Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
16JKI5063
Penilaian:
Quiz = 15% nilai akhir
UTS = 35% nilai akhir
11/2/2018 2
Pokok Bahasan
11/2/2018 3
Materi 1:
Perpindahan Panas
Waktu: 16 jam
11/2/2018 4
Tujuan Materi 1
11/2/2018 5
Dasar Perpindahan Panas
11/2/2018 6
Termodinamika vs Perpindahan Panas
11/2/2018 7
Cara/metode perpindahan panas
Sumber Gambar:
CH1010 Heat Transfer, SRM University
11/2/2018 8
Aplikasi Perpindahan Panas
11/2/2018 9
Perpindahan Panas: Konduksi
11/2/2018 10
Konduksi
Proses
perpindahan kalor tanpa disertai
dengan perpindahan partikelnya
Bila
seterika dihubungkan ke sumber tegangan listrik
dandihidupkan (ON), maka arus listrik mengalir
melalui elemen pemanas,
Dengan adanya arus listrik yang mengalir di elemen
ini, alas besi tebal akan membangkitkan panas.
Panasini kemudian disalurkansecara konduksi pada
permukaan dasar setrika
Laju Perpindahan Panas
11/2/2018 13
Konversi Satuan
11/2/2018 14
Konduksi
11/2/2018 15
Contoh Perhitungan
11/2/2018 16
Efek Temperatur pada Konduktivitas Termal
Konduktivitas
termal merupakan sifat fisik suatu bahan
yang bergantung pada perbedaan temperatur
Pada material logam, konduktivitas termal akan
berkurang ketika temperatur bertambah
Padamaterial gas dan insulator, konduktivitas termal akan
meningkat ketika temperatur berambah
Pada rentang temperatur rendah, nilai k dapat dianggap
konstan
𝑘 = 𝑎 + 𝑏𝑇
11/2/2018 17
Analogi listrik (Hk. Ohm)
Konduksi Pada Dinding Datar
11/2/2018 19
Perpindahan Panas Secara Konduksi
Pada Suatu Bidang Datar
11/2/2018 20
Contoh Perhitungan
11/2/2018 21
Langkah Penyelesaian
11/2/2018 22
Contoh
Ditanya:
[a] Aliran panas yang melewati
dinding, Q?
[b] Gradien temperatur?
Konduksi Pada Dinding Komposit
11/2/2018 24
Konsep Perpindahan Panas
11/2/2018 25
Perpindahan Panas Secara Konduksi
Pada Dinding Komposit
11/2/2018 26
Contoh Kasus
11/2/2018 27
Langkah Penyelesaian
Tentukan besar tahanan pada setiap lapisan
Bata tahan api: Ra = La/ka.A = 8/12 x 0,68 x 1 = 0,98 hr oF/Btu
Bata terisolasi: Rb = Lb/kb.A = 4/12 x 0,15 x 1 = 2,22 hr oF/Btu
Bata biasa: Rc = Lc/kc.A = 6/12 x 0,40 x 1 = 1,25 hr oF/Btu
Rtotal = 4,45
Hitung rugi-rugi panas per m2
Q = Dt/R = (1.600 – 125)/4,45 = 332 Btu/hr
Hitung beda temperatur setiap lapisan bata
Dt = Q x R Dta = Q x Ra, Dtb = Q x Rb, Dtc = Q x R
Dta = 332 x 0,98 = 325oF t1 = to – Dta = 1.600 – 325 = 1.275oF
Dtb = 332 x 2,22 = 738oF t2 = t1 – Dtb = 1.275 – 738 = 537oF
11/2/2018 28
Contoh soal:
Dinding
furnace dilapisi oleh 3 lapisan : firebrick dengan
ketebalan 6 in (k=0.95 Btu/h.ft.oF), insulating brick
(k=0.4 Btu/h.ft.oF) dan common brick (k=0.8 Btu/h.ft.oF).
Suhu masuk firebrick, T1 = 1800oF, suhu maksimum
insulating brick, T2 = 1720oF dan suhu T4 = 280oF .
Hitunglahketebalan lapisan insulating brick ! Jika common
brick tebalnya 9 in, hitunglah suhu T3?
Jawab
K satuan Btu/h.ft.oF
Konduksi Pada Dinding Silinder
Berongga
11/2/2018 32
Perpindahan Perpindahan Panas Konduksi
(Konduksi pada Silinder Berongga)
Sehingga hukum Fourier menjadi :
𝑞𝑥 𝑑𝑇
= −𝑘 Ubah x menjadi r
𝐴 𝑑𝑥
𝑞𝑥 𝑑𝑇
= −𝑘 𝐴 = 2𝜋rL
𝐴 𝑑𝑟
Susun ulang persamaan
𝑟2 𝑇2
𝑞 𝑑𝑟
න = −𝑘 න 𝑑𝑇
2𝜋𝐿 𝑟1 𝑟 𝑇1
2𝜋𝐿 𝑇1 − 𝑇2
𝑞= 𝑘 𝑟 𝑇1 − 𝑇2 =
ln 2ൗ𝑟1 𝑅
𝑟2
ln ൗ𝑟1
R=
2𝜋𝑘𝐿
Contoh Soal
11/2/2018 35
Penyelesaian
r1 = 5 mm = 0,005 m; r2 = 20 mm = 0,02 m
𝑞 𝑑𝑇
=𝑘
𝐴 𝑑𝑟
𝐴 = 2𝜋𝑟𝐿
𝑟2 𝑇2
𝑞 𝑑𝑟
න = −𝑘 න 𝑑𝑇
2𝜋𝐿 𝑟1 𝑟 𝑇1
2𝜋𝐿
𝑞= 𝑘 𝑟2 (𝑇1 − 𝑇2 )
ln( ൗ𝑟1 )
2𝜋𝐿
−14,65 = 0,151 (274,9 − 297,1)
ln(0,02ൗ0,005)
𝐿 = 0,964 𝑚 11/2/2018 36
Perpindahan Perpindahan Panas Konduksi Konduksi
pada Dinding Dinding Lapis Rangkap Rangkap
Berbentuk Berbentuk Silinder Silinder
11/2/2018 39
Langkah Penyelesaian
𝑇1 = 811 𝐾 𝑇2 = 310,8 𝐾
0,0254 0,0508
𝑟1 = = 0,0127 m 𝑟2 = = 0,0254 m 𝑟3 = 0,0508
2 2
Luas penempang yang dilewati sepanjang L
𝐴1 = 2𝜋𝐿𝑟1 = 2𝜋 0,305 0,0127 = 0,0243 𝑚2
𝐴2 = 2𝜋𝐿𝑟2 = 2𝜋 0,305 0,0254 = 0,0487 𝑚2
𝐴3 = 2𝜋𝐿𝑟3 = 2𝜋 0,305 0,0508 = 0,0974 𝑚2
𝑇1 − 𝑇3
𝑞=
𝑅𝐴 + 𝑅𝐵
𝑟 𝑟
ln( 2ൗ𝑟1) ln( 3ൗ𝑟2)
RA = = 0,01673 k/w RB = = 1,491 k/w
2𝜋𝑘𝐴 𝐿 2𝜋𝑘𝐵 𝐿
811−310,8 𝑏𝑡𝑢
𝑞= = 331,7 𝑊 (1132 )
0,01673+1,491 ℎ
11/2/2018 40
Contoh-Konduksi pada dinding silinder
11/2/2018 43
11/2/2018 44
Pengantar Konveksi
Cobalah dekatkan tangan kalian di atas bara api
sejauh kira-kira10 cm. Apa yang kalian
rasakan?Tentunya tangan kalian akan merasa
panas, bukan?
Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Ketika udara yang dekat nyala bara api dipanasi,
udara itu memuai dan massa jenisnya menjadi
lebih kecil
Udara hangat yang massa jenisnya lebih kecil akan
naik, dan tempatnya digantikan oleh udara dingin
yang massa jenisnya lebih besar.
Proses perpindahan kalor dari satu bagian fluida ke
bagian lain fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri
dinamakan konveksi.
11/2/2018 45
Konveksi
11/2/2018 47
Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Apabila terdapat sebuah silinder yang diisi
suatu fluida dan dua sisi yang berhadapan dari
silinder suhunya berbeda, akan terjadi aliran
kalor dari dinding yang bersuhu Ta ke dinding
yang bersuhu Tb. Besarnya kalor yang
merambat tiap satuan waktu, dapat
dituliskan sebagai berikut
Jadi,
besarnya kalor yang merambat dalam fluida per
satuan waktu adalah 3 × 10-3 kal/s
Kombinasi Perpindahan Panas: Bidang Datar
𝑇1 − 𝑇4 𝑇1 − 𝑇4
𝑞= 𝑞=
𝑅𝐴 + 𝑅𝐵 + 𝑅𝐶 1Τℎ𝑖 𝐴 + ∆ 𝑋𝐴 Τ𝑘𝐴 + 1Τℎ𝑜 𝐴
𝑇1 − 𝑇2 𝑇2 − 𝑇3 𝑇3 − 𝑇4
𝑞= = =
1Τℎ𝑖 𝐴 ∆ 𝑋𝐴 Τ𝑘𝐴 . 𝐴 1Τℎ𝑜 𝐴
𝑇1 − 𝑇2 𝑇2 − 𝑇3 𝑇3 − 𝑇4
𝑞= = =
𝑅𝐴 𝑅𝐵 𝑅𝐶
𝑞 = 𝑈. 𝐴. ∆𝑇𝑂𝑉𝐸𝑅𝐴𝐿𝐿 ∆𝑇𝑂𝑉𝐸𝑅𝐴𝐿𝐿 = 𝑇1 − 𝑇4
1 𝑊 𝑏𝑡𝑢
𝑈=
1Τℎ𝑖 + ∆ 𝑋𝐴 Τ𝑘𝐴 + 1Τℎ𝑜 𝑚2 . 𝐾 ℎ. 𝑓𝑡 2 .𝑜 𝐹
11/2/2018 50
Kombinasi Perpindahan Panas: Silinder
(Anulus)
𝑇1 − 𝑇4
𝑞=
𝑅𝐴 + 𝑅𝐵 + 𝑅𝐶
𝑇1 − 𝑇4
𝑞= 𝑟
ln 𝑜ൗ𝑟𝑖
1Τℎ𝑖 𝐴𝑖 + + 1Τℎ𝑜 𝐴𝑜
2𝜋𝑘𝐿
𝑇1 − 𝑇2 𝑇2 − 𝑇3 𝑇3 − 𝑇4
𝑞= = =
𝑅𝐴 𝑅𝐵 𝑅𝐶
𝑞 = 𝑈. 𝐴. ∆𝑇𝑂𝑉𝐸𝑅𝐴𝐿𝐿 ∆𝑇𝑂𝑉𝐸𝑅𝐴𝐿𝐿 = 𝑇1 − 𝑇4 𝑞 = 𝑈𝑖 . 𝐴𝑖 𝑇1 − 𝑇4 = 𝑈𝑜 . 𝐴𝑜 𝑇1 − 𝑇4
11/2/2018 51
Contoh Soal
11/2/2018 52
Langkah Penyelesaian
0,412
𝑟1 = 𝑓𝑡 (𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑝𝑎)
12
0,525
𝑟1 = 𝑓𝑡 (𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑝𝑖𝑝𝑎)
12
2,025
𝑟1 = 𝑓𝑡 (𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑠𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖)
12
btu 2 o btu 2 o
ℎ𝑖 = 1000 . ft . F dan ℎ𝑖 = 2 . ft . F
h h
11/2/2018 53
Langkah Penyelesaian: Cara Pertama
1
𝑅𝑖 = = 0,00464
ℎ𝑖 𝐴𝑖
𝑟
ln( 1ൗ𝑟𝑖 )
𝑅𝐴 = = 0,00148
2𝜋𝑘𝐴 𝐿
𝑟
ln( 𝑜ൗ𝑟1 )
𝑅𝐵 = = 5,80
2𝜋𝑘𝐵 𝐿
1
𝑅𝑜 = = 0,472
ℎ𝑜 𝐴 𝑜
𝑇𝑖 − 𝑇𝑜 267 − 80
𝑞= =
𝑅𝑖 + 𝑅𝐴 + 𝑅𝐵 + 𝑅𝑜 0,00464 + 0,00148 + 5,80 + 0,472
267 − 80
= = 29,8 𝑏𝑡𝑢/ℎ
6,278 11/2/2018 54
Langkah Penyelesaian: Cara Kedua
𝑇𝑖 − 𝑇𝑜
𝑞 = 𝑈𝑖 . 𝐴𝑖 𝑇𝑖 − 𝑇𝑜 =
σ𝑅
1
𝑈𝑖 =
𝐴𝑖 . σ 𝑅
0,412
𝐴𝑖 = 2𝜋𝐿𝑟𝑖 = 2𝜋 1 . = 0,2157 𝐹𝑡 2
12
1 𝑏𝑡𝑢
𝑈𝑖 = = 0,738
0,2157 (6,278) ℎ. 𝑓𝑡 2 .𝑜 𝐹
Latihan
11/2/2018 55
Koefisien Perpindahan Panas
11/2/2018 56
Penentuan koefisien h (1)
11/2/2018 57
Penentuan koefisien h (2)
11/2/2018 58
Contoh Soal
11/2/2018 59
Langkah Penyelesaian
Udara pada 477,6 K (204,4 oC), μb = 2,60 X 10-5 Pa.s, k= 0,03894 W/m, NPr= 0,686. Pada 488,7 K (215,5)
μw = 2,64 X10-5 Pa.s. μb = 2,60 X 10-5 Pa.s = 2,60 X10-5 kg/m.s
1 206,8 273,2
𝜌 = 28,97
22,414 101,33 477,6
Konveksi
paksa adalah suatu proses pergerakan fluida
yang langsung diarahkan tujuannya oleh sebuah pompa
atau blower
Contoh: Pompa dan kompressor dalam suatu sistem HE
Konveksi Alamiah vs Konveksi Paksa
Beberapa peristiwa yang terjadi akibat adanya
konveksi udara adalah sebagai berikut.
11/2/2018 65
Materi 2: Heat Exchanger
11/2/2018 66
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mengenal peralatan pindah panas yang populer dalam industri kimia. Mengerti
perhitungan yang melibatkan perpindahan massa dan kalor secara bersamaan. Mengerti prinsip
dasar dari tatacara pengoperasian peralatan penukar panas
11/2/2018 67
Jenis-jenis Heat Exchanger
11/2/2018 68
Jenis Heat Exchanger: Double Pipe HE
Jenis
HE paling sederhana, terdiri atas
sebuah tube/pipa yang berada di dalam
tube/pipa lainnya
Kelemahan: hanya untuk laju alir rendah
11/2/2018 69
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (1)
Terdiri
atas banyak tube/pipa yang tersusun
dalam sebuah cangkang (shell)
11/2/2018 70
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (2)
11/2/2018 71
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (3)
11/2/2018 72
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (4)
Multi Pass HE: He dilewati 2 kali atau lebih di sisi tube, untuk memastikan
laju alir tinggi dan koefisien tinggi.
11/2/2018 73
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (5)
1-2 STHE:
Konstruksi Multipass HE
yang paling umum
Fluida dalam tube masuk
dan keluar pada sisi HE
yang sama. Aliran masuk
dan keluar dipisahkan
melalui sebuah baffle
Didesain agar fluida panas
dan dingin keluar di sisi HE
yang sama
Kelemahan: Tidak dapat
mengatur DT approach
yang lebih rendah
11/2/2018 74
Jenis Heat Exchanger: Shell & Tube (6)
2-4 STHE
Mampu memberikan
kecepatan yang lebih tinggi
dan koefisien perpindahan
panas yang lebih besar.
Kelemahan: hilang tekan lebih
tinggi akibat friksi yang lebih
banyak
11/2/2018 75
Jenis Heat Exchanger: Plate HE
11/2/2018 77
Single Pass HE: Counter-Current
11/2/2018 78
Single Pass HE: Co-Current
11/2/2018 79
Istilah Umum pada HE
TemperatureRange: Rentang
perubahan temperatur fluida =
Tha – Tca; Thb – Tcb
Temperature Approach:
Tha – Tca, Thb – Tcb atau Thb – Tca, Tha – Tcb
LMTD: Log Mean Temperature
Difference (Rata-rata logaritmik beda
temperatur):
11/2/2018 80
Menghitung U pada Double Pipe HE (1)
11/2/2018 81
Menghitung U pada Double Pipe HE (2)
11/2/2018 82
Menghitung U pada Double Pipe HE (3)
Rata-rata perbedaan T
△ 𝑇1 −△ 𝑇2
△ 𝑇𝑙𝑚 =
△𝑇
𝑙𝑛 △ 𝑇1
2
Hitung nilai U
𝑄
𝑈=
𝐴.△ 𝑇𝑙𝑚
11/2/2018 83
Menghitung U pada Double Pipe HE (4)
1
𝑈=
1ൗ + △ 𝑋ൗ + 1ൗ
ℎ𝑖. 𝐴𝑖 𝐾. 𝐴𝑟 ℎ𝑜𝐴𝑜
1
𝑈= 𝑟𝑜
l n( 𝑟𝑖 ቁ൘
1ൗ 1
ℎ𝑖. 2𝜋. 𝑟𝑖. 𝐿 + 𝐾. 2𝜋. 𝐿 + ൗℎ𝑜. 2𝜋. 𝑟𝑜. 𝐿
11/2/2018 84
Contoh Soal
11/2/2018 85
Langkah Penyelesaian
Cp air = 4180J/kgoC
Tha = 120oC; Thb = 85oC
Tca = 30oC; Tcb = 80oC
Hitung DT1 = Tha – Tcb = 40oC
Hitung DT2 = Thb – Tca = 55oC
Hitung DTlm = 47,1oC
Q = mc.Cpc.DTc = Uo.Ao.DTlm
Ao =
(0,8kg/s)(4180J/kgoC)(50oC)/(125W/m2oC)(47,1oC)
= 28,4m2
Latihan
11/2/2018 86
Multi Pass HE: 1-2 STHE
11/2/2018 87
Multi Pass HE: 2-4 STHE
11/2/2018 88
Menghitung U pada Multi Pass HE (1)
11/2/2018 89
Menghitung U pada Multi Pass HE (2)
11/2/2018 90
Menghitung U pada Multi Pass HE (3)
Rata-rata perbedaan T
△ 𝑇1 −△ 𝑇2
△ 𝑇𝑙𝑚 =
△𝑇
𝑙𝑛 △ 𝑇1
2
△Tm = FT . △Tlm
Hitung U
𝑄
Diagram penentuan FT untuk Multipass 1-2 dan 1-4
𝑈=
𝐴.△ 𝑇𝑚
11/2/2018 91
Menghitung U pada Multi Pass HE (4)
Rata-rata perbedaan T
△ 𝑇1 −△ 𝑇2
△ 𝑇𝑙𝑚 =
△𝑇
𝑙𝑛 △ 𝑇1
2
△Tm = FT . △Tlm
𝑄
𝑈=
𝐴.△ 𝑇𝑚 Diagram penentuan FT untuk Multipass 2-4
11/2/2018 92
Menghitung U pada Multi Pass HE (4)
1
𝑈=
1ൗ + △ 𝑋ൗ + 1ൗ
ℎ𝑖. 𝐴𝑖 𝐾. 𝐴𝑟 ℎ𝑜𝐴𝑜
1
𝑈= 𝑟𝑜
l n( 𝑟𝑖 ቁ൘
1ൗ 1
ℎ𝑖. 2𝜋. 𝑟𝑖. 𝐿 + 𝐾. 2𝜋. 𝐿 + ൗℎ𝑜. 2𝜋. 𝑟𝑜. 𝐿
11/2/2018 93
Contoh Soal
11/2/2018 94
Langkah Penyelesaian
11/2/2018 95
FT = 0,74
11/2/2018 96
Langkah Penyelesaian
11/2/2018 97
FT = 0,94
11/2/2018 98
Dengan FT = 0,94, nilai DTm dapat dihitung:
DTm = FT x DTlm = 0,74 x 42,3 = 39,8
Latihan
11/2/2018 99
Menghitung U Menggunakan Persamaan Empiris
1 1
𝑈= 𝑈= 𝑟𝑜
1ൗ △ 𝑋ൗ 1 l n( 𝑟𝑖 ቁ൘
ℎ𝑖. 𝐴𝑖 + 𝐾. 𝐴𝑟 + ൗℎ𝑜𝐴𝑜 1ൗ + + 1ൗ
ℎ𝑖. 2𝜋. 𝑟𝑖. 𝐿 𝐾. 2𝜋. 𝐿 ℎ𝑜. 2𝜋. 𝑟𝑜. 𝐿
M. Cp.△ T 2
𝜂= 𝑥 100 %
