Anda di halaman 1dari 41

Slide 1.

Prinsip Audit: Pengendalan International


Standards on Auditing (ISA)

Chapter 1 – Tinjauan Umum Audit


Internasional

Rick Hayes, Hans Gortemaker


and Philip Wallage

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.2

Sejarah Pengauditan

• Catatan aktivitas pengauditan ditemukan di


awal jaman Mesopotamia (sekitar 3.000 SM).
• Aktivitas pengauditan di Tiongkok, Yunani
dan Roma:
– Dalam bahasa Latin, auditor memberikan
pernyataan publik terkait hasil aktivitas bisnis
dan beban pajak yang harus dibayarkan.
Modern auditing diawali dari munculnya
perusahaan-perusahaan.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.3

Sejarah Pengauditan

• Maksimalisasi laba muncul di abad


pertengahan, seiring dengan munculnya
pedagang besar di Italia.
• Pembukuan ganda pertama kali muncul di
Italia (Pacioli 1496).
• Praktek pengauditan modern dimulai pada
jaman revolusi industri dengan munculnya
perusahaan dan industri besar (1780).
• Pada tahun 1853, Society of Accountants
didirikan di Edinburgh.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.4

Auditor, Perusahaan, and Informasi


Keuangan
• Investor dan kreditor memiliki tujuan yang berbeda
dengan pihak manajemen (manajemen lebih
menyukai gaji dan manfaat (beban) yang lebih besar,
sedangkan investor lebih berharap pada tingkat laba
dan dividen yang lebih tinggi).
• Investor dan kreditor mengandalkan pelaporan yang
wajar atas laporan keuangan.
• Untuk memberikan asurans yang memadai atas
laporan keuangan yang disajikan bagi para investor
dan kreditur, auditor perlu memberikan opini audit.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.5

Tanggungjawab Auditor dan Manajemen atas


Laporan Keuangan
• Laporan keuangan merupakan tanggungjawab dari
manajemen, sementara tanggungjawab auditor
adalah untuk memberikan kredibilitas atas laporan
keuangan tersebut.
• Auditor dapat meningkatkan manfaat dan nilai dari
laporan keuangan.
• Auditor dapat meningkatkan kredibilitas dari informasi
lain yang tidak diaudit yang juga dirilis oleh pihak
manajemen.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.6

Ekspektasi Auditor
• Apakah perusahaan dapat terus berjalan (going
concern)?
• Apakah perusahaan terbebas dari kecurangan?
• Apakah perusahaan dikelola dengan baik?
• Apakah terdapat integritas dalam database yang
dimiliki?
• Apakah direksi memiliki informasi yang sesuai dan
memadai untuk mengambil keputusan?
• Apakah terdapat aktivitas pengendalian yang
memadai?
• Apakah pengaruh dari produk utama dan produk
sampingan perusahaan bagi ingkungan?
• Apakah ada kekeliruan atau ketidakberesan dalam
perusahaan?
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.7

International Financial Reporting Standards


• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS)
merupakan standar yang diterapkan untuk akuntansi
keuangan, dan terpisah dari standar audit.
• Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS)
sekarang digunakan oleh semua perusahaan SEC.
• Sebelum IFRS terdapat Internasional Accounting
Standards (IAS), dan International Accounting Standards
Board (IASB) merupakan organisasi yang bertanggung
jawab pada pengaturan standar untuk IFRS.
• Uni Eropa telah sepakat untuk menerapkan sebagian
besar IFRS mulai tahun 2005.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.8

International Auditing and Assurance


Standards Board (IAASB):
 International Standards on Auditing (ISAs) sebagai standar
yang harus diterapkan oleh auditor dalam melaporkan informasi
keuangan historis.
 International Standards on Assurance Engagements
(ISAEs) sebagai standar yang harus diterapkan oleh para
praktisi dalam pertempuran jaminan berurusan dengan
informasi selain informasi keuangan historis.
 International Standards on Quality Control (ISQCs) sebagai
standar yang harus diterapkan untuk semua layanan jatuh di
bawah Standar dari IAASB.
 International Standards on Related Services (ISRSs)
sebagai standar yang harus diterapkan pada layanan terkait,
dianggap perlu.
 International Standards on Review Engagements (ISREs)
sebagai standar yang harus diterapkan untuk review informasi
keuangan historis.
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.9

Pengawasan atas Kepentingan Publik

• Public Interest Oversight Board (PIOB) mengawasi


aktivitas-aktivitas IFAC yang ada kaitannya dengan
kepentingan publik.
• Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepercayaan
para investor dan pihak lainnya bahwa semua
aktivitas termasuk di dalamnya penyusunan
kebijakan oleh IAASB telah cukup responsif terhadap
kepentingan publik. Para anggota PIOB dipilih oleh
sejumlah lembaga internasional dan badan regulator.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.10

Pada April 2013, negara-negara berikut telah menggunakan Clarified ISA:

Eropa (33): Albania, Armenia, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Siprus, Republik Cheska,
Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis (Experts Comptables), Georgia, Yunani, Hungaria,
Islandia,Irlandia , Kosovo, Latvia, Lituania, Luxembourg, Malta, Moldova, Belanda,
Norwegia, Rumania, Serbia, Slovakia, Slovenia, Swedia, Swiss, Turki, Ukraina, Inggris.

Amerika (17): Argentina, Bahama, Barbados, Brasil, Kanada, Kepulauan Cayman, Chile,
Costa Rica, El Salvador, Guyana, Jamaika, Meksiko, Panama, Puerto Rico, Trinidad dan
Tobago, Uruguay, Amerika Serikat.
Asia Pasifik (18): Australia, Bangladesh, China, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang,
Kazakhstan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Singapura,
Korea Selatan, Sri Lanka, Thailand.
Afrika/Timur Tengah (18): Botswana, Ghana, Kenya, Libanon, Lesotho, Malawi,
Mauritius, Namibia, Rwanda, Sierra Leone, Afrika Selatan, Swaziland, Tanzania, Tunisia,
Uganda, Uni Emirat Arab (Abu Dhabi and Dubai), Zambia, Zimbabwe.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.11

ISAs
100–999 International Standards on Auditing (ISAs)
100–199 Introductory Matters
120 Kerangka International Standards on Auditing
200–299 Prinsip Umum Dan Tanggung Jawab
200 Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan
Pelaksanaan
Audit Berdasarkan ISA
210 Persetujuan Audit Engagements
220 Quality Control untuk Audit Laporan Keuangan
230 Dokumentasi Audit

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.12

ISAs (Continued)
240 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Audit
Laporan Keuangan
250 Pertimbangan Hukum dan Perundang dalam Audit Laporan
Keuangan
260 Komunikasi dengan Those Charged with Governance
265 Komunikasi Kekurangan dalam Pengendalian Internal untuk
Those Charged with Governance and Management
300–499 Penilaian Risiko dan Respon Untuk Risiko yang Dinilai
300 Perencanaan Audit Laporan Keuangan
315 Mengidentifikasi dan Menilai Risiko Salah Saji Material melalui
pemahaman Entitas dan Lingkungannya
320 Materialitas dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Audit
330 Respon Auditor untuk Risiko yang Dinilai

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.13

ISAs (Continued)
402 Pertimbangan Audit yang Terkait dengan Entitas
450 Evaluasi Salah saji Diidentifikasi Selama Proses
Audit
500–599 Bukti Audit
500 Bukti Audit
501 Bukti Audit – Pertimbangan khusus untuk Item
yang dipilih
505 Konfirmasi Eksternal
510 Initial Audit Engagements – Opening Balances
520 Prosedur Analitis
530 Sampling Audit

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.14

ISAs (Continued)
540 Estimasi Akuntansi Auditing, Termasuk Estimasi Akuntansi
Nilai Wajar, dan Pihak Berelasi
550 Pihak Terkait
560 Subsequent Events
570 Going Concern
580 Representasi Tertulis
600–699 Using the Work Of Others
600 Pertimbangan Khusus - Audit Laporan Keuangan Grup
(Termasuk Pekerjaan Auditor Kompeten)
610 Menggunakan Internal Auditors
620 Menggunakan Auditor’s Expert
700–799 Kesimpulan Audit Dan Pelaporan
700 Pembentukan Opini dan Pelaporan Laporan Keuangan

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.15

ISAs (Continued)
705 Modifikasi Opini dalam Laporan Auditor Independen
706 Penekanan Suatu Hal Paragraf dan lain Materi Paragraf dalam
Laporan Auditor Independen
710 Informasi Komparatif - Sesuai Gambar dan Laporan Keuangan
Komparatif
720 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Informasi Lain di
Dokumen yang terkait dengan Laporan Keuangan Auditan
800–899 Area Khusus
800 Pertimbangan Khusus - Audit Laporan Keuangan Disusun
Sesuai dengan Kerangka Tujuan Khusus
805 Pertimbangan Khusus - Audit Laporan Keuangan Tunggal dan
Account Elemen Tertentu atau Produk dari Laporan Keuangan
810 Perikatan untuk Ringkasan Laporan Keuangan dan Ringkasan
Audit
IAPN 1000 Pertimbangan khusus di Audit Instrumen Keuangan

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.16

ISRE
• 2000–2699 International Standards on Review Engagements (ISREs)
• 2400 Pertunangan ke Review Laporan Keuangan (Sebelumnya ISA 910)
• 2410 Ulasan Informasi Keuangan Interim Dilakukan oleh Auditor Independen
dari Badan
ISAE
• 3000–3699 International Standards on Assurance Engagements (ISAEs)
• 3000 Perikatan Asurans Selain Audit atau Ulasan Sejarah Informasi Keuangan
• 3400 Pemeriksaan Informasi Keuangan Calon (Sebelumnya ISA 810)
• 3402, Jaminan Laporan di Organisasi Layanan Pihak Ketiga
ISRS
• 4000–4699 International Standards on Related Services (ISRSs)
• 4400 Pertunangan untuk Perform Setuju upon Prosedur Mengenai Informasi
Keuangan (Sebelumnya ISA 920)
• 4410 Perikatan untuk Kompilasi Informasi Keuangan (Sebelumnya ISA 930) nts
to Compile Financial Information (Previously ISA 930)

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.17

Definisi Audit

‘Audit adalah proses sistematis yang secara


obyektif dan bertujuan untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti terkait dengan asersi-asersi
mengenai kebijakan dan kejadian / peristiwa
ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian
antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan ’.

American Accounting
Auditing Association oleh seorang yang
harus dikerjakan
Kompeten dan independen.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.18

Informasi dan Kriteria yang diharapkan

Untuk melakukan audit, harus ada informasi


Yang dapat diverifikasi dan ada beberapa standar
(kriteria) dimana auditor dapat mengevaluasi
informasinya

Kriteria
FASB IASB

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.19

Pengumpulan dan Evaluasi Bukti

Bukti adalah informasi yang digunakan oleh


Auditor untuk menentukan apakah informasi
yang diaudit tersebut dinyatakan sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan.

Data
Transaksi Komunikasi
langsung maupun Observasi
tertulis dengan
Penyelidikan Pihak luar
klien

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.20

Persyaratan Audit laporan Keuangan


ISA 200 menetapkan beberapa persyaratan terkait dengan audit
laporan keuangan.
• Auditor diwajibkan untuk mematuhi persyaratan etika yang
dianggap relevan, termasuk yang terkait dengan independensi.
• Auditor harus merencanakan dan melaksanakan audit dengan
skeptisisme profesional mengakui bahwa keadaan mungkin ada
yang menyebabkan laporan keuangan yang akan salah saji
material.
• Auditor harus menggunakan pertimbangan profesional dalam
perencanaan dan melakukan audit atas laporan keuangan.
• Untuk memperoleh keyakinan memadai, auditor harus
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk mengurangi
risiko audit ke tingkat yang cukup rendah dan dengan demikian
memungkinkan auditor untuk menarik kesimpulan yang masuk
akal yang menjadi dasar opini auditor.
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.21

Seorang yang Kompeten dan Independen


Pertimbangan
Kompetensi dan
Pengalaman
Independensi

Evaluasi
Bukti

Kesimpulan
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.22

Definisi
• Profesional skeptisisme - Sebuah sikap yang mencakup pikiran
pertanyaan, waspada dengan kondisi yang mengindikasikan kemungkinan
salah saji karena kesalahan atau penipuan, dan penilaian kritis bukti.
• salah saji material - Sebuah kesalahan signifikan dalam informasi
keuangan yang akan timbul dari kesalahan dan penipuan jika dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar
laporan keuangan.
• Pertimbangan profesional - Penerapan pelatihan yang relevan,
pengetahuan dan pengalaman, dalam konteks yang disediakan oleh audit,
akuntansi dan standar etika, dalam membuat keputusan tentang program
tindakan yang tepat dalam situasi perikatan audit.
• Cukup bukti audit yang tepat - Kecukupan adalah ukuran kuantitas
(jumlah) dari bukti audit. Ketepatan adalah ukuran kualitas bukti audit dan
relevansinya dengan sebuah pernyataan tertentu dan kehandalan.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.23

ISA 200 menyatakan tujuan keseluruhan audit laporan keuangan


adalah:
1. Untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan secara keseluruhan bebas dari salah saji material,
baik karena kecurangan atau kesalahan, sehingga
memungkinkan auditor untuk menyatakan pendapat tentang
apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku;
2. Untuk melaporkan laporan keuangan, dan berkomunikasi
seperti yang dipersyaratkan oleh PSA, sesuai dengan temuan
auditor.
Istilah yang digunakan 'memberikan pandangan yang benar
dan adil' atau 'menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material‘

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.24

Tanggung jawab managemen atas laporan


keuangan dan pengendalian internal
Dalam audit dijelaskan bahwa manajemen dan
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
mempunyai tanggung jawab tertentu (laporan
keuangan, metode akuntansi dan pengendalian
internal) yang merupakan dasar bagi pelaksanaan
audit.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.25

• Konsep materialitas diterapkan oleh auditor, baik dalam


perencanaan dan proses audit, dan dalam mengevaluasi
dampak dari salah saji yang diidentifikasi pada laporan
keuangan.
• Salah saji termasuk kelalaian apabila individu bisa
diharapkan untuk mempengaruhi keputusan pengguna
atas laporan keuangan.
• Semua pendapat tentang materialitas dibuat sesuai
dengan kondisi sebenarnya, dan dipengaruhi oleh
persepsi auditor tentang Pengguna laporan keuangan,
dan dengan ukuran atau sifat dari salah saji, atau
kombinasi keduanya.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.26

Inherent limitations in an audit of


financial statements
• Keterbatasan dalam audit mempengaruhi
kemampuan auditor untuk mendeteksi salah saji
material.
- Tes dan pengambilan sampel
- Pengendalian internal
- Bukti audit
- Proses audit.
• Risiko
laporan keuangan secara keseluruhan dapat salah
saji, biasanya disebabkan oleh:
- lingkungan pengendalian yang buruk.
- salah saji dalam kaitannya dengan golongan
transaksi, saldo dan pengungkapan rekening.
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.27

Tipe audit
Audit laporan keuangan
Memeriksa laporan keuangan untuk menentukan apakah
laporan keuangan tersebut memberikan gambaran yang benar
dan wajar atau menyajikan laporan keuangan secara wajar
sesuai kriteria-kriteria tertentu.
Audit Operasional
Mereviu seluruh ataus ebagain prosedur operasi organisasi
untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi operasi .
Audit Kepatuhan
Mereviu prosedur organisasi untuk menentukan apakah
organisasi mengikuti prosedur, regulasi atau aturan tertentu
yang ditetapkan oleh beberapa otoritas yang lebih tinggi.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.28

Tipe auditor

• Internal auditors dipekerjakan oleh perusahaan


untuk menyelidiki dan menilai efektivitas
operasional perusahaan untuk manajemen.
• Independent auditors dipekerjakan oleh kantor
akuntan publik untuk mengidentifikasi kewajaran
laporan keuangan yang diaudit. Biasanya
disertifikasi baik oleh organisasi profesional atau
lembaga pemerintah..

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.29

Sertifikasi

• Certified Public Accountant (CPA)


• Chartered Accountant (CA)
• Contador Público (CP)
• Expert Comptable Auditor
• Other.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.30

Asersi Manajemen dan Tujuan Audit

• Audit dimulai dengan laporan keuangan yang


disajikan oleh klien dan klaim atau 'pernyataan'
bahwa klien menyusun angka-angka dalam
laporan keuangan tersebut.
Tugas auditor untuk memvalidasi pernyataan
manajemen. Untuk melakukannya, auditor akan
mengidentifikasi tujuan audit.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.31

Asersi Manajemen

Merupakan representasi / pernyataan Manajemen


(baik secara eksplisit maupun tidak)tentang
kelompok-kelompok transaksi dan rekening yang
terkait dalam laporan keuangan.
Sebuah contoh dari pernyataan manajemen
adalah bahwa laporan keuangan perusahaan
disusun berdasarkan IFRS.
’.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.32

Asersi tentang kelompok transaksi dan


peristiwa untuk periode yang diaudit
• Kejadian - Transaksi dan peristiwa yang dicatat telah
terjadi dan berkaitan dengan entitas.
• Kelengkapan - Semua transaksi dan peristiwa yang
seharusnya dicatat.
• Akurasi - Jumlah dan data lain yang berkaitan
dengan transaksi dicatat dan peristiwa telah dicatat
secara tepat.
• Cut-off - Transaksi dan peristiwa telah dicatat dalam
periode akuntansi yang benar.
• Klasifikasi - Transaksi dan peristiwa telah dicatat
dalam rekening yang tepat.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.33

Asersi tentang saldo akun pada akhir


periode
• Keberadaan - Aset, liabilitas dan kepentingan ekuitas
semuanya ada.
• Hak dan kewajiban – entitas memegang atau
mengontrol aset (hak), dan liabilitas entitas
(kewajiban).
• Kelengkapan - Semua aset, liabilitas dan
kepentingan ekuitas yang seharusnya dicatat telah
lengkap.
• Penilaian dan alokasi - aset, liabilitas dan
kepentingan ekuitas dalam laporan keuangan pada
jumlah yang tepat dan yang dihasilkan penilaian atau
alokasi penyesuaian telah dicatat secara tepat.
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.34

Asersi tentang penyajian dan


Pengungkapan
• Kejadian dan hak dan kewajiban – peristiwa,
transaksi, dan hal-hal lain telah terjadi dan berkaitan
dengan entitas perlu diungkapkan.
• Kelengkapan - Semua pengungkapan yang
seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan
telah dimasukkan.
• Klasifikasi dan dimengerti - Informasi keuangan tepat
disajikan dan dijelaskan, dan pengungkapan jelas
diungkapkan.
• Akurasi dan penilaian - Informasi keuangan dan
lainnya diungkapkan secara adil dan pada jumlah
yang tepat.
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.35

Model Proses Audit

• Tahap I – Penerimaan Klien


• Tahap II – Perencanaan
• Tahap III – Pengujian dan Bukti
• Tahap IV – Evaluasi dan Pelaporan

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.36

Tahap I Penerimaan Klien


Tujuan:
Menentukan, baik penerimaan dari klien maupun penerimaan oleh
klien, dan menentukan apakah akan menerima klien baru atau
melanjutkan kerjasama dengan klien yang sudah ada sebelumnya,
serta tipe dan jumlah staf yang dibutuhkan

Prosedur:
(1) Mengevaluasi latar belakang klien dan alasan melakukan audit;
(2) menentukan apakah auditor mampu memenuhi persyaratan
etika terkait dengan klien yang akan diaudit; (3) menentukan
kebutuhan atas pekerjaan profesional lainnya; (4) berkomunikasi
dengan auditor sebelumnya; (5) menyusun proposal klien; (6)
memilih staf untuk melakukan audit; (7) memperoleh surat
penugasan.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.37

Tahap II Perencanaan Audit

Tujuan:
Menentukan jumlah serta tipe bukti dan reviu yang
diperlukan untuk meyakinkan auditor bahwa tidak terdapat
salah saji mateial dalam laporan keuangan

Prosedur:
(1) Melakukan prosedur audit untuk memahami entitas dari
lingkungannya, termasuk pengendalian internal yang
dilakukan entitas; (2) menilai risiko salah saji material atas
laporan keuangan; (3) menentukan materialitas; (4)
menyusun memorandum perencanaan dan program audit,
yang mana di dalamnya memjuat respon auditor terhadap
risiko-risiko yang telah diidentifikasi

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.38

Tahapan III Pengujian dan Bukti


Tujuan:
Menguji bukti yang mendukung pengendalian internal dan
kewajaran laporan keuangan.

Prosedur:
(1)Pengujian atas pengendalian; (2) pengujian substantif atas
transaksi; (3) prosedur analitis;
(4) pengujian detil saldo; dan (5) penelusuran atas kemungkinan
liabilitas yang belum / tidak tercatat

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.39

Tahapan IV Evaluasi dan Pelaporan


Tujuan:
Menyelesaikan prosedur audit dan memberikan opini
Prosedur:
(1) Mengevaluasi bukti tata kelola; (2) mengidentifikasi kejadian
setelah tanggal neraca; (3) mereviu laporan keuangan dan materi
laporan lainnya; (4) melakukan prosedur penyelesaian; (5)
menyusun hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian rekan; (6)
melaporkan ke dewan direksi; (7) menyusun laporan audit

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.40

KAP International

‘The Big Four’:


Deloitte & Touche; KPMG;
PricewaterhouseCoopers; Ernst & Young
Staf Audit
Staf Auditor (Junior auditor)
Senior Auditor (atau Supervisor)
Manajer
Partner/Directur

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 1.41

Hirarki di Kantor Akuntan Publik

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014

Anda mungkin juga menyukai