OLEH:
Ir. Dinar Titu Jogaswitani, MBA
(Kasubdit Standarisasi dan Fasilitasi
Pengupahan)
STRUKTUR DAN SKALA UPAH
Dasar Hukum
3
PENGERTIAN
• Struktur Upah adalah susunan tingkat upah dari yang
terendah sampai dengan yang tertinggi atau dari yang
tertinggi sampai dengan yang terendah.
5
Lanjutan….
• Pendidikan merupakan tingkat pengetahuan yang
diperoleh dari jenjang pendidikan formal sesuai sistem
pendidikan nasional yang dipersyaratkan dalam suatu
jabatan.
• Kompetensi merupakan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
dipersyaratkan dalam suatu jabatan.
• Upah yang tercantum dalam Struktur dan Skala Upah
merupakan upah pokok.
• Upah pokok merupakan imbalan dasar yang dibayarkan
kepada Pekerja/Buruh menurut tingkat atau jenis
pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan
kesepakatan.
PENYUSUNAN DAN PEMBERLAKUAN
STRUKTUR SKALA DAN UPAH
13
SANKSI ADMINISTRATIF TERKAIT
STRUKTUR DAN SKALA UPAH
1. Teguran Tertulis;
Teguran tertulis diberikan sampai dua kali teguran
masing-masing untuk jangka waktu 15 hari terhitung
sejak tidak dipenuhinya kewajiban
KESETARAAN UPAH
KENYAMANAN BEKERJA
Strategis : Administrasi :
Mendukung Mekanisme
filosofi kontrol biaya
perusahaan
DENGAN METODE
RANKING SEDERHANA,
LANGKAH 1
Tentukan jabatan dan uraian tugas
masing-masing jabatan
LANGKAH 2
Buat daftar jabatan dan urutkan jabatan
tersebut berdasarkan uraian tugasnya
dari yang termudah sampai dengan yang
tersulit.
LANGKAH 6
Tentukan Upah Terkecil dan Upah
Terbesar untuk Jabatan-Jabatan
selanjutnya dengan mengikuti
langkah 4 dan langkah 5).
LANGKAH 7
Masukkan Upah Terkecil dan Upah
Terbesar masing-masing Jabatan
ke dalam Tabel Struktur dan Skala
Upah.
Contoh:
LANGKAH 2:
1. Pembantu Tukang
2. Tukang Batu
3. Tukang Kayu
4. Mandor
5. Arsitek
Lanjutan
LANGKAH 3:
Buat Tabel Struktur dan Skala Upah yang
terdiri dari kolom jabatan, Golongan Jabatan,
upah terkecil, dan upah terbesar.
Masukkan jabatan ke dalam kolom jabatan
pada Tabel Struktur dan Skala Upah tersebut.
LANGKAH 4:
LANGKAH 5:
LANGKAH 6:
LANGKAH 7:
Masukkan upah terkecil dan upah terbesar masing-masing jabatan ke
dalam Tabel Struktur dan Skala Upah.
Contoh Tabel Struktur dan Skala Upah yang memuat upah terkecil dan
upah terbesar pada masing-masing jabatan tersebut sebagaimana
Tabel di bawah ini:
LANGKAH 8:
Siapkan Daftar Jabatan dan Upah sama, dapat dikelompokkan dalam 1 (satu) Golongan Jabatan.
yang terdiri dari kolom nomor urut, Notasi Golongan Jabatan dapat menggunakan angka atau
nama, jabatan, dan upah. huruf.
Jumlah Golongan Jabatan sebaiknya kurang dari 10 (sepuluh)
golongan.
Dalam bidang koordinat sumbu X (Golongan Jabatan) dan
sumbu Y (Upah), Golongan Jabatan terendah (X 1) dan upah
LANGKAH 2
terendah (Y1) membentuk sebuah titik (titik A).
Urutkan upah dari yang terendah
Demikian juga Golongan Jabatan tertinggi (X 2) dan Upah
sampai dengan yang tertinggi
tertinggi (Y2) membentuk titik yang lain (titik B).
Apabila dihubungkan, kedua titik tersebut membentuk 1 (satu)
garis lurus yang disebut garis kebijakan upah.
Garis kebijakan upah tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
LANGKAH 3
Identifikasi upah yang terendah
dan upah yang tertinggi.
LANGKAH 4
Tentukan jumlah Golongan
Jabatan . 1)
Golongan Jabatan
Lanjutan
LANGKAH 5
Buat format Tabel Struktur dan Skala
Upah yang terdiri dari kolom rentang, Tabel Struktur dan Skala Upah
2)
Gol Jabatan
tertinggi
LANGKAH 6
Tentukan rentang untuk masing-
masing Golongan Jabatan. 3) Dalam pengupahan ada aturan tidak tertulis (rule of thumb)
3)
Upah
Rentang Golongan Upah Upah
Tengah
(Spread) Jabatan Terkecil Terbesar
(Mid Point)
Gol
Upah
Jabatan
terkecil
terendah
..... …..
Gol
Upah
Jabatan
terbesar
tertinggi
Lanjutan
Keterangan:
5)
Y adalah upah;
X adalah Golongan Jabatan;
a adalah intercept (titik potong Garis Kebijakan Upah dengan
sumbu Y);
b adalah slope (sudut kemiringan Garis Kebijakan Upah).
Cara Menghitung:
-Hitung besaran b:
Persamaan 1 (titik pertama) Y1=a+b(X1)
Persamaan 2 (titik kedua) Y7=a+b(X7)
Apabila Persamaan 2 dikurang Persamaan 1, maka didapat
nilai b.
-Hitung besaran a:
Masukan nilai b pada Persamaan 1, maka didapat nilai a.
-Dengan diketahui a dan b, maka upah (Y) untuk Golongan
Jabatan (X) lain dapat dihitung.
LANGKAH 9
Hitung Upah Terkecil dan Upah Terbesar
masing-masing Golongan Jabatan dengan
menggunakan rumus-rumus pada Tabel
Rumus Skala Upah.6)
Lanjutan
6)
Tabel Rumus Skala Upah*)
Min x (Spread + 2)
2 Diketahui Min x (Spread + 1) Diketahui
2
2 x (Mid – Min)
3 Diketahui (2 x Mid) – Min Diketahui
Min
Catatan:
*)
Apabila diketahui 2 besaran dari 4 besaran Skala Upah, maka 2 besaran lainnya dapat dihitung. Besaran skala
upah meliputi Upah Terkecil (Min), Upah Terbesar (Max), Rentang (Spread), dan Upah Tengah (Mid).
Contoh: Dengan diketahuinyabesaran Rentang dan besaran Upah Tengah, maka dengan menggunakan rumus-
rumus pada Tabel Rumus Skala Upah baris 6, Upah Terkecil dan Upah Terbesar dapat dihitung.
Lanjutan
Contoh:
LANGKAH 3:
Identifikasi upah yang terendah dan upah yang tertinggi.
Dari Daftar Jabatan dan Upah Berdasarkan Urutan Upah tersebut di atas, upah yang terendah
yaitu Rp1.575.000,00 dan upah yang tertinggi yaitu Rp15.000.000,00.
LANGKAH4:
Tentukan jumlah Golongan Jabatan.
Dalam menentukan jumlah Golongan Jabatan, maka jabatan-jabatan dengan tugas dan tanggung
jawab yang relatif sama, dikelompokkan dalam 1 (satu) Golongan Jabatan.
Notasi Golongan Jabatan dapat menggunakan angka atau huruf.
Jumlah Golongan Jabatan sebaiknya kurang dari 10 (sepuluh) golongan.
Contoh: jabatan-jabatan di atas digolongkan menjadi 7 (tujuh) Golongan Jabatan, sebagai
berikut:
Nomor Golongan Jabatan
Urut
1 1
2-8 2
9 – 15 3
16 – 22 4
23 – 24 5
25 – 30 6
31 7
Lanjutan
Pengelompokan jabatan menjadi Golongan Jabatan ditentukan berdasarkan upah dari masing-
masing jabatan yang besaran upahnya relatif sama.
Dalam menggambar garis kebijakan upah, tentukan titik A yaitu koordinat antara Golongan
Jabatan terendah (Golongan Jabatan 1 = X1) dan upah terendah (Rp1.575.000,00 = Y 1) yang
membentuk titik koordinat (1;1.575.000,00).
Selanjutnya tentukan titik B yaitu koordinat antara Golongan Jabatan tertinggi (Golongan
Jabatan 7 = X7) dan upah tertinggi (Rp15.000.000,00 = Y7) yang membentuk titik koordinat
(7;15.000.000,00).
