Anda di halaman 1dari 32

SEJARAH MIKROORGANISME

Apa yang dimaksud mikrobiologi ?


micros = kecil,
bios = hidup,
logos = Ilmu

MIKROBIOLOGI → ilmu yang mempelajari


organisme hidup yang berukuran kecil
atau mikroskopis

Mikrobiologi : kajian tentang


mikroorganisme, meliputi aspek:
morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi
dan genetika
Apakah mikroorganisme itu ?
Mikroorganisme = mahluk hidup
yang berukuran kecil (mikroskopis),
yang memiliki bentuk kehidupan
serta karakteristik yang khas yang
bisa dibedakan dari organisme lain,
terutama mampu hidup diberbagai
habitat (kosmopolitan)
Mikroorganisme = jasad renik =
mikroba = mikrobia
Dunia mikroorganisme terdiri dari 5
kelompok organisme, yaitu bakteri,
protozoa, virus, algae, dan fungi.
Jasad renik disebut sebagai mikroba
bukan hanya karena ukurannya yang
kecil, sehingga sukar dilihat dengan
mata biasa, tetapi juga pengaturan
kehidupannya yang lebih sederhana
dibandingkan dengan jasad tingkat
tinggi.
Ukuran mikroba biasanya dinyatakan
dalam mikron , 1 mikron adalah 0,001
mm.
Sel mikroba umumnya hanya dapat
dilihat dengan alat pembesar atau
mikroskop, walaupun demikian ada
mikroba yang berukuran besar
sehingga dapat dilihat tanpa alat
pembesar.
PENEMUAN ANIMALCULUS
Awal terungkapnya dunia mikroba adalah dengan
ditemukannya mikroskop oleh Antonie van
Leeuwenhoek (1633-1723).
Mikroskop temuan tersebut masih sangat sederhana,
dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat
pendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas
yang perbesarannya antara 50-300 kali.
Leeuwenhoek melakukan pengamatan tentang struktur
mikroskopis biji, jaringan tumbuhan dan invertebrata
kecil, tetapi penemuan yang terbesar adalah
diketahuinya dunia mikroba yang disebut sebagai
“animalculus” atau hewan kecil.
Animalculus adalah jenis-jenis mikroba yang sekarang
diketahui sebagai protozoa, algae, khamir, dan
bakteri.
PENEMUAN ANIMALCULUS
Mahasiswa ilmu pengetahuan alam
berkebangsaan belanda yang pertama
melaporkan pengamatannya dengan
menampung air hujan dan mengamatinya
dengan mikroskop. Ternyata ditemukan
makhluk hidup atau mikroorganisme yang
disebut ‘animalculus’ , berbentuk tampak
bulat, batang, dan spiral.
Selama hidupnya ia telah membuat lebih
dari 250 buah mikroskop, masing-masing
terdiri dari lensa tunggal hasil gosokan
rumah yang ditanam dalam kerangka
kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran
tertinggi hanya 200 sampai 300 kali
ASAL USUL KEHIDUPAN
Leeuwenhoek yang mengamati mikroorganisme
pada air hujan, air laut, dan kotoran gigi.
Ternyata pada berbagai bahan tadi banyak
ditemukan jasad renik, diantaranya protozoa,
khamir, dan bakteri.
Berkembang, munculnya jasad renik berasal
dari dekomposisi jaringan tumbuhan/hewan
yang telah mati atau dengan kata lain
kehidupan muncul begitu saja dan berasal dari
bahan mati  sehingga dikenal dengan teori
Generatio Spontanea: Abiogenesis (abio: tidak
hidup, genesis: asal). Teori tersebut diperkuat
dengan pembuktian bahwa daging yang
dibiarkan membusuk akan menghasilkan
belatung.
ASAL USUL KEHIDUPAN
Francesco Redi, dkk. melalui beberapa, mematahkan teori Generatio
Spontanea: Biogenesis (bahwa kehidupan berasal dari bahan yang hidup)
Hal ini dibuktikan bahwa belatung pada daging yang membusuk tidak
terjadi secara mendadak dan berasal dari bahan mati. Tetapi, lalat tertarik
dengan daging yang membusuk, kemudian bertelur di atas kain yang
menutupi dagingnya, baru kemudian tumbuh belatung. Teori itupun
akhirnya disanggah lagi oleh beberapa tokoh yang menyatakan bahwa
mikroorganisme terjadi tidak secara tiba-tiba.
Tokoh-tokoh tersebut antara lain: John Needham, Lazzaro Spallanzani.
PENEMUAN BAKTERI BERSPORA
John Tyndall (1820-1893), dalam suatu percobaannya juga mendukung
pendapat Pasteur.
Cairan bahan organik yang sudah dipanaskan dalam air garam yang
mendidih selama 5 menit dan diletakkan di dalam ruangan bebas debu,
ternyata tidak akan membusuk walaupun disimpan dalam waktu berbulan-
bulan, tetapi apabila tanpa pemanasan maka akan terjadi pembusukan.
PENEMUAN BAKTERI BERSPORA
Dari percobaan Tyndall ditemukan adanya fase termolabil (tidak tahan
pemanasan, saat bakteri melakukan pertumbuhan) dan termoresisten
pada bakteri (sangat tahan terhadap panas).

