Anda di halaman 1dari 38

LIMBAH

PENGERTIAN LIMBAH
Limbah adalah sisa/buangan yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik itu industri
maupun domestik (rumah tangga).
Sumber limbah dari Perbuatan / aktifitas manusia misalnya :
 hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan
kendaraan bermotor
 pengolahan bahan tambang mineral dan minyak bumi
 proses pembakaran hutan untuk membuka lahan baru
 Pembukaan hutan untuk pemukiman dan sarana
transportasi.
 Penimbunan sampah
PENGELOMPOKAN LIMBAH
 Berdasarkanbentuk/wujudnya
a. Limbah Padat
b. Limbah Cair
c. Limbah Gas

 Berdasarkan Jenis senyawa


a. Limbah Organik
b. Limbah Anorganik
 Berdasarkan sumbernya
a. Limbah Domestik
b. Limbah Industri
c. Limbah Pertanian
d. Limbah Pertambangan
BERDASARKAN BENTUK/WUJUDNYA
1. Limbah Padat (sampah). → Paling banyak di
lingkungan

Limbah padat diklasifikasikan menjadi 6 yaitu :


a. Sampah organik mudah busuk (garbage), contoh :
sisa makanan, sampah sayuran, kulit buah-buahan.
b. Sampah anorganik dan organik tak membusuk
(rubbish), contoh : selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.
c. Sampah abu (ashes), contoh : abu hasil pembakaran
sampah.
d. Sampah bangkai binatang (dead animal),
contoh : bangkai tikus, ikan, dan binatang ternak
yang mati.

e. Sampah sapuan (street sweeping),


contoh : daun yang rontok dari pohon, kertas,
plastik.

f. Sampah industri (industrial waste), contoh :


ampas tahu pada industri tahu.
Limbah Cair dan Air limbah

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001,


air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau
kegiatan yang berwujud cair.
Air limbah dapat berasal dari rumah tangga
(domestic) maupun industri (industry).
Limbah Cair , yaitu limbah yang berwujud cairan

Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4 kelompok :


a. Limbah cair domestik (sisa rumah tangga, kantor,restoran,dll)
Contoh : air deterjen sisa cucian, air sabun, air tinja,dll.
Air limbah domestik terdiri dari tiga fraksi penting yaitu:
 Tinja (faeces), yang berpotensi mengandung mikroba patogen.

 Air seni (urine) umumnya mengandung Nitrogen dan Posfor, serta kemungkinan kecil
mikroorganisme. Campuran air seni dan tinja disebut excreta.
 Grey water, atau air bekas cucian dapur,mesin cuci, dan kamar mandi.
b. Limbah cair industri (sisa buangan industri)
Contoh : air sisa cucian daging, buah dan sayur dari
industri pengolahan makanan, cairan sisa pewarna
tekstil dari industri tekstil.

Air limbah industri umumnya terjadi sebagai akibat


dari adanya pemakaian air dalam proses produksi. Di
industri, air umumnya memiliki beberapa fungsi, antara
lain: Sebagai air pendingin; Untuk transportasi produk
atau bahan baku; Sebagai air proses; Untuk mencuci
dan membilas produk atau peralatan.
c. Rembesan dan luapan
Contoh : luapan air buangan talang atap, pendingin
ruangan, pertanian, perkebunan.
d. Air hujan, yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air
hujan di atas Permukaan tanah.

Indikator pencemaran limbah cair:


Indikator biologis; yang umum dipakai adalah jumlah bakteri
E. Coli dalam air limbah.
Indikator fisik; pengukuran bahan terlarut dan endapan
dalam air limbah yang dinyatakan dalam satuan ppm (mg/lt).
MENGAPA AIR HUJAN DIKATEGORIKAN SEBAGAI LIMBAH?
 Air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada
daerah yang tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur maupun
nitrogen sehingga ketika hujuan turun, terjadilah hujan asam
sebagai akibat terjadinya reaksi antara gas-gas belerang dan
nitrogen di udara dengan air hujan.Hujan asam pHnya rendah,
berasa masam, bersifat korosif dan kadang-kadang terasa gatal di
kulit.
Indikatorkimiawi; yaitu dengan mengukur :
 BOD (Biochemical Oxygen Demand)
BOD5 mencerminkan secara tidak langsung kandungan
senyawa karbon melalui pengukuran langsung jumlah
oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme pada
temperatur 200 selama 5 hari.
 COD (Chemical Oxygen Demand)
Nilai COD menunjukkan konsentrasi oksigen yang
diperlukan untuk mengoksidasi semua senyawa karbon
dalam sampel.
Beberapa dampak buruk dari air limbah antara lain:
Gangguan kesehatan; Penurunan kualitas lingkungan;
Gangguan keindahan; Gangguan terhadap kerusakan
benda, dll.
3. Limbah Gas

Contoh : Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida


(CO2), Oksida Nitrogen (Nox), Oksida Sulfur (Sox),
Asam Klorida (HCl), Asam Sulfat (H2SO4), Amonia
(NH3), Hidrogen Fluorida (HF), Klorin (Cl2), Metana
(CH4).
TUGAS Kelompok :

1. Tuliskan proses pembuatan (Kertas/Tissue/Minyak Goreng)


secara lengkap dan jelas!
2. Sebutkan Pabrik pembuatan (Kertas/Tissue/Minyak
Goreng) yang ada di Indonesia, beserta nama Daerahnya!
3. Sebutkan kegunaan/manfaat dari (Kertas/Tissue/Minyak
Goreng) !
BERDASARKAN JENIS SENYAWA
1. Limbah organik
Yaitu limbah yang berasal dari makhluk hidup dan mudah
membusuk/diuraikan mikroorganisme.
Contoh : sisa makanan, sisa sayuran, bangkai binatang, kertas, kotoran
hewan dll.

2. Limbah anorganik
Yaitu limbah yang tidak berasal dari makhluk hidup dan sulit membusuk/sulit
diuraikan mikroorganisme.
Contoh : plastik, karet, besi, kaleng bekas, logam, kaca, dll.
BERDASARKAN SUMBERNYA

1. Limbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari


kegiatan rumah tangga, restoran, rumah makan, dan
gedung perkantoran.
Contoh : sisa makanan, sisa sayuran, kertas, kaleng,
plastik, air sabun, deterjen, faeces dan urin.

2. Limbah industri, yaitu limbah yang dihasilkan dari


kegiatan/proses industri.
Contoh : sisa logam, kertas, logam berat, gas hasil
pembakaran, dll.
3. Limbah pertanian, yaitu limbah yang dihasilkan dari
kegiatan pertanian dan perkebunan.
Contoh : limbah pupuk, pestisida, sisa tumbuhan.

4. Limbah pertambangan, yaitu limbah yang dihasilkan


dari kegiatan pertambangan.
Contoh : logam, batuan, logam berat, ceceran
minyak/bahan bakar
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)

Adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung


bahan berbahaya dan beracun,yang karena sifat
atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun
tak langsung merusak lingkungan hidup, kesehatan
maupun manusia.
Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat/bahan yang
mengandung satu atau lebih senyawa:

1. Mudah meledak (explosive)


2. Pengoksidasi (oxidizing)
3. Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable)
4. Sangat mudah terbakar (highly flammable)
5. Mudah terbakar (flammable)
6. Amat sangat beracun (extremely toxic)
7. Sangat beracun (highly toxic)
8. Beracun (moderately toxic)
9. Berbahaya (harmful)
10. Korosif (corrosive)
11. Bersifat mengiritasi (irritant)
12. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the
environment)
13. Karsinogenik/dapat menyebabkan
kanker (carcinogenic)
14. Teratogenik/dapat menyebabkan kecacatan janin
(teratogenic)
15. Mutagenik/dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)
CONTOH LIMBAH B3
 Produk untuk pemeliharaan rumah
Contoh: cat, pewarna, pengencer cat.
 Pestisida
Contoh: insektisida, racun tikus dan kamper.
 Pembersih rumah
Contoh: pembersih lantai, pemutih, pengkilap oven
 Produk lainnya
Contoh: baterai, kosmetik, dan pemoles sepatu
 Produk Automotif
Contoh : Bahan Bakar, Oli Kendaraan, Aki, Pembersih kendaraan
Limbah yang dapat dimanfaatkan dengan daur ulang

Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang


dapat dimanfaatkan melalui daur ulang.

1. Kertas.
Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti
kertas koran dan kardus.

2. Gelas.
Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah
dapat digunakan untuk membuat botol, gelas, atau piring
yang baru.
3. Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat
dimanfaatkan kembali sebagai kaleng pengemas.

4. Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna


sebagai bahan baku pembuatan baja baru.

5. Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses


lagi menjadi bahan pembungkus (pengepakan) untuk
berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol
minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampo.
Limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang

Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara


langsung atau pun dilakukan melalui proses daur ulang.
Berikut ini beberapa macam limbah yang dapat dirasakan
atau dimanfaatkan secara langsung.

1. Ampas tahu
Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak.
Limbah tersebut biasanya mengandung gizi tinggi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan
ternak.
2. Eceng gondok
Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika
populasinya terlalu banyak. Eceng gondok dapat
dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.

3. Sampah organik
Contohnya daun-daunan dan kotoran ternak. Kedua jenis
sampah itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keuntungan
menggunakan pupuk organik yaitu tidak merusak
kesuburan tanah
Mengurangi Limbah dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Reuse
Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang
bekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau
berbeda dari tujuan asalnya.
Contohnya, penggunaan bahan-bahan plastik / kertas bekas untuk
benda-benda souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi
taman, botol-botol minuman yang telah kosong diisi kembali dan
sebagainya.
2. Mengolah kembali (Recycle)

yaitu kegiatan memanfaatkan barang bekas dengan cara


mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut.
Contoh: kertas atau sampah bekas, pecahan-pecahan
gelas atau kaca, besi atau logam bekas dan sampah
organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur
ulang menjadi kompos (pupuk).
Proses daur ulang ini juga dapat mengubah sampah
menjadi energi panas yang dikenal dengan proses
insenerasi.

Insenerasi sederhana sudah dilakukan oleh beberapa


industri misal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah
padat dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air
limbahnya tidak dibuang ke tanah tetapi digunakan
sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.
3. Reduce

Mengurangi (reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau


perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah.
Misalnya, ibu-ibu rumah tangga kembali kepola lama yaitu
membawa keranjang belanja ke pasar.
Dengan demikian jumlah kantong plastik yang di bawa ke
rumah akan berkurang (terreduksi).
Selain itu bila setiap orang menggunakan saputangan
daripada tissue, di samping akan mengurangi
sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue dapat
terjadi penghematan terhadap bahan baku untuk tissue,
yang tidak lain adalah kayu dari hutan.
Kalau setiap orang melakukan hal tersebut berapa ton
sampah yang akan terreduksi per bulan dan berapa hasil
hutan yang dapat terselamatkan?
4. Replace
Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya
mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama
sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.

5. Refill
Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.

6. Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agat tidak menambah
produksi limbah.
BAB II. POLUSI LINGKUNGAN

A. Pengertian Polusi
Menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988, adalah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, air/udara oleh kegiatan manusia dan
proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan polusi disebut polutan. Syarat-syarat suatu
zat disebut polutan bila keadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak
merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama
Menurut tempat terjadinya, polusi dapat digolongkan
menjadi tiga, yaitu polusi udara, air, dan tanah. Untuk
mencegah terjadinya polusi terhadap lingkungan oleh
berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka
diperlukan pengendalian terhadap polusi lingkungan
dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu
lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi
zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan
tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,
tumbuhan atau benda lainnya.
B. Polusi Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh adanya emisi. Emisi merupakan jumlah
polutan (pencemar) yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu tertentu. Emisi
dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia.
Udara dikatakan tercemar apabila komposisi udara bersih berubah, dimana
kadar polutan dalam udara jumlahnya meningkat.
Karbon Monoksida (CO). Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak berasa.
Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida antara lain:
a). Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar atau senyawa-senyawa karbon
lainnya: 2 C + O2  2 CO
b). Reaksi antara gas karbondioksida dengan carbon yang terjadi pada tanur
pembakar. CO2 + C  2 CO
c). Penguraian gas karbondioksida pada suhu tinggi 2 CO2  2 CO + O2
Karbon Dioksida (CO2). Gas ini dihasilkan dari aktivitas pembakaran mesin
kendaraan bermotor dan industri berbagai barang keperluan masyarakat. Polutan ini
dapat menaikkan suhu udara. Sebab CO2 diudara dapat melewati cahaya ultra violet
dan cahaya tampak tetapi menahan cahaya infra merah yang seharusnya dipantulkan.
Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (Green House Effect).
Nitrogen Oksida (NOx). Nitrogen oksida di udara terutama berasal dari gas
buangan hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listrik yang
menggunakan gas alam.
Volatile Organic Compound (VOCs). VOCs merupakan bahan kimia
organik yang lepas sebagai gas di udara. Beberapa VOCs mampu menyerap sinar
inframerah, sehingga memberikan kontribusi pada perubahan iklim global. Di
samping itu, beberapa jenis VOCs ada juga yang bersifat tosik (racun) maupun
karsinogen (penyebab kanker).
Partikel. Partikel adalah pencemar udara yang dapat berada bersama-sama
bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara umum sebagai
padatan.
Baku mutu kualitas udara ambien
Standar tentang batas-batas pencemar udara secara kuantitatif diatur dalam baku
mutu udara ambien dan baku mutu emisi. Baku mutu udara ambien mengatur batas
kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di udara namun tidak
menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan dan atau benda.
Di Indonesia dikenal adanya baku mutu udara ambien, dan baku mutu udara emisi
dengan pengertian sebagai berikut :
1. Baku mutu udara ambien adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di udara,namun tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk
hidup, tumbuhan dan atau benda.
2. Baku mutu udara emisi adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara sehingga tidak
mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien. Disamping baku mutu udara
ambien, juga diatur batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar
untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara sehingga tidak mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien. Standar ini disebut dengan baku mutu emisi.

Anda mungkin juga menyukai