29/10/2018
tersebut.
BLOOD Tissue
PRESSURE Perfusion
29/10/2018 5
Hasanul, 2006
Classification of shock states
Type of shock Primary mechanism Clinical causes
Hy pov olemic Volume loss Ex ogenous
Blood loss due to hemorrhage
Plasma loss due to burn, inflammation
Fluid and electroly te loss due to v omiting, diarrhea,
dehy dration, osmolal diuresis [diabetes]
Endogenous
Ex trav asation due to inflammation, trauma, anaphy lax is,
snake v enom, pheochromocy toma
Distributiv e [v asomotor
dy sfunction]
. High or normal Ex panded v enous capacitance Hy pody namic septic shock due to gram-negativ e enteric bacillary
resistance [pooling], CO normal or low Spinal shock, Narcotic ov er dose, barbiturate intox ication
. Low resistance Arteriov enous shunting Pneumonia, peritonitis, abscess, reactiv e hy peremia
CO normal or high
Obstructiv e Ex tracardiac obstruction of Vena cav al obstruction, pericarditis [cardiac tamponade]
main channel of blood flow pulmonary embolism, aorta dissecting aneury sm
Weil, MH et al : Cardiovascular System failure. In Principles and practice of
29/10/2018 emergency medicine. Schwartz. GR [ed] WB. Saunders 1986 6
Approach to various etiologic types of shock
Hemorrhagic Cardiogenic Traumatic Septic
Sign & Symptoms Sign & Symptoms Sign & Symptoms Sign & Symptoms
Pallor, fainting Pallor, fainting History & Physical Fever, chills
Skin clammy, cold Skin clammy, cold evidence of injury Skin warm
Tachycardia Arrhythmias Oliguria Tachycardia
Oliguria Oliguria Tachycardia Oliguria
Collapse Collapse Collapse Altered mental status
Collapse
Laboratory Laboratory Laboratory Laboratory
Hct, Hb Cardiac enzymes X-Rays, CT-scan [+] smears & culture
ECG
Pathophysiology Pathophysiology Pathophysiology Pathophysiology
Blood volume Cardiac output Direct injury to organ Peripheral resistance
OBSTRUCTIVE
O2
O2 SEPTIC
O2
HYPOVOLEMIK
8
PENILAIAN KLINIS KEADAAN SYOK
Terjadinya syok dapat dilakukan dengan
melakukan penilaian terhadap tingkat kesadaran
pasien, penilaian tanda-tanda vital, terjadinya
hipoperfusi perifer, dan penurunan jumlah urin
(oliguria).
Kesadaran (GCS) menurun sampai koma.
Frekuensi nafas meningkat dari normal (lebih dari 20-
24 kali per menit pada dewasa, atau lebih dari 36 kali
per menit pada anak).
Nadi tidak teraba, atau teraba halus namun tidak
penuh.
Tekanan darah menurun dan terjadi takikardia (puncak
tekanan darah sistemik kurang dari 100 mmHg).
Tanda-tanda hipoperfusi dan vasokonstriksi perifer
seperti kulit dingin, lembab, sianosis, dan
melambatnya capillary refill time (lebih dari 3 detik).
Capillary refill time dapat ditentukan dengan menekan
ujung kuku, kemudian dilepaskan.
Turgor kulit menurun, mukosa mulut kering, ubun-ubun
kepala tampak cekung, dan kulit tampak keriput, pada
keadaan dehidrasi berat.
Oligouria, ditanda dengan jumlah urin kurang dari 0.5 -
1 cc/kgBB/jam.
JALUR PEMBERIAN RESUSITASI CAIRAN
Untuk mengatasi syok secepat mungkin, agar terhindar
dari kerusakan organ vital tubuh, pemberian resusitasi
cairan dilakukan secara parenteral (intravena), dan
intraoseus.
Pemberian secara intraoseus merupakan pilihan
alternatif, apabila akses intravena sulit didapatkan,
terutama pada keadaan kegawat daruratan pediatrik.
Pada akses intraoseus, cairan dimasukkan ke dalam
tubuh secara langsung melalui sumsum tulang.
Pada keterampilan klinik ini akan dilatihkan bagaimana
cara melakukan resusitasi cairan secara intravena,
adapun resusitasi cairan melalui intraoseus akan
dilatihkan pada modul keterampilan klinik berikutnya.
Akses Resusitasi Intravena Akses Resusitasi Intraosseus
ISF
ISF IVF ICF
15
Hasanul, 2002
Physiologic
principles of fluid
management
Perdarahan
29/10/2018
ISF IVF ICF
16
PERDARAHAN
HILANG VOLUME
HILANG ERITROSIT
29/10/2018
3L
9L 3L 24 L
2250ml 750 ml
ISF
ISF IVF ICF 20
Hasanul, 2002
CAIRAN KOLOID
Cairan koloid adalah cairan yang mengandung partikel
onkotik yang dapat menyebabkan tekanan onkotik.
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Contoh cairan koloid adalah darah (packet red cell, dan whole blood),
plasma darah dan komponennya (albumin 5% dan 25%, fresh frozen
plasmanate), dan koloid sintetik seperti poligelin (gelafundin,
haemacell), dekstran 10% dan 40%, dan hetastarch (expafusin 6%).
Physiologic
principles of fluid
management
Albumin-
29/10/2018
5%
1L
9L 3L 24 L
1L
ISF
ISF IVF ICF 22
Hasanul, 2002
Physiologic
principles of fluid
management
HES-6%
29/10/2018
1L
9L 3L 24 L
1000ml
ISF
ISF IVF ICF 23
Hasanul, 2002
Physiologic
principles of fluid
management
Albumin-
29/10/2018
25%
Volume expander 100 cc
9L 3L 24 L
400 500
ISF
ISF IVF ICF 24
Hasanul, 2002
Physiologic
principles of fluid
management
Haemacel
29/10/2018
1L
9L 3L 24 L
300ml 700ml
ISF
ISF IVF ICF 25
Hasanul, 2002
Cairan Kristaloid (NaCl 0,9%) Cairan Koloid (albumin 25%)
1 cc = 60 tetes mikro
DIAGNOSA?
PENATALAKSANAAN?
A
“LOOK, LISTEN AND FEEL” PENILAIAN
JAW THRUST (PEMASANGAN COLLAR BRACE
JIKA ADA)
B
NILAI PERNAFASAN OKSIGENASI DENGAN
NASAL KANUL
HOLIDAY SEGAR
= 1000 + (12-10) 50
= 1000 + 100
= 1100 cc/24 jam
= 1100 cc x 20 tetes makro/24 jam
= 22.000 tetes makro/24 jam
= 22.000 tetes makro/24x60 menit
= 15 tetes makro/menit
Estimated Fluid and Blood
Losses Based on Patient’s Initial
Presentation Class I Class II Class III Class IV
Blood-Loss[ml] ->750 750-1500 1500-2000 >2000
LIDAH:LUNAK,KE COWONG
CIL,KERIPUT SIANOSIS
KESADARAN GELISAH
FLUID REPLACEMENT
3 : 1 Rule
Class I Crystalloid
Class II Crystalloid
+ Colloid ?
Class III Crystalloid
+Colloid, Blood
Class IV Crystalloid
+Colloid, Blood
29/10/2018 Hasanul, 2003 39
Pola kerja penanganan
shock perdarahan
Hasanul, 2003
Penderita datang
dengan perdarahan
Tentukan estimasi
jumlah perdarahan,
minta darah
Guyur cepat Ringer Laktat atau
NaCl 0.9% 3x prakiraan lost-
volume [1-2 liter] evaluasi
29/10/2018 40
TERIMA KASIH