Dari penyelidikan ahli botani Jerman yang bernama Ferdinand Cohn,


dapat diketahui secara mikroskopis bahwa pada fase termoresisten,
bakteri dapat membentuk endospora.
PENEMUAN BAKTERI BERSPORA
Dengan penemuan tersebut, maka dicari
cara untuk sterilisasi bahan yang
mengandung bakteri pembentuk spora,
yaitu dengan pemanasan yang terputus
dan diulang beberapa kali atau dikenal
sebagai Tyndallisasi.
Pemanasan dilakukan pada suhu 100⁰C
selama 30 menit, kemudian dibiarkan pada
suhu kamar selama 24 jam, cara ini diulang
sebanyak 3 kali.
Saat dibiarkan pada suhu kamar, bakteri
berspora yang masih hidup akan
berkecambah membentuk fase
pertumbuhan / termolabil, sehingga dapat
dimatikan pada pemanasan berikutnya.
PERAN MIKROBA DALAM
TRANSFORMASI BAHAN ORGANIK
Suatu bahan yang ditumbuhi oleh mikroba
akan mengalami perubahan susunan kimianya.
Perubahan kimia yang terjadi ada yang dikenal
sebagai fermentasi (pengkhamiran) dan
pembusukan (putrefaction)
Fermentasi → proses yang menghasilkan
alkohol atau asam organik, misalnya terjadi
pada bahan yang mengandung karbohidrat.
Pembusukan → proses peruraian yang
menghasilkan bau busuk, seperti pada
peruraian bahan yang mengandung protein.
PERAN MIKROBA DALAM
TRANSFORMASI BAHAN ORGANIK
Pada tahun 1837, C. Latour, Th. Schwanndon, dan F. Kutzing secara
terpisah menemukan bahwa zat gula yang mengalami fermentasi
alkohol selalu dijumpai adanya khamir. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa perubahan gula menjadi alkohol dan CO2 merupakan fungsi
fisiologis dari sel khamir tersebut.
Teori biologis ini ditentang oleh Jj. Berzelius, J. Liebig, dan F. Wahler.
Mereka berpendapat bahwa fermentasi dan pembusukan merupakan
reaksi kimia biasa. Hal ini dapat dibuktikan pada tahun 1812 telah
berhasil disintesa senyawa organik urea dari senyawa anorganik.
• Pasteur banyak meneliti tentang proses
fermentasi (1875-1876).
• Pada saat perusahaan pembuat anggur dari
gula bit, menghasilkan anggur yang masam.
Pasteur memecahkan masalah yang timbul
dalam industri anggur.
• Meneliti anggur yang baik dan anggur yang
kurang bagus  Pasteur menemukan
mikroorganisme yang berbeda.
• Mikroorganisme tertentu mendominasi anggur
yang bagus sementara tipe mikroorganisme
lain mendominasi anggur yang kurang bagus 
menyimpulkan bahwa pemilihan
mikroorganisme yang sesuai akan
menghasilkan produk yang bagus.
Pasteur memusnahkan mikroba yang
telah ada dalam sari buah anggur
dengan cara memanaskannya.

