Anda di halaman 1dari 23

Hernia Inguinalis Lateralis pada

Karyawan Gudang PT SS
Oleh : Ardian fitrianto
Hernia Inguinalis Lateralis
Hernia adalah penonjolan atau protusi isi
suatu rongga abdomen melalui defek
atau bagian yang lemah dari dinding
rongga bersangkutan. Pada hernia
abdomen, isi perut menonjol melalui
defek atau bagian lemah dari lapisan
muskulo-aponeurotik dinding perut.
Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi
hernia
Klasifikasi
1. Berdasarkan terjadinya :
- Hernia kongenital
* Hernia kongenital sempurna
* Hernia kongenital tak sempurna
- Hernia akuisita
2. Brdasarkan kllinis
- Hernia reponibilis
- Hernia ireponibilis
- Hernia strangulata
- Hernia inkaserata
 3. berdasarkan arah hernia
 - hernia eksterna
- hernia interna
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. S
Alamat :Tambun bekasi
TTL/ Umur : 7-4-1977 / 41 tahun
Jenis Kelamin : laki laki
Pekerjaan : karyawan bagian gudang
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pembiayaan : BPJS
Anamnesis
a. Keluhan Utama
Benjolan dilipatan paha sebelah kanan

b. Keluhan Tambahan
-

c. Riwayat Peyakit Sekarang


Pasien mengeluh timbul benjolan dilipatan paha kurang lebih 1 bulan belakangan ini terutama kalo
berdiri, batuk, mengejan. Benjolan dirasakan sebesar bola bekel.
Karena tidak merasakan sakit maka pasien tidak meminum obat apapun.
Sebenarnya keluhan serupa pernah pasien alami waktu usia 36 tahun atau 5 tahun yang lalu tapi
belum terlalu besar maka dibiarkan saja sampe sekarang, 3 minggu yang lalu pasien periksa ke
klinik dan didiagnosa dokter dengan hernia inguinalis dan disarankan untuk operasi tetapi belum
bersedia.
Selain bekerja teryata pasien mempunyai warung sembako kecil-kecilan dirumahnya, jadi dia juga
sering mengangkat bahan sembako buat pelanggannya
Pasien merokok satu bungkus perhari, dan aktifitas fisik seminggu sekali bersepeda.
Riwayat Penyakit Keluarga
1. Tidak ada anggota keluarga yang tinggal serumah yang
menderita penyakit yang sama
2. Riwayat alergi atau asma pada orang tua disangkal
3. Ayah pasien pernah operasi hernia

Riwayat Penyakit Dahulu


1. Riwayat penyakit seperti sekitar 5 tahun yang lalu
2. Riwayat alergi udara dingin, makanan, obat-obatan
disangkal.
Anamnesis Okupasi

Jenis Pekerjaan Bahan/material Tempat Kerja Masa Kerja


yang digunakan

Karyawan bagian Kardus, krat, troli PT. SS 3 tahun


gudang pengangkut brang
Alur Kegiatan Kerja

Berangkat ke Istirahat
Sampe pabrik Bongkar muat di
pabrik naik motor
absensi gudang makan siang
jam 07.00 dan sholat

Sampai dirumah Melanjutkan


membantu istri di Pulang naik motor pekerjaan sampe
warung semako jam 16.00
Bahaya Potensial
Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko
kegiatan Fisik Kimia Biologi Ergonomi(sesuai Psiko kesehatan yang kecelakaan
(tuliskan Brief survey) mungkin kerja
urutan
sesuai bagan
alur di no 2)

Naik motor - suhu, debu BakteriV - Macet ISPA, CTS, LBP Kecelakaan lalu
irusjam lintas
ur

Bekerja Suhu, debu BakteriVir Berdiri lama jenuh LBP, Hernia,


digudang usjamur menerusGerakan hemoroid
berulang dengan
tanganBekerja
dengan Awkward
position
Melayani suhu BakteriVir Gerakan berulang LBP, hernia -
pembeli saat us jamur dengan
diwarung tanganAwkward
sembako position
Mengangkat berat
Hubungan pekerjaan dengan keluhan
yang dialami

 Keluhan timbul bila berdiri ditambaah


mengangkat barang.
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum: sadar  Paru – paru:
penuh, kontak baik, pengembangan dada
simetris, tidak ada nyeri
 Vital Signs: tekan, suara vesikular
 Nadi 78 bpm bilateral, perkusi sonor
 RR 16 / mins bilateral
 BP 110/85 mmHg  Jantung: S1=S2, tidak ada
 T 36,5C murmur dan tidak ada
gallop
 Status Gizi:
 TB 164 cm
 BB 74 kg
 BMI: 45,73 kg/m2
Pemeriksaan Fisik
 Kelenjar Getah Bening:  Genitourinaria: normal
normal, tidak teraba  Tulang Belakang: normal
 Kepala: normal  Ekstremitas Atas: normal
 Mata: normal  Ekstremitas Bawah: tidak
 Telinga: normal ada edema
 Hidung: normal  Fungsi Motorik: normal
 Mulut & Bibir: normal  Fungsi Sensorik dan
 Gigi & Gusi: normal Otonom: normal
 Tenggorokan: normal  Saraf dan Fungsi Luhur:
 Leher: normal, tidak ada normal
peningkatan JVP  Refleks: normal
 Abdomen: teraba  Kulit: normal
benjolan di inguinal
Diagnosis Klinis

 Hernia Inguinalis Lateralis


7 Langkah Diagnosis
Langkah

1. Diagnosis Klinis
Hernia inguinalis lateralis
Dasar diagnosis Dasar : Pasien mengeluh timbul benjolan dilipatan paha kurang lebih 1 bulan
belakangan ini terutama kalo berdiri, batuk, mengejan. Pasien merokok
(anamnesis, pemeriksaan menghabiskan 1 bungkus perhari, dan aktifitas fisik seminggu sekali
fisik, pemeriksaan bersepeda.
penunjang, body map, brief Pemeriksaan fisik khusus
survey) 1. finger test : impuls diujung jari
2. Ziemen test : impuls jari ke 2
3. Thumb test : tidak keluar benjolan

Tanda Vital Nadi 80x / menit, tekanan darah (duduk) :


120/85-mm Hg, pernafasan : 16x / menit , suhu
afebris , tinggi badan 164cm, berat badan 74 Kg , IMT
= 45,73 kg/m2.
2. Pajanan di
tempat kerja
Fisik Debu, suhu
Kimia

Biologi Virus, bakteri

Ergonomi Berdiri lama terus menerus

Bekerja dengan Awkward position


Psikososial Stress Kerja Lelah
3 . Evidence Based The main risk factor in present study was lifting of heavy
(sebutkan secara teoritis) weights (52.4%) followed by bowel disturbance which
pajanan di tempat kerja accounted for 46.7% of the cases. Smoking and diabetes
yang menyebabkan were other common reasons for hernia. Hernia due to
diagnosis klinis di langkah heavy object lifting was common in a similar study by
1.Dasar teorinya apa? Kumar R et al, 48.8% had hernia due to lifting heavy
objects, with smoking habits and chronic cough being the
other common risk factors. G. Balamaddaiah, S. V. Rama
Mohan Reddy. 2016

Apakah pajanan cukup


Masa kerja 3 tahun
Jumlah jam terpajan/ hari 8 Jam/hari

Pemakaian APD Tidak ada


Konsentrasi pajanan Cukup
Lainnnya...........
Kesimpulan jumlah Berdiri sambil mengangkat memperberat hernia
pajanan dan dasar inguinalis lateralis
perhitungannya
5. Apa ada faktor -kebiasaan merokok 1 bungkus perhari
individu yang
berpengaruh thd
timbulnya diagnosis
klinis? Bila ada,
sebutkan.
6 . Apa terpajan Mengangkat barang barang di warung sembako
bahaya potensial di rumah, seperti galon air dan tabung gas
yang sama spt di
langkah 3 luar
tempat kerja?Bila
ada, sebutkan
7 . Diagnosis Hernia Inguinalis lateralis bukan Penyakit Akibat
OkupasiApa diagnosis Kerja pada pekerja bagian gudang
klinis ini termsk
penyakit akibat kerja?
Bukan penyakit akibat
kerja (diperberat oleh
pekerjaan/ bukan
sama sekali
PAK)_Butuh
pemeriksaan lbh
lanjut)?
7 Langkah Penetapan Diagnosis
Okupasi
1. Diagnosis Klinis : Hernia inguinalis lateralis
2. Pajanan di tempat kerja : Ergonomi
3. Evidence Based The main risk factor in present study was lifting of heavy
weights (52.4%) followed by bowel disturbance which accounted for
46.7% of the cases. Smoking and diabetes were other common reasons
for hernia. Hernia due to heavy object lifting was common in a similar
study by Kumar R et al, 48.8% had hernia due to lifting heavy objects,
with smoking habits and chronic cough being the other common risk
factors. G. Balamaddaiah, S. V. Rama Mohan Reddy. 2016
4. Apakah pajanan cukup menimbulkan diagnosis klinis : Cukup
5. Apa ada faktor individu yang berpengaruh terhadap timbulnya diagnosis
klinis -> kebiasaan merokok
6. Adakah pajanan di luar tempat kerja -> ada, saat mengerjakan pekerjaan
di warung sembako
7. Diagnosis Okupasi : hernia inguinalis lateralis Bukan Penyakit Akibat Kerja
pada pekerja bagian gudang
Rencana Tindak Lanjut

 1. Konservatif
 - reposisi
 - Bantalan penyangga (sabuk truss)
 Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia
yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga
harus dipakai seumur hidup.
 2. Operatif
 Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia
inguinalis yang rasional. Prinsip dasar operasi hernia adalah
hernioraphy, yang terdiri dari herniotomi dan hernioplasti
Daftar Pustaka

 Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi


Revisi. Jakarta: EGC.
 Stina Oberg, kristoffer Andresen and Jacob Rosenberg. 2017.
Etiology of Inguinal hernias : A Comprehensive Review
 Susanne Wulff Svendsen, Poul Frost, Marie Vestergaard Vad,
Johan Hviid Andersen. 2012. Risk and prognosis of inguinal
hernia in relation to occupational mechanical exposures – a
systematic review of the epidemiologic evidence.
 G. Balamaddaiah, S. V. Rama Mohan Reddy. 2016. Prevalence and
risk factors of inguinal hernia: a study in a semi-urban area in
Rayalaseema, Andhra Pradesh, India
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai