1. Elga Handayani
2. Isra Nabila
3. Sri Fadillah Saragih
4. Muhammad Defri Ramadhoni
5. Syahrina Suhdi
Contoh:
Ibu sedang berbelanja ke pasar. (Ibu= subjek yang
berbentuk kata kerja).
Ayah Andi bekerja di perusahaan multinasional. (Ayah
Andi= subjek yang berbentuk frasa nomina).
2) Predikat
Contoh:
Adik bermain bola. (bermain= predikat yang
berbentuk kata kerja).
Adik sedang bermain bola. (sedang bermain=
predikat yang berbentuk frasa verba).
3) Objek
Contoh:
Agus sedang membacakan puisi. (puisi= objek yang
berbentuk kata kerja).
Maya sedang mengerjakan PR Matematika. (PR
Matematika= objek yang berbentuk frasa nomina)
4) Pelengkap
Contoh:
Andi mengatakan bahwa baju itu adalah kepunyaannya. (baju itu
adalah kepunyaannya= pelengkap yang berbentuk klusa).
Wajah Andi terlihat begitu murung. (begitu murung= pelengkap
yang berbentuk frasa adjektiva).
5) Keterangan
Contoh:
Ibu membeli sayur-sayuran di pasar. (di pasar=
keterangan tempat).
Amalia mengerjakan tugas sekolah di malam hari. (di
malam hari= keterangan waktu)
Berdasarkan Pengucapannya
1.1 Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat kutipan dari ucapan seseorang tanpa
melalui perantara dan tanpa merubah sedikitpun apa yang ia utarakan. Kalimat ini
ditandai dengan penggunaan tanda petik untuk membedakan kalimat kutipan
dengan kalimat penjelas.
Contoh :
Aku pernah mendengar Aisyah bercerita bahwa sebenarnya ia tidak terlalu senang
dengan kabarperjodohan yang diatur oleh orang tuanya.
◦ Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal merupakan kalimat yang hanya terdiri dari satu
klausa, yang terbentuk dari satu pola.Kalimat tunggal berdasarkan
jenis predikat yang digunakan, dibagi menjadi dua yakni kalimat
nomina dan kalimat verbal.
Kalimat Nomina
Kalimat nomina merupakan jenis kalimat yang menggunakan
kata benda (kata bilangan atau kata sifat) sebagai predikat
Contoh :
Tentara itu tewas di medan perang.
Kalimat Verbal
Kalimat verbal merupakan jenis kalimat yang menggunakan
kata kerja sebagai predikat.
Contoh :
Andi mengayuh sepedanya pelan.
◦ Kalimat Majemuk
Contoh :
Saya bertanggungjawab atas kedatangan peserta hingga ke penginapan dan
andi akan mengambil tanggungjawab tentang keperluan peserta sesampainya
disana.
Contoh :
Tolong ambilkan kertas di meja itu! (permohonan)
4) Kalimat Seruan
Contoh :
Wah, indah sekali pantai!
5) Kalimat Pengandaian
Contoh:
Andai saja aku bisa mengulang waktu kembali.
1) Kalimat Lengkap
Contoh:
Anak – anak bermain di lapangan
S P K
Contoh:
Hei, Diana!
1) Kalimat Versi
Kalimat versi merupakan kalimat yang sesuai dengan susunan pola kalimat
dasar pada Bahasa Indonesia (S – P) atau (S – P – O – K) atau (S – P – K ) dan lain
sebagainya.
Contoh:
Aku berjalan sejauh tiga kilometer.
S P K
2) Kalimat Inversi
Kalimat inversi merupakan kalimat yang memiki ciri khas adanya predikat
yang mendahului kata subjek. Kaliman versi biasanya digunakan untuk
menyampaikan penekanan atau ketegasan makna. Kata pertama yang muncul
merupakan kaa yang menjadi penentu makna kalimat sekaligus menjadi kata yang
menimbulkan kesan terhadap pembaca maupun pendengarnya.
Contoh :
Bawa gadis itu ke hadapanku!
P S K
1) Kalimat yang Melepas
Contoh :
Putri tidak akan tertinggal kereta jika di jalan tadi tidak terjadi kecelekaan yang
menyebabkan kemacetan panjang.
