A6 Sken1
A6 Sken1
tipe Unstable
Skenario 1
Compos mentis
Tampak sakit sedang
Ttv : nadi 80x/menit, Tensi 120/90mmHg, nafas 22x/menit, suhu
afebris
Pemeriksaan Penunjang & Lab
EKG
Ekokardiografi
Lipid darah (tidak diketahui)
Gula darah (tidak diketahui)
CKMB ( dalam batas normal )
Females : 40–150 U/L
Males : 38–174 U/L
Troponin T (normal)
Males: < or =15 ng/L
Females: < or =10 ng/L
Stress test
EKG normal
Treadmill atau sepeda ergometer
Tujuan
Untuk melihat nyeri berasal dari jantung atau tidak
Menilai beratnya penyakit seperti bila kelainan terjadi pada pembuluh
darah utama akan memberi hasil positif kuat.
Positif = depresi segmen ST sebesar 1mm atau lebih pada waktu
latihan atau sesudahnya dan timbul rasa sakit dada seperti pada
waktu serangan
Negatif = tidak terdapat nyeri dada, tidak ada depresi segmen ST,
dan tidak ada penurunan tekanan darah
DIFFERENSIAL NYERI DADA EKG ENZIM
DIAGNOSIS JANTUNG
Diagnosa
Angina Prizmetal
Banding
• Rasa nyeri dada tiba-
tiba/mendadak
• Elevasi segmen ST Meningkat
• pectoris
Angina Nyeri dada stabil
saat aktivitas • ST depresi Troponin (+) dalam 24 jam
Angina Stabil • Menghilang saat istirahat • T inversi hingga 2 minggu
Angina
• pectoris tidak stabil
Nyeri konstan
Angina pectoris prinzmetal
• Lebih berat dan lama (>30) • Depresi segmen ST Meningkat minimal 2x dalam
NSTEMI • Tidak hilang dengan nitrat, • Inversi gelombang T dalam nilai normal
(Non ST Elevasi mungkin perlu opiat
Miokard Infark)
• Lebih berat dan lama (>30) • Elevasi segmen ST >0,1 mV Meningkat minimal 2x dalam
STEMI • Tidak hilang dengan nitrat, pada 2 atau lebih ekstermitas, nilai normal
(ST Elevasi mungkin perlu opiat >0,2 mV pada prekordial
Miokard Infark) • Inversi gelombang T
• Ada gelombang Q
Diagnosa kerja
Aterosklerosis
Spasme arteri coroner
Anemia berat
Hipertrofi otot jantung
Faktor yang memperberat:
Merokok
Tidak berolahraga
Hipertensi
Kolesterol tinggi
Diabetes mellitus
Riwayat keluarga
Epidemiologi
Sifat nyeri
rasa tertindih atau berat pada dada
rasa desakan yang kuat dari dalam atau dari bawah diafragma
diremas – remas
pada keadaan berat disertai keringat dingin dan sesak napas
Kuantitas nyeri
tergantung berat dan lama kerja
Tatalaksana
Non farmakologi
Pemberian oksigen dan istirahat pada waktu datangnya serangan
angina
Perubahan gaya hidup ( berhenti merokok)
Penurunan berat badan
Penyesuaian diet
Olah raga teratur
tatalkasana
farmakalogi
Aspirin dosis awal 160-325 mg, 75-100 mg per hari
Beta Blocker
Morfin 2,5-5 mg iv
ACE inhibitor
Terutama diberikan bila disertai dengan hipertensi atau disfungsi
ventrikel kiri
Nitrogliserin semprot / sublingual 5mg
Digunakan untuk mengontrol angina
Clopidogrel dosis loading 300 mg per oral, 75mg per hari 12 bulan
Digunakan untuk pengganti aspirin yang terkontraindikasi mutlak
prognosis
Dubia et malam
Kesimpulan
Pasien tersebut terkena Angina tipe tidak stabil karena nyeri yang
dirasakan terus menerus, adanya riwayat hipertensi dan juga pasien
merupakan perokok aktif selama 20 tahun terakhir.
Untuk tatalaksana yang diberikan dapat berupa pemberian
oksigen sebagai terapi nonfarmakologi, pemberisan obat aspirin,
beta blocker dan nitrogliserin sublingual sebagai terapi farmakologi.