PENGERTIAN LAHAN
• Lahan (land) atau sumberdaya lahan (land resources)
adalah lingkungan fisik yang terdiri dari iklim, relief,
tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada di
atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap
penggunaan tanah.
• Sering kali terjadinya kerancuan penggunaan istilah
lahan (land) dengan tanah (soil), karena seringkali
penggunaan istilah ini dianggap memiliki arti yang
sama.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman
DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS
PADJADJARAN
PENGERTIAN LAHAN
• Tanah merupakan bagian dari lahan itu sendiri.
– Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas
komponen-komponen padat, cair dan gas dan mempunyai
sifat serta perilaku yang dinamis. Benda alami ini terbentuk
oleh hasil kerja interaksi antara iklim (i) dan jasad hidup (o)
terhadap suatu bahan induk (b) yang dipengaruhi oleh relief
tempatnya terbentuk (r) ditambah waktu (w).
• Definisi pengolahan tanah adalah tindakan mengubah
keadaan tanah pertanian dengan alat-alat tertentu
sampai memperoleh konsistensi tanah yang
dikehendaki oleh tanaman.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman
DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS
PADJADJARAN
PELUMPURAN
• Pengolahan tanah sawah bertujuan melumpurkan tanah.
Pelumpuran yang terus menerus menghasilkan lapisan kedap air
(tapak bajak) beberapa cm di bawah permukaan tanah, biasanya
sampai kedalaman 20 cm. Lapisan ini menahan perkolasi dan
memfasilitasi penggenangan petakan pertanaman padi.
• Pelumpuran memerlukan air cukup banyak (± 145 – 275 mm
atau setara dengan 1.450 – 2.750 m3 per hektar).
– Tanah yang bertekstur halus (liat, liat berlempung dan liat berpasir atau
liat berdebu) relatif tidak terlalu boros dan memerlukan air sampai siap
tanam berkisar 120 sampai 200 mm.
– Tanah yang bertekstur sedang sampai kasar akan memerlukan air lebih
banyak, sekitar 200 – 275 mm.
Gambar 4. Pelumpuran Tanah Sawah: Sifat-sifat tanah mengalami
perubahan setelah pelumpuran.
Sumber: http://www.portalkbr.com/nusantara/nusatenggara/__icsFiles/afieldfile/2014/11/18/sawah.jpg
Gambar 5. Profil Tanah Sawah Menurut Koenigs (1950), serta Moormann
dan van Breemen (1978). Pada tanah kering dengan air tanah dalam yang
disawahkan akan terbentuk horizon sbb: (i) Lapisan olah yang tereduksi
dan tercuci (eluviasi) (Ap), (ii) Lapisan tapak bajak (Adg), (iii) Horizon
iluviasi Fe (Bir) di atas horizon iluviasi Mn (Bmn) yang sebagian besar
teroksidasi, (iv) Horizon tanah asal yang tidak terpengaruh persawahan
(Bw, Bt). Bila air tanah agak dangkal maka di bawah horizon tersebut
kemudian ditemukan: (v) Horizon iluviasi (penimbunan) Mn (Bmn) di atas
horizon iluviasi Fe (Bir), (vi) horizon tereduksi permanen (Cg).
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman
DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS
PADJADJARAN
PENGARUH PENGGENANGAN
• Pengaruh penggenangan air terhadap tanah sawah antara lain:
– Berkurangnya atau bahkan hilangnya gas oksigen (O2)
– Terjadinya proses reduksi tanah atau menurunnya potensial redoks (Eh)
– Meningkatnya pH tanah masam, dan menurunnya pH tanah alkali atau tanah
berkapur dan berkadar natrium tinggi ke arah netral
– Meningkatnya daya hantar listrik
– Reduksi feri (Fe-III) menjadi fero (Fe-II) dan mangani (Mn-IV) menjadi mangano
(Mn-II)
– Reduksi NO3- dan NO2-menjadi N2 dan N2O
– Reduksi SO4= menjadi S=
– Meningkatnya penyediaan dan ketersediaan nitrogen
– Meningkatnya ketersediaan fosfat, silikon dan molibdenium; menurunnya
konsentrasi seng dan tembaga yang dapat larut
– Menghasilkan CO2, CH4 dan hasil reduksi yang bersifat racun, seperti asam-
asam organik dan H2S
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman
DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Garu Piring Aksi Tunggal Garu Piring Aksi Ganda Garu Paku
Garu Pegas
Garu Rotari Silang Rotary Cross
Harrow
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman
DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS
PADJADJARAN
LAHAN PERSEMAIAN
• Selama menunggu proses pengolahan lahan
sawah selesai, sebaiknya dibuat tempat
persemaian benih padi.