(“Putri tidak akan tertinggal kereta” merupakan kalimat induk, “kereta jika di jalan tadi tidak
terjadi kecelekaan yang menyebabkan kemacetan panjang” merupakan anak kalimat.)
Kalimat ini terbentuk ketika suatu kalimat majemuk disajikan dengan cara
menempatkan anak kalimat di depan kalimat induknya. Kalimat ini biasanya ditandai
dengan penggunaan tanda baca koma (,).
Contoh :
Jika dia dibawa ke rumah sakit lebih cepat, mungkin nyawanya masih bisa tertolong
(“Jika dia dibawa ke rumah sakit lebih cepat” merupakan anak kalimat, “mungkin nyawanya
masih bisa tertolong” merupakan kalimat utama)
3) Kalimat yang Berimbang
Contoh :
Contoh :
Ani pergi ke pasar.
Surya merangkak di kegelapan agar tidak terlihat musuh.
2) Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau
tindakan. Kalimat pasif biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan “di-”
dan “ter-” serta diikuti kata depan “oleh”. Kalimat pasif dibedakan kembali menjadi
dua bentuk, yakni,
Kalimat pasif ini merupakan kalimat hasil dari transformasi kalimat aktif transitif.
Kalimat pasif ini memiliki predikat yang memilki imbuhan “di-”, “ter-”, “ke-an”.
Contoh:
Bola ditendang Adnan.
Kertas itu tertiup angin.
Kalimat pasif ini memiliki objek pelaku yang berdekatan dengan objek
penderita tanpa adanya sisipan kata lain. Predikat pada kalimat ini menggunakan
akhiran “-kan” dan tanpa disertai awalan “di-”. Selain itu, predikatnya juga dapat
berupa kata dasar dari kata kerja.
Contoh :
Akan aku tunjukan kemampuanku disini.
Akan saya sampaikan pesanmu padanya.
Kalimat dasar ialah kalimat yang berisi
informasi pokok dalam struktrur inti, belum
mengalami perubahan
1) S-P
Pola ini terhitung pola kalimat yang paling
dasar dan sederhana. Sebab, pola ini hanya berupa
subjek (S) dan predikat (P) saja. Adapun beberapa
contoh kalimat yang menggunakan pola ini adalah
sebagai berikut.
Ayah Bekerja.
(S= Ayah, P= bekerja)
Petani bercocok tanam. (S= Petani, P= bercocok
tanam )
Ibu Guru sedang mengajar. (S= Ibu Guru (subjek
berbentuk frasa nomina), P= sedang mengajar)
2) S-P-O
Pola yang terdiri dari subjek (S), predikat
(P), dan objek (O) ini biasanya dipakai
pada contoh kalimat aktif deklaratif
transitif dan kalimat aktif transitif. Adapun
beberapa contoh kalimat dengan pola ini adalah
sebagai berikut:
Ibu menanak nasi. (S= Ibu, P= menanak, O=
nasi)
Adik sedang memainkan piano. (S= adik, P=
sedang memainkan, O= piano)
Anak-anak sedang mengerjakan soal-soal
ujian. (S= anak-anak, P= sedang
mengerjakan, O= soal=soal ujian)
3) S-P-Pel
Pola ini terdiri atas subjek (S), predikat (P),
dan pelengkap (Pel). Biasanya, pola ini digunakan
dalam contoh kalimat deklaratif aktif
intransitif, contoh kalimat deklaratif
semitransitif, kalimat akti intransitif, dan contoh
kalimataktif semitransitif.
Contoh:
Tubuhnya berlumuran keringat. (S= tubuhnya,
P= berlumuran, Pel= keringat)
Langit malam ini bertaburan bintang-bintang.
(S= langit malam ini, P= bertaburan, Pel=
bintang-bintang)
Anak-anak sedang bermain layang-layang. (S=
anak-anak, P= sedang bermain, Pel= layang-
layang)
4) S-P-K
Pola ini terdiri atas subjek (S), predikat (P), objek (O),
dan pelengkap (Pel). Adapun contohnya adalah sebagai
berikut:
7) S-P-Pel-K