Anda di halaman 1dari 27

BEDS AND BEDDING KELOMPOK 2 MATA

KULIAH SEDIMENTOLOGI
NAMES OF BEDS AND BEDDING
A. CLASSIFICATION OF BEDFORM
Menurut Van Rijn, parameter dimensionless bed-shear
stress dan dimensi partikel untuk mengklasifikasikan jenis bed
Forms. Tipe bed forms asymmetrical dune dengan
panjang lebih besar adalah fitur dominan untuk T ≤ 15. Mega-Ripples
dan
mini-ripples dapat ditutupi oleh dunes selama 3 ≤ T ≤ 10
dan D*≤10. Yang dikatakan Mega-ripples adalah ripple yang memliki
skala panjang dengan orde kedalaman air λ ~ h, sedangkan mini-
Ripples memiliki skala panjang dengan orde skala turbulensi didekat
lapisan (λ<<h). Mini-ripples adalah bentukan dominan saat T < 3 dan
D*<10. Rezim aliran atas yang didefinisikan terjadi di saat T ~ 25,
ditandai dengan dominasi suatu sistem transportasi suspended
load, dengan karakter bed form yang hampir simetris dengan sand
waves dan memiliki skala panjang lebih besar dari kedalaman air
(λ>> h). Hal ini terjadi di sungai-sungai besar dengan Froude
number relatif kecil (Fr << 0.8), sedangkan plane bed dan sand
waves (anti dunes) umumnya terbentuk di sungai kecil dengan
Froude number relatif tinggi (Fr > 0.8). pembentukan anti dunes tidak
dapat
diprediksi, karena proses tergantung oleh interaksi yang dihasilkan
gelombang di permukaan dengan dasar sungai (Froude number> 0.8).
Jenis
bed forms dalam rezim aliran transisi (15 <T < 25) sedikit tidak jelas,
bisa saja bed form pada rezim transisi terbentuk diantara saat
Hilangnya dunes(typical of the lower regime) ke hilangnya sand
waves(typical of the upper regime), tergantung pada kondisi aliran
yang muncul awal.
Tabel 1. Klasifikasi bed forms oleh Van Rijn
B. BED THICKNESS
Konsep Bedding
Bedding merupakan karakteristik
mendasar dari batuan sedimen.
Bedding, atau Strata, adalah lapisan
tabular atau lentikular batuan sedimen
yang memiliki kesatuan litologi,
tekstur, atau struktural yang jelas-jelas
membedakan mereka dari lapisan atas
dan bawah. Permukaan atas dan bawah
bedding yang dikenal adalah bidang
bedding atau bidang Bounding. Otto
(1938) Bedding dianggap sebagai unit
sedimentasi, yaitu ketebalan sedimen
disimpan pada kondisi fisik dasarnya
konstan.mungkin tidak selalu, namun,
untuk mengidentifikasi unit
sedimentasi individu. Bedding strata
lebih tebal dari 1 cm lapisan kurang
dari 1 cm adalah Laminasi.
C. BED CONFIGURATION
Jika aliran yang terjadi sedimen
yang lebih kasar, yaitu dengan
ukuran sekitar 0,9 mm (contohnya
riak) tidak akan berkembang,
tetapi terbentuk lower plane-bed
yang lebih rendah sesaat sebelum
pembentukan bukit pasir. Terlihat
dari Gambar bahwa di bawah
ukuran butir sekitar 0,15 mm, bukit
pasir tidak terbentuk.

From Boggs, Principles of Sedimentology and Stratigraphy, 5th ed., Figure 4.10, p. 74
 Perubahan bentuk bedform
dipengaruhi oleh kecepatan suatu
aliran yang terjadi.
 Selain itu juga pembentukan
bedform yang berkembang pada
kedalaman air selama aliran
fluida tidak hanya dipengaruhi
pada kecepatan aliran tetapi juga
bergantung pada ukuran butir
yang terdapat pada kedalaman
air antara 0,25 sampai 0,40 m.
 Oleh karena itu, suksesi bedform
tidak dapat terjadi pada semua
ukuran partikel sedimen.

Semakin ke bawah kecepatan aliran akan semakin meningkat


D. OTHER APPROPRIATE
1. Plane Beded

Plane Bedding merupakan salah satu bentuk • Plane Bedding juga dapat di amati pada
bed/lapisan yang horizontal yang kecepatan yang tinggi pada partikel pasir
diendapkan oleh suatu aliran di dalam berukuran sangat halus-kasar.
sedimen dan biasanya menghasilkan struktur
• Bentuk bedform Plane Beds ini
batuan sedimen planar lamination. Bentuk
plane bedding terbentuk pada partikel pasir menghasilkan struktur sedimen yang kita
yang berukuran kasar dan ia cenderung kenal planar lamination dengan tipe
terjadi pada kecepatan aliran relatif rendah. ketebalan laminae 5-20 butiran.
(Bridge,1978)
2. Cross Bedded

disebut juga perlapisan silang. Lapisan


batuan sedimen terlihat memotong lapisan
sedimen lain, selain itu perlapisan ini dapat
terjadi jika lapisan sedimen yang lebih
muda memotong lapisan sedimen yang
lebih tua.
3. Interbedde

Terdapat diantara
pelapisan atau terjadi
didalam pelapisan sejajar
dengan lapisan-lapisan lain
yang batuannya berbeda
IstilahMassive Bedding digunakan untuk menggambarkan
lapisan yang tampak homogen. Menggunakan Teknik
4. Massive radiografi (Hamblin, 1965) mengungkapkan bahwa
lapisan seperti itu tidak benar benar massif melainkan
lebih banya kmengandung struktur yang sedikit
berkembang.Meskipun demikian,sesekali menemukan
lapisan, khususnya lapisan batupasir yang tebal, di mana
struktur internal tidak dapat dikenal isekalipun dengan
bantuan teknik X-ray.Lapisan seperti ini jarang ditemukan.
Lapisan memang tampak massif dalam skala besar namun
memang sebenarnya mengandung beberapa lapisan
internal yang tidak dapat dilihat dari luar.
5. Normal Grading Graded bedding adalah unit sedimentasi yang ditandai
dengan gradasi vertikal dalam ukuran butir.Graded
beddingyang menunjukkangradasi dari partikel kasar di
dasar sampai partikel halus di bagian atas
dikatakanmemiliki gradasi normal.Normal Graded
bedding dapat terbentuk beberapaproses misalnya,
sedimentasi dari suspensi yang dihasilkan oleh aktivitas
badaidi atas atau deposisi pada fase terakhir dari
banjir yang berat, tapi asal mula graded bedding
iniberasaldariarusturbidit. Material dari normal graded
inibiasanya mud, pasirmaupunkerikil.
6. Reverse Grading

Normalnya, struktur graded- bedding memperlihatkan perubahan gradasi butiran yang semakin ke
atas semakin halus. Akan tetapi karena suatu pengaruh tertentu, perubahan gradual butiran yang
terbalik (makin ke bawah semakin halus) dapat terbentuk pada suatu batuan sedimen dan
menyebabkan suatu kenampakan struktur Bergradasi Terbalik (Reserve Graded-Bedding).
BEDFORMS GENERATED BY MOVING
WATER
A. DESCRIPTION IN PLAN VIEW :
RIPPLES AND DUNES

Ketika arus angin atau air mengalir melintasi pasir lepas, pasir diseret sepanjang
bagian bawah dan sering ditumpuk hingga membentuk riak dan bukit pasir. Perbedaan
utama antara riak dan bukit pasir adalah ukuran, dengan bukit pasir lebih tinggi dari
pada sekitar 10 cm. Anda pasti melihat riak dan bukit pasir di pantai (danau atau
samudra), di sepanjang tepi sungai berpasir, atau di padang pasir

Karena riak-riak ini tampak simetris, mungkin terbentuk sebagai hasil aksi gelombang.
B. OSCILLATION RIPPLES
Waves dihasilkan dalam tubuh air oleh angin yang bekerja pada
permukaan atau oleh inputenergi dari gempabumi, longsoran (landslide)
atau fenomena yang serupa. Semua tubuh air, dari kolam hingga
samudra, adalah subjek pembentukan gelombang yang dihasilkan oleh
angin pada permukaan. Tinggi dan energi gelombang ditentukan oleh
kekuatan angin dan fetch(permukaan air yang dilewati ketika gelombang
dihasilkan dari hembusan angin. Waves yang dihasilkan dalam samudra
terbuka dapat berjalan baik diluar daerah dimana waves terbentuk.
Bentuk gelombang sederhana melibatkan pergerakan osilasi (oscillatory)
permukaan air; tidak ada jaring pergerakan air horizontal. Bentuk
gelombang bergerak melewati permukaan air dengan perilaku yang
terlihat ketika kerakal dijatuhkan ke dalam air yang tenang. Ketika
gelombang memasuki air yang sangat dangkal amplitudonya meningkat
dan gelombang pecah, menciptakan pergerakan horizontal gelombang
yang terlihat di pantai danau dan laut.
Current ripple merupakan ciri fisik dari
endapan dasar laut yang dibentuk oleh
sistem arus dasar laut dengan durasi yang
panjang. Current ripples terjadi akibat aktifitas
dari arus atau aliran air bawah permukaan
sehingga membentuk pola pengendapan
endapan pasiran yang berciri riak atau
gelombang yang periodik. Secara umum
current ripples dapat terbentuk oleh dua
penyebab yaitu current ripple yang dibentuk
oleh arus dasar laut dan current ripple yang
dibentuk di daratan oleh angin yang disebut
endapan eolian (William, dkk, 2007).
CURRENT RIPPLES
Menurut sifat simetrinya, current ripple yang terbentuk oleh sistem
arus laut ini dapat dibedakan bentuknya yaitu:
1. Pola riak gelombang searah atau riak asimetri adalah bentuk
sedimen yang dipengaruhi oleh riak gelombang berdiri pada
perairan dangkal atau tepi pantai yang terjal atau riak yang
dibentuk oleh sistem arus dasar laut yang terus menerus.
2. Pola riak gelombang tidak searah atau riak simetri adalah
bentuk sedimen yang terbentuk oleh arus dasar laut yang lemah dan
masih dipengaruhi gerak osilasi gelombang laut diatasnya.
CURRENT RIPPLES
Current ripple dasar laut merupakan struktur sedimen yang
memperlihatkan bentuk undulasi yang berjarak teratur pada
permukaan endapan pasiran atau sebagai bentukan permukaan
dasar laut yang memiliki material berupa pasir lepas, yang dicirikan
oleh adanya gundukan dan cekungan yang bergantian akibat system
traksi arus dasar laut. Ada beberapa parameter untuk memudahkan
penentuan jenis ripple yang juga dapat digunakan untuk interpretasi
proses pembentukannya, material penyusunnya, dan komponen-
komponen serta media pembentuknya. Dalam peristilahan keilmuan
sedimentologi atau geologi sedimen, batuan yang terbentuk oleh
sistem Current ripples disebut Ripple mark.
CURRENT RIPPLES
Berdasarkan ukuran dimensinya, Ripple mark dapat dibedakan
menjadi:
a. Riak kecil (ripple mark) menghasilkan pola cross-laminasi,
dengan ciri semua dip (kemiringan) permukaan memiliki arah yang
sama, dan berada pada bidang miring yang sama, sehingga arah
riak sama dengan arah arus yang membentuknya.
b. Riak menengah (sand wave) lintas laminasi dengan ketinggian
antara 10 cm – 1 m, dibentuk oleh sistem arus dasar laut sehingga
membentuk pola sand wave (gelombang pasir) dengan
stratifikasi hummocky pattern yang jelas.
c. Riak besar (sand bar) dengan ketinggian lebih dari 1 meter,
dibentuk oleh sistem arus air atau angin berenergi sangat tinggi
seperti aliran sungai, sehingga membentuk sand bar berpola epsilon
CURRENT RIPPLES
D. CROSS LAMINATION
1. Tabular Cross Bedding
Tabular cross-stratification dihasilkan oleh bentuk-bentuk straight-
crested (yaitu dua dimensi) sedangkan melalui hasil cross-stratifikasi
dari curvecrested(yaitu tiga dimensi).
Tabular cross lamination dibentuk oleh straight-crested ripples
Tabular cross-bedding diproduksi oleh gelombang pasir, dan juga
oleh bukit-bukit pasir yang terjal.
Ukuran ketebalan dari set dan coset cross-stratification yaitu, sudut
kemiringan cross-bedding, dan arah kemiringan
E. FLASER, WAVY AND LENTICULAR
BEDDING
Flaser adalah struktur
sedimen dimana komposisi
yang mendominasi adalah
pasirdan lempung
membentuk lensa.

Lenticular bedding adalah


struktur sedimen dimana
komposisi yang mendominasi
adalah lempung dan pasir
membentuk lensa.
Wavy lamination adalah tempat batupasir
silang berlapis silang tipis bergantian dengan
mudrock.
Jenis bedding ini umum terjadi pada sedimen
pasang surut dan delta, dimana ada fluktuasi
suplai sedimen atau tingkat aktivitas arus (atau
gelombang).

Anda mungkin juga menyukai