Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

Gangguan Panik
dan Psikofarmaka
Disusun Oleh : Nur Annisya (1102014199)
Pembimbing : dr. Witri Nurhadiningsih, Sp.KJ
Pendahuluan

GANGGUAN
ANSIETAS

Gangguan Gangguan Gangguan Gangguan


Panik Cemas Obsesif Stress Pasca Fobia
Menyeluruh Kompulsif Trauma

Agorafobia Fobia Sosial Fobia Spesifik


Tinjauan Pustaka

• Gangguan yang ditandai dengan terjadinya serangan


DEFINISI panik yang spontan dan tidak diperkirakan.
• Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan
GANGGUAN yang kuat dan relatif singkat (biasanya kurang dari satu
PANIK tahun), yang disertai oleh gejala somatik tertentu seperti
palpitasi dan takipnea.
Epidemiologi Gangguan Panik

Gangguan panik pada perempuan 2/3 lebih banyak daripada laki-


laki. Pada umumnya terjadi pada usia dewasa muda, sekitar 25 tahun.
91% pasien dengan gangguan panik dan 84 % dengan agorafobia.

Studi epidemiologis di negara barat melaporkan angka prevalensi


seumur hidup gangguan panik adalah 1.5 – 5 %, sedangkan serangan
panik sebanyak 3-5.6 %.
Etiologi Gangguan Panik

Faktor Biologik
• Abnormalitas struktur dan fungsi otak. neurotransmiter mengalami
gangguan fungsi, yaitu serotonin, GABA (Gama Amino Butyric Acid), dan
norepinefrin.
• Serangan panik merupakan respon terhadap rasa takut yang ditampilkan
oleh fear network yang terlalu sensitif, yaitu amigdala, korteks prefrontal,
Faktor Genetika
dan hipokampus.
• Berbagai penelitian telah menemukan adanya peningkatan risiko
gangguan panik sebesar 4-8 kali lipat pada sanak saudara derajat
pertama pasien dengan gangguan panik dibandingkan dengan sanak
saudara derajat pertama dari pasien dengan gangguan psikiatrik
lainnya
Faktor Psikososial
• Analisis penelitian mendapatkan bahwa terdapat pola ansietas akan
sosialisai saat masa kanak, hubungan dengan orangtua yang tidak
mendukungserta perasaan terperangkap atau terjebak.
Tanda dan Gejala

Serangan Panik yang Berulang Tanda Fisik


1 Terjadi secara spontan dan tidak terduga, disertai
dengan gejala otonomik, terutama sistem kardiovaskular
dan pernapasann. Biasanya dimulai selama 10 menit
4 takikardia, palpitasi, sesak nafas, dan berkeringat
kemudian meningkat

Mirip dengan Gannguan Jantung Pemeriksaan status mental saat serangan


2 Rasa nyeri di dada, berdebar-debar, keringat dingin,
hingga merasa seperti tercekik.
5 Dijumpai kesulitan bicara (gagap), gangguan memori,
depresi, derealisasi, dan depersonutama alisasi

Gejala Mental Utama Fokus perhatian somatik pasien


3 ketakutan yang hebat, ancaman kematian/bencana,
bingung, sulit konsentrasi
6 perasaan takut mati karena masalah jantung atau
pernapasan
Diagnosis Gangguan Panik
Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali
serangan anxietas berat dalam masa kira-kira satu bulan:

PPDGJ III Pada keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada
bahaya
Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang
dapat diduga sebelumnya (unpredictable situation)
Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala
anxietas pada periode di antara serangan-serangan panik
(meskipun demikian umumnya dapat terjadi juga “anxietas
Gangguan panik ditegakkan antipsikotik” yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan
sebagai diagnosis utama bila sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi)
tidak ditemukan adanya
gangguan anxietas fobik
Diagnosis Gangguan Panik

A.Berulangnya serangan panik yang tak diharapkan. Serangan panik


yaitu ketakutan berlebihan yang muncul dengan tiba-tiba dan
mencapainya puncaknya dalam beberapa menit, selama periode
DSM V waktu tersebut 4 (atau lebih) terjadi gejala berikut:
1. Palpitasi, jantung berdebar, denyut jantung meningkat
2. Berkeringat
3. Menggigil atau gemetar
4. Nafas terasa pendek
5. Rasa tercekik
6. Rasa tidak nyaman atau nyeri di dada
7. Mual atau nyeri perut
8. Pusing atau rasa melayang atau kepala terasa ringan atau pingsan
9. Merasa dingin atau sensasi panas
10.Parastesia (mati rasa atau sensasi kesemutan)
11.Derealisasi, depersonalisasi
12.Takut hilang kendali atau “ menjadi gila”
13.Takut mati
B.Paling sedikit satu serangan diikuti oleh satu bulan (atau
lebih) satu atau dua yang berikut:
DSM V 1.Kekhawatiran menetap tentang akan terjadinya kembali
serangan panik atau konsekuensinya
2.Perubahan maladaptif yang signifikan pada perilaku terkait
serangan

C.Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologik zat atau


kondisi medik lain

D.Gangguan tidak termasuk gangguan jiwa lainnya


Diagnosis Banding Gangguan Panik

• Kardiovaskular
• Pulmonal
• Neurologis
ORGANIK • Endokrin
• Intoksikasi Obat
• Putus Zat

• Gangguan Somatoform
• Gangguan Obsesif Kompulsif
PSIKIATRIK • Fobia
• Gangguan Stress Pasca
Trauma
Tatalaksana Gangguan Panik

FARAMAKOTER
API

PSIKOTERAPI
Farmakoterapi

SSRI

Dimulai dalam rentang 2 minggu NAMA GENERIK SEDIAAN DOSIS ANJURAN


sejak serangan panik
Sertraline Tab. 50 mg 50-100 mg/hari
SSRI dapat memicu serangan panik
Fluoxetine Caps. 10-20 mg 20-40 mg/hari
pada pemberian awal
Parocetine Tab. 20 mg 20-40 mg/hari
Dosis SSRI dimulai dari yang
terkecil lalu ditingkatkan secara Fluvoxamine Tab. 50 mg 50-100 mg/hari

perlahan Citalopram Tab. 20 mg 20-40 mg/hari


Farmakoterapi

TRISIKLIK

Rendah risiko ketergantungan


Butuh waktu 8-12 minggu untuk mencapai respon terapi
Kelemahan: ES biasanya mendahului efek terapi

DOSIS
NAMA GENERIK SEDIAAN
ANJURAN

Imipramine Tab. 25 mg 75-150 mg/hari

Clomipramine Tab. 25 mg 75-150 mg/hari


Farmakoterapi

MAOI

Paling efektif digunakan pada gangguan panik yang disertai agoraphobia


Kelebihan MAOI adalah tingkat ketergantungan terhadap obat ini rendah dan
efek antikolinergiknya lebih sedikit dibanding obat golongan trisiklik
Memerlukan dosis penuh selama sedikitnya 8-12 minggu agar efektif
Contoh obat: Phenelzine (Nardil), Tranylcypromine (Parnate)
Farmakoterapi
NAMA SEDIAAN DOSIS ANJURAN

Alprazolam Tab. 0,25-0,5-1 3x 0,25-0,5 mg/hari


BENZODIAZEPI mg
NE Diazepam Tab. 25 mg Peroral 10-30
mg/hari, 2-3x/hari,
Terbatas karena potensi
Parental IV/IM 2-10
ketergantungan, gangguan kognitif, dan
mg/kali, setiap 3-4
penyalahgunaan
Benzodizepine memiliki onset yang lebih jam

cepat (1-2 minggu, memuncak 4-8 Klordiazepokso Tab. 5 mg 15-30 mg/hari


minggu) id Caps. 5 mg 2-3 x/hari
ES: sedasi, hipotensi, dan penekanan Lorazepam Tab. 0,5-2 mg 2-3x 1 mg/hari
pusat pernapasan terutama pada IV Clobazam Tab. 10 mg 2-3x 10 mg/hari
Brumazepin Tab. 1,5-3-6 mg 3x 1,5 mg/hari
Farmakoterapi

SNRI

Mencegah reuptake inhibitor serotonin-norepinefrin sehingga


dapat mengatasi kepanikan
Contoh obat: Venlafaxine
Psikoterapi
COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY

TERAPI RELAKSASI

PELATIHAN PERNAPASAN

PAJANAN IN VIVO

PSIKOTERAPI DINAMIK

TERAPI KELUARGA
PSIKOTERAPI KOMBINASI DAN
FARMAKOLOGI
PROGNOSIS GANGGUAN PANIK

Walaupun gangguan panik merupakan penyakit


kronis, namun penderita dengan fungsi premorbid
yang baik serta durasi serangan yang singkat
cenderung memiliki prognosis yang lebih baik.

Untuk agorafobia, dimana sebagian besar kasusnya


dianggap diakibatkan oleh gangguan panik, sering
membaik seiring waktu ketika gangguan paniknya diobati.
Untuk perbaikan agorafobia yang cepat dan sempurna,
kadang-kadang diindikasikan terapi perilaku

Gangguan depresif dan ketergantungan


alkohol mempersulit perjalanan gangguan

Anda mungkin juga menyukai