini, tetapi hanya
36 anak yang tetap mengikuti penelitian
sampai akhir masa studi.
Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
DISKUSI
peningkatan Hb, Ht, MCV, MCH atau MCHC
setelah terapi NaFeEDTA antara kelompok
harian dan kelompok dua kali seminggu (P>
0,05).

baik harian dan dua kali


suplementasi besi mingguan
untuk jangka waktu satu bulan
secara signifikan meningkatkan
hemoglobin, hematokrit, MCV,
MCH dan MCHC. Suplementasi
besi dua kali seminggu sama
efektifnya dengan suplementasi
zat besi setiap hari untuk
pengobatan IDA.
Diskusi
Di Indonesia, prevalensi IDA adalah tinggi,
terutama pada wanita hamil, balita, anak-
anak usia sekolah, dan pekerja
berpenghasilan rendah. Menurut Soemantri,
berdasarkan beberapa survei di Indonesia,
prevalensi IDA terdapat pada anak usia 5-14
tahun yang memiliki gizi kurang dan dari
latar belakang sosial ekonomi rendah sekitar
47-64%.
• Asupan besi oral dalam bentuk NaFeEDTA
dengan dosis 3-3,75 mg / berat badan / hari
cukup adekuat untuk terapi IDA. Peningkatan
kadar hemoglobin dapat dicapai setelah satu
bulan terapi, tetapi disarankan untuk
melanjutkan suplemen hingga lima bulan untuk
memenuhi kebutuhan penyimpanan besi. Studi
lain menyarankan terapi besi terus selama dua
bulan setelah anemia teratasi.
• Berbagai penelitian tentang suplementasi zat besi
pada anak-anak dengan IDA didapatkan bahwa terapi
suplemen zat besi dua kali seminggu sama efektifnya
dengan terapi suplemen zat besi harian. Studi ini
didasarkan pada pengamatan penyerapan zat besi dan
transportasinya, yang mengalami penurunan selama
pemberian besi setiap hari karena kelebihan zat besi
dalam sel usus yang mengakibatkan penyumbatan
mukosa.
Teori lain adalah bahwa penyerapan zat besi lebih besar
terjadi bila diberikan pada saat pembentukan mukosa
usus baru, yang terjadi setiap tiga sampai lima hari.
Dengan demikian, ini mungkin menjelaskan mengapa
suplemen zat besi dua kali seminggu lebih efektif
dibanding suplemen harian.
KESIMPULAN
Baik harian dan dua kali
suplementasi besi seminggu untuk
jangka waktu satu bulan secara
signifikan meningkatkan
hemoglobin, hematokrit, MCV, MCH
dan MCHC.
Suplementasi besi dua kali
seminggu sama efektifnya dengan
suplementasi zat besi setiap hari
untuk pengobatan IDA.
CRITICAL APPRAISAL
The structure and content of journal

The title of the journal


Positive
Consist of variables studied : yes
Bold : yes
No abbreviation : yes
The structure : 10 words

The author and institution


Appropriate with the guidelines : yes
ABSTRACT
The structure
consist of 4 parts: introduction, aims,methods, results, and
keyword
Informative : yes
Less than 250 words : yes (185)
INTRODUCTION
Consist of two paragraph or part : 2 paragraphs
The first paragraph explain background of the research :
yes
The second paragraph explain hypothesis or objective :
yes
Less than one page : yes
METHOD

Design of The Research


Design prospective study
Inclusion and exclusion criteria: mentioned

Study selection: mentioned

Analytical studies: mentioned

Outcome: mentioned
RESULT

Characteristic of studies: included

Accuracy of numeric data: trusted

Accuracy and compatibility of analytic computer


program: trusted

The result of analysis: included


Discussion

The strengths & limitation: was written


Comparison with other studies: included

Literature

The structure: appropriate with guidelines


Appropriate any citation: yes
Pertanyaan Jawaban
Apakah alokasi pasien pada penelitian ini ya
VALIDITY
dilakukan secara acak?

Apakah pengamatan pasien dilakukan secara Ya


cukup panjang dan lengkap?

Apakah semua pasien dalam kelompok yang Ya


diacak, dianalisis?

Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam Tidak


melakukan intervensi, selain dari yang diuji?

Apakah kelompok perlakuan dan kontrol ya


sama?
APPLICABLE
Pertanyaan
Apakah pada pasien kita terdapat perbedaan
Jawaban
tidak
bila dibandingkan dengan yang terdapat pada
penelitian sblmnya sehingga hasil tsb tdk dpt
diterapkan pada pasien kita?

Apakah penelitian tersebut mungkin dapat ya


diterapkan pada pasien kita?

Apakah pasien memiliki potensi yang Menguntungk


menguntungan atau merugikan bila penelitian an
tsb diterapkan?

Anda mungkin juga menyukai