Anda di halaman 1dari 30

PERILAKU ORGANISASI

IRMA SEPTIANA
NPM : 153100047
HAKEKAT
PERILAKU ORGANISASI
Pada hakekatnya Perilaku Organisasi mendasar pada ilmu perilaku itu sendiri
yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia
dalam suatu organisasi

KERANGKA DASAR
PERILAKU ORGANISASI

Didukung minimal oleh 2 komponen :


1. Individu-individu yang berperilaku
2. Organisasi formal atau informal sebagai wadah dari perilaku itu
DIMENSI POKOK DALAM
TEORI ORGANISASI
1. Dimensi Teknis (kecakapan)
2. Dimensi Konsep (penggerak dimensi 1)
3. Dimensi Manusia (berhubungan dengan dimensi 1 dan 2)

ASPEK MANUSIA DALAM


ORGANISASI SECARA UMUM
Manusia disebut juga sebagai homo homini socius artinya bahwa
manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari kehidupan berkelompok
dan bermasyarakat.
4 (EMPAT) ASUMSI UNTUK MEMAHAMI MANUSIA
MENURUT KEITH DAVIS & JOHN W NEWSTROM
1. Perbedaan Individu
2. Orang Seutuhnya
3. Perilaku Termotivasi
4. Martabat / Nilai Manusi

1. PERBEDAAN INDIVIDU
 Pada dasarnya semua individu di dunia ini tidak sama,
manusia dilahirkan dengan keunikannya masing-masing.

 Faktor penting yang menyebabkan perbedaan perilaku


secara individual antara lain persepsi, sikap, kepribadian
dan belajar.
VARIABEL YANG DAPAT MEMPENGARUHI
PERILAKU INDIVIDU

Variabel Perilaku Variabel


fisiologis individu Psikologis

Persepsi
Sikap
Kemampuan fisik
Variabel Kepribadian
Kemampuan mental
lingkungan Belajar
motivasi

Keluarga
Kebudayaan
Kelas sosial
ASUMSI TENTANG PERILAKU INDIVIDU
MENURUT GIBSON

 Perilaku timbul karena ada stimulus /


penyebab
 Perilaku diarahkan kepada tujuan
 Perilaku yang terarah kepada tujuan
dapat terganggu oleh frustasi, konflik
dan kecemasan
 Perilaku timbul karena adanya motivasi
2. ORANG SEUTUHNYA
 Seorang manusia perlu dilihat secara utuh bukan sepotong-
potong karena dapat menyesatkan pandangan terhadapnya.
 Dengan pemahaman ini kita akan lebih baik dalam memperoleh
manfaat kemampuan dan kreatifitas manusia.

3. PERILAKU TERMOTIVASI
 Seringkali timbul pertanyaan mengapa seorang karyawan bekerja
lebih baik daripada karyawan lain, hal ini sering dijadikan
pertanyaan seorang manajer.
 Ada beberapa sebab yang merupakan variabel perbedaan
tersebut antara lain perbedaan kemampuan, naluri, imbalan
intriksik dan ekstrinsik, tingkat aspirasi dan latar belakang
seseorang
Motivasi merupakan hal yang penting bagi penyelenggaraan
organisasi. Tidak jadi soal betapapun banyak mesin dan peralatan
yang dimiliki organisasi, hal itu tidak akan berfungsi apabila tidak
digunakan dengan baik oleh orang-orang yang telah dimotivasi.
4. MARTABAT / NILAI MANUSIA

Konsep ini menegaskan bahwa unsur


manusia perlu dibedakan dari faktor
lainnya karena mereka memang manusia
ingin dihormati sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai manusia.
DEFINISI ORGANISASI
 Organisasi berasal dari kata organon dalam
bahasa Yunani yang berarti alat.
Chester I Barnand : “ Organisasi adalah sistem
kerjasama antara dua orang atau lebih “.
 James D Mooney : “ Organisasi adalah setiap
bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama
 S.P Robbins : “ Organisasi adalah suatu sistem
yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang
dilakukan secara teratur dan berulang-ulang
oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu
tujuan “.
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI

1. Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas.


2. Skala Hierarki
3. Kesatuan Perintah
4. Pendelegasian wewenang
5. Pertanggungjawaban
6. Pembagian pekerjaan
7. Rentang pengendalian
8. Fungsional
9. Keseimbangan
10. Fleksibilitas
11. Kepemimpinan
ORGANISASI BERDASARKAN PIHAK YANG
MEMAKAI MANFAAT
 Mutual benefit organization, yaitu organisasi
yang manfaatnya diutamakan untuk dinikmati
para anggotanya sendiri.
 Service organization, yaitu organisasi yang
manfaatnya diutamakan untuk dinikmati oleh
pelanggan.
 Business organization, yaitu organisasi yang
sasaran utamanya mencapai laba.
 Commenwealth organization, yaitu organisasi
yang manfaatnya dapat dinikmati oleh
masyarakat umum.
PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI

Perilaku Organisasi (Organizational


Behavior) adalah suatu bidang studi yang
mempelajari dampak perseorangan,
kelompok dan struktur pada perilaku
dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan tentang hal-hal
tersebut demi perbaikan efektifitas
organisasi.
DEFINISI PERILAKU ORGANISASI

 Nimran (SP.Robbins): ‘ Perilaku organisasi adalah


bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang
ditimbulkan oleh individu, kelompok, dan struktur
terhadap perilaku manusia di dalam organisasi,
dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang
dapat meningkatkan efektifitas organisasi”
 Gitosudarmo : “Perilaku organisasi adalah sebagai
suatu bidang ilmu yang mempelajari interaksi
manusia dalam organisasi yang meliputi studi yang
sistematis tentang perilaku, struktur, dan proses di
dalam organisasi”.
Awal Penggunaan manajemen Ilmiah

 Diterapkan pada perusahaan motor Ford pada


tahun 1908, yaitu melaksanakan prinsip
manajemen ilmiah dan berhasil merakit satu
motor hanya waktu 14 menit
 Perilaku manusia merupakan salah satu
komponen dalam suatu mesin produksi yang
besar, hanya mereka yang dapat bekerja seperti
mesin yang akan mendapat tempat di dalam
sistem produksi.
GERAKAN HUBUNGAN
KEMANUSIAAN
 Perkembangan sejarah berikutnya ditandai dengan
gerakan hubungan kemanusiaan. Gerakan ini
menekankan pada kerjasama dan semangat kerja atau
moral karyawan.
 Raymond Miles, bahwa pendekatan hubungan
kemanusiaan secara sederhana menempatkan karyawan
sebagai manusia tidak sebagai mesin yang digunakan
dalam berproduksi, memahami kebutuhan manusia yang
ingin dianggap ada dan merasa diperhatikan.
 Dengan cara didengarkan dan diperhatikan keluhan-
keluhannya jika memungkinkan dan melibatkan mereka
dalam pengambilan keputusan baik mengenai kondisi
pekerjaan maupun masalah lainnya.
3 (TIGA) PERISTIWA YANG MEMBERIKAN
KONTRIBUSI PADA ILMU PERILAKU ORGANISASI

1. Masa Depresi
Mengakibatkan kegoncangan hebat dibidang keuangan
dan perekonomian pada umumnya, produksi merosot,
pasaran yang lesu mewarnai perekonomian saat itu.

2. Gerakan Serikat Buruh


Organisasi Serikat Buruh telah ada di AS tahun 1972,
namun organisasi ini belum memberikan pengaruh yang
subtansial terhadap manajemen.
Pada tahun 1935 seikat buruh secara sah dan resmi
diakui, kaum manajer mulai menyadari dan perhatikan
kaum buruh.
Lanjutan

3. Penemuan Hawthorne
Elton Mayo meneliti terjadinya perpindahan
pegawai yang tinggi dibagian permintalan dari
perusahaan tekstil di philadephia tahun 1923 dan
1924. Setelah menginterview para pegawai, maka
dilakukan masa istirahat bagi pegawai yang bekerja
di perusahaan tekstil tersebut,hasilnya ternyata
dapat mengurangi perpindahan pegawai dan
meningkatkan semangat kerja dan sikap yang
positif dari pegawai tersebut
 Tujuan dari penelitian Hawthorne yaitu untuk
mencari sampai dimana pengaruh hubungan
antara kondisi fisik tempat bekerja dengan
produktivitas pegawai

 Penelitian Hawthorne dilakukan untuk mendapatkan


gambaran yang jelas tentang pengaruh faktor-
faktor :
 Temperatur
 Kelembaban udara
 Cahaya terhadap kelelahan
 Gerakan dari pekerja
FASE PERTAMA
PENELITIAN HOWTHORNE
 Percobaan tentang cahaya lampu yang dilakukan antara
tahun 1924 s/d 1927.

 Pada beberapa kelompok pekerja dicoba dengan dberi


sejumlah penerangan cahaya lampu dalam tempat mereka
bekerja .

HASIL DARI FASE PERTAMA


Ternyata hasilnya beraneka satu sama lainnya. Beberapa
kelompok pekerja hasilnya naik, kelompok lainnya turun, dan
bahkan ada kelompok pekerja yang hasilnya tetap
FASE KEDUA
PENELITIAN HOWTHORNE
 Dikenal dengan percobaan ruang istirahat

 dilakukan kepada sekelompok kecil pekerja yang ditempatkan


tersendiri dalam usaha untuk mengatasi beraneka macam
pengaruh dari tingkah laku pekerja ketika individu-individu
itu mengetahui bahwa mereka sedang diamati.

 Selama percobaan ini pekerja di tempat istirahat tersebut


diinterviu dan mereka mengeluarkan isi hati mereka untuk
usaha perubahan yang lebih baik lagi.

HASIL DARI FASE KEDUA


Hampir sama dengan fase yang pertama, dimana setiap masa
test menghasilkan produktivitas yang tinggi, dibanding sebelum
masa test
FASE KETIGA
PENELITIAN HOWTHORNE

Disebut dengan studi tentang ruang bank,


tujuannya untuk mengamati pegawai informal,
metodenya sama diruang istirahat, akan
tetapi hasilnya berbeda, yaitu tidak ada
kenaikan dalam produktivitas
TINGKAT ANALISIS DALAM PERILAKU
ORGANISASI

1. Menganalisa perilaku organisasional dalam


tingkatan individu
Analisis yang pertama dalam mempelajari
perilaku keorganisasian adalah tingkat individu.
Organisasi merupakan kumpulan individu, setiap
individu unik, setiap individu memiliki kebutuhan,
keinginan, minat, keyakinan, nilai,sikap,pola
pikir,persepsi,kepribadian,harapan,dan berbagai
hal lain sendiri-sendiri
2. Menganalisis perilaku organisasional
dari tingkat kelompok

Meskipun kelompok merupakan kumpulan


individu, perilaku kelompok dalam suatu
organisasi bukanlah hasil penjumlahan dari
perilaku individu-individu yang ada dalam
organisasi itu, akan tetapi setiap kelompok
mempunyai aturan main sendiri, seperti ada
norma, budaya, sikap, etika, keyakinan,dan
lainnya yang membentuk pola perilaku
kelompok yang berbeda dari kelompok
lainnya.
3. Menganalisis perilaku organisasional
dari tingkat organisasi

Bahwa perilaku organisasi bukanlah


penjumlahan dari perilaku individu atau
perilaku kelompok dengan kelompok.
Setiap organisasi memiliki struktur, norma,
budaya, visi, misi, filosofi, tujuan, strategi,
kebijakan dan cara membangun komunikasi
di dalam organisasi
4. Faktor lingkungan
 Faktor lingkungan eksternal berpengaruh besar
terhadap kemajuan atau kegagalan organisasi
dalam upaya mencapai tujuan.
 Contohnya faktor eksternal : ekonomi, politik,
hukum, budaya, demografi, pesaing, teknologi,
alam, hal ini secara signifikan berpengaruh
terhadap kinerja suatu organisasi.
 Indikator kinerja individu yang rendah, misalnya
tingkat obsesi yang tinggi, tingkat perputaran
karyawan yang tinggi, target tidak tercapai, atau
produktivitas karyawan yang rendah, tidak bisa
dianalisis dari tingkat individu atau kelompok atau
organisasi secara parsial.
Lanjutan
 Namun faktor internal organisasi dalam keadaan
baik dan sumber pemicunya justru berasal dari
faktor lingkungan eksternal.
 Misalnya muncul krisis ekonomi yang
berkepanjangan, dampaknya bukan hanya pada
kinerja organisasi yang menurun tetapi organisasi
tersebut dapat terganggu eksistensinya
 Contoh lain, omset penjualan perusahaan turun
drastis bukan karena rendahnya kualitas produk,
strategi perusahaan yang salah atau kinerja
individu/kelompok yang rendah, tetapi karena
tingkat inflasi yang tinggi yang mengakibatkan
turunnya daya beli masyarakat.
TUJUAN MEMAHAMI PERILAKU
ORGANISASI
1. Prediksi
Keteraturan perilaku dalam organisasi memberikan
kemungkinan kepada kita untuk melakukan prediksi atas
perilaku-perilaku anggota organisasi pada masa yang akan
datang (Nimran 1996)
2. Eksplanasi
Menjelaskan berbagai peristiwayang terjadi dalam
organisasi. Eksplanasi berarti kita akan berusaha
menjawab pertanyaan”mengapa” suatu peristiwa terjadi,
mengapa pegawai malas, mengapa kinerja pegawai rendah,
mengapa tingkat absensi tinggi, mengapa produktivitas
menurun, mengapa si A marah, mengapa si B murung,
mengapa si C tidak bergairah. Dengan mempelajari perilaku
organisasi kita mencoba menjelaskan(memberikan jawaban)
atas pertanyaan-pertanyaan tersebut
3. Pengendalian
Semakin banyak perilaku individu/kelompok
dalam organisasi yang dapat diprediksi
dengan tepat dan dapat dijelaskan dengan
baik, pemimpin organisasi semakin mudah
dalam melakukan fungsi pengendalian atas
pegawainya sehingga perilaku individu
maupun kelompok akan menjadi positif dan
fokus pada pencapaian tujuan, di sisi lain,
perilaku yang destruktif dapat dihindari
atau dicegah.
KETERKAITAN BEBERAPA DISIPLIN ILMU
TERHADAP PERILAKU ORGANISASI

1. Psikologi
2. Sosiologi
3. Psikologi Sosial
4. Antropologi
5. Ilmu Politik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai