Anda di halaman 1dari 11

Perspektif Perkembangan Peserta

Didik Terhadap Tujuan Pendidikan

Guntur Arie Wibowo


Dipresentasikan 24 Oktober 2018
DAFTARISI:
Hakikat Pendidikan
1

Proses Pendidikan
2

Tujuan dan Fungsi Pendidikan


3

Praktek Pendidikan
4

Reformasi Pendidikan
5
1. Hakikat Pendidikan
John Dewey, dalam bukunya; Democracy &
Education: rekontruksi atau reorganisasi pengalaman
yang menambah makna pengalaman, dan yang
menambah kemampuan untuk mengarahkan
pengalaman selanjutnya.
John S Brubacher, dalam bukunya: Modern
Philosophies of Education: proses dalam mana potensi-
potensi, kemampuan, kapasitas manusia yang mudah
dipengaruhi oleh kebiasaan, disempurnakan dengan
kebiasaan yang baik, dengan alat yang disusun dan
mencapai tujuan yang ditetapkan
John S Brubacher, dalam bukunya: Modern
Philosophies of Education: proses dalam mana potensi-
potensi, kemampuan, kapasitas manusia yang mudah
dipengaruhi oleh kebiasaan, disempurnakan dengan
kebiasaan yang baik, dengan alat yang disusun dan
mencapai tujuan yang ditetapkan
Ki Hadjar Dewantara, menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-
tingginya.
Kesimpulan
Merupakan proses penyemaian dan
penumbuhkembangan potensi anak
Merupakan gabungan kejadian
dan/atau peristiwa yang senantiasa
dinamis, selalu progresif, dan terus-
menerus berinteraksi serta
berkesinambungan
Salah satu wujudnya adalah
kegiatan belajar
2. PROSES PENDIDIKAN
Mengidentifikasi potensi anak

Membangkitkan rasa ingin tahu anak (curiosity)

Membelajarkan anak secara demokratis

Menanamkan kesadaran anak tentang belajar sepanjang


hayat (lifelong learning)

Menyedarkan anak akan orientasi hidup jangka panjang


(long term goal of life)
Keberhasilan Pendidikan
Perubahan perilaku secara holistik:
Kognitif : dari tidak tahu menjadi tahu
Psikomotor : dari tidak bisa menjadi bisa
Afektif : dari tidak mau menjadi mau
3.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan
 Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa
 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dirumuskan sebagai berikut : pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Fungsi Pendidikan
 Mengarahkan, memberikan orientasi dan memberikan pedoman
ke arah mana pendidikan diselenggarakan sebaik-baiknya.
 Tujuan pendidikan harus terumuskan dan dirumuskan secara
mantap oleh semua pelaku pendidikan di semua jenjang.
 Dengan adanya rumusan pendidikan yang mantap diharapkan
pelaksanaan pendidikan yang dilakukan tidak akan
menyimpang
Sistem: sentralistis, birokratis 
desentralistis, otonom

4. PRAKTEK
PENDIDIKAN Praktek: (sekolah = perusahaan) Budaya birokratis (atasan : pimpinan :
pendidik

Aspek teknis operasional: siswa (obyek), guru (otoritatif), materi ( subject-


oriented bukan problem-oriented)

Partisipasi aktif lingkungan sekitar ( neighborhood community)


5. Reformasi Pendidikan
Laporan Mitsubishi Research Institute – tahun 2002 menyebutkan faktor yang berkontribusi
terhadap keberhasilan seseorang dalam dunia kerja ditentukan oleh : finansial hanya sebesar 10
%, keahlian teknis 20 %, jejaring 30 % dan softskill 40 %. Angka 40 % menunjukkan betapa
pentingnya softskill SOM dalam dunia usaha dan industri, apalagi bagi posisi jabatan-jabatan
tinggi, peran softskill memiliki proporsi yang tinggi.

•Power-based management  school-based management (Pendidik bukan large-scale farmer tetapi


gardener)
•Tingkatan Reformasi Pendidikan:
- Peserta didik : lepas dari otoritas guru
- Pendidik : sebagi peneliti
- Institusi pendidikan : pembebasan dari sistem yang
berorientasi pada birokrasi
•Pendidik dilibatkan dalam pengembangan kurikulum dan evaluasi
•Partisipasi aktif lingkungan masyarakat sekitar sekolah
Kemampuan Disiplin Ilmu
dalam bidangnya

Kecakapan Analitik

Kecakapan
Berkomunikasi

Kemampuan Bekerja
Mandiri

Kecakapan Sintesis

Bijak dalam
Menyelesaikan Masalah

Kecakapan Menghargai
Keragaman

“Give a man a fish, and you feed him for a day.


Teach a man how to fish, and you feed him for a
Kemampuan Bekerja
dalam Tim lifetime.”
Kemampuan
Teknologi Baru

Anda mungkin juga menyukai