Anda di halaman 1dari 11

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA REFARAT

FAKULTAS KEDOKTERAN MEI 2017


UNIVERSITAS PATTIMURA
PTERYGIUM

Disusun oleh :
Gyztantika P. Patadungan (2012-83-010)
Konsulen :
dr. Carmila Tamtelahitu, Sp. M

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU


KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2017
Anatomi
Pterygium

Pterygium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang


bersifat degenerative dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah
kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke kornea
berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea.
Pterygium mudah meradang dan bila terjadi iritasi, akan berwarna merah dan
mengenai kedua mata.
Pterigium tidak memberikan keluhan atau akan memberikan
keluhan mata iritatif, merah, atau mungkin menimbulkan astigmant
yang akan memberikan keluhan gangguan penglihatan. Pterigium
dapat disertai dengan keratitis pungtata dan dellen (penipisan
kornea akibat kering), dan garis besi (iron line dari Stocker) yang
terletak di ujung pterigium.
Stocker Line
Klasifikasi
 Pterygium Simpleks; jika terjadi hanya di nasal atau
temporal saja.
 2. Pterygium Dupleks; jika terjadi di nasal dan temporal.

 Grade pada Pterygium :


 a. Grade 1: tipis (pembuluh darah konjungtiva yang menebal
dan konjungtiva sklera masih dapat dibedakan), pembuluh
darah sklera masih dapat dilihat.
 b. Grade 2: pembuluh darah sklera masih dapat dilihat.
 c. Grade 3: resiko kambuh, ngganjel, hiperemis, pada orang
muda (20-30 tahun), mudah kambuh.
Diagnosis
Anamnesis :
Pada anamnnesis didapatkan adanya keluhan pasien seperti mata merah, gatal,
mata sering berair, ganguan penglihatan.

Pemeriksaaan fisik :
Pada inspeksi pterygium terlihat sebagai jaringan fibrovaskular pada permukaan
konjuntiva. Pterygium dapat memberikan gambaran yang vaskular dan tebal tetapi ada juga
pterygium yang avaskuler dan flat.

Pemeriksaan penunjang :
Topografi kornea untuk menilai seberapa besar komplikasi berupa
astigmtisme ireguler yang disebabkan oleh pterygium.
Tatalaksana

• Konservatif atau dilakukan pembedahan bila terjadi gangguan penglihatan


akibat terjadinya astigmatisme ireguler atau pterygium yang telah menutupi
media penglihatan.

• Lindungi mata dari sinar matahari, debu dan udara kering dengan kacamata
pelindung.
• Steroid  Bila terdapat tanda radang beri air mata buatan

• Bila terdapat delen (lekukan kornea) beri air mata buatan dalam bentuk
salep.

• Pemberian vasokonstriktor perlu control dalam 2 minggu dengan


pengobatan dihentikan, jika sudah ada perbaikan. Pterygium dapat tumbuh
menutupi seluruh permukaan kornea atau bola mata.
Kesimpulan

Pterygium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang


bersifat degenerative dan invasif.

Pterigium dapat disertai dengan keratitis pungtata dan dellen (penipisan kornea
akibat kering), dan garis besi (iron line dari Stocker) yang terletak di ujung
pterigium.

Pengobatan untuk pasien pterygium adalah dengan sikap


konservatif atau dilakukan pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai