Prediksi erosi
Dimana:
Qs = Hasil sedimen (kg)
DUR = Waktu hujan (jam)
Qw = Laju puncak aliran (liter/detik)
Qq = Laju puncak aliran di atas permukaan tanah (liter/detik)
QQ = Jumlah aliran di atas permukaan tanah (mm)
Qap = Laju aliran sungai sebelum hidrograf naik (liter/detik)
DY = Jumlah hari dari satu tahun, dinyatakan Sin 2d/365.
d = hari dihitung mulai 1 januari.
Rumus Douglas (1967)
1,631(0,03937PE ) 2,3
Qs
1 0,007(0,03937PE ) 3,3
dimana:
Qs = kandungan sedimen sungai rata-rata tahunan (m3/km2)
PE = curah hujan efektif (mm)
Rumus ini lebih bisa bersifat universal karena pembilang
menyatakan pengaruh keluaran erosi (curah hujan) sedang
penyebut merupakan usaha untuk memperhitungakan
pengaruh perlindungan tanaman penutup.
Rumus Douglas (1968)
Log SS = -8,73 + 3,81Log QWA – 1,54 Log R/L + 4,82 Log DD
Dimana:
SS = Hasil sedimen tersuspensi (m3/km2)
QWA = aliran permukaan (sungai) rata-rata tahunan (mm)
R/L = nisbah relief terhadap panjang DAS (feet/mil)
DD = kerapatan drainase (feet/mil2) : jumlah panjang sungai
dq s
DL DF
dx
dimana:
qs = kandungan sedimen per satuan lebar per satuan waktu
x = jarak
DL = laju aliran masuk lateral sedimen (massa/sat. luas/sat.
waktu)
DF = pelepasan/pengendapan oleh aliran (massa/sat. luas/sat.
waktu)
Laju pengendapan:
D = (Tc - qs)
dimana:
D = laju pengendapan (massa/sat.luas/sat. waktu)
= koefisien reaksi (/panjang)
Tc = kapasitas angkut (massa/sat. lebar/sat. waktu)
Koefisien reaksi:
Vs
qL x
dimana:
= 0,5 untuk aliran permukaan dan 1,0 untuk aliran dalam alur
Vs = kecepatan jatuh (mengendap) butir-butir tanah
qLx = qw = volume aliran per satuan lebar (volume/sat. lebar/sat. waktu)
Ada 4 kemungkinan pengendapan/pelepasan yang terjadi:
1. Pengendapan terjadi di atas seluruh segmen
2. Pelepasan oleh aliran di ujung bagian atas segmen dan
pengendapan di ujung bagian bawah
3. Pengendapan di ujung bagian atas segmen dan pelepasan
oleh aliran di ujung bawah
4. Pelepasan oleh aliran di sepanjang segmen