Mawar Simanjuntak
RSU Mitra Medika BandarKlippa
Demam tifoid masalah pada negara
berkembang
Terutama daerah tropik dengan sanitasi yang
buruk
Infeksi terjadi setelah makan atau minum
yang mengandung Salmonella typhi
DEFINISI
Bakteremia 10 Aliran
darah
Aliran Organ
darah RES
Bakteremia 20
Limpa, kandung
empedu
- Masa inkubasi: 7– 20 hari
- Gejala prodromal : nyeri kepala, pusing, anoreksia,
mual, muntah, tidak enak badan.
- Demam → 3 minggu bersifat febris, remiten, dan suhu
tidak tinggi.
minggu I : meningkat, pagi hari ↓,
sore/malam ↑
minggu II : demam terus
minggu III : suhu berangsur-angsur turun dan
normal
- Gangguan pada saluran pencernaan
mulut → nafas bau tidak sedap, bibir kering, lidah
tertutup selaput putih kotor ujung dan tepi hiperemis.
abdomen → perut kembung ( meteorismus ), hati
dan limpa membesar, diare, konstipasi.
- Gangguan kesadaran
→ apatis sampai somnolen
- Gejala lain → roseola, biasanya pada minggu I
demam.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Bronchitis
BRONCHITIS
Bronkopneumonia
BRONKOPNEU
Ensefalitis
MONIA
DI LUAR USUS HALUS ENSEFALITIS
Kolesistitis
KOLESISTITIS
Meningitis
MENINGITIS
Miokarditis
MIOKARDITIS
Kronik
KRONIK karier
KARIER
Perawatan
Diet
pengobatan
Perawatan
Istirahat 5-7 hari bebas panas
Mobilisasi dilakukan sesuai dengan situasi dan
kondisi pasien
Lamanya perawatan pada kondisi penderita serta
komplikasi selama penyakit berjalan
Diet:
makanan lunak cukup cairan,
kalori, cukup protein,rendah serat,
tidak merangsang, dan tidak
menimbulkan banyak gas.
Obat :
Kloramfenikol : 50-100 mg/kgbb/hari
Tiamfenikol : 50-100 mg/kgbb/hari
Kotrimoksasol : trimetropin : 30 – 40 mg/kgbb/hari
sulfometoksazole: 6 - 8 mg/kgbb/hari
Amphisilin: 100-200 mg/kgbb/hari
Sefalosporin
Fluorokuinolon
kortikosteroid
UMUR
KEADAAN UMUM
GIZI
DERAJAT KEKEBALAN
CEPAT DAN TEPATNYA PENGOBATAN
KOMPLIKASI YANG ADA
LINGKUNGAN
HIDUP
MANUSI
A
Imunisasi
Menemukan dan mengobati karier
Pendidikan kesehatan masyarakat
→ keadaan berulangnya gejala demam
tifoid, terjadi dalam minggu ke 2 setelah
suhu normal.
Terjadinya karena terdapat basil dalam
organ-organ yang tidak dapat dimatikan
oleh obat maupun zat anti, dapat pula
terjadi waktu penyembuhan tukak, terjadi
invasi basil bersamaan dengan
pembentukan jaringan fibroblas.