Anda di halaman 1dari 38

PERANAN FUNGSI MANAJEMEN RISIKO DALAM

MENUNJANG EFEKTIFITAS PELAKSANAAN


SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN

KELOMPOK 3
NURULLIZA NOVIANTI
DITA ANDINI
ARWINDA AUDYA
ALIVA KHUZAEFAH
HANI INTANIA
Latar belakang
Berbagai kasus yang menyeret aparatur pajak dalam beberapa tahun
terakhir telah menimbulkan keraguan wajib pajak dalam melaksanakan
kewajiban perpajakannya. Dimana hal tersebut dapat dilihat sebagai
risiko yang dapat menghambat tujuan objektif perusahaan. Hal
tersebut berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia karena merugikan negara dan menjadi penghambat terhadap
jalannya pemerintahan dan pembangunan pada umumnya.
Disinilah peranan manajemen risiko diperlukan dan dianggap penting
dalam meminimalisir beberapa contoh kasus diatas dan untuk
mengungkap indikasi ada tidaknya tindak pidana yang terjadi apabila
aparatur pajak tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.
Pada hakekatnya, risiko adalah kejadian yang
memiliki dampak negatif terhadap tujuan dan
strategi administrasi perpajakan. Oleh karena itu,
Direktorat Jendral Pajak perlu memastikan bahwa
setiap risiko yang dihadapi telah dikelola dengan
baik sehingga setiap aktivitas yang dilakukan tidak
hanya berorientasi untuk mendapatkan keuntungan
semata, tetapi juga harus menjaga kesinambungan
operasional dan reputasi positif terhadap wajib
pajak. (www.pajak.go.id)
Manajemen risiko sendiri mempunyai tujuan tunggal yaitu
menekan risiko yang meliputi aneka manfaat, yakni (1) mampu
memberikan informasi dan perspektif kepada manajemen
tentang semua profil risiko, perubahan mendasar mengenai
produk dan pasar, serta lingkungan bisnis dan perubahan yang
diperlukan dalam proses manajemen risiko; (2) mampu
menyampaikan isu sentral tentang formulasi kebijakan
manajemen risiko dan review-nya; (3) mampu menghitung dan
mengukur besarnya risk exposure; (4) mampu menetapkan
alokasi sumber-sumber dana sekaligus limit risiko dengan lebih
tepat; (5) mampu membuat cadangan yang memadai untuk
mengantisipasi risiko yang sudah diukur dan dihitung; dan (6)
mampu menghindari potensi kerugian yang relatif lebih besar.
Peranan manajemen risiko dalam pelaksanaan
sistem administrasi perpajakan modern
sebenarnya adalah proses yang berkelanjutan
yang menuntut kehati-hatian dan tindakan
proaktif. Dan pada dasarnya hal itu adalah suatu
konsekuensi untuk mengurangi dampak yang
merugikan dan perlu dilakukan perbaikan
melalui inovasi peraturan administrasi. Dengan
kata lain, kasus berbasis risiko dalam
pelaksanaan sistem administrasi perpajakan
modern harus dapat dikenali sedini mungkin.
(www.pajak.go.id)
Pada akhirnya, manajemen risiko dapat menjadi
pedoman bagi aparatur pajak dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Pelaksanaan
manajemen risiko merupakan tanggung jawab dari
manajemen dengan melibatkan seluruh sumber
daya yang dimiliki dan pelaksanaannya berlangsung
secara berkesinambungan (on going). Perumusan
manajemen risiko dilakukan oleh manajemen
puncak dan diaplikasikan ke setiap unit kerja
seluruhnya berdasarkan penentuan risiko yang
dihadapi oleh masing- masing unit dalam
organisasi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,
maka penelitian ini ditujukan untuk menjawab
permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan manajemen risiko pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batam?
2. Bagaimana penerapan sistem administrasi perpajakan
modern pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batam?
3. Bagaimana peranan fungsi manajemen risiko dalam
menunjang efektivitas pelaksanaan sistem administrasi
perpajakan modern pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batam?
Tujuan, manfaat, lokasi & waktu
Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana peranan fungsi
manajemen risiko dalam menunjang efektivitas
pelaksanaan sistem administrasi perpajakan modern
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batam.
Manfaat
Penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan
tentang peranan fungsi manajemen risiko dalam
menunjang efektivitas pelaksanaan sistem
administrasi perpajakan modern.
Lokasi dan waktu
penelitian dan pengumplan data dilakukan di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batam. Dimana waktu
pelaksanaan penelitian yang dilakukan mulai dari
bulan November sampai dengan selesai.
Pendapat Ahli

