BJBNB

Menumbuhkan
Materi Kuliah Inovasi dan Kewirausahaan
Minat Berwirausaha
Ir.Fauzie Busalim ,MT
 Menumbuhkan Minat Berwirausaha  Faktor Kritis Memulai Usaha Baru
 Kebutuhan akan Wirausaha  Model Proses Kewirausahaan
 Dorongan Merintis Wirausaha  Peluang Membuka Usaha Baru
fauzie.busalim@yahoo.co.id 1
Menumbuhkan Minat Berwirausaha
• Pembangunan dan wirausaha
– Mengurangi pengangguran
– Generator pembangunan
– Contoh pekerja keras bagi masyarakat, dekat dengan
Allah
– Menghormati hukum
– Bantuan kepada orang lain
– Mendidik karyawan
– Hidup efisien dan tidak foya-foya
– Pelihara keserasian lingkungan
• Darmabakti wirausaha terhadap Pembangunan

– Wirausaha sebagai pengusaha
Melancarkan
• Produksi
• Distribusi
• Konsumsi
– Wirausaha sebagai pejuang
• Meningkatkan katahanan nasional
• Mengurangi ketergantungan pada bangsa asing
• Hambatan psikologis dan pandangan
masyarakat
• Zero growth policy
• HR Al Bazzar
“ Pekerjaan apa yang paling baik ya Rasulullah?”
“ Seseorang bekerja dengan tangannya sendiri dan
setiap jual beli yang bersih”
• HR Tirmizi dan Hakim
“ Pedagang yang jujur lagi terpercaya adalah
bersama-sama para Nabi, orang shiddiqin dan
para syuhada”
• Keuntungan menjadi wirausaha
– Peluang mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri
– Peluang demontrasi kemampuan dan potensi diri
– Peluang memperoleh manfaat dan keuntungan maksimal
– Peluang membantu masyarakat dengan usaha konkrit
– Peluang menjadi bos
• Kelemahan menjadi wirausaha
– Pendapatan tidak pasti dan memikul berbagai resiko
– Bekerja keras, waktu kerja panjang
– Sebelum berhasil, harus berhemat, kualitas hidup rendah
– Tanggung jawab besar, banyak membuat keputusan
Kembali
Kebutuhan akan Wirausaha
• PBB : wirausaha minimal 2% dari penduduk
• Jepang :
• Wirausaha kecil 20%
• Wirausaha sedang 2 %
• Wirausaha adalah inovator dan
mengkombinasikan 5 hal:
• Pengenalan barang/jasa baru
• Metode produksi baru
• Sumber bahan mentah baru
• Pasar-pasar baru
• Organisasi industri baru
Dorongan Merintis Wirausaha
• Wirausaha bisa diajarkan

“ entrepreneur are not born, they are develop”
(Hisrich-Peter, 1995)
• US : budaya ingin jadi bos

• Silicon Valley  adhocracy vs
bereaucracy
• Lingkungan lembaga pendidikan
(MIT, Harvard)
kembali
Faktor Kritis Memulai Usaha Baru
• Personal
 aspek-aspek kepribadian seseorang
• Sociological
 tanggung jawab keluarga
• Environmental
 hubungan dengan lingkungan, ekonomi,
lapangan kerja dan sediaan sumber daya
kembali
Model Proses Kewirausahaan
Innovation
Triggering Event
Implementation
Growth
INNOVATION
• Personal
– Keinginan berprestasi
– Penasaran
– Keinginan menanggung resiko
– Faktor pendidikan dan pengalaman
• Environmental
– Adanya peluang
– Pengalaman
– Kreativitas
TRIGGERING EVENT
• Personal
– Ketidakpuasan dengan pekerjaan – Faktor usia
sekarang – Keberanian menanggung resiko
– Kena PHK, tidak ada pekerjaan lain – Komitmen dan minat tinggi
terhadap bisnis
• Sociological – Dorongan orang tua

– Relasi – Bantuan famili
– Ada tim yang dapat diajak kerjasama – Pengalaman bisnis sebelumnya
• Environmental
– Adanya persaingan kehidupan – Pelatihan atau inkubator bisnis
– Sediaan sumber daya: modal, warisan, – Kebijakan pemerintah
bangunan
IMPLEMENTATION
• Adanya wirausaha yang siap mental

secara total
• Adanya manajer pelaksana
• Komitment tinggi terhadap bisnis
• Visi mencapai keberhasilan
GROWTH
• Organizational
– Tim yang kompak dan produktif
– Strategi yang mantap
– Struktur dan budaya organisasi
– Produk istimewa
• Environmental
– Persaingan yang menguntungkan
– Konsumen dan pemasok rutin
– Sediaan sumber daya
– Kebijakan pemerintah
kembali
Peluang Membuka Usaha Baru
uncertainty
Opportunity Entrepreneur
FITS
&
uncertainty uncertainty
GAPS
Resources
uncertainty kembali
wirausaha
vs wiraswasta
Wiraswasta
• wira = manusia unggul swa = sendiri sta = berdiri
• sau = seribu dagar = akal
• Seorang yang memiliki kepribadian hebat,
produktif, kreatif, melaksanakan kegiatan
perencanaan bermula dari ide sendiri, kemudian
mengembangkan dengan tenaga orang lain dan
selalu berpegang pada nilai disiplin dan kejujuran
yang tinggi
wiraswasta vs wirausaha
• Wiraswasta
Lebih fokus pada objek, ada usaha yang
mandiri
• Wirausaha
 Lebih menekankan jiwa dan semangat
yang kemudian diaplikasikan dalam
segala aspek kehidupan
Wirausaha - perkembangan
istilah
• Asal kata entrepreneur dari bahasa Perancis =
between taker/go-between = perantara
• Abad Pertengahan
aktor atau orang yang bertanggung jawab
dalam proyek berskala besar
• 1995, Robert D. Hisrich – Michael P. Peters
process of creating something different with
value by devoting the necessary time and effort
assuming the accompanying finalcial,
psychological and sosial risk and receiving the
resulting rewards of monetary and personal
satisfaction
Wirausaha - berbagai tipe
• Wirausaha yang memiliki inisiatif
• Wirausaha yang mengorganisasi mekanis
sosial dan ekonomi untuk menghasilkan
sesuatu
• Wirausaha yang menerima resiko atau
kegagalan
Wirausaha - berbagai macam profil
( Zimmerer & Scarborough, 1996)
• Women entrepreneur
• Minority entrepreneur
• Immigrant entrepreneur
• Part time entrepreneur
• Home-based entrepreneur
• Family owned entrepreneur
• Co-preneurs
WANITAwirausaha
WOMENentrepreneur
Dorongan Kartini
• Merintis pendidikan mandiri sejak 1893
• Pendidikan independent career
• Wanita berdikari, wanita berwirausaha
• Kumpulan surat: Door Duisternis Tot Licht
& Letters of A Javaness Princess
• Inspirasi bagi wanita dunia
• IWAPI
Faktor-faktor Wanita Wirausaha
Menunjang
• Naluri (cermat, Menghambat
antisipatif, kerjasama) • Kewanitaan (hamil)
• Manajemen SDM • Sosial budaya (ibu
• Adat istiadat rumah tangga)
• Lingkungan • Emosional
kebutuhan hidup
(perasaan)
• Pendidikan wanita
• Menawar rendah,
menjual tinggi
Wanita vs Pria Wirausaha
Faktor Wanita Pria
Motivasi Aktualisasi diri Kewajiban
Akses Modal Terbatas Terbuka

(sumber sendiri) (sumber luar)
Karakteristik Toleransi & fleksibel Self confident
tinggi
Usia 35-45 tahun 25-35 tahun
Penunjang Keluarga, kelompok Lebih luas

sepergaulan
Bentuk Bisnis Jasa, pendidikan, Beragam
konsultan, PR
Sifat-sifat wirausaha
Sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh

seorang wirausaha
(BN. Marbun, 1993)
 Percaya Diri
 Kepercayaan / keteguhan
 Ketidaktergantungan, kepribadian mantap
 Optimisme
 Berorientasi tugas dan hasil
 Kebutuhan atau haus akan prestasi
 Orientasi laba atau hasil
 Tekun dan tabah
 Energik
 Penuh inisiatif
 Pengambil keputusan
 Mampu mengambil resiko
 Suka tantangan
(BN. Marbun, 1993)
 Kepemimpinan
 Mampu memimpin
 Dapat bergaul dengan orang lain
 Menanggapi saran dan kritik
 Keorisinilan
 Inovatif/pembaharu dan Kreatif
 Fleksibel
 Banyak sumber
 Serba bisa
 Mengetahui banyak
 Berorientasi ke depan
 Pandangan ke depan
 Perspektif
10 D – Karakteristik Wirausaha
( Bygrave, 1994 )
1. Dream 6. Devotion
2. Decisiveness 7. Details
3. Doers 8. Destiny
4. Determination 9. Dollars
5. Dedication 10.Distribute
Kelemahan Wirausaha Indonesia
( Heidjrachman, 1982 )
1. Mentalitet yang merendahkan mutu

2. Mentalitet yang suka menerabas
3. Sifat tak percaya pada diri sendiri
4. Sifat tak berdisiplin murni
5. Mentalitet suka mengabaikan
tanggungjawab yang kokoh

BJBNB

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

BJBNB

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Menumbuhkan

Materi Kuliah Inovasi dan Kewirausahaan

 Menumbuhkan Minat Berwirausaha  Faktor Kritis Memulai Usaha Baru

 Kebutuhan akan Wirausaha  Model Proses Kewirausahaan

 Dorongan Merintis Wirausaha  Peluang Membuka Usaha Baru

• Darmabakti wirausaha terhadap Pembangunan

• Wirausaha bisa diajarkan

• US : budaya ingin jadi bos

• Sociological – Dorongan orang tua

• Adanya wirausaha yang siap mental

Akses Modal Terbatas Terbuka

Penunjang Keluarga, kelompok Lebih luas

Sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh

1. Mentalitet yang merendahkan mutu

Anda mungkin juga menyukai