• Rekomendasi tempat persemaian yang baik
adalah 4-5% dari luas lahan yang akan
ditanami.
Gambar 7. Persemaian Padi.
Sumber:http://3.bp.blogspot.com/-wmjf30L-FQ8/U2RH0-SzR6I/AAAAAAAAADg/Q5HNnBsjU-
8/s1600/DSC04552.JPG
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman
DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS
PADJADJARAN
PENGAIRAN/IRIGASI
• Air sangat diperlukan bagi tanaman.
– Kekurangan air berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman, terutama terhadap turgor
sel tanaman.
– Penurunan turgor sel tanaman dapat mengakibatkan menutupnya stomata sehingga proses
fotosintesis terhambat.
• Air yang dipergunakan untuk pengairan padi sawah adalah air yang berasal dari
sungai.
– Air sungai banyak mengandung lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna untuk menambah
kesuburan tanah dan tanaman. Air yang berasal dari dari mata air kurang baik untuk pengairan
sawah, sebab air tersebut jernih tidak mengandung lumpur maupun kotoran.
• Air sungai yang digunakan untuk pengairan biasanya dialirkan dari bendungan
melalui saluran-saluran yang disebut saluran irigasi.
– Saluran pertama yang mengalirkan air dan pintu irigasi disebut saluran primer. Saluran primer dibagi-
bagi menjadi saluran sekunder. Saluran sekunder dibagi-bagi lagi menjadi saluran tersier atau sesuai
dengan kebutuhan.
– Selain saluran dibuat pula selokan yang membuang air yang sudah mengairi sawah melalui saluran
pembuangan yang dapat dibuat berupa pancuran dari bambu yang disebut selokan drainase. Selokan
drainase biasanya dibuat di tengah sawah dan lurus, apabila tidak lurus aliran airnya lama kelamaan
akan merusak tepi-tepi selokan tersebut.
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman
DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS
PADJADJARAN
PENGAIRAN/IRIGASI
• Pada waktu mengairi tanaman padi di sawah, dalamnya air harus
diperhatikan dan disesuaikan dengan umur tanaman tersebut.
• Pengaturan kedalaman air dengan cara sebagai berikut:
– Tanaman yang berumur 0-8 hari dalamnya air cukup 5 cm
– Tanaman yang berumur 8-45 hari dalamnya air dapat ditambah hingga
10-20 cm.
– Tanaman padi yang sudah membentuk bulir dan mulai menguning
dalamnya air dapat ditambah hingga 25 cm, setelah itu dikurangi
sedikit demi sedikit.
– Sepuluh hari sebelum panen sawah dikeringkan sama sekali agar padi
dapat masak bersama-sama.
Gambar 8. Saluran Irigasi Padi Sawah.
Sumber: http://riauone.com/photo/42250526184-sawah_padi_dengan_irigasi.jpg
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman
DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS
PADJADJARAN
PEMUPUKAN
• Setiap pemupukan bertujuan untuk menambahkan unsur-unsur
hara ke dalam tanah dan dibutuhkan oleh tanaman.
• Pupuk yang biasa digunakan antara lain :
– Pupuk organik seperti pupuk hijau, pupuk kandang dan kompos
sebagai pupuk dasar yang biasa diberikan 7-10 hari sebelum tanam
dengan takaran sebanyaknya ±10 ton per hektar.
– Pupuk buatan, diberikan sesudah tanam, misalnya: ZA/Urea, SP-36 dan
ZK/KCl dengan dosis masing-masing: 100 kg ZA atau 50 kg/ha Urea;
100 kg SP-36 atau 75 kg/ha SP-18; dan 50-100 kg ZK/ha.
• Pemberian pupuk bagi tanaman padi sawah sebaiknya
dilakukan 2 kali yaitu:
– Pemupukan pertama pada umur 3-4 minggu setelah penyiangan
– Pemupukan kedua pada umur 6-8 minggu setelah penyiangan
Gambar 9. Kegiatan Pemupukan Padi Sawah.
Sumber:http://dispertan.kaltimprov.go.id/pic_news/medium_29rp_pr_1264849507_re_45
5x297.jpg
TEKNOLOGI PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN
III LAHAN KERING/TEGALAN
Dasar-Dasar Teknologi Produksi Tanaman
DEPARTEMEN ILMU TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS
PADJADJARAN