Contoh :
orang tua adalah model bagi anak-anaknya, pengajar adalah model
bagi peserta didiknya, pemimpin adalah panutan bagi bawahannya,
dan tokoh masyarakat atau tokoh agama adalah panutan bagi
masyarakat. Hal ini berarti bahwa perilaku yang terbentuk dalam diri
anak-anak, peserta didik, dan masyarakat identik dengan perilaku yang
ditampilkan oleh para tokoh tau model tersebut.
Manusia dapat dipahami melalui interaksi timbal balik antara
perilaku, kognitif, dan lingkungan. Hubungan ketiganya dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Pemahaman individu
2. Tujuan Konseling
3. Proses konseling
4. Teknik konseling
Kelebihan dan Kekurangan
Theory Albert Bandura
Sumber berita :
http://beritajateng.net/berita-jateng-tebaru-hari-ini/btci-perilaku-merokok-
kelompok-remaja -meningkat/15358
-Knowledge
-Attitude
-Self Efficacy, Etc
Determine Human
Behavior
• Faktor Personal :
pengetahuan para remaja terhadap kesehatan diri yang rendah, dan
pengaruh gaya hidup yang bebas.
• Pengaruh Lingkungan :
lingkungan yang membuat ia berpersepsi bahwa perilaku merokok itu
adalah suatu hal yang lumrah, mulai dari keluarga, teman-teman dan orang-
orang di lingkungannya.
• Faktor Behavior :
adanya kebiasaan menonton iklan-iklan rokok baik dari televisi, spanduk
dijalan dan lainnya sehingga penasaran ingin mencoba rokok dan akhirnya
menjadi terbiasa.
. Self efficacy merupakan salah satunya konsep penting pada service
learning theory yaitu persepsi para remaja bahwa mereka memiliki
kemampuan yang sama dalam iklan-iklan yang telah mereka amati
sehingga mereka mulai mempraktekkannya
Variabel-variabel yang berhubungan dengan konsep
social learning theory :
Fase
Fase perhatian Fase Peniruan
Fase Motivasi
Para remaja Pengingatan Para remaja
Pada akhirnya
mulai memberi mulai
Para remaja para remaja
perhatian berkeinginan
mulai termotivasi
dengan untuk
berpersepsi untuk terus
mengamati mencoba
bahwa mencoba dan
pada iklan rokok sekali-
merokok hal akhirnya mulai
pada media sekali bersama
yang lumrah terbentuknya
massa dan teman-
dilakukan. sikap para
perilaku. temannya.
remaja untuk
mengikutinya.
REFERENSI
1. Bandura, Albert. “Behavior Theory and the Models of Man,” American Psychologist (Desember 1974).
2. Cherry, Kendra. “Social Learning Theory: An Overview of Bandura’s Social Learning Theory.” Artikel
yang tersedia secara online dalam http://psychology.about.com/od/developmentalpsychology/a/social-
learning/.
3. Crain, William, (1992). Theories of Development: Concept and Applications. Third Edition. Englewood
Cliffs: Prenice Hall, Inc.
4. Fleming, William M. “Family Systems Theory,” dalam James J. Ponzetti, Jr. (ed.), International
Encyclopedia of Marriage and Family, edisi 2, New York: Thomson Gale, 2003.
5. Grusec, Joan E. “Social Learning Theory and Developmental Psychology: The Legacies of Robert Sears
and Albert Bandura,” Developmental Psychology, Vol. 28, No. 5 (1992).
6. Hall, Calvin S. & Lindzey, Gardner (1981). Theories of Personality. New York: John Wiley & Sons, Inc.
7. Hansen, James C., Stevic, Richard R., Warner, Richard W. Jr. (1982). Counseling Theory and Process.
Massachusetts, Boston: Allyn and Bacon, Inc.
8. Ivey, Allen E. (1980). Counseling and Psychotherapy: Skills, Theories adan Practice. Englewood Cliffs:
Prentice Hall, Inc.