Oleh :
S U Y O N O
13/11/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 1
PENYELIDIKAN HIDROGEOLOGI
Siklus Hidrologi
recharge
air permukaan
aliran
air tanah
lapisan
kedap air
13/11/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 3
CURAH HUJAN / PRESIPITASI
( Pengertian dan Distribusi Curah Hujan )
1. Metode Arithmatic
Biasa diterapkan pada daerah yang landai (dataran rendah)
dengan jumlah data relatif banyak, merata dan perbedaan
nilai rata-ratanya tidak besar.
2. Metode Isohyet
Diterapkan untuk daerah yang memiliki kemiringan
permukaan tanah sedang (dataran rendah hingga perbukitan
rendah) dengan data curah hujan cukup dan merata. Luas
daerah diantara dua garis isohyet dihitung dan curah hujan
area tersebut adalah nilai rata-rata dari kedua isohyet yang
mengapitnya.
5
3. Metode Polygon
Metode ini biasa diterapkan pada daerah yang memiliki
kemiringan permukaan tanah tinggi (dataran tinggi dan
pegunungan). Dengan metode ini masing-masing titik
pengukuran memiliki daerah pengaruh.
P = Jumlah (Pi Ai/AE) = 1/AE Jumlah (Pi . Ai)
Pi : curah hujan
Ai : luas daerah pengaruh suatu titik pengamatan
AE : luas daerah pengaruh total
Rumus :
CH = I + Ro + ET ± DS Atau CH = Ro + ET + BF ± DS
I = BF + DS
7
INFILTRASI
(Peresapan air permukaan ke dalam tanah)
Asumsi
• Air yang masuk ke dalam tanah akan keluar lagi
dalam bentuk mata air dan mengalir ke sungai.
• Tidak ada air permukaan tanah yang masuk ke
dalam aliran sungai (misal kegiatan rumah tangga,
pertanian/ perkebunan, industri), dll.
8
Rumus Perhitungan Qmin rata-rata
9
RUMUS PERHITUNGAN INFILTRASI
Keterangan :
I : Laju Infiltrasi mm/bln
Qmin rata-rata : Debit minimum rata-rata mm/bln
L : Luas daerah aliran sungai Km2
10
RUMUS PERHITUNGAN RUN-OFF (RO)
Dimana :
RO : Air Limpasan (Run-off) mm/bln
Qrata-rata : Debit minimum rata-rata mm/bln
Qmin rata-rata : Debit minimum rata-rata mm/bln
L : Luas daerah aliran sungai Km2
Catatan :
Air limpasan akan terjadi jika curah hujan > 90 mm/bln,
dan sebaliknya jika < 90 mm/bln tidak akan terbentuk
air limpasan.
11
RUMUS PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI
( Turc, 1970 )
Dimana
ET : Evapotranspirasi mm/bln
CH : Curah hujan rata-rata mm/bln
t : Temperatur rata-rata bulanan udara Co
12
Distribusi Vertikal Air Tanah
air muka tanah
zona aerasi
air vadose
zona vadose sedang
udara
zona kapiler
partikel muka air tanah
tanah
Jenuh air
air tanah
zona
ir vadose yang tertahan
A
13/11/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 13
Pembagian zona vertikal tanah
13/11/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 14
Air Tanah & Sistem Akuifer
Sumur Sumur Sumur
dalam dangkal dalam
Air tanah
perched
sungai
sungai
Akuifer
Akuifer nirtekan
Akuifer nirtekan
tekan lapisan
kedap air
lapisan
Akuifer
kedap air tekan
13/11/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 16
Hukum Darcy
h Q=Axv
v Ki K
L
p p
1 2
Δh z 1 z2
γ γ
p 1
p 2
v A
z1 L
tabung berisi tanah z2
dialiri air
bidang acuan
13/11/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 17
Perilaku Hidrolik Muka Airtanah / Tinggi Tekan
Pada Masing-masing Akuifer
PARAMETER AKUIFER
1. Permeabilitas (k).
2. Konduktivitas hidrolik (K).
3. Transmisibilitas (T).
4. Koefisien Penyimpanan (S).
5. Aquifer loss Coefficient (B).
6. Tebal Akuifer (b).
7. Radius Penurunan Muka airtanah
atau Tekanan pisometrik maksimum
PARAMETER SUMUR UJI
13/11/2003 Luknanto@tsipil.ugm.ac.id 27
Sources of Groundwater Pollution
USGS, 1988
Urban Agricultural
activities activities
Storage &Transporting
handling Petroleum
of materials
Oil Field
Saline intrusion Offshore
Platform
Tanker
Oil Field
Pipeline Refinery
Consumers
Pipeline
Industrial
Customers
24803
Totok/PAT