Menurut The Internal Auditors (The Role of


Internal Auditing in Enterprise- Wide Risk
Management, 2004) mendefinisikan risiko
sebagai berikut : “Risk is the probability that an
event or action , or inaction, may adversely
effect the organization or activity under
review.”
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.010/2009
menjelaskan bahwa risiko adalah potensi terjadinya suatu
peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian. Sedangkan
Selim dan McNamee (dikutip oleh Sarens, 2007)
mendefinisikan risiko sebagai sebuah konsep yang
digunakan untuk menunjukkan dampak dari
ketidakpastian mengenai suatu kejadian dan atau hasil
yang ditimbulkan dari kejadian tersebut yang
memungkinkan terjadinya efek materialitas pada sasaran
organisasi.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.010/2009
menjelaskan bahwa manajemen risiko adalah serangkaian
prosedur dan metodologi yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan
risiko yang timbul dari kegiatan usaha. Redja (2008)
mendefinisikan manajemen risiko sebagai proses yang
mengidentifikasi eksposur kerugian yang dihadapi oleh 14
organisasi dan memilih teknik yang paling sesuai dalam
memperlakukan eksposur tersebut.
Selanjutnya menurut Brink (2001), proses manajemen
risiko yang efektif terdiri dari enam tahap sebagai
berikut :
a. Identifikasi risiko
b. Analisis risiko
c. Penilaian risiko
d. Tindakan atas risiko
e. Monitoring dan review
f. Komunikasi dan konsultasi
Beberapa penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa manajemen risiko merupakan usaha untuk mengetahui,
menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan
perusahaan yang dilaksanakan oleh satu unit atau bagian
manajemen risiko, atau satu satuan kerja (committee)
manajemen risiko yang dalam pencapaian sasarannya harus
disesuaikan dengan tujuan umum perusahaan.
Pengertian sistem administrasi perpajakan modern menurut
Marcus Taufan Sofyan (2005:53) adalah sebagai berikut:
“Sistem administrasi perpajakan modern adalah penerapan
sistem administrasi perpajakan yang mengalami
penyempurnaan atau perbaikan kinerja administrasi, baik
secara individu, kelompok, maupun kelembagaan agar lebih
efisien, ekonomis, dan cepat.”
Berdasarkan pengertian tersebut, sistem administrasi
perpajakan modern merupakan perwujudan dari program dan
kegiatan reformasi administrasi perpajakan yang mengalami
penyempurnaan ataupun perbaikan kinerjanya, baik secara
individu, kelompok, maupun kelembagaan agar sistem
administrasi tersebut lebih efisien, ekonomis, dan cepat.
Objek Penelitian
Objek Penelitian menurut Sugiyono (2009:38)
adalah sebagai berikt adalah sebagai berikut :
“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:2) metode peneltian diartikan sebagai berikut :
“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan
suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunkan untuk
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.”

Metode peneilitian yang digunakan penulis dalam menyusun skirpsi ini


adalah metode deskriptif verikatif dengan pendekatan survey, yaitu
metode yang mengngkapkan gambaran masalah yang terjadi saat
penilitian ini berlangsung.
Desain Penilitian

Desain pnelitian menurut Moh. Nazir (2005:84)adalah sebagai berikut :


“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Menurut Jonathan Sarwono (2006:79) pengertian desain penelitian
adalah sebagai berikut :
"Desain Penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian
secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan "
Dari uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian
merupakan sernua proses penehtian yang dilakukan oleh penulis dalam
melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.
Dalam penelitian ini, penulis menerapkan desain
penelitian yang lebih luas, yang mencakup proses-proses
berikut ini :
a. Menernukan identiftkasi masalah.
b. Menentukan judul penelitian.
c. Terdapat satu variabel independen atau variabel bebas
dan satu variabel dependen atau variabel terikat.
d. Memilih prosedur dan teknik yang digunakan.
e. Menusun alat serta teknik pengurnpulan data.
f. Menyusun alat serta teknik pengumpulan data.
g. Plaporan hasil penlitian termasuk proses penelitian
Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009;39) mengatakan pengertian
variabel
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Sesuai dengan judul skripsiyang ingin prnulis tinjau
“Peranan Fungsi Manajemen Risiko dalam Menunjang
pelaksanaan Sistem Administrasi Perpajakan Modern”
maka Variabel yang ada yaitu Manajemen Risiko dan
sistem Administrasi Perpajakan Modern.
Variabel yang digunakan
Variabel bebas ( Independent Variabel )
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
variabel terikat. Dalam penelitian ini, yang menjadi
variabel bebas adalah Manajemen Risiko.
Variabel terikat ( Dependent Variabel )
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
variabel independent. Dalam penelitian ini, yang menjadi
variabel terikat adalah Sistem Administrasi Perpajakan
Modern.
Populasi
Menurut Sugiyono (2009:80) tentang pengertian
populasi adalah ;
“ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulan. ”
Dari data diatas, penulis telah menetapkan bahwa yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pegawai yang menjabat sebagai Account Representative
pada Kantor Pelayana Pajak Pratama Batamm yaitu
sebanyak 25 responden.
Sampel

