Anda di halaman 1dari 24

ANTENATAL CARE

Oleh :
Ns.WA ODE SITI MUSLIMAT.,S.Kep
Pendahuluan
• Tujuan utama tindakan ini adalah :
1. Menentukan status kesehatan ibu dan janin.
2. Menentukan usia gestasi janin.
3. Memulai rencana untuk melanjutkan perawatan
obstetrik
• memastikan keselamatan dan kesehatan
kehamilan, baik ibu maupun bayi
• merumuskan daftar faktor resiko
Komponen Perawatan
Antenatal
1. Perawatan antenatal awal atau kunjungan
pertama
- Anamnesis lengkap
- Pemeriksaan rutin
- Penilaian faktor resiko

2. Perawatan antenatal berikutnya.


Pada kunjungan pertama jika ditemukan
faktor resiko dari anamnesis dan pemeriksaan
rutin,
 maka dilakukan evaluasi selama kunjungan
berikutnya.
Kunjungan pertama
Anamnesis
1. Identitas pasien dan suami termasuk
nama, umur, pekerjaan, nama suami,
agama alamat → identifikasi /
mengenal pasien dan mengetahui
status sosial ekonomi untuk
menentukan anjuran / pengobatan
yang akan diberikan serta penentuan
prognosa kehamilan setelah
mengetahui umur pasien
ANAMNESIS
2. Keluhan – keluhan yang muncul
pada pemeriksaan
3. Riwayat menstruasi
- menarche, teratur / tidak,
lamanya, banyaknya darah, nyeri
+/- → menilai faal alat kandungan
HPHT / hari pertama haid
terakhir
Anamnesis
4. Riwayat perkawinan → kawin / tidak,
berapa kali, berapa lama (anak
mahalkah?)
5. Riwayat kehamilan sebelumnya →
perdarahan +/- , hiperemesis gravidarum
+/- → prognosa
6. Riwayat persalinan sebelumnya →
spontan / buatan, aterm +/-, perdarahan
+/-, siapa yang menolong → prognosa
7. Riwayat nifas sebelumnya → demam +/-,
perdarahan +/-, laktasi ? → prognosa
Anamnesis
• Riwayat anak yang lahir → jenis
kelamin, hidup +/-, berat lahir
• Riwayat kehamilan sekarang →
kapan merasakan gerak anak, hamil
muda (mual, muntah, sakit kepala,
perdarahan +/-), hamil tua (edema
kaki / muka, sakit kepala,
perdarahan, sakit pinggang)
Kunjungan berikutnya
• Interval kunjungan Setiap 4 minggu
sekali sampai minggu ke-28; kemudian
setiap 2-3 minggu sekali sampai
minggu ke-36, dan sesudahnya setiap
minggu.

• Setiap kunjungan Ukur tekanan darah,


berat badan, protein dan glukosa urin,
ukuran uterus, bunyi jantung janin,
gerakan janin, kontraksi, perdarahan
dan pecah ketuban, ultrasonografi
hanya dilakukan atas indikasi spesifik.
Kunjungan berikutnya
• 15-20 minggu : Penapisan alfa-fetoprotein
di serum ibu.
• 24-28 minggu : Penapisan untuk diabetes
gestasional apabila ada indikasi
• 28 minggu : Pemeriksaan antibody pada
wanita negatif-D (Rh-); pemberian globulin
imun anti-D apabila diindikasikan
Pemeriksaan Obstetrik
1.Inspeksi Umum
Muka → chloasma gravidarum, edema +/-
Mata → conjungtiva anemis +/-, sklera ikterik
+/-
Mulut → gusi dan gigi
Leher → JVP, pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe +/-,
Mammae → bentuk, simetris, pembesaran,
puting
susu melebar, areola
hiperpigmentasi,
vaskular ↑, hiperplasia jaringan
kelenjar
Pemeriksaan Obstetrik
• Abdomen → membesar, pigmentasi linea
alba dan striae, sikatriks +/-,
terlihat gerak anak +/-
• Vulva → perineum, varices +/-, flour
albus +/-
• Anus → hemoroid +/-,
• Tungkai → varices +/-, edema +/- (pretibial,
ankle, punggung kaki),
sikatriks +/-
2. Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
• Pemeriksaan palpasi Leopold merupakan
suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil
dengan cara perabaan pada perut ibu
berdasarkan teori yang telah
dikembangkan oleh Leopold. Teknik
pemeriksaan ini utamanya bertujun untuk
menentukan posisi dan letak janin pada
uterus, dapat juga berguna untuk
memastikan usia kehamilan ibu.
2. Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
• Leopold I : pemeriksa berdiri menghadap ke
pasien, kemudian dengan kedua tangan meraba
dengan jari-jari untuk menentukan tinggi fundus
uteri dan bagian apa dari anak yang terdapat
dalam fundus
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
Leopold II : posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping.
Tentukan dimana punggung anak terdapat pihak yang
memberi rintangan terbesar kemudian carilah bagian –
bagian kecil yang terletak bertentangan
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
Leopold III : memakai 1 tangan saja, rabalah bagian
terbawahnya dan tentukan apakah masih bisa digoyangkan
untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah sudah / belum terpegang oleh pintu atas panggul
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
Leopold IV : posisi pemeriksa menghadap kaki pasien,
dengan kedua tangan tentukan apa yang menjadi bagian
bawah dan apakah bagian ini sudah masuk kedalam PAP
dan berapa masuknya
3. Bunyi Jantung Janin (Auskultasi)
• bunyi jantung janin sudah
dapat didengar pada minggu
ke-20 pada 80 persen wanita
• Pada minggu ke-21, bunyi
jantung janin sudah terdengar
pada 95 persen
• pada minggu ke-22 pada semua
wanita hamil.
4. Pengukuran Tinggi Fundus
Pengukuran Tinggi Fundus
• Pengukuran tinggi fundus uteri
diatas simfisis pubis dipakai sebagai
suatu indikator kemajuan
pertumbuhan janin.
• Pengukuran TFU juga dapat
memperkirakan usia kehamilan
secara kasar.
Pengukuran Tinggi Fundus
• Pengukuran TFU dapat membantu
mengidentifikasi faktor-faktor risiko
tinggi.
• Tinggi fundus yang stabil atau
menurun dapat mengindikasikan
retardasi pertumbuhan intra uterin,
peningkatan yang berlebihan dapat
menunjukkan adanya kehamilan
kembar atau hidramnion.
Asupan Makanan Yang
Dianjurkan
1. Nutrisi
- “ kekurangan gizi yang berat selama
kehamilan tidak menimbulkan efek yang
dapat dideteksi pada perkembangan
mental selanjutnya”
- Pertambahan berat ibu mempengaruhi
berat lahir
- Rerata pertambahan berat ibu selama
kehamilan adalah 33 lb (15 kg)
Asupan Makanan Yang
Dianjurkan
2. Suplementasi Vitamin dan Mineral
Prenatal
Terjadi peningkatan selama masa
kehamilan dan laktasi
VII. Perhatian Khusus Selama
Kehamilan
• Olah Raga
• Mandi
• Busana
• Kebiasaan Buang Air Besar
• Koitus
• Perawatan Gigi
• Alkohol
• Kafein

Anda mungkin juga menyukai