SMF ANESTESIOLOGI
RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
2018
OUTLINE
• PENDAHULUAN
• TINJAUAN PUSTAKA
ICU
APACHE SCORE
• HASIL DAN PEMBAHASAN
• KESIMPULAN
1. PENDAHULUAN
• Latar Belakang
• Rumusan Masalah
• Tujuan Penelitian
• Manfaat Penelitian
1.1 LATAR BELAKANG
• Unit perawatan intensif (Intensive Care Unit: ICU) merupakan bagian penting dalam
penatalaksanaan penyakit dari suatu rumah sakit.
• meliputi resusitasi jantung paru dan otak, pengelolaan jalan nafas, termasuk intubasi
endotrakhea dan pemasangan ventilator mekanik, terapi oksigen dan lain lain
• Masalah yang timbul dari pelayanan dan perawatan ICU yang membutuhkan sarana dan
keahlian yang lebih tinggi adalah lebih mahalnya biaya perawatan tersebut
• Namun tingkat kematian di ICU juga cukup tinggi mengingat pasien yang masuk ICU
dalam kondisi kurang baik
1.2 RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana Studi Kasus 100 kematian di ICU RSU Haji Surabaya dengan menggunakan
studi APACHE Score?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
• Tujuan Umum
Mengetahui gambaran lama rawatan dan mortalitas penyakit-penyakit kritis yang dirawat di
ICU ditinjau berdasarkan skor APACHE.
• Tujuan Khusus
Mengetahui poin dalam skor APACHE yang paling berperan dalam 100 kematian di ICU RSU
Haji Surabaya.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
• Manfaat Akademis
Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang 100 kematian di ICU jika ditinjau
berdasarkan skor APACHE.
• Manfaat Klinis
Mengetahui seberapa besar keakuratan skor APACHE dengan menggunakan parameter 100
kematian di ICU
2. TINJAUAN PUSTAKA
• ICU
• APACHE SCORE
2.1 ICU (DEFINISI)
• ICU adalah bagian rumah sakit yang dilengkapi dengan staf khusus dan perlengkapan yang
khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien – pasien yang
menderita penyakit, cedera atau penyulit – penyulit yang mengancam jiwa atau potensial
mengancam jiwa yang diharapkan masih dapat reversible.
2.1 ICU (PELAYANAN INTENSIVE CARE )
• Pelayanan ICU diklasifikasikan menjadi 3, yaitu : pelayanan ICU primer (standar minimal),
pelayanan ICU sekunder, dan pelayanan ICU tertinggi (tertier).
Primer Sekunder Tersier
2 Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi Pengelolaan jalan napas, termasuk Pengelolaan jalan napas, termasuk
intratrakeal dan ventilasi mekanik intubasi intratrakeal dan ventilasi intubasi intratrakeal dan ventilasi
mekanik mekanik
4 Pemasangan kateter vena sentral Pemasangan kateter vena sentral dan Pemasangan kateter vena sentral,
5 Pemantauan EKG, pulsoksimetri dan tekanan Pemantauan EKG, pulsoksimetri, Pemantauan EKG, pulsoksimetri,
darah non invasive tekanan darah non invasive dan invasive tekanan darah non invasive dan
6 Pelaksaan terapi secara titrasi Pelaksaan terapi secara titrasi Pelaksaan terapi secara titrasi
7 Pemberian nutrisi enteral dan parenteral Pemberian nutrisi enteral dan Pemberian nutrisi enteral dan
parenteral parenteral
8 Pemeriksaan laboratorium khusus secara cepat Pemeriksaan laboratorium khusus Pemeriksaan laboratorium khusus
dan menyeluruh secara cepat dan menyeluruh secara cepat dan menyeluruh
2.1 ICU (KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN
PASIEN)
• Kebutuhan pelayanan pasien ICU adalah tindakan resusitasi jangka panjang yang meliputi
dukungan hidup untuk fungsi - fungsi vital :
a) Airway (fungsi jalan napas),
b) Breathing (fungsi pernapasan),
c) Circulation (fungsi sirkulasi),
d) Brain (fungsi otak)
e) Dan organ-organ lain
2.1 ICU (INDIKASI YANG BENAR MEMASUKKAN
PASIEN KE INTENSIVE CARE UNIT )
• Pasien yang memerlukan intervensi medis segera oleh Tim intensive care
• Pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi system organ tubuh secara terkoordinasi dan
berkelanjutan sehingga dapat dilakukan pengawasan yang konstan terus menerus dan
metode terapi titrasi
• Pasien sakit kritis yang memerlukan pemantauan kontinyu dan tindakan segera untuk
mencegah timbulnya dekompensasi fisiologis
2.1 ICU (KRITERIA PASIEN MASUK BERDASARKAN
DIAGNOSIS)
Bidang Ilmu Jenis Diagnosis
Sistem Kardiovaskuler Infark miokard akut dengan komplikasi, Syok kardiogenik
, Aritmia kompleks yang membutuhkan monitoring jetat dan
intervensi, Gagal jantung kongestif dengan gagal napas
dan/atau membutuhkan support hemodinamik, Hipertensi
emergensi, Angina tidak stabil, terutama dengan disritmia,
hemodinamik tidak stabil, atau nyeri dada menetap, S/P
cardiac arrest, Tamponade jantung atau konstriksi dengan
hemodinamik tidak stabil, Diseksi aneurisma aorta, Blokade
jantung komplit
Overdosis obat atau keracunan Keracunan obat dengan hemodinamik tidak stabil, Keracunan obat
obat dengan penurunan kesadaran signifikan dengan ketidakmampuan
proteksi jalan napas, Kejang setelah keracunan obat
2.1 ICU (KRITERIA PASIEN MASUK BERDASARKAN
DIAGNOSIS)
Bidang Ilmu Jenis Diagnosis
Penyakit Gastrointestinal • Perdarahan gastrointestinal yang mengancam nyawa termasuk
hipotensi, angina, perdarahan yang masih berlangsung, atau
dengan penyakit komorbid
• Gagal hati fulminant
• Pankreatitis berat
• Perforasi esophagus dengan atau tanpa mediastinitis
• Sistem penilaian APACHE II telah sering digunakan untuk memprediksi risiko kematian
ICU
• 12 variabel apache score adalah tanda-tanda vital (denyut jantung, tekanan darah rata-rata,
laju pernapasan, suhu, dan Glasgow Coma Score), variabel yang berasal dari tes darah
vena rutin (hematokrit dan jumlah sel darah putih, serum potasium, serum natrium, dan
kreatinin serum) , dan 2 variabel berasal dari tes gas darah arteri (pH serum dan PaO2)
2.2 APACHE SCORE
2.2 APACHE SCORE
• Sistem APACHE III dikembangkan
pada tahun 1988 - 89 berdasarkan
sampel pasien sakit kritis dari 40
rumah sakit di USA15.
• Hasil
• Hasil
JUMLAH KEMATIAN BERDASARKAN UMUR
20-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90
6% 1%3%
13%
28%
24%
25%
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Hasil
• Hasil
40%
60%
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Hasil
• Hasil
Score Jumlah
Apache kematian
100-91% 43
90-81% 20
80-71% 10
70-61% 5
60-51% 4
50-41% 1
Total 83
• Berdasarkan nilai APACHE yang didapatkan pada 83 pasien meninggal didapatkan nilai rata
rata APACHE adalah 91%,
HASIL DAN PEMBAHASAN
No. Faktor Apache Korelasi pearson
1 Temperature 0.234
• Yang memiliki nilai korelasi paling tinggi adalah GCS
2 MAP 0.134
3 HR 0.078
(0.987) kemudian Chronic organ failure (0.890) dam
4 RR 0.178 MAP (0.809)
5 Serum Sodium 0.098
8 Ht 0.232
9 WBC 0.657
10 GCS 0.987
11 age 0.735
13 Temperature 0.156
14 MAP 0.809
• Pembahasan
Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan bahwa ada hubungan antara 100 kematian terakhir
ICU RSU Haji Surabaya dengan skor APACHE yang didapatkan dari pasien tersebut saat di
ICU berhubungan, dengan tingkat keterkaitan rata-rata prediction death rate 91%
untuk semua pasien
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Pembahasan
Untuk penyakit yang menyebabkan kematian paling banyak di ICU RSU Haji Surabaya adalah
Syok septik kemudian Infark Miokard dan CHF, pada penelitian serupa yang
dilakukan di Rumah Sakit Umum Sardjito Yogyakarta didapatkan penyakit paling banyak yang
menyebabkan kematian adalah Infark Miokard akut, kemudian syok kardiogenik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Pembahasan
Pada faktor yang mempengaruhi kematian dari APACHE score didalam penelitian ini adalah
GCS sebagaimana pada penelitian di PACU (post anesthesia center unit) sebuah rumah sakit
di Arab Saudi menjelaskan bahwa GCS memiliki faktor prediksi terbaik dalam
APACHE score , sedangkan pada penelitian di ICU RSU Dr. Kariadi faktor chronic organ
failure menjadi faktor terbanyak.
KESIMPULAN
Berdasarkan penilitian yang penulis lakukan mengenai studi kasus 100 kematian ICU RSU
Haji Surabaya dengan maenggunakan studi APACHE Score maka bisa diambil kesimpulan
bahwa ada hubungan antara APACHE score yang dilakukan di ICU RSU Haji Surabaya
dengan 100 kematian terakhir yang telah terjadi dimana dari faktor-faktor dalam Apache
score faktor yang paling berpengaruh dalam kematian adalah oksigenasi.
TERIMA KASIH