Anda di halaman 1dari 33

NAMA KELOMPOK :

BELLA DINNINDA FEBIYANTI


JULIANDA PUTRA PERDANA
PRAMONO
Pengertian Lansia

Menurut UU No.13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia menyatakan bahwa lanjut
usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1995 dalam Sunaryo, 2016), lanjut usia (lansia) adalah tahap masa
tua dalam perkembangan individu dengan batas usia 60 tahun ke atas.

Batasan umur lansia menurut WHO (dalam


Batasan umur Sunaryo,2016) dibagi menjadi empat bagian yaitu :
lanjut usia • Usia pertengahan : 45-59 tahun
• Lanjut usia : 60 – 74 tahun
• Lanjut usia tua : 75- 90 tahun
• Usia sangat tua : diatas 90 tahun
Pengertian Depresi

Depresi menurut WHO (2010) merupakan suatu gangguan mental umum yang
ditandai dengan mood tertekan, kehilangan kesenangan atau minat, perasaan bersalah
atau harga diri rendah, gangguan makan atau tidur, kurang energi,dan konsentrasi
yang rendah.
1. Depresi adalah perasaan sedih, ketidakberdayaan dan pesimis yang berhubungan
dengan suatu penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan kepada diri
sendiri atau perasaan marah yang dalam (Nugroho, 2012)
2. Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan
yang amat sangat mendalam, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri
dari orang lain dan tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual dan
minat serta kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan (Davison dkk, 2006).
Penyebab Tanda dan Gejala

1. Konsentrasi dan
perhatian berkurang
2. Perasaan bersalah dan
tidak berguna
1. Faktor Biologis
3. Tidur terganggu
2. Faktor Genetik
4. Harga diri dan
3. Faktor Psikososial
kepercayaan diri
4. Faktor Kepribadian
berkurang
5. Faktor Psikodinamik
5. Perbuatan yang
Depresi
membahayakan diri atau
bunuh diri
6. Pesimistik
7. Nafsu makan berkurang
Gambaran klinis Menurut Brodaty, 1991 dalam Depkes
depresi pada usia RI (2001), gejala yang sering muncul
lanjut adalah anxietas atau kecemasan,
preokupasi gejala fisik, perlambatan
motorik, kelelahan, mencela diri
sendiri, pikiran bunuh diri, dan
Tingkat Depresi insomnia
Gambaran klinis depresi pada usia
lanjut dibandingkan dengan pasien
yang lebih muda berbeda, usia lanjut
cenderung meminimalkan atau
menyangkal mood depresinya dan
lebih banyak menonjolkan gejala
biologisnya, disamping mengeluh
tentang gangguan memori, juga pada
Gejala tersebut terdiri atas gejala
umumnya kurang mau mencari
utama dan gejala lainnya yaitu :
bantuan psikiater karena kurang dapat
 Ringan
menerima penjelasan yang bersifat
 Sedang
psikologis untuk gangguan depresi
 Berat
yang mereka alami.
Penatalaksanaan
Depresi pada
Lanjut Usia

• Terapi fisik
1. Obat
2. Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
• Terapi Psikologi
1. Psikoterapi
2. Terapi kognitif
3. Terapi keluarga
4. Penanganan Ansietas (Relaksasi)
5. Dukungan Keluarga dalam Kaitannya dengan Depresi Pada Lansia
Pengertian Demensia Pada Lansia

• Demensia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi


hilangnya fungsi intelektual dan ingatan/memori
sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi
ingatan dalam hidup sehari-hari. (Brocklehurst and
Allen, 1987 dalam Boedhi-Darmojo, 2009)
• Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif
dan memori yang dapat mempengaruhi aktifitas
sehari-hari. Penderita demensia seringkali
menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan pada
tingkah laku harian (behavioral symptom) yang
mengganggu (disruptive) ataupun tidak menganggu
(non-disruptive). (Volicer, L; Hurley, A.C; Mahoney. E,
1998)
Etiologi

Demensia (pelupa) sendiri merupakan gangguan


fisiologis yang mengiringi jalan hidup manusia
terutama pada masa lanjut usia (lansia) dengan
derajat yang berbeda-beda tergantung
kebiasaan hidup dan kondisi tubuh lansia
tersebut. Sebagian besar orang mengira bahwa
demensia adalah penyakit yang hanya diderita
oleh para lansia, kenyataannya demensia dapat
diderita oleh siapa saja dari semua tingkat usia
dan jenis kelamin. (Harvey, R. J. et al. 2003)
Patofisiologi
Salah satu neurotransmitter mayor di daerah otak ini
dan bagian-bagian lain padaa system saraf pusat
adalah dopamine, yang mempunyai fungsi penting
dalam menghambat gerakan pada pusat control
gerakan. Secara normal, dopamine memiliki
konsentrasi yang tinggi di bagian-bagian otak
tertentu, namun pada penyakit Parkinson, konsentrasi
dopamine menipis dalam substansia nigra dan korpus
striatum. Penipisan kadar dopamine dalam basal
ganglia yang berhubungan dengan adanya
bradikinesia, kekakuan, dan tremor. (A. Muttaqin,
2008)
Manifestasi Klinis
Menurut Setiono (2014), secara umum, manifestasi klinis
lansia dengan demensia dapat berupa :
• Awalnya gangguan daya ingat jangka pendek,
• Gangguan kepribadian dan prilaku,
• Mudah tersinggung,
• Kesulitan mengatur penggunaaan keuangan,
• Sulit mandi, makan, berpakaian, dan toileting,
• Mudah terjatuh dan keseimbangan buruk,
• Kesulitan mengingat tempat dan jalan yang pernah
dilalui,
• Gangguan orientasi waktu dan tempat,
• Kesulitan dalam menyusun kalimat yang benar, dan
• Ekspresi yang berlebihan.
• Komplikasi
Komplikasi dari demensia yang dialami oleh lansia jika tidak
ditangani dengan tepat adalah prognosis buruk dari manifestasi
klinis seperti yang disebutkan diatas, dapat berupa gangguan
psikosis, hilangnya upaya proteksi diri, gangguan saraf lanjutan,
semakin melemahnya ingatan, dan perubahan personality.
• Penatalaksanaan Medis
– Antikolinergik untuk mengurangi transmisi kolinergik yang
berlebihan ketika kekurangan dopamine.
– Amantidin (Simetrel®) yang dapat meningkatkan pecahan
dopamine di dalam otak.
– Levodopa, merupakan precursor dopamine, dikombinasi
dengan Karbidopa, Inhibitor Dekarboksilat, untuk
membantu pengurangan L-dopa di dalam darah dan
memperbaiki otak.
– Bromokriptin (Parlodel®), agonis dopamine yang
mengaktifkan respon dopamine di dalam otak.
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Tn. “WD” DENGAN DEPRESI
DI PANTI WREDHA

PENGKAJIAN
A. DATA BIOGRAFI
Nama Pasien : Tn. WD
Jenis kelamin : Laki-laki
Golongan darah :-
Tempat & tanggal lahir : Ketewel, 1 Juli 1952
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Hindu
Status perkawinan : Menikah
Tinggi badan/berat badan : 162 cm / 52 kg
Penampilan : Bersih
Alamat : Br. Tengah, Desa Ketewel, Kec. Sukawati, Kab.
Gianyar
Orang yang mudah dihubungi : Ni Wayan Suniarni
Hubungannya dengan klien : Anak
Alamat : Br. Tengah, Desa Ketewel, Kec. Sukawati, Kab.
Gianyar
Status Kesehatan
• Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu :
Hipertensi
Tn. WD mengatakan sudah menderita penyakit hipertensi selama 2 Tahun.
• Keluhan utama :
Klien mengatakan tidak berguna dan merasa bersalah kepada anaknya
karena semenjak ia bangkrut anaknya yang menanggung semua kebutuhannya
selain itu ia juga merasa bersalah kepada almarhum istrinya karena dulu sering
menghamburkan uang untuk kepentingan pribadinya. Hal tersebut telah
dirasakan klien dari 5 tahun yang lalu
• Status imunisasi : Pasien mengatakan tidak mengingat
mengenai status imunisasi
• Alergi :
Obat-obatan : Tidak memiliki alergi terhadap obat
Makanan : Pasien memiliki alergi terhadap telur
Faktor lingkungan : tidak memiliki alergi terhadap factor lingkungan
Penyakit yang diderita : Hipertensi
Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
• Oksigenasi
Saat pengkajian klien mengatakan tidak memiliki kesulitan dalam bernafas s
• Cairan dan Elektrolit
Saat pengkajian klien mengatakan setiap hari minum dapat minum sebanyak
±1500 ml
• Nutrisi
Saat pengkajian klien mengatakan setiap hari makan 3 kali sehari
dengan porsi 1 piring. Klien makan nasi dengan lauk pauk yang tidak menentu
tiap harinya, terkadang dengan lauk tahu tempe dengan sayur, maupun ikan
dan kacang-kacangan.
• Eleminasi
• Buang air besar : Pasien mampu BAB mandiri. Sebelum maupun
setelah pengkajian pasien mengatakan BAB 1x sehari. Waktu di pagi
hari dengan konsistensi lembek.
• Buang air kecil : Pasien mampu BAK mandiri. Sebelum maupun
setelah pengkajian pasien BAK ± 7x sehari dengan warna kuning
jernih, dan bau khas urin.
• Aktivitas
Saat pengkajian klien mengatakan masih bisa melakukan akitivitas
seperti biasa seperti membaca buku dan berdiam diri di kamar dan terkadang
berbincang dengan lansia lainnya
• Istirahat dan Tidur
Saat pengkajian klien mengatakan tidur sekitar 3-4 jam saja karena susah memejamkan mata dan terkadang
teringat dengan anaknya yang menderita akibat dirinya.
• Personal Hygiene
Saat pengkajian klien mengatakan dapat mandi sendiri dan pasien biasanya mandi 1 kali sehari sore hari, dan
klien keramas 2 kali dalam seminggu.
• Seksual
Saat pengkajian klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan seksualitas.
• Rekreasi
Saat pengkajian klien mengatakan biasanya berada dipanti sambil menonton televisi atau membaca buku
maupun koran di kamar
• Psikologis
• Persepsi klien
Lansia mengatakan bahwa dia memilih tinggal di Panti karena merasa bersalah pada anaknya dan menjadi
beban bagi anaknya, lansia tidak mampu bekerja lagi dan tidak memiliki dana yang cukup untuk menghidupi
dirinya dan keluarga. Lansia mengatakan telah gagal dalam hidupnya. Tetapi lansia menyadari bahwa semua
ini merupakan nasib dan garis hidup yang harus dijalani.
• Konsep diri
Konsep diri klien kurang baik, klien mengatakan menyesal dan merasa tidak berguna. Klien juga mengatakan
sangat kasihan pada istri dan anaknya dulu karena klien sering menghamburkan uang dan sekarang klien
merasa menjadi beban anaknya.
• Emosi
Lansia menangis setiap menceritakan keadaan dirinya dan riwayat kehidupannya.
• Adaptasi
Kemampuan beradaptasi klien cukup baik meskipun terkadang klien lebih memilih membaca buku di kamar
daripada bergabung dengan yang lainnya. Klien mampu beradaptasi dengan orang lain.
• Mekanisme pertahanan diri
Rasionalisasi
– Tinjauan Sistem
• Keadaan umum : Baik
• Tingkat kesadaran : Compos Metis
• GCS : E4V5M6
• Tanda-tanda vital : S: 36,20C, N: 82x/mnt, R: 20x/mnt,
TD: 160/90 mmHg
• Kepala : Bentuk kepala simetris, rambut berwarna hitam sedikit beruban,
hematoma tidak ada, kebersihan rambut cukup.
• Mata-Telinga-Hidung :
 Penglihatan : Mata pasien simetris, persebaran alis merata, konjungtiva
berwarna merah, pupil isokor, visus 6/7,5.
 Pendengaran :Telinga pasien simetris, tidak ada nyeri tekan.Pendengaran pasien
tidak ada masalah dan masih berfungsi normal.
 Hidung,Pembau :Bentuk simetris, sekret (-), nyeri tekan (-), lesi (-), penciuman baik.
 Leher :Bentuk simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, tidak
teraba bendungan vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar
limfa, nyeri tekan (-), lesi (-)
• Dada dan punggung :
 Paru – paru : Bentuk simetris, vesikuler +/+, wheezing -/-, Ronchi -/-
 Jantung : S1 dan S2 tunggal regular, suhu akral hangat
• Abdomen dan pinggang :
 Sistem Pencernaan : Tidak mengalami asites, tidak terdapat nyeri
tekan, bising usus 8 x/mnt.
 Sistem Genetaurinariue : saat pengkajian pasien mengatakan tidak memiliki keluhan dalam
berkemih. Sebelum maupun setelah pengkajian pasien BAK ± 7x
sehari dengan warna kuning jernih, dan bau khas urine.
• Ektremitas atas dan bawah,
 Kekuatan otot : 555 555
555 555
 ROM : 1. penuh 2. terbatas
 Hemiplegi/parese : 1. tidak 2. ya, kanan
 Akral : 1. hangat 2. dingin
 Capillary refill time : 1. < 2 detik 2. > 2 detik
 Edema : 1. tidak ada 2. ada di daerah………….
 Lain-lain :
• Sistem immune : pasien mengatakan sakit yang biasa dirasa hanya lemah, Dan
sakit kepala
• Genetalia : tidak terkaji
• Reproduksi : tidak terkaji
• Persarafan : respon klien tampak baik
• Pengecapan : pasien mengatakan tidak memiliki masalah dalam
pengecapannya. Pasien mampu merasakan rasa makanan
secara normal
Hasil pengkajian kognitif dan mental
1. Short Porteble Mental Status Questionaire (
SPMSQ ) =
Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)

Skor
No Pertanyaan Jawaban
+ -

- 1. Tanggal berapa hari ini? Tidak tahu

+ 2. Hari apa sekarang? Jumat

+ 3. Bulan apa sekarang? Maret

+ 4. Tahun berapa sekarang? 2018

+ 5. Apa nama tempat ini? Di panti wredha

+ 6. Berapa usia Anda? Sekitar 65 tahun

- 7. Kapan Anda lahir? Lupa

+ 8. Siapa nama presiden Indonesia sekarang? Jokowi

+ 9. Siapa presiden Indonesia sebelum jokowi? SBY

- 10. Siapa nama kecil ibu Anda? Tidak tahu

Jumlah kesalahan total 3


LANJUTAN

• Keterangan :
Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-10 : Kerusakan intelektual berat
Jumlah kesalahan total pasien yaitu 3, maka pasien
termasuk dalam kategori kerusakan intelektual ringan
2. Mini - Mental State Exam ( MMSE )
Skor Maksimum Skor Pasien Pertanyaan

5 3 Tanggal, bulan, tahun, hari apakah sekarang?

5 5 Dimanakah kita sekarang? Banjar? Desa? Kota? Provinsi? Letak puskesmas?

3 3 Sebutkan 3 benda yang berbeda secara perlahan lalu instruksikan pasien menirukan

5 2 Minta pasien menghitung mundur, dimulai dari angka 100

3 3 Mengingat 3 kata yang disebutkan sebelumnya.

2 2 Sebutkan 2 kata objek dan instruksikan pasien untuk mengulanginya.

1 1 Sebutkan kata “tidak, jika, dan, atau, tetapi”

3 3 Lipat sehelai kertas menjadi dua bagian dan letakkan di meja, instruksikan pasien untuk menirukannya.

1 1 Tuliskan instruksi “Tutup mata ”, instruksikan pasien untuk membacanya dan melakukannya.

1 0 Buat 1 kalimat terdiri dari subjek dan predikat.

1 1 Istruksikan pasien meniru gambar.

30 24
LANJUTAN

Keterangan :
Skor 24-30 : Status kognitif normal

Skor 17-23 : Kemungkinan gangguan kognitif

Skor 0-16 : Gangguan kognitif

Jumlah skor yang diperoleh pasien yaitu 24, maka pasien termasuk dalam kategori status
kognitif normal
3. Status emosional
Identifikasi Masalah Emosional :
No Pertanyaan YA TIDAK

1 Apakah klien mengalami kesulitan tidur?

2 Apakah klien sering merasa gelisah?


3 Apakah klien sering murung dan menangis sendiri?

4 Apakah klien sering was-was atau kuatir?

Berlanjut ke pertanyaan tahap 2 jika ≥ 1 jawaban “ya

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam sebulan

2 Ada/banyak pikiran

3 Ada gangguan atau masalah dengan keluarga lain

4 Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter

5 Cenderung mengurung diri


MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)
1. Pengkajian Spiritual
• Klien beragama Hindu. Klien sembahyang 2 kali sehari di kamar . Klien juga sering berdoa
terutama mendoakan anaknya.
2. Pengkajian Depresi
No PERTANYAAN Ya Tdk

1 Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda ? 1

2 Sudahkah anda meninggalkan aktivitas dan minat anda ? 0

3 Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong ? 0

4 Apakah anda sering bosan ? 1

5 Apakah anda harapan tentang masa depan ? 1

6 Apakah anda merasa terganggu dengan pikiran yang anda pendam ? 1

7 Apakah anda merasa bersemangat disetiap waktu ? 1

8 Apakah anda takut akan sesuatu yang buruk menimpa anda? 0

9 Apakah anda merasa bahagia sepanjang waktu ? 1

10 Apakah anda sering merasa tidak ada yang menolong ? 0

Keterangan :
Setiap jawaban mempunyai skor 1 :
• Skor 0-9 : tidak depresi/normal Skor 10-19 : depresi ringan Skor 20-30 : depresi berat
Klien mendapat nilai 20 (Depresi Berat)
APGAR Keluarga
Instrument Penilaian APGAR Keluarga
No. Items Penilaian Selalu Kadang-Kadang Tidak Pernah
(2) (1) (0)
1 A : Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga ( 
teman-teman ) saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya

2 P : Partnership Saya puas dengan cara keluarga ( teman teman ) 


saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah saya.

3 G : Growth Saya puas bahwa keluarga ( teman-teman ) saya 


menerima & mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktifitas atau arah baru.

4 A : Afek Saya puas dengan cara keluarga ( temanteman ) saya 


mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi
saya, seperti marah, sedih atau mencintai.

5 R : Resolve Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya 


menyediakan waktu bersamasama mengekspresikan afek
dan berespon
Data Penunjang
• Laboratorim : -
• Radiologi : -
• EKG :-
• USG :-
• CT- Scan :-
• Obat - obatan : Amlodipine Besylate
Analisa Data
NO ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

1 DS: Klien mengatakan tidak berguna dan merasa Koping Individu tidak efektif Harga Diri Rendah Kronis
bersalah kepada anaknya karena semenjak ia
bangkrut anaknya yang menanggung semua
kebutuhannya selain itu ia juga merasa bersalah
kepada almarhum istrinya karena dulu sering
menghamburkan uang untuk kepentingan
pribadinya. Hal tersebut telah dirasakan klien
dari 5 tahun yang lalu
DO: Skala Depresi pasien 20 (Depresi Berat)

2. DS: Klien hanya dapat tidur 3-4 jam karena susah Faktor Psikologis (Depresi) Gangguan Pola Tidur
memejamkan mata dan terkadang teringat
dengan anaknya yang menderita akibat dirinya.
DO: Klien tampak lesu dan tampak adanya kantung
mata
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Kronis
berhubungan dengan ketidakefektifan koping
individu ditandai dengan Klien mengatakan tidak
berguna dan merasa bersalah kepada anaknya
2. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan factor
psikologis (Depresi) ditandai dengan Klien hanya
dapat tidur 3-4 jam
RENCANA KEPERAWATAN
Perencanaan
No. Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

1. Harga Diri Rendah Tujuan: a. Pasien dapat a. Bina hubungan


Kronis membina saling percaya
Setelah diberi asuhan
dengan pasien
keperawatan selama 3x hubungan saling
b. Dorong pasien
percaya
45 menit jam untuk
diharapkan , harga diri b. Pasien dapat mengungkapkan
pasien meningkat mengidentifikasi perasaan
dengan aspek positif yang
dimilikinya

c. Pasien
mengungkapkan
perasaan yang
berkaitan dengan
harga diri

d. Pasien
mengungkapkan
perasaan aman di
lingkungan
2 Gangguan Pola Tidur NOC:  Jumlah jam tidur dalam batas Sleep Enhancement

 Anxiety Control normal a. Kaji pola tidur

 Comfort Level  Pola tidur,kualitas dalam pasien


batas normal b. Jelaskan
 Pain Level
 Perasaan fresh sesudah pentingnya
 Rest : Extent and
tidur/istirahat tidur yang
Pattern
 Mampu mengidentifikasi hal- adekuat
 Sleep : Extent ang
hal yang meningkatkan tidur c. Fasilitasi untuk
Pattern
mempertahank
Setelah dilakukan
an aktivitas
tindakan keperawatan
sebelum tidur
selama 3x 45 menit
(membaca)
gangguan pola tidur
d. Ciptakan
pasien teratasi
lingkungan
yang nyaman
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tgl/ jam No. Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Jumat,2 Maret 2018 1,2 Membina hubungan saling percaya Tn. WD tampak sedikit membuka diri dan
Pukul 09.00 Wita menunduk saat melihat perawat baru
Pukul 09.05 Wita 1 Mendorong pasien untuk Tn WD mulai menceritakan perasaannya
mengungkapkan perasaan dan rasa tidak berguna serta merasa jadi
beban bagi anaknya
Pukul 09.10 Wita 1 Mengkaji status mental pasien melalui Tn. WD masuk dalam kategori kerusakan
observasi dan wawancara minimal intelektual ringan dan system kognitifnya
sekali sehari normal
Pukul 09.15 wita Mendengarkan pasien, berikan respon Tn WD tampak serius bercerita dan sesekali
dengan penerimaan yang tidak menangis
menghakimi, perhatian yang sungguh-
sungguh dan ketulusan

Pukul 09.20 wita 2 Mengkaji pola tidur klien Tn WD mengatakan hanya bisa tidur 3-4
jam karena tidak bisa memejamkan mata
akibat teringat akan penderitaan anaknya
Pukul 09.25 wita 2 Jelaskan pentingnya tidur yang Tn. WD mengatakan mengerti dengan
adekuat penjelasan yang diberikan

Pukul 09.35 wita 1 Mengkaji risiko bunuh diri dan Tn. WD mengatakan belum pernah berfikir
kemungkinan perilaku mematikan pada sampai kesitu
pasien
Pukul 09.45 wita 1 - Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang - Tn. WD mengatakan sangat menyukai membaca terutama
dimiliki pasien membaca koran dan juga sebenarnya klien juga menyukai
- Membantu pasien memilih atau menetapkan melukis
kemampuan yang akan dilatih - Tn. WD ingin mencoba untuk kembali melukis lagi
-
Sabtu,3 Maret 2018 1 Bina hubungan saling percaya Tn. WD sudah mampu tersenyum dengan perawat
Pukul 09.00
Pukul 09.05 Wita 2 Mengkaji pola tidur pasien Tn. WD mengatakan tidurnya masih sekitar 3-4 jam di malam hari

Pukul 09.10 wita 1 - Melatih kemampuan yang sudah dipilih dan susun jadwal - Tn. WD mencoba melukis pemandangan dengan alat-alat
pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana yang telah dibawa perawat
harian. - Tn. WD ingin melukis saat memiliki waktu senggang
- Melibatkan pasien secara bertahap dalam pengambilan
keputusan

Pukul 09.30 wita 1 Atur situasi untuk mendorong interaksi sosial atau profesional - Tn. WD mengatakan dekat dengan lansia yang satu kamar
antara pasien dan orang lain dengannya.
- Tn WD tampak berkenalan dengan lansia yang baru datang
ke panti wredha

Pukul 09.45 wita 2 - Memfasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum - Tn. WD tampak senang diberikan buku
tidur (membaca) - Klien mengatakan akan membaca saat klien akan tidur
- Tn. WD tampak senang karena spraynya diganti dengan
- Ciptakan suasana nyaman untuk tidur
yang baru dan perawat memberikan aroma terapi lavender
yang nanti akan dinyalakan saat tidur
EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal/jam No. Evaluasi Paraf
Dx
Minggu, 4 Maret 2018 1 S : “Tn. WD mengatakan masih merasa bersalah kepada anaknya
Pukul 09.45 wita karena menjadi beban untuk anaknya”.
O : Ny. NS tampak kooperatif dan mau terbuka serta menerima
kehadiran perawat.
A : Tujuan teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi keperawatan (membina hubungan saling
percaya, menggali aspek positif yang dimiliki).

Minggu, 4 Maret 2018 2 S : “Tn. WD mengatakan sudah dapat tidur 4-5 jam berkat terapi
Pukul 09.45 wita lavender serta membaca buku di malam hari”.
O : Kantung mata Tn. WD tampak berkurang
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan intervensi keperawatan (Memberiakn terapi
lavender setiap pasien tidur)

Anda mungkin juga menyukai