Anda di halaman 1dari 16

FISIOLOGI

MENELAN
Oleh:
Dr.Anjar Arum Setiawati
Dr. Tri Apriyani
Dr. Novirianty
FISIOLOGI MENELAN

Frekuensi menelan pada orang


normal adalah 70 kali per jam dalam
keadaan sadar, 7 kali pada saat
tidur

Pada saat makan frekuensi menelan


meningkat menjadi 190 sampai 200
kali per jam.6
FISIOLOGI MENELAN
Dalam proses menelan akan terjadi hal-hal
sebagai berikut:

Pembentukan bolus makanan dengan ukuran


dan konsistensi yang baik

Upaya sfingter mencegah terhamburnya


bolus ini dalam fase-fase menelan

Kerjasama yang baik dari otot-otot di


rongga mulut untuk mendorong bolus
makanan kearah lambung
Mencegah masuknya makanan dan
minuman ke dalam nasofaring dan laring

Mempercepat masuknya bolus makanan ke


dalam faring pada saat respirasi

Usaha untuk membersihkan kembali


esofagus
Proses Menelan
• Fase Oral
• Fase Faringeal
• Fase Esofageal
Fase Oral
• Terjadi secara sadar.
• Makanan bergerak kearah posterior
mulut
• Lidah mendorong bolus makanan ke
dalam faring.
• Bagian posterior lidah akan terdorong
secara posterior ke dinding faring oleh
otot syloglossus dan hypoglossus.
Kontraksi m.levator velli palatine
mengakibatkan rongga pada lekukan dorsum
lidah diperluas, palatum mole akan terangkat
dan bagian atas dinding posterior faring
(Passavant’s ridge) akan terangkat pula
Bolus terdorong ke posterior karena lidah yang
terangkat ke atas.
Terjadi penutupan nasofaring akibat
kontraksi m.levator velli palatine.

Terjadi kontraksi m.palatoglosus yang


menyebabkan ismus fausium tertutup,
kontraksi m.palatofaring, sehingga bolus
makanan tidak akan berbalik ke rongga
mulut.
Fase Faringeal
Fase faringeal terjadi secara refleks pada akhir
fase oral

Perpindahan bolus makanan dari faring ke


esofagus secara peristaltic.

Faring dan laring bergerak ke atas oleh kontraksi


m.stilofaring, m.salfingofaring, m.tirohioid, dan
m.palatofaring
Fase Faringeal
Aditus laring tertutup oleh epiglottis
ketiga sfingter laring tertutup karena
kontraksi m. ariepiglotika dan m.aritenoid
oblikus.
terjadi juga penghentian aliran udara ke
laring (deglutition apnoe)
Selanjutnya bolus makanan akan meluncur ke
arah esofagus karena valekula dan sinus
piriformis dalam keadaan lurus.
Fase Esofagal
Normal berlangsung 7-10 detik

Gelombang kontraksi normal diinisiasi


dengan proses menelan dilanjutkan dengan
penurunan bolus ke esofagus  peristaltic
primer

Rangsangan bolus makanan pada akhir fase


faringeal,  terjadi relaksasi
m.krikofaring  introitus esofagus terbuka
bolus makanan masuk ke dalam esofagus.
Gerakan bolus makanan di
esofagus bagian atas dipengaruhi
 kontraksi m.konstriktor faring
inferior faring pada akhir fase
faringeal

Makanan didorong ke distal oleh


gerakan peristaltic esofagus.
Peristaltik sekunder  gerakan dengan
gelombang yang sama di esofagus 
diinisiasi peregangan esofagus (bolus
makanan atau akibat refluks
gastroesofagus).

mekanisme dalam pembersihan


makanan di esofagus / pembersihan
akibat refluks substansi lambung
Saat istirahat sfingter esofagus bagian
bawah selalu tertutup (tekanan rata-rata
8 mmHg > tekanan di dalam lambung) 
tidak terjadi regurgitasi lambung

Pada akhir fase ini sfingter akan terbuka


refleks ketika dimulainya peristaltic
esofagus servikal  mendorong bolus
makanan ke distal  bolus makanan lewat
 sfingter tertutup kembali
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai