D. Instalasi Industri
D. Instalasi Industri
x M3 IN1
Lanjutan 2.3.3
Tentukan :
a. Kuat hantar arus sirkit cabang.
b. Setelan proteksi hubung pendek sirkit cabang.
c. Setelan proteksi saluran utama terhadap
hubung pendek bila sirkit cabang tersebut juga
memasok motor rotor cincin I n = 68 A
Penyelesaian :
Gawai proteksi 218 A KHA Penghantar
• Sirkit A
Sirkit cabang 85A + 52,5A +67,5A = 181A
125% x 42A = 52,5 A
A B C • Sirkit B
Gawai proteksi
125% x 54,5A
105A x 108A 102Ax • Sirkit C
Sirkit 125% x 42A 125% x 54A 125% x 68A 125% x 68 = 85A
Akhir 52,5A 67,5A 85A
motor Kuat hantar arus sirkit cabang
M M M
125% x Iu motor terbesar + In
Motort sangkar Motor sinkron Motor cincin masing-masing motor lain
IN : 42A dengan autotrafo IN : 68A
IN : 54A = 125 % x 68A+42A+54 = 181A
Lanjutan 2.4.1.
KHA Penghantar :
- Sirkit A = 125 % x 42 A = 52,5 A
- Sirkit B = 125 % x 54 A = 67,5 A
- Sirkit C = 125 % x 68 A = 85 A
Gawai proteksi x
218A+68A=286A Sirkit Utama
KHA = 181+68=249A
x 1,5 x 68 = 102A x
• Gawai proteksi.
Satu untuk sirkit keluar.
Satu untuk sirkit masuk.
2.7.2. Jika motor menerima daya listrik lebih dari satu sumber,
masing-masing sumber harus mempunyai sarana pemutus
kutub 4 (rangkaian fasa da netral).
2.8. Mesin las busur listrik.
mesin las busur listrik yang menggunakan transformator, penyearah,
dan motor generator.
2.8.1. Kuat hantar arus penghantar suplai.
KHA penghantar = I n x k
k = Faktor daur kerja mesin listrik.
(lihat tabel 5.15-1 PUIL 2000).
4. MESIN LAS BUSUR LISTRIK
4.1. mesin las busur listrik yang menggunakan transformator, penyearah,
dan motor generator.
PHB UTAMA
Kelompok Kelompok
instalasi tenaga Instalasi
Penerangan atau
Perlengkapan
3 fasa Instalasi Instalasi Instalasi
Fasa-1 Fasa-2 Fasa-3
7.1. Rangkaian start stop atau alat-alat ukur asut motor listrik dipotong pada
sisi hilir PHB.
7.2. Nilai arus pengenal gawai proteksi/pengaman lebur biasanya telah
ditabelkan, yang disesuaikan dengan jenis motor yang digunakan
dan sistem asutnya. (contoh tabel terlampir).
7.3. Panjang kabel sirkit suplai dapat ditentukan berdasarkan KHA
pengaman lebur dan jenis sakelar pada sirkit masuk motor.
7.4. Pada beberapa literatur KHA patron/pengaman lebur diambil maksimum
4 x KHA penghantar dan memenuhi
rumus : l 600 A/I n meter
A = Luas penampang penghantar.
I n = Arus nominal penghantar lebur.
Contoh :
Motor I n = 100 A, pengaman lebur pada PHB I n = 160A.
Kondisi motor memakai sakelar tanpa pengaman
l 600 70/100 = 262 meter.
Jika sakelar motor dilengkapi pengaman termis setara I n motor, dipilih
NYY 3 x 25 mm²
l 600 25/160 m = 94 meter.
8. MESIN PERKAKAS
Yang dimaksud dengan mesin perkakas ialah mesin yang di gerakkan dengan
tenaga listrik untuk pemakaian sebagai alat produksi ( memotong, menempa,
menekan, dan lain-lain).
8.1. Penghantar sirkit mesin perkakas harus mempunyai KHA 125 % dari
KHA beban penuh mesin.
8.2. Mesin perkakas dilengkapi dengan sarana pemutus dan dipasok dari
PHB yang dilengkapi dengan pengaman lembur atau pemutus sirkit
(MCB, MCCB).
8.3. Nilai arus gawai proteksi mengikuti ketentuan pada nilai arus gawai
proteksi motor-motor listrik.