Anda di halaman 1dari 15

LEUKEMIA MYELOID AKUT

Oleh :
Iris Iswandha
010115A060
DEFINSI
 Akut Myeloid Leukimia (AML) adalah suatu penyakit yang di tandai
dengan transformaasi neoplastik dan gangguan diferensi sel-sel
progenitor dari sel mieloid (sifat kemiripan dengan sumsum tulang
belakang). (Kurniandra, 2007)

 Leukemia Mielositik Akut/Acute Myeloid Leukemia (LMA/AML)


merupakan leukemia yang terjadi akibat defek di dalam sel induk
hematopoietik yang berdiferensiasi ke semua sel myeloid : monosit,
granulosit (misalnya, neutrofil, basofil, eosinofil), eritrosit, dan
trombosit. (Susan C. Smeltzer, 2011)
KLASIFIKASI
Leukemia Mieloblastik Akut/AML menurut Kelompok Kooperatif
FAB diklasifikasikan menjadi :

 M-0 : Berdiferensiasi minimal.

 M-1 : Diferensiasi granulostik tanpa maturasi.

 M-2 : Diferensiasi granulostik dengan maturasi sampai stadium


peomielostik.

 M-3 : Diferensiasi granulostik dengan promielosit hipergranular,


dihubungkan dengan koagulasi intravascular diseminata.

 M-4 : Leukemia mielomonosit akut ; garis sel monosit dan granulosit.


Lanjt…
 M-5a : Leukemia monosit akut ; berdiferensiasi buruk.

 M-5b : Leukemia monosit akut ; berdiferensiasi baik.

 M-6 : Eritroblastosis yang menonjol dengan diseritropoesis berat.

 M-7 : Leukemia megakarosit.


ETIOLOGI

Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia


belum diketahui secara pasti akan tetapi ada
beberapa faktor yang diduga mempengaruhi
frekuensi terjadinya leukemia :
 Virus
 Herediter
 Leukemogenik
 Radiasi
MANIFESTASI KLINIS
 Manifestasi klinis yang sering dijumpai pada penyakit
leukemia mielositik akut adalah akibat ketidakcukupan
produksi sel darah normal :
 demam dan infeksi terjadi akibat neutropenia,
 kelemahan dan keletihan akibat anemia, dan
 kecenderungan pendarahan akibat trombositopenia.

 Pendarahan mayor terjadi ketika jumlah trombosit kurang dari


10.000/mm3.

 Tempat yang paling sering mengalami pendarahan adalah


pencernaan, paru-paru, dan intracranial.
Lanjt…
 Penderita leukemia mielositik akut dengan leukosit yang sangat
tinggi (lebih dari 100.000/mm3) biasanya mengalami gangguan
kesadaran, sesak napas, nyeri akibat pembesaran hati atau limpa,
nyeri tulang akibat perluasan sumsum tulang, dan priapismus. Selain
itu juga menimbulkan gangguan metabolisme yaitu hiperurisemia dan
hipoglikemia.

 Pasien dengan jumlah sel darah putih meningkat secara nyata dan
blas dalam sirkulasi (jumlah melebihi 200.000/mm3) dapat
menunjukkan gejala hiperviskositas. Gejala ini mencakup nyeri
kepala, perubahan penglihatan, kebingungan, dan dipsnea, yang
memerlukan leukoferesis segera (pembuangan sel darah putih
melalui pemisah sel) dan kemoterapi yang tepat.
PATHWAY LMA/AML
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
Diagnosis AML dapat dibuat berdasarkan gambaran
darah tepi tetapi dibuktikan dengan biopsy dan aspirasi
sumsum tulang. Darah tepi dapat menunjukkan mieloblas dalam
sirkulasi yang meningkat, normal, atau menurun, dan penurunan
jumlah granulosit absolute.
 Darah tepi : adanya pensitopenia, limfositosis yang kadang-
kadang menyebaban gambaran darah tepi monoton
terhadap sel blast, yang merupakan gejala patogonomik
untuk leukemia.
Lanjt…
 Sumsum tulang : dari pemeriksaan sumsum tulang akan
ditemukan gambaran yang monoton yaitu hanya terdiri
dari sel limfopoetik patologis sedangkan system lain
terdesak (apabila sekunder). (Ilmu Kesehatan Anak
:145).
 Pemeriksaan lain :
 Biopsy limpa
 Kimia darah
 Cairan cerebrospinal
 Sitogenik - menunjukkan abnormalitas kromosom.
PENATALAKSANAAN
 Kemoterapi
 Fase induksi : regimen kemoterapi yang intensif,
bertujuan untuk mengeradikasi sel-sel leukemia secara
maksimalsehingga tercapai remisi komplit.

 Fasekonsolidasi :biasanya terdiri dari beberapa siklus


kemoterapi dan menggunakan obat dengan jenis dan
dosis yang sama atau lebih besar dari dosis yang
digunakan pada fase induksi.
Lanjt…

 Radioterapi, menggunakan sinar berenergi tinggi untuk


membunuh sel-sel leukemia.

 Transplantasi Sumsum Tulang, digunakan ketika jaringan


yang cocok telah diperoleh. Prosedur transplantasi
dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang rusak
karena dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi.
Selain itu transplantasi sumsum tulang berguna untuk
mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker.
Lanjt…

 Terapi Suportif, untuk mengatasi akibat-akibat yang


ditimbulkan penyakit leukemia dan mengatasi efek samping
obat. Misalnya, transfuse darah untuk penderita leukemia
dengan keluhan anemia, terapi antimikroba dan transfuse
sesuai kebutuhan, pemberian hidroksiurea (Hydrea) untuk
mengendalikan peningkatan sel-sel blast, dengan factor
penstimulasi koloni granulosit (G-CSF [filgrastim]) atau
factor penstimulasi koloni granulosit-makrofag (GM-
CSF[sargramostim]) untuk menurunkan neutropenia.
Thanks
for
Your Attention

Anda mungkin juga menyukai