Setelah dingin ke dalam sari buah


diinokulasi dengan anggur yang
berkualitas baik yang mengandung
mikroorganisme yang diinginkan

anggur yang dihasilkan memiliki kualitas


yang baik dan tidak mengalami
perubahan aroma selama disimpan
jika sebelumnya dipanasi dulu
selama beberapa menit pada 50–
60oC

Proses ini dikenal dengan pasteurisasi


Bir
Bir Anggur Anggur
Kualitas Anggur
Asam dingin panas
Baik

diamati

Bir berkualitas baik


Hasil Pengamatan
PENEMUAN KEHIDUPAN ANAEROB
• Selama meneliti fermentasi asam butirat,
Pasteur menemukan adanya proses
kehidupan yang tidak membutuhkan
udara.
• Pasteur menunjukkan bahwa jika udara
dihembuskan ke dalam bejana fermentasi
butirat, proses fermentasi menjadi
terhambat, bahkan dapat terhenti sama
sekali.
• Dari hal ini kemudian dibuat 2 istilah:
1) kehidupan anaerob, untuk mikroba yang
tidak memerlukan Oksigen
2) kehidupan aerob, untuk mikroba yang
memerlukan Oksigen.
• Oksigen umumnya diperlukan mikroba sebagai agensia untuk
mengoksidasi senyawa organik menjadi CO2 → “respirasi aerob” , yang
menghasilkan tenaga untuk kehidupan jasad dan pertumbuhannya.
• Mikroba lain dapat memperoleh tenaga dengan jalan memecahkan
senyawa organik secara fermentasi anaerob, tanpa memerlukan Oksigen.
• Beberapa jenis mikroba bersifat obligat anaerob atau anaerob
sempurna.
• Jenis lain bersifat fakultatif anaerob, yaitu mempunyai dua mekanisme
untuk mendapatkan energi. Apabila ada Oksigen, energi diperoleh secara
respirasi aerob, apabila tidak ada Oksigen energi diperoleh secara
fermentasi anaerob.
• Pasteur mendapatkan bahwa respirasi aerob adalah proses yang efisien
untuk menghasilkan energi.
MIKROBA PENYEBAB PENYAKIT
Pasteur menggunakan istilah khusus
untuk mengatakan kerusakan pada
minuman anggur oleh mikrobia, yaitu
disebut penyakit Bir.
Ia juga mempunyai dugaan kuat
tentang adanya peran mikroba dalam
menyebabkan timbulnya penyakit
pada jasad tingkat tinggi.
Bukti-buktinya adalah dengan
ditemukannya jamur penyebab
penyakit pada tanaman gandum
(1813), tanaman kentang (1845), dan
penyakit pada ulat sutera serta kulit
manusia.
MIKROBA PENYEBAB PENYAKIT
Pada tahun 1850 diketahui bahwa dalam
darah hewan yang sakit antraks, terdapat
bakteri berbentuk batang.
Davaine (1863-1868) membuktikan bahwa
bakteri tersebut hanya terdapat pada hewan
yang sakit, dan penularan buatan
menggunakan darah hewan yang sakit
pada hewan yang sehat dapat
menimbulkan penyakit yang sama.
Pembuktian bahwa antraks disebabkan oleh
bakteri dilakukan oleh Robert Koch (1876),
sehingga ditemukan “postulat Koch” yang
merupakan langkah-langkah untuk
membuktikan bahwa suatu mikroba adalah
penyebab penyakit.
POSTULAT KOCH
1) Suatu mikroba yang diduga
sebagai penyebab penyakit
harus ada pada setiap
tingkatan penyakit.
2) Mikroba tersebut dapat
diisolasi dari jasad sakit dan
ditumbuhkan dalam bentuk
biakan murni.
3) Apabila biakan murni tersebut
disuntikkan pada hewan yang
sehat dan peka, dapat
menimbulkan penyakit yang
sama.
4) Mikrobia dapat diisolasi
kembali dari jasad yang telah
dijadikan sakit tersebut.
TEKNIK BIAKAN MURNI
Secara kebetulan seorang pria Jerman melihat bahwa koloni yang tumbuh
pada kentang yang telah direbus pada akhirnya dapat menemukan jalan
untuk memisah menjadi individu-individu.
Caranya: mereka mengembangkan media spesifik untuk menumbuhkan
mikroorganisme.
Media → substansi yang memenuhi kebutuhan nutrisi mikroorganisme.
Koch dan koleganya juga menunjukkan senyawa dari alga yang disebut agar
dapat membuat media menjadi padat.
Richard J. Petri (1852–1921) membuat piringan kaca bertutup untuk
menempatkan media agar alat tersebut selanjutnya disebut Petri dish yang
masih digunakan sampai sekarang. Pada tahun 1892, dengan menggunakan
teknik biakan murni
PENEMUAN VIRUS
• Iwanowsky menemukan bahwa filtrat bebas bakteri -(cairan yang telah
disaring dengan saringan bakteri)- dari ekstrak tanaman tembakau yang
terkena penyakit mozaik, ternyata masih tetap dapat menimbulkan infeksi
pada tanaman tembakau yang sehat.
• Dari kenyataan ini kemudian diketahui adanya jasad hidup yang
mempunyai ukuran jauh lebih kecil dari bakteri (submikroskopik) karena
dapat melalui saringan bakteri, yaitu dikenal sebagai virus.
PENEMUAN VIRUS
• Untuk membuktikan penyakit yang
disebabkan oleh virus, dapat digunakan
postulat River (1937), yaitu:
1) Virus harus berada di dalam sel inang.
2) Filtrat bahan yang terinfeksi tidak
mengandung bakteri atau mikroba lain
yang dapat ditumbuhkan di dalam media
buatan.
3) Filtrat dapat menimbulkan penyakit
pada jasad yang peka.
4) Filtrat yang sama yang berasal dari
hospes peka tersebut harus dapat
menimbulkan kembali penyakit yang
sama.
PENEMUAN IMUNISASI
Dia menginjeksikan biakkan bakteri kolera pada ayam
sehat dan menunggunya sampai ayam tersebut
menunjukkan gejala penyakit

