Anda di halaman 1dari 19

BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN SEPTEMBER 2018


UNIVERSITAS PATTIMURA

DEMENSIA

Disusun Oleh :
Gyztantika Patadungan (2012-83-010)
Pembimbing :
dr. DAVID SANTOSO, Sp. KJ

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018
PENDAHULUAN
• Gangguan kesehatan pada golongan lansia terkait erat dengan proses degenerasi yang
tidak dapat dihindari

• Demensia merupakan sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif
tanpa gangguan kesadaran. Fungsi kognitif yang dapat dipengaruhi pada demensia adalah
inteligensia umum, belajar dan ingatan, bahasa, memecahkan masalah, orientasi, persepsi,
perhatian, konsentrasi, pertimbangan dan kemampuan sosial.

• Diantara orang Amerika yang berusia 65 tahun, kira-kira lima persen menderita
demensia berat dan 15 persen menderita demensia ringan. Diantara yang berusia 80
tahun, kira-kira 20 persen menderita demensia berat. Dari semua pasien dengan
demensia, 50 sampai 60 persen menderita demensia Alzheimer, yang merupakan tipe
demensia paling sering.
PENDAHULUAN
Tipe demensia yang paling sering
selain Alzheimer adalah
demensia vaskular
(serebrovaskular).
Tahun 1970 Tomlinson dkk,
Demensia vaskular berjumlah melalui penelitian klinis-
15-30 persen dari semua kasus patologik, mendapatkan bahwa
demensia. Demensia vaskular bila demensia disebabkan oleh
paling sering ditemukan pada penyakit vaskular, hal ini
orang yang berusia antara 60-70 biasanya terjadi karena adanya
tahun dan lebih sering pada laki- infark di otak, dan hal ini
laki dibandingkan wanita. melahirkan konsep “demensia
multi-infark”.
Hipertensi merupakan
predisposisi seseorang terhadap
penyakit.
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnostic and • Demensia dicirikan oleh adanya defisit
kognitif multipleks (termasuk gangguan
Statistical Manual memori) yang secara langsung disebabkan
of Mental Disorders oleh gangguan kondisi medik secara
umum, bahan-bahan tertentu (obat,
edisi keempat narkotika, toksin), atau berbagai faktor
(DSM-IV) etiologi.

• Demensia adalah hilangnya fungsi


intelektual seperti daya ingat,
pembelajaran, penalaran, pemecahan
Definisi lain: masalah, dan pemikiran abstrak,
sedangkan fungsi vegetatif (diluar
kemauan) masih tetap utuh.
Klasifikasi

• Penyakit yang • Penyakit yang • Penyakit dengan


berhubungan berhubungan demensia
dengan Sindrom dengan Sindrom sebagai satu-
Neurologi:
Medik: satunya tanda
• korea Huntington,
• Hipotiroidisme, atau tanda yang
penyakit Schilder,
penyakit dan proses mencolok:
Cushing, demielinasi lainnya; • Penyakit
defisiensi penyakit Alzheimer dan
nutrisi, Creutzfeldt-Jakob; penyakit Pick
tumor otak; trauma
kompleks adalah termasuk
otak; infeksi otak
demensia AIDS dan meningeal; dan
dalam kategori
sejenisnya. ini.
Tabel 1. Perbedaan demensia kortikal
dan subkortikal
Ciri Demensia Kortikal Demensia Subkortikal
Penampilan Siaga, sehat Abnormal, lemah
Aktivitas Normal Lamban
Sikap Lurus, tegak Bongkok, distonik
Cara berjalan Normal Ataksia, festinasi, seolah
berdansa
Gerakan Normal Tremor, khorea, diskinesia
Output verbal Normal Disatria, hipofonik, volum
suara lemah
Berbahasa Abnormal, parafasia, anomia Normal
Kognisi Abnormal (tidak mampu Tak terpelihara (dilapidated)
memanipulasi pengetahuan)
Memori Abnormal (gangguan belajar) Pelupa (gangguan retrieval)
Kemampuan visuo-spasial Abnormal (gangguan Tidak cekatan (gangguan
konstruksi) gerakan)
Keadaan emosi Abnormal (tak memperdulikan, Abnormal (kurang dorongan
tak menyadari) drive)
Contoh Penyakit Alzheimer, Pick Progressive Supranuclear
Palsy, Parkinson, Penyakit
Wilson, Huntington.
ETIOLOGI
 Demensia mempunyai banyak penyebab, tetapi demensia
tipe Alzheimer dan demensia vaskular sama-sama
berjumlah 75 persen dari semua kasus.

 Penyebab demensia lainnya yang disebutkan dalam DSM-


IV adalah penyakit Pick, penyakit Creutzfeldt-Jakob,
penyakit Parkinson, Human Immunodeficiency Virus (HIV),
dan trauma kepala.
Demensia tipe Alzheimer
Alois Alzheimer (1907)
 Demensia tipe Alzheimer
biasanya didiagnosis dalam
lingkungan klinis setelah
penyebab demensia lainnya
telah disingkirkan dari Protein
pertimbangan diagnostik. Neuropatologi prekursor
amiloid
 Penyakit Alzheimer adalah
suatu jenis demensia umum
yang tidak diketahui
penyebabnya. Penelitian
otopsi mengungkapkan Kelainan
Penyebab
bahwa lebih dari setengah neurotransmiter
potensial lainnya

penderita yang meninggal


karena demensia senil
mengalami penyakit jenis
Alzheimer.
Demensia Vaskular
• Demensia vaskular paling sering pada laki-
laki, khususnya pada mereka dengan
hipertensi yang telah ada sebelumnya atau
faktor risiko kardiovaskular lainnya

Penyakit Pick
• Ditandai oleh atrofi yang lebih banyak
dalam daerah frontotemporal.
Penyakit Creutzfeldt-Jakob
• Penyakit Creutzfeldt-Jakob adalah penyakit degeneratif otak yang
jarang, dapat ditransmisikan (yaitu, agen infektif), paling mungkin suatu
prion, yang merupakan agen proteinaseus yang tidak mengandung
DNA atau RNA.

Penyakit Binswanger
• Penyakit Binswanger juga dikenal sebagai ensefalopati arteriosklerotik
kortikal. Penyakit ini ditandai dengan adanya banyak infark-infark kecil
pada substansia alba

Penyakit Huntington
• Biasanya disertai dengan perkembangan demensia. Demensia yang
terlihat pada penyakit Huntington adalah tipe demensia subkortikal,
yang ditandai oleh kelainan motorik.
Penyakit Parkinson
• Seperti penyakit Huntington, parkinsonisme adalah suatu penyakit
pada ganglia basalis yang sering disertai dengan demensia dan depresi.
Diperkirakan 20 sampai 30 persen pasien dengan penyakit Parkinson
menderita demensia

Demensia yang berhubungan dengan HIV


• Pasien yang terinfeksi dengan HIV mengalami demensia dengan angka
tahunan kira-kira 14 persen. Diperkirakan 75 persen pasien dengan
sindroma immunodefisiensi didapat (AIDS) mempunyai keterlibatan
sistem saraf pusat saat otopsi.

Demensia yang berhubungan dengan Trauma Kepala


• Demensia dapat merupakan suatu sekuela dari trauma kepala,
demikian juga berbagai sindroma neuropsikiatrik.
GAMBARAN KLINIK

GANGGUAN MEMORI AGNOSIA

GANGGUAN FUNGSI
GANGGUAN ORIENTASI
EKSEKUTIF

PERUBAHAN
AFASIA
KEPRIBADIAN

APRAKSIA GANGGUAN LAIN


DIAGNOSIS

• Pemeriksaan • Pemeriksaan • Informasi


klinis status mental keluarga,
teman,
perusahaan
Next….
 Keluhan dari pasien tentang gangguan intelektual dan
menjadi pelupa harus diperhatikan, pengelakan,
penyangkalan, atau rasionalisasi yang ditujukan untuk
menyembunyikan defisit kognitif.
 Penarikan sosial atau kecenderungan untuk
menghubungkan peristiwa-peristiwa dalam perincian yang
kecil-kecil dapat merupakan karakteristik.
 Ledakan kemarahan yang tiba-tiba atau sarkasme dapat
terjadi.
 Labilitas emosional, dandanan yang kotor, ucapan yang
tidak tertahan, gurauan yang bodoh, atau ekspresi wajah
atau gaya yang bodoh, apatik atau kosong menyatakan
adanya demensia, terutama jika disertai dengan gangguan
ingatan.
DIAGNOSIS BANDING

Serangan iskemik
transien (transient
Depresi Retardasi mental
ischemic attacks/
TIA)

Delirium Amnesia Skizofrenia


TERAPI
 Untuk demensia tidak ada terapi spesifik atau drug of
choice. Terapi demensia bukan sekedar pemberian obat-
obatan.
 Obat untuk demensia :
 Cholinergic-enhancing agents
 Choline dan lecithin
 Neuropeptide, vasopressin dan ACTH
 Nootropic agents
 Dihydropyridine
KESIMPULAN
 Kesulitan pada ingatan jangka pendek dan jangka panjang,
berpikir abstrak (kesulitan menemukan antara benda-
benda yang berhubungan), dan fungsi kortikal yang tinggi
lainnya (sebagai contoh, ketidakmampuan untuk
menamakan suatu benda, mengerjakan perhitungan
aritmatika, dan mencontoh suatu gambar) - semuanya
cukup berat untuk mengganggu fungsi sosial dan
pekerjaan, terjadi dalam keadaan kesadaran yang jernih,
dan tidak disebabkan oleh gangguan mental seperti
gangguan depresif berat - menyatakan suatu demensia.
Next….
 Diagnosis demensia ditegakkan berdasarkan pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan/disepakati dalam DSM-IV.
 Penatalaksanaan demensia secara menyeluruh melibatkan
seluruh anggota keluarga terdekat. Dengan demikian
kepada anggota keluarga perlu diberikan penyuluhan agar
penderita dapat dirawat dengan sebaik-baiknya.

Anda mungkin juga menyukai