M. Cp.△ T 1
△ 𝑇1 −△ 𝑇2
△ 𝑇𝑙𝑚 =
△ 𝑇1
𝑙𝑛
△ 𝑇2
11/2/2018 102
Plate Heat Exchanger (2)
𝐿𝜈𝜌 𝐶𝑝 𝜇
𝑁𝑅𝑒 = ൗ𝜇 𝑁𝑁𝑢 = ℎ𝐿/𝑘 𝑁𝑝𝑟 = ൗ𝑘
11/2/2018 103
Contoh Soal
11/2/2018 104
Langkah Penyelesaian
Fluida dingin:
mc= 4kg/s; Cpc= 4186J/kg.K; Tca=38oC; Tcb=55oC
Fluida panas:
mh= 2kg/s; Cph= 4186J/kg.K; Tha=95oC; Tcb=55oC
Neraca entalpi
Q = mc.Cpc.(Tcb-Tca) = mh.Cph.(Tha-Thb)
4.4186.(55-38)=2.4186.(95-Thb) Thb = 61oC
DT1 = Tha – Tcb = 95-55 = 40oC
DT2 = Thb – Tca = 61-38 = 23oC
11/2/2018 105
Langkah Penyelesaian
11/2/2018 106
Langkah Penyelesaian
11/2/2018 107
Effektivitas HE
11/2/2018 108
Konsep Effectiveness (1)
Persamaan Q = U.A.DTm dan Q = U.A.DTlm hanya dapat diselesaikan apabila:
Temperatur masuk dan keluar fluida diketahui
Neraca panas diketahui (Q = m.Cp.DT)
Ketika nilai Q diketahui maka A dapat dihitung jika U diketahui
11/2/2018 109
Konsep Effectiveness (2)
Neraca panas:
𝑞 = 𝑚. 𝐶𝑝 𝑇𝐻𝑖 − 𝑇𝐻𝑜 = 𝑚. 𝐶𝑝 𝑇𝐶𝑜 − 𝑇𝐶𝑖
𝐻 𝐶
11/2/2018 110
Konsep Effectiveness (2)
11/2/2018 111
Konsep Effectiveness (3)
Sebaliknya jika fluida panas yang merupakan Cmin, maka Tho = Tci
11/2/2018 112
Konsep Effectiveness (4)
11/2/2018 113
Konsep Effectiveness (5)
11/2/2018 114
Contoh Soal
11/2/2018 115
Langkah Penyelesaian
11/2/2018 116
ɛ = 0,71
11/2/2018 117
Langkah Penyelesaian
11/2/2018 118
Faktor Pengerakan (Fouling Factor) dan nilai U tipikal (1)
11/2/2018 119
Faktor Pengerakan (Fouling Factor) dan nilai U tipikal (2)
1
𝑈𝑖 =
𝑅ℎ𝑖 + 𝑅𝑓1 + 𝑅𝑘 + 𝑅𝑓2 + 𝑅ℎ𝑜
𝑾 𝒃𝒕𝒖
𝒉𝒅 ( 𝟐 ) 𝒉𝒅 ( 𝟐 𝒐
)
𝒎 .𝑲 𝒉. 𝒇𝒕 . 𝑭
Distilled and Sea Water 11.350 2000
City Water 5680 1000
Muddy Water 1990 – 2840 350 - 500
Gases 2840 500
Vaporizing Liquid 2840 500
Vegetable and Gas oil 1990 350
11/2/2018 121
Beberapa nilai koefisien perpindahan panas overall
𝑾 𝑾𝒃𝒕𝒖
𝑼 𝑼
𝒎𝟐 . 𝑲 𝒉. 𝒇𝒕𝟐 .𝒐 𝑭
Water to Water 1140 – 1700 200 - 300
Water to Brine 570 – 1140 100 – 200
Water to Organic Liquids 570 - 1140 100 - 200
Water to Condensing Steam 1420 – 2270 250 - 400
Water to Gasoline 340 – 570 60 - 100
Water to Gas Oil 140 – 340 25 - 60
Water to Vagetable Oil 110 - 285 20 - 50
Gas oil to Gas oil 110 - 285 20 - 50
Steam to boilling Water 1420 – 2270 250 - 400
Water to Air (finned tube) 110 – 230 20 - 40
Light Organic to Light Organic 230 – 425 40 - 75
11/2/2018 123
Materi 3: Evaporasi
11/2/2018 124
Tujuan Materi 3