Akan tetapi hasilnya membuat Pasteur mendapat malu


karena ayamnya tetap hidup dan sehat.

Pasteur kemudian mengevaluasi langkah-langkah yang


menyebabkan demonstrasi tersebut gagal.

Dia menemukan bahwa secara kebetulan dia


menggunakan biakan tua seperti yang telah
dilakukan sebelumnya, dan satu kelompok adalah
ayam yang tidak pernah di inokulasi.
PENEMUAN IMUNISASI
Kedua kelompok ayam diinjeksi dengan
biakan segar

Hasilnya, kelompok ayam yang kedua mati


sedang kelompok ayam yang pertama
tetap sehat.

Hal ini membuat Pasteur bingung, tetapi


segera menemukan jawabannya.
PENEMUAN IMUNISASI
Pasteur menemukan bahwa, bakteri jika dibiarkan
tumbuh menjadi biakan tua menjadi avirulen
yaitu kehilangan virulensinya atau kemampuan
untuk menyebabkan penyakit.
Tetapi bakteri avirulen ini masih dapat
menstimulasikan sesuatu dalam tubuh host dan
pada infeksi berikutnya manjadi imun atau tahan
terhadap penyakit.
Pasteur selanjutnya menerapkan prinsip imunisasi
untuk mencegah anthrax.
Pasteur menyebut bakteri yang telah avirulen
tersebut dengan vaccin dari bahasa latin vacca
yang artinya sapi dan imunisasi dengan biakan
tersebut dikenal dengan vaksinasi.
PENEMUAN ANTISEPTIK
Secara umum septis berarti efek toksis
dari mikroorganisme penyebab penyakit
pada tubuh selama infeksi.
Antiseptik: ukuran-ukuran yang
menghentikan efek tersebut dengan
pencegahan infeksi.
Oliver Weldell Holmes (1809 -1894)
seorang dokter Amerika pada tahun 1843
menekankan bahwa penyakit demam
pada wanita bersifat menular. Oleh karena
itu ditularkan dari satu wanita lain melalui
tangan dokter.
PENEMUAN ANTISEPTIK
• Tahun 1846 seorang dokter dari Hungaria,
Ignaz Philipp Semmelweiz menemukan
penggunaan klorin sebagai desinfektan
untuk tangan dokter.
• Pada tahun 1860 ahli bedah dari Inggris,
Joseph Lister menemukan asam karbol atau
phenol dapat digunakan untuk membunuh
bakteri.
• Lister menggunakan larutan ini untuk
merendam alat-alat bedah dan
menyemprot ruangan operasi. Cara
tersebut demikian sukses untuk mengatasi
infeksi setelah operasi yang sebelumnya
menyebabkan kematian 45% dari
pasiennya.
PENEMUAN ANTISEPTIK
• Penemuan tersebut merupakan hari penemuan teknik aseptik
untuk mencegah infeksi. Sekarang ini berbagai macam senyawa
kimia dan alat fisik lain dapat mengurangi mikroorganisme di ruang
operasi, ruangan untuk bayi prematur dan ruangan tempat
memasukkan obat ke dalam kontainer yang steril

Anda mungkin juga menyukai