Hubungkan kedua titik tersebut hingga membentuk 1 (satu) garis lurus yang disebut garis
kebijakan upah.
Garis kebijakan upah tersebut memiliki rumus persamaan garis lurus: Y = a + b (X).
LANGKAH 5:
Buat format Tabel Struktur dan Skala Upah yang terdiri dari kolom rentang, Golongan Jabatan,
upah terkecil, upah tengah, dan upah terbesar.
Masukkan Golongan Jabatan yang telah dikelompokkan pada LANGKAH 3 ke dalam kolom
Golongan Jabatan.
Upah Tengah
Rentang (Spread) Golongan Jabatan Upah Terkecil Upah Terbesar
(Mid Point)
1
7
Lanjutan
LANGKAH 6:
Tentukan Rentang untuk masing-masing Golongan Jabatan.
Misal:
Selanjutnya dari contoh di atas, Rentang dan Golongan Jabatan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
Tabel Struktur dan Skala Upah
Rentang Golongan Upah Tengah
Upah Terkecil Upah Terbesar
(Spread) Jabatan (Mid Point)
40% 1
40% 2
40% 3
40% 4
70% 5
100% 6
100% 7
Lanjutan
LANGKAH 7:
Gunakan upah terendah sama dengan upah tengah terendah dan upah
tertinggi sama dengan upah tengah tertinggi.
Dari Daftar Jabatan dan Upah tersebut di atas, maka:
Upah terendah = Rp. 1.575.000,00 sehingga upah tengah terendah yaitu
Rp.1.575.000,00;
Upah tertinggi = Rp.15.000.000,00 sehingga upah tengah tertinggi yaitu
Rp.15.000.000,00.
LANGKAH 8:
Hitung upah tengah antara upah tengah terendah dan upah tengah tertinggi
dengan menggunakan rumus persamaan garis lurus: Y = a + b (X).
Hitung besaran a dengan memasukkan nilai b (2.237.500) pada persamaan titik pertama.
Persamaan titik pertama 1.575.000= a + 2.237.500 (1)
a = 1.575.000 ̶ 2.237.500
a = -662.500
Hitung Upah Tengah dari Golongan Upah 2:
Persamaan garis lurus Y = a+b (X)
Y =- 662.500 + 2.237.500(2)
Y = 3.812.500
Dengan cara yang sama, dapat dihitung Upah Tengah untuk Golongan Jabatan 3 sampai
dengan 6, sehingga diperoleh hasil seperti di bawah ini:
40% 1 1.575.000
40% 2 3.812.500
40% 3 6.050.000
40% 4 8.287.500
70% 5 10.525.000
100% 6 12.762.500
100% 7 15.000.000
Lanjutan
LANGKAH 9:
Hitung Upah Terkecil dan Upah Terbesar masing-masing Golongan Jabatan dengan
menggunakan rumus-rumus pada Tabel Rumus Skala Upah:
2 x Upah Tengah
Upah Terkecil =
Rentang + 2
Rentang + 2
Untuk Golongan Jabatan 1:
2 x 1.575.000 3.150.000
Upah Terkecil =
40% + 2 2,4
= 1.312.500
40% + 2
= 1.837.500
Dengan rumus yang sama, hitung Upah Terkecil dan Upah Terbesar untuk Golongan
Jabatan 2 sampai dengan 6.
Lanjutan
Dengan demikian, Struktur dan Skala Upah untuk Usaha Minimarket dapat dilihat
seperti Tabel di bawah ini:
TAHAPAN PENENTUAN
STRUKTUR DAN SKALA UPAH
LANGKAH 1 3)
Tidak ada ketentuan yang mengharuskan jarak interval harus
Tentukan batas atas bawah dari total sama. Total poin yang lebih besar, jarak intervalnya dapat
poin terkecilbesar dan batas semakin tinggi. Cara mudah yang dapat dilakukan yaitu dengan
atasbawah dari total poin membuat jarak interval yang sama. Apabila total poin dalam 3
terbesarkecil.2) (tiga) digit, maka interval bisa ditentukan = 100.
Jumlah interval tersebut dihitung dengan rumus:
4)
Tabel Interval Total Poin dan Golongan Jabatan
LANGKAH 3 Interval Total Poin Golongan Jabatan
Buat Tabel Interval Total Poin dan
Golongan Jabatan.4) Interval terendah Golongan Jabatan terendah
….. .....
Interval tertinggi Golongan Jabatan tertinggi
Lanjutan
LANGKAH 4
Tentukan rentang untuk masing-masing
Golongan Jabatan berdasarkan Tabel
5)
Rentang.5) Contoh Tabel Rentang
Golongan Klasifikasi Rentang
Jabatan Jabatan
Jabatan (Spread)
LANGKAH 5 Sekretaris, Teknisi, 20%
Gol Jabatan
Buat Tabel Struktur dan Skala Upah terendah Juru Ketik, Akuntan, Staff s.d
dengan rentang.6) dst. 50%
Nomor No
Nama Jabatan Jabatan
Urut
1 Nama AA Office boy
1 Office boy
2 Nama BB Office boy
3 Nama CC Satpam
2 Satpam
4 Nama DD Satpam
Nomor No
Nama Jabatan Jabatan
Urut
12 Nama LL Staf administrasi pembelian
8 Staf administrasi pembelian
13 Nama MM Staf logistic
9 Staf logistik
14 Nama NN Staf logistic
15 Nama OO Staf umum 10 Staf umum
16 Nama PP Staf IT 11 Staf IT
17 Nama QQ Staf marketing 12 Staf marketing
18 Nama RR Staf promosi 13 Staf promosi
19 Nama SS Staf SDM 14 Staf SDM
20 Nama TT Asisten minimarket
15 Asisten minimarket
21 Nama UU Asisten minimarket
22 Nama VV Staf akunting 16 Staf akunting
23 Nama WW Supervisor IT 17 Supervisor IT
24 Nama XX Supervisor pembelian 18 Supervisor pembelian
25 Nama YY Kepala marketing 19 Kepala marketing
26 Nama ZZ Kepala minimarket
20 Kepala minimarket
27 Nama AB Kepala minimarket
28 Nama AC Kepala logistik 21 Kepala logistik
29 Nama AD Kepala SDM dan umum 22 Kepala SDM dan umum
30 Nama AE Kepala akunting dan IT 23 Kepala akunting dan IT
31 Nama AF General manager 24 General manager
EVALUASI JABATAN
61
METODE EVALUASI JABATAN
o Non Kuantitatif
• Sistem Rangking
• Sistem Klasifikasi
• Sistem Penempatan (Slotting)
o Kuantitatif
• Sistem Komponen Jabatan
• Sistem Perbandingan Faktor
Jabatan
• Sistem Poin Faktor
62
POINT FACTOR TABLE
4 LANGKAH MENYUSUN POINT FACTOR TABLE
Langkah 1 - MENENTUKAN FAKTOR KOMPENSASI
Standar faktor yang biasa dipakai dalam evaluasi jabatan adalah sbb.:
1. Keahlian/Keterampilan (Skill)
2. Usaha yang dilakukan (Effort)
3. Tanggung jawab (Responsibility)
4. Lingkungan Kerja (Work Environment)
Langkah 2 - MEMBOBOT FAKTOR KOMPENSASI
5. Tentukan jumlah poin dari keseluruhan Faktor Kompensasi (standard =
1000 poin)
6. Bobot masing2 faktor (dalam persentase). Untuk standar faktor di atas,
persentase standarnya adalah Skill = 30%; Effort = 12%; Responsibility =
48%, dan Work Environment = 10%).
7. Hitung poin masing2 faktor.
63
POINT FACTOR TABLE
4 LANGKAH MENYUSUN POINT FACTOR TABLE
Langkah 3 - MENETAPKAN TURUNAN FAKTOR KOMPENSASI
Standar turunan faktor yang biasa dipakai dalam evaluasi
jabatan (2 turunan untuk masing2 faktor) adalah sbb.:
1. Skill Pengetahuan/Pendidikan dan Pengalaman
2. Effort Fisik dan Mental
3. Responsibility Peraturan dan Keuangan
4. Work Environment Kondisi Kerja dan Bahaya
64
POINT FACTOR TABLE
4 LANGKAH MENYUSUN POINT FACTOR TABLE
Langkah 4 - MEMBOBOT TURUNAN FAKTOR KOMPENSASI
1. Bagi poin Turunan Faktor Kompensasi menjadi bertingkat
(standar: 5 tingkat, Tingkat 1 – Rendah dan Tingkat 5 - Tinggi).
2. Bobot setiap tingkat Turunan Faktor Kompensasi dimulai dari
tingkat paling tinggi dengan membagi dua poin Faktor
Kompensasinya. Pertimbangan perusahaan menentukan
Turunan Faktor Kompensasi mana yang lebih besar poinnya
untuk setiap Faktor Kompensasi. Jumlah poin Turunan Faktor
Kompensasi = Poin Faktor Kompensasinya.
3. Tingkat selanjutnya sampai dengan Tingkat 1, diberi poin
menurun dengan Tingkat 1 mendapat poin paling rendah.
4. Total Poin Turunan Faktor Kompensasi di tingkat paling tinggi
sama dengan Total Poin Faktor Kompensasi.
65
TURUNAN FAKTOR KOMPENSASI
PENGETAHUAN & PENGALAMAN KERJA
Pertimbangkan tingkat pendidikan/pengetahuan dan lama pengalaman kerja minimum yang
diperlukan supaya bisa melaksanakan pekerjaan sesuai standar.
FAKTOR TINGKAT DEFINISI POIN
Pengetahuan 1 Pendidikan setara SD 10
2 Pendidikan setara SMP 30
3 Pendidikan setara SMA 60
4 Pendidikan setara D3 90
5 Pendidikan setara S1 atau lebih tinggi 120
Pengalaman 1 Kurang dari 1 tahun 0
2 1-2 tahun pengalaman kerja 20
3 3-6 tahun pengalaman kerja 60
4 7-10 tahun pengalaman kerja 130
5 Lebih dari 10 tahun pengalaman kerja 180
66
TURUNAN FAKTOR KOMPENSASI
FISIK & MENTAL
Pertimbangkan tingkat dimana pegawai mengalami kelelahan mental, baik visual dan/atau pun fisik ketika melakuka
pekerjaannya.
FAKTOR TINGKAT DEFINISI POIN
Fisik 1 Pekerjaan yang perlu kerja fisik ≤ 10% waktu kerja 10
2 Pekerjaan yang perlu kerja fisik 10%-20% waktu kerja 10
3 Pekerjaan yang perlu kerja fisik 20%-40% waktu kerja 20
4 Pekerjaan yang perlu kerja fisik 40%-60% waktu kerja 30
5 Pekerjaan yang perlu kerja fisik ≥ 60% waktu kerja 40
67
TURUNAN FAKTOR KOMPENSASI
68
TURUNAN FAKTOR KOMPENSASI
KONDISI KERJA & BAHAYA
Pertimbangkan aspek lingkungan fisik dan bahaya dimana pekerjaan dilakukan yang:
1. di luar kendali pegawai, dan
2. dapat berakibat tidak nyaman dan/atau bahaya secara fisik maupun mental.
FAKTOR TINGKAT DEFINISI POIN
Kondisi 1 Kondisi kerja bagus, ketidaknyamanan ≤ 10% waktu kerja 0
Kerja 2 Kondisi cukup bagus, ketidaknyamanan 10%-20% waktu kerja 10
3 Beberapa kondisi tidak menyenangkan (suara, panas, dll.) 20
4 Kondisi kerja kurang menyenangkan, 30%-40% waktu kerja. 30
5 Kondisi kerja tidak menyenangkan, ≥ 50% waktu kerja 40
69
CONTOH:
POINT FACTOR TABLE
POIN TURUNAN FAKTOR
TURUNAN
FAKTOR POIN FAKTOR SATU DUA TIGA EMPAT LIMA
Pengetahuan 10 30 60 90 120
Keahlian 300
Pengalaman 0 20 60 130 180
Fisik 10 10 20 30 40
Usaha 120
Mental 10 20 40 60 80
Peraturan 20 40 120 160 240
Tanggung
480
jawab Keuangan 0 40 120 160 240
Staf
SDM 120 60 180 10 20 30 20 40 60 0 0 0 270
73
Lanjutan…
GOLONGAN
76
PENYUSUNAN POIN FAKTOR
MENGGUNAKAN KOMPUTER
LANGKAH 1
Susun Tabel Struktur dan Skala Upah dengan cara mengikuti
Langkah 1 s.d Langkah 3 pada Penyusunan Metode Dua Titik
Menggunakan Komputer.
Tabel Struktur dan Skala Upah
Golongan Upah Upah Terkecil Upah Tengah (Mid-Point) Upah Terbesar
25,000,000
U
p 20,000,000
a
h 15,000,000
10,000,000
Golongan Jabatan
5,000,000
- 1 2 3 4 5 6 7 8
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH