REFERAT

DISENTRI

Oleh:
Anggini Tsamaratul Qolby
FAA 113 049

Pembimbing:
dr. Rurin Dwi Septiana, Sp. A

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK

FK UNPAR - RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA
2016
 PENDAHULUAN

Diare BAB konsistensi lebih cair dari biasanya, frekuensi 3x

/lebih dengan atau tanpa darah.

Diare berdarah/disentri keadaan berbahaya terdapat darah

di dalam tinja yang cair.

Disentri tipe diare yang seringkali menyebabkan kematian.

Paling banyak oleh bakteri (disentri basiler) dan amoeba (disen-

tri amoeba).
Depkes RI. Situasi Diare di Indonesia [homepage on the Internet] 2011 [cited 2018 Feb]. Available from: http://www.depkes.go.id/
Thomas DW. Bloody diarrhea in children [homepage on the Internet]. Nodate [cited 2018 Jan]. Available from: http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/2487818.
Dharma, Andi Pratama. Buku Saku Diare Edisi 1. Bandung : Bagian/SMF IKA FK-UP/RSHS; 2001 2
 DEFINISI

DISENTRI
Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare disertai
darah atau lendir.

Pendarahan yang terjadi pada anak anak biasanya adalah suatu tanda
dari infeksi enterik yang invasif.

Lung E, Acute Diarrheal Disease. In: Friedman SL, McQuaid KR, Grendell JH, editors. Current Diagnosis and Treatment in Gastroenterology. 2nd edition. New York: Lange Medical Books, 2003. 131 - 50. 3
 EPIDEMIOLOGI

Shigellosis bertanggung jawab untuk sekitar 120 juta kasus

disentri.

Mayoritas di negara berkembang Di Indonesia, anak usia 1-2 tahun

melibatkan anak usia kurang dari memiliki insiden tinggi.
5 tahun.

Epidemiologi Penyakit Disentri [homepage on the Internet]. 2017 [cited 2018 Feb]. Available from: http://www.autoimuncare.com/epidemiologi-penyakit-disentri/ 4
 ETIOLOGI

Shigella sp. E. histolytica E. coli

C. jejuni Salmonella
Lightfoot D. 2003. Shigella Chapter 17. Dalam: Hocking AD, penyunting. Foodborne Microorganisms Of Public Health Significance Edisi Ke-6. Australian Institute Of Food Science And Technology (Nsw Branch). Sydney. 543–552.
Entamoeba histolytica. [homepage on the Internet]. 2017. [cited on the Internet 2018 Feb]. Available from: www.stepwards.com/?page_id=5948
Eschericia coli. [homepage on the Internet]. 2017. [cited on the Internet 2018 Feb]. Available from: textbookofbacteriology.net/e.coli_1.html.
Jawetz. E , Melnick & Adelberg,1996, Mikrobiologi Kedokteran edisi 20, 260- 261. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Salmonella. [homepage on the Internet]. 2017. [cited on the Internet 2018 Feb]. Available from: https://www.cdc.gov/salmonella/index.html 5
 PATOFISIOLOGI

Masuk
Foodborne-waterborne gastrointestinal, Menimbulkan ulkus.
masuk fekal-oral menginvasi
mukosa sel epitel BAB berdarah.

Nelson, Behrman, Kliegman, dkk. Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15 vol. 1. Jakarta : EGC, 2000. 6
 GEJALA KLINIS

Feses disertai lendir/darah. Nyeri BAB/tenesmus.

BAB konsistensi lunak-cair, Pada beberapa kasus disertai

>3 kali/hari demam.

Nelson, Behrman, Kliegman, dkk. Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15 vol. 1. Jakarta : EGC, 2000. 7
Thomas DW. Bloody diarrhea in children [homepage on the Internet]. Nodate [cited 2018 Jan]. Available from: http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/2487818. 8
Thomas DW. Bloody diarrhea in children [homepage on the Internet]. Nodate [cited 2018 Jan]. Available from: http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/2487818. 9
 DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK PENUNJANG
• Inspeksi (tanda dehidrasi)
• Diare (onset, frekuensi, • Pemeriksaan tinja
• Palpasi (nyeri)
warna, bau, lendir/darah)
• Nyeri BAB (tenesmus)
• Auskultasi (borborygmi) • Pemeriksaan darah
• Perkusi • Rektosigmoidoskopi
• Gejala penyerta
(timpani/hipertimpani)

Nelson, Behrman, Kliegman, dkk. Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15 vol. 1. Jakarta : EGC, 2000. 10
 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Memperlihatkan eritrosit, leukosit, kandungan lemak, dan

malaabsorbsi karbohidrat.

Peningkatan leukosit dalam darah.

Rektosigmoidoskopi dipertimbangkan pada pasien dengan diare

berdarah.

Nelson, Behrman, Kliegman, dkk. Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15 vol. 1. Jakarta : EGC, 2000. 11
 DIAGNOSIS BANDING
1. Invaginasi
• Red currant Jelly Stool.
2. Divertikulosis
• Perdarahan divertikulum. Perdarahan berhenti spontan.
3. Kolitis Ulseratif
• Inflamasi dengan ulserasi. Feses disertai darah. Konsistensi lunak.
4. Chron’s Disease
• Inflamasi ielum-kolon. Karakteristik feses kecil-kecil, lunak, hingga
encer.
5. Alergi Makanan
• Sebagian besar akan menghilang setelah usia 2-3 tahun.

Nelson, Behrman, Kliegman, dkk. Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15 vol. 1. Jakarta : EGC, 2000. 12
 PENATALAKSANAAN

1.Oralit
2.Zinc
3.ASI/diit makanan
4.Antibiotik
5.Edukasi

Depkes RI. Situasi Diare di Indonesia [homepage on the Internet] 2011 [cited 2018 Feb]. Available from: http://www.depkes.go.id/ 13
 PENATALAKSANAAN
ANTIBIOTIK

• Alternatif
o Ampisilin 100 mg/kgBB/hari
• Lini 1
dibagi dalam 4 dosis.
Kotrimoksazol (trimetoprim
o Cefixime 8 mg/kgBB/hari dibagi
10 mg/kgBB/hari dan sulfam
dalam 2 dosis.
etoksazol 50 mg/kgBB/hari)
o Ceftriaxone 50 mg/kgBB/hari,
dibagi dalam 2 dosis, selama
dosis tunggal IV atau IM.
5 hari.
o Asam nalidiksat 55 mg/kgBB/
hari dibagi dalam 4 dosis

Depkes RI. Situasi Diare di Indonesia [homepage on the Internet] 2011 [cited 2018 Feb]. Available from: http://www.depkes.go.id/ 14
 KOMPLIKASI
1. Dehidrasi : Dehidrasi terjadi karena banyaknya cairan yang keluar melalui diare.

2. Kejang : Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menyebabkan kejang.

3. Sindrom hemolitik-uremik : tidak ada output yang keluar.

4. Amebiesis hati : menjadi komplikasi berat dari disentri akibat amuba.

Guerrant RL, Gilder TV, Steiner TS, et al. Practice Guidelines for the Management of Infectious Diarrhea. Clinical Infectious Diseases 2001;32:331-51.
Nafianti, Selvi, et al. Efektivitas Pemberian Trimetoprim-Sulfametoksazol pada Anak dengan Diare Disentri Akut, dalam Abstrak Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Kesehatan Anak II Ikatan
Dokter Anak Indonesia. Batam; 2004 15
 PENCEGAHAN

• Hindari makanan dan minuman yang

tidak bersih

• Cuci tangan pakai sabun dengan air

mengalir

• Rebus air minum terlebih dahulu

• Air bersih untuk memasak

• BAB di jamban
Depkes RI. Situasi Diare di Indonesia [homepage on the Internet] 2011 [cited 2018 Feb]. Available from: http://www.depkes.go.id/ 16
 PROGNOSIS

Prognosis disentri : Baik

Terutama pada kasus tanpa komplikasi.

Thomas DW. Bloody diarrhea in children [homepage on the Internet]. Nodate [cited 2018 Jan]. Available from: http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/2487818. 17
 KESIMPULAN

• Disentri tipe diare berbahaya.

• Ditandai BAB cair disertai lendir/darah.
• Paling sering oleh Shigella dan Entamoeba.
• Terapi penting dengan rehidrasi, zinc, ASI/diit,
antibiotik, edukasi.

18
 DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI. Situasi Diare di Indonesia [homepage on the Internet] 2011 [cited 2018 Feb]. Available from: http://www.depkes.go.id/
2. Thomas DW. Bloody diarrhea in children [homepage on the Internet]. Nodate [cited 2018 Jan]. Available from: http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/2487818.
3. Disentri Basiler dan Amuba [homepage on the Internet]. 2010 [cited 2018 Feb]. Available from: http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=3606/
4. Dharma, Andi Pratama. Buku Saku Diare Edisi 1. Bandung : Bagian/SMF IKA FK-UP/RSHS; 2001
5. Simanjuntak, C.H., Epidemiologi Disentri, [homepage on the Internet]. 2010. [cited 2018 Feb]. Available from: http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_EpidemiologiDisentri.pdf/08_EpidemiologiDisentri.html
6. Lung E, Acute Diarrheal Disease. In: Friedman SL, McQuaid KR, Grendell JH, editors. Current Diagnosis and Treatment in Gastroenterology. 2nd edition. New York: Lange Medical Books, 2003. 131 - 50.
7. Epidemiologi Penyakit Disentri [homepage on the Internet]. 2017 [cited 2018 Feb]. Available from: http://www.autoimuncare.com/epidemiologi-penyakit-disentri/
8. Shigellosis. [homepage on the Internet]. 2017. [cited on the Internet 2018 Feb]. Available from: gethealthycarsoncity.org/shigellosis/
9. Nelson, Behrman, Kliegman, dkk. Ilmu Kesehatan Anak Nelson edisi 15 vol. 1. Jakarta : EGC, 2000.
10. Lightfoot D. 2003. Shigella Chapter 17. Dalam: Hocking AD, penyunting. Foodborne Microorganisms Of Public Health Significance Edisi Ke-6. Australian Institute Of Food Science And Technology (Nsw Branch)
. Sydney. 543–552.
11. Entamoeba histolytica. [homepage on the Internet]. 2017. [cited on the Internet 2018 Feb]. Available from: www.stepwards.com/?page_id=5948
12. Herrry Garna dkk. 2000. Amubiasis dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak, Ed. 2. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FKUP/RSHS, Bandung. Hal: 226-228
13. Eschericia coli. [homepage on the Internet]. 2017. [cited on the Internet 2018 Feb]. Available from: textbookofbacteriology.net/e.coli_1.html.
14. Eschericia coli. [homepage on the Internet]. 2017. [cited on the Internet 2018 Feb]. Available from: http://seafast.ipb.ac.id/latest-news/232-e-coli-enterohemorhagik-bakteri-penyebab-diare-mematikan
15. Campylobacter jejuni. [homepage on the Internet]. 2017. [cited on the Internet 2018 Feb]. Available from: http://www.bacteriainphotos.com/campylobacter_jejuni.html
16. Jawetz. E , Melnick & Adelberg,1996, Mikrobiologi Kedokteran edisi 20, 260- 261. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
17. Salmonella. [homepage on the Internet]. 2017. [cited on the Internet 2018 Feb]. Available from: https://www.cdc.gov/salmonella/index.html
18. Masniari, Iyep, dkk. Bahaya Salmonella Terhadap Kesehatan. 2013. Bogor: Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis.
19. Johnson,G., A., 1994, Mikrobiologi dan Imunologi, 72-73, Binarupa Aksara, Jakarta.
20. Ciesla WP, Guerrant RL. Infectious Diarrhea. In: Wilson WR, Drew WL, Henry NK, et al editors. Current Diagnosis and Treatment in Infectious Disease. New York: Lange Medical Books, 2003. 225 - 68.
21. Nelson WE. 2000. Penyakit protozoa. Nelson Ilmu Kesehatan Anak edisi 15. Vol 2. Jakarta: EGC.
22. Guerrant RL, Gilder TV, Steiner TS, et al. Practice Guidelines for the Management of Infectious Diarrhea. Clinical Infectious Diseases 2001;32:331-51.
23. Lukman Z. Tatalaksana Diare Akut. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kalbemed. Jakarta, Indonesia.
24. Bickley, Lynn S. 2009. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan Bates. Jakarta : EGC.
25. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. 2007. “Buku Ajar Diare”. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
26. Nafianti, Selvi, et al. Efektivitas Pemberian Trimetoprim-Sulfametoksazol pada Anak dengan Diare Disentri Akut, dalam Abstrak Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Kesehatan Anak II Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Batam; 2004.
19
 Pertanyaan
Indayanti : bagaimana disentri menyebabkan sindrom hemolisis u
remic?

Ismul : Pemeriksaan pada disentri?

Hanna : Disentri apakah selalu disertai dengan demam?

Randy : Kenapa zinc diberikan selama 10 hari?

 Feedback dr. Made Sp. A
• Presentasi menghadap audiance
• Gambar sebaiknya diawali dengan kalimat terlebih dahulu diserta dengan no
mor kepustakaan.
• Patofisiologi lebih baik dengan alur
• Perbesar slide dengan tulisan yang kecil

• Cara rehidrasi apakah selalu dengan infus? Kapan diberikan oral? Bagaima
na cara pemberiannya? Apa jenis cairan yang diberikan?
• Isi kandungan oralit?
• Penyebab demam pada pasien disentri?
• Bagaimana pemberian cotrimoksazol? Dosisnya? Apakah terpisah trimetopri
m dan sulfametoksazol? Bagaimana cara pemberiannya?
 Feedback dr. Arieta Sp. A
• PPT sudah lumayan bagus
• Makalah sebaiknya disertai dengan gambar

• Cara membedakan pasien datang dengan diare berdarah, bagaimana memb

edakan antara disentri dengan kegawatdaruratan bedah?
• Pemeriksaan retrosigmoidoskopi? Kapan dilakukan? Apa saja indikasi dilaku
kan?
• Komplikasi amebiesis hati, khas nya bagimana?
• Tatalaksana cairan elektrolit baik oral ataupun IV? Menggunakan apa?
• Vitamin A untuk disentri?
• Pada pencegahan, “carrier” apa maksudnya?
 Feedback dr. Rurin Sp. A

• Rehidrasi untuk semua diare  IV hanya pada dehidrasi berat.

Bisa pada dehidrasi sedang apabila disertai muntah
• Jumlah cairan dipelajari pada pedoman WHO.
• Ditambahkan gambar lagi
• HUS  lisis nya eritrosit dgn penurunan Hb  karena reaksi im
unologi seperti GNA.
TERIMA KASIH

20