Menurut Sugiyono (2009:81) tentang pengertian sampel


yaitu ;
“ Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. ”
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
nonprobability sampling.
Teknik nonprobability sampling adalah teknik pengambilan
yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel, dimana teknik sampel yang digunakan adalah
sampling jenuh atau sensus. Teknik sampel ini digunakan
karena pada penelitian ini pegawai yang menjabat sebagai
Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Batam berjumlah 25 orang.
Sumber Data
Data Primer
Data Primer adalah data yang langsung dapat dan dijadikan
sebagai sumber dari penelitian dan pengamatan secara langsung pada
objek pajak atau perusahaan tempat penulis melakukan penelitian,
dimana dilakukan dengan cara penelitian lapangan melalui observasi
dan wawancara dengan pihak yang berkepentingan.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data tidak langsung yang didapat dan
dijadikan sebagai sumber informasi, dimana data sekunder ini dapat
penulis peroleh dari studi kepustakaan dan pengumpulan data dari
literature – literature serta sumber lain yang berhubungan dengan
masalah yang sedang diteliti oleh penulis.
Teknik pengumpulan data
1. Studi Lapangan (field research)
Studi lapangan adalah pengumpulan data dengan mengganti secara
langsung sumber yang akan dianalisis. Studi lapangan yang
dimaksud untuk memperoleh data serta kemudian mengadakan
perbandingan antara teori-teori yang dipelajari dengan penerapan
yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batam.
Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek
penelitian yang meliputi :
a. Metode Pengamatan (observation)
b.Metode Wawancara
c.Kuesioner
d. Analisis Dokumen
2. Studi Kepustakaan ( Library Research)
penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas
karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum
dipublikasikan. Serta mengumpulkan teori – teori yang relevan dengan materi
pembahasan guna dijadikan dasar dalam melakukan penilaian dan perbandingan dari
penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan. Penelitian ini
dilakukan dengan mengadakan penelaahan terhadap buku-buku literatur, buku teks ,
dan catatan kuliah, dengan metode ini akan diperoleh gambaran mengenai peranan
fungsi manajemen risiko dalam menunjang efektifitas pelaksanaan sistem
administrasi perpajakan modern.

3.2.5 Teknik Analisi Data


Dalam melakukan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan
untuk mencapai suatu kesimpulan penelitian yang peneliti lakukan menggunakan
proses analisis sebagai berikut :
3.2.5.1 Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan
skor masing- masing pertanyaan.
Cara menguji validitas dalam penelitian ini dengan
rumus sebagai berikut:

Dimana
r = koefesien korelasi
x = skor item instrumen variabel bebas
y = skor item instrumen variabel terikat
n = banyaknya sampel yang dipilih
Dasar pengambilan keputusan menurut sugiyono
•Jika r positif , serta r > 0,30 maka pernyataan tersebut valid
•Jika r negatif , serta r < 0,30 maka item pernyataan tersebut tidak valid
Cara mengolah data statistik diatas, penulis dibantu dengan menggunakan SPSS 21.0
3.2.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut Cooper (2006:716) definisi reabilitas adalah
“ reliability is a characteristic of measurement concerned with precision and consistency”

Berdasarkan dari definisi diatas , maka realibitasi dapat diartikan sebagai suatu karakteristik yang
terikat dengan keakuratan , ketelitian dan kekonsistensian suatu alat disebut reliabel apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek sama sekali diperoleh
hasil yang relatif sama.

Uji realibilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data. Pengujian realibilitas dalam penelitian ini
menggunakan metode Alpha-Cronbach dengan bantuan SPSS 21
Indikator pengukuran realibilitas menurut Uma Sejaran (2003:312)
Dibagi menjadi tiga tingkatan reliabilitas dengan criteria sebagai berikut :
Jika alpha atau r hitung :
1. 0,8 -1,0 = Reabilitas baik
2. 0,6 – 0,799 = Reabilitas diterima
3. <0,6 = Reabilitas kurang baik
Dasar pengambilan keputusan
•Jika r > 0,6 maka data tersebut reliabel
•Jika r < 0,6 maka data tersebut tidak reliabel
Method Of Successive Interval

Data penelitian ini diperoleh dari jawaban para


responden yang menggunakan skala ordinal. Agar
dapat dianalisis secara stastistik maka data
tersebut harus dinaikkan menjadi skala interval
dengan menggunakan Methods OF Successive
Interval (MSI).
Pemilihan dan Perhitungan Uji Statistik

Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi
variabel terikat untuk setiap nilai variabel bebas tertentu
berdistribusi normal atau tidak.
Menurut Santoso (2007) dasar pengambilan keputusan bisa
dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Sciensi), yaitu
jika probabilits >0,05 maka distribusi dari model adalah normal
sedangkan jika probabilitas <0.05 maka model tidak
berdistribusi secara normal.
2. Uji Heterokesdastisitas
Menurut Ghozali (2013:139) uji
heterokesdatisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika pengujian menghasilkan nilai lebih
besar dari 0,05 (5%) maka persamaan regresi tidak
mengandung heterokesdastisitas, dan sebaliknya
jika pengujian menghasilkan nilai lebih kecil dari
0,05 (5%) maka persamaan regresi mengandung
heterokesdastisitas.
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui
hubungan yang ada antara variabel-variabel
sehingga dari hubungan yang diperoleh dapat
ditaksir variabel yang satu apabila harga variabel
lainnya diketahui (Sudjana 2005:349). Pada
pengerjaan skripsi ini penulis dibantu dengan SPSS
21.0.
Adapun persamaan regresi secara manual
adalah :
Y= a+bX

Cara mencari b, digunakan rumus :


𝑛∑𝑥𝑦 − ∑𝑥∑𝑦
𝑏=
𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

Cara mencari a, digunakan rumus :


∑𝑦 ∑𝑥
𝑎= −𝑏
𝑛 𝑛
Analisis Korelasi Product Moment Pearson
Teknik korelasi yang digunakan untuk mengetahui kekuatan
hubungan antara dua variabel yaitu dengan menggunakan korelasi product
moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data ke dua variabel
berbentuk interval atau rasio dan sumber data dari dua variabel atau lebih
adalah sama (Sugiyono,2009:248).

⅀xy = Jumlah skor hasil kali item pernyataan X dan pernyataan


Y
⅀x(n) = Jumlah skor keseluruhan untuk item pernyataan X yang telah
dikuadratkan
⅀y(n) = Jumlah skor keseluruhan untuk item pernyataan Y yang telah
dikuadratkan
Memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, dapat berpedoman pada
ketentuan yang tertera pada tabel 3.3 sebagai berikut :

Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Hubungan sangat rendah
0,20 – 0,399 Hubungan rendah
0,40 – 0,599 Hubungan sedang
0,60 – 0,799 Hubungan kuat
0,80 – 1,000 Hubungan sangat kuat
Menghitung Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi berfungsi sebagai alat untuk mengetahui
persentase besarnya pengaruh dari variabel independen (X) dengan
variabel dependen (Y). dalam penggunaannya, koefisien determinasi
dinyatakan dalam persentase (%), dengan rumus :

Kd = r2 x 100%

Dimana :
Kd = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi
Penetapan dan Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam
penelitian ini memiliki kaitan dengan ada atau tidak
adanya peranan fungsi manajemen risiko dalam
menunjang efektivitas pelaksanaan sistem administrasi
perpajakan modern.

Hipotesis tersebut bila diuraikan menjadi :

Ho = Manajemen resiko tidak berperan positif dan


tidak signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan sistem
administrasi perpajakan modern.
Ha = Manajemen resiko berperan positif dan
signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan sistem
administrasi perpajakan modern.
Guna menguji hipotesis yang diterapkan dengan berdasarkan
nilai statistik yang telah dihitung sebelumnya, digunakan rumus
:
𝒓 𝒏−𝟐
t=
𝟏−𝒓𝟐
Dimana :
t = Nilai uji t
r = Koefisien korelasi
n-2 = Derajat kebebasan
Adapun penarikan kesimpulan berdasarkan hasil
pengolahan data dan pengujian hipotesis yang dilakukan
berdasarkan hasil pada kriteria yang ditetapkan dengan didukung
oleh teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Pengujian yang dilakukan adalah pengujian satu sisi (one tail test).
Adapun kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ho diterima jika : t(hitung) < t (tabel)
Ho ditolak jika : t(hitung) > t (tabel)
Tingkat signifikan yang dipilih adalah α = 0,05. Angka ini dipilih
karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua
variabel dan merupakan tingkat signifikansi yang umum dalam
penelitian-penelitian sosial.

Anda mungkin juga menyukai