Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga: Apa Jaminannya Mantan
Koruptor yang Nyaleg Enggak Korupsi
Lagi?", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/22/06534311/warga-apa-jaminannya-
mantan-koruptor-yang-nyaleg-enggak-korupsi-lagi.
Penulis : Sherly Puspita
Editor : Robertus Belarminus
Pelaksanaan Pemilu Legislatif di
Indonesia
Indonesia adalah salah satu Negara di dunia yang menerapkan sistem
politik demokrasi. Demokrasi di Indonesia ini, mempunyai sebuah
slogan yang cukup singkat, akan tetapi mempunyai makna yang cukup
dalam. Slogan yang dimaksud adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
Calon legislatif yang sudah terdaftar di partai politik, wajib melakukan fit and
proper test. Uji kelayakan dan kepatutan dilakukan masing-masing partai politik
yang mengusung calon legislatif dengan tujuan mendapatkan figur yang bersih
dan kredibel.
Ketua umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri meminta calon anggota legislatif
asal PDI-P harus lolos uji urine dan psikologi: “Kami ingin kader-kader PDI-P
berkualitas dan sehat. Bukan kader bermasalah. Kita antisipasi dari awal, caleg
yang terindikasi pengguna nakoba takkan direkomendasikan di pemilu 2014”
(Tribunnews, 2012).
Tahapan selanjutnya adalah uji publik Pada tahap ini daftar calon
legislatif sementara diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)
sekurang-kurangnya muncul melalui satu media massa cetak harian dan
media massa elektronik nasional dan satu media massa cetak harian dan
elektronik daerah serta sarana pengumuman lainnya selama lima hari
(UU No. 8 Tahun 2012 pasal 62 ayat 4).
Uji publik ini dilakukan untuk memastikan supaya masyarakat bisa
mengetahui secara langsung siapa saja daftar calon sementara untuk
pemilu legislatif. Masyarakat diberikan hak untuk memberikan
masukan dan tanggapan terhadap daftar calon sementara kepada KPU
paling lama 10 hari sejak daftar calon sementara diumumkan (UU No.
8 Tahun 2012 pasal 62 ayat 5).
Menurut ketentuan tersebut, masyarakat dapat menyampaikan
keberatan jika terdapat nama calon anggota yang tidak layak maju
sebagai calon legislatif. Artinya, keberatan masyarakat seharusnya
menjadi pertimbangan sungguh-sungguh kepada partai politik dalam
memutuskan caleg yang diusungnya akan diloloskan atau malah
dicoret.
Action Plan
Sebagai mahasiswa seharusnya lebih peduli dan peka terhadap
dunia politik di Indonesia
Pembekalan dan pengarahan dalam penerapan Pendidikan
Kewarganegaraan dan Pancasila dalam semua kalangan untuk
meningkatkan kualitas rakyat yang bermoral.
Melakukan protes/ pengaduan terhadap partai- partai yang
mendukung pencalonan kembali eks koruptor dalam legislatif.
Kembali kepada masing- masing individu dimana harus bijak
dalam memilih wakil rakyat itu sendiri dengan melihat aspek
secara keseluruhan agar tidak salah dalam memