Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH:
TITI YULIANI
PEMBIMBING:
DR. AM DASMAR, SP. B
DR. RAMZI ASRIL, SP. B
(K) V
Pendahuluan
Fraktur kondisi terputusnya kontinuitas jaringan tulang
umumnya disebabkan trauma langsung maupun tidak langsung
Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat tahun 2005 terdapat
lebih dari 7 juta orang meninggal dikarenakan insiden
kecelakaan dan sekitar 2 juta orang mengalami kecacatan fisik.
Salah satu insiden kecelakaan yang cukup tinggi yakni insiden
fraktur ekstremitas bawah, sekitar 46,2% dari insiden
kecelakaan yang terjadi.
Anatomi
1. Tulang panjang femur, 2. Tulang pendek tulang
tibia, fibula, humerus, ulna vertebra dan tulang carpal
Tidak Langsung
TRAUMA
STRESS BERULANG
KELAINAN PADA
TULANG
Klasifikasi fraktur
secara klinis Terbuka
Tertutup
III Luka lebar dan rusak hebat atau hilangnya jar di Kominutif, segmental,
sekitarnya, fragmen tulang ada yang
Kontaminasi hebat hilang
III A: tulang yg fraktur masih ditutupi o/ jar lunak
III B: trdapat periosteal stripping yg luas
III C: fraktur disertai kerusakan pem.darah
Klasifikasi Gustilo and Anderson
• Derajat 0: fraktur sederhana tanpa/ disertai dg sedikit kerusakan
jar.lunak
• Derajat 1: fraktur disertai dg abrasi superfisial atau luka memar pd
Tertutup kulit dan jar. Subkutan
• Derajat 2: fraktur yg lbh berat disertai dg kontusio dan pembengkakan
MenurutTscherne
jar.lunak
• Derajat 3: fraktur berat yg disertai dg kerusakan jar.lunak dan trdapat
ancaman tjd sindrom kompartemen
Klasifikasi berdasarkan garis
fraktur
Klasifikasi berdasarkan
lokasi patahan tulang
Diagnosis Fraktur
3. Resusitasi
Kebanyakan pasien dengan fraktur multipel tiba di rumah sakit
dengan syok, sehingga diperlukan resusitasi sebelum diberikan
terapi pada frakturnya sendiri berupa pemberian transfusi darah
dan cairan lainnya serta obat-obat anti nyeri.
Tujuan pengobatan fraktur
REPOSISI
Dengan tujuan mengembalikan fragmen keposisi anatomi.
Teknik reposisi terdiri dari reposisi tertutup dan terbuka.
Reposisi tertutup dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau
traksi kulit dan skeletal.
Cara lain yaitu dengan reposisi terbuka yang dilakukan pada
pasien yang telah mengalami gagal reposisi tertutup, fragmen
bergeser, mobilisasi dini, fraktur multipel, dan fraktur patologis.
IMOBILISASI / FIKSASI
Mempertahankan posisi fragmen post reposisi sampai union. Indikasi
dilakukannya fiksasi yaitu pada pemendekan (shortening), fraktur
unstable serta kerusakan hebat pada kulit dan jaringan sekitar
Jenis fiksasi
1. Eksternal / OREF (Open Reduction External Fixation)
2. Internal / ORIF (Open Reduction Internal Fixation)
Penatalaksanaan Khusus
Reduce (Reduksi)
Hold
Fraktur Tertutup (Mempertahankan)
Exercise (Latihan)
1. Penanganan dini
2. Pembersihan luka
3. Debridemen
Fraktur terbuka
4. Operatif/Pembedahan
5. Penutupan luka
6. Stabilisasi fraktur
Proses penyembuhan luka
1. fase hematom
2. Fase proliferasi seluler subperiosteal dan endosteal
3. Fase pembentukan kalus (fase union secara klinis)
4. Fase konsolidasi (fase union secara radiologik)
5. Fase remodelling
Perkiraan penyembuhan fraktur pada
orang dewasa dapat di lihat pada table
berikut :
2. Delayed union adalah proses penyembuhan yang berjalan terus tetapi dengan kecepatan yang
lebih lambat dari keadaan normal.
4. Compartment syndroma adalah suatu keadaan peningkatan takanan yang berlebihan di dalam
satu ruangan yang disebabkan perdarahan masif pada suatu tempat.
5. Shock terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler yang
bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi. Ini biasanya terjadi pada fraktur.
6. Infeksi, Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada trauma orthopedic
infeksi dimulai pada kulit (superficial) dan masuk ke dalam.
Kesimpulan
Masalah pada tulang yang mengakibatkan keparahan
disabilitas adalah fraktur.Penyebabnya dapat berupa trauma
langsung dan tidak langsung. Diagnosis fraktur didapatkan
dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik serta penunjang
berupa pemeriksaan rafiologis.
Tujuan dari tata laksana fraktur adalah untuk
mengurangi resiko infeksi, terjadi penyembuhan fraktur dan
restorasi fungsi anggota gerak. Penatalaksanaan fraktur
tertutup dan terbuka berbeda
TERIMA KASIH