11/2/2018 125
Prinsip Dasar Evaporasi
11/2/2018 126
Jenis Evaporator
Jenis
evaporator dibedakan berdasarkan konfigurasi
permukaan perpindahan panas dan upaya sirkulasi
cairan di dalamnya
11/2/2018 127
Jenis Evaporator
11/2/2018 128
Faktor yang mempengaruhi proses
evaporasi
Konsentrasi cairan
Kelarutan padatan
Sensitivitas material terhadap temperatur, foaming, dan
frothing
Tekanan operasi
Temperatur operasi
Bahan konstruksi
Kerak yang terbentuk
11/2/2018 129
Metode Operasi Evaporator
Single-effect evaporator,
Forward-feed multiple-effect evaporator
Backward-feed multiple-effect evaporator
Paralel-feed multiple-effect evaporator
11/2/2018 130
Single Effect Evaporator
Apabila digunakan
untuk proses kapasitas
besar, rugi-rugi panas
tinggi
11/2/2018 131
Forward-feed Multiple-Effect Evaporator
Pada efek pertama, 1kg
steam dapat dimanfaatkan
untuk mengevaporasi 1kg
air.
Efek pertama dioperasikan
pada T tinggi sehingga uap
air yang terbentuk dapat
dimanfaatkan sebagai
media pemanas pada efek
kedua, dst.
Sehingga diperkirakan 1kg
steam dapat mengevaporasi
hingga 3kg air
11/2/2018 132
Forward-feed Multiple-Effect Evaporator
Steam economy:
perbandingan antara massa
uap terevaporasi terhadap
massa steam yang
digunakan
Steam economy multiple
effect lebih tinggi
dibandingkan dengan single
effect evaporator
Forward feed: umpan segar
dimasukkan ke efek pertama
dan mengalir ke efek kedua
searah dengan aliran uap
(vapor)
11/2/2018 133
Backward-feed Multiple-Effect Evaporator
Umpan segar masuk pada
efek ketiga (paling dingin)
Metode ini umum digunakan
ketika produk yang
diinginkan sangat kental
(viskositas tinggi), sehingga
apabila keluar dari efek
yang memiliki temperatur
tinggi, viskositas produk akan
berkurang
11/2/2018 134
Parallel-feed Multiple-Effect Evaporator
11/2/2018 135
Koefisien Perpindahan Panas Overall
11/2/2018 136
Perpindahan Panas pada
Evaporator
11/2/2018 137
Single Effect Evaporator
𝜆 = 𝐻𝑆 − ℎ𝑆
𝐹 =𝐿+𝑉
𝐹𝑋𝐹 = 𝐿𝑋𝐿
𝐹ℎ𝐹 + 𝑆𝐻𝑆 = 𝐿ℎ𝐿 + 𝑉𝐻𝑉 + 𝑆ℎ𝑆
𝑞 = 𝑆 𝐻𝑆 − ℎ𝑆 = 𝑆𝜆
11/2/2018 138
Contoh Soal
11/2/2018 139
Langkah Penyelesaian
11/2/2018 140
Langkah Penyelesaian
Cari panas laten dari steam table pada kondisi P 143,3kPa Ts=382,2K l =
2230kJ/kg
hf = Cpf(Tf-Ti) pada P – 101,32kPa, titik didih air = 100oC = 373,2K
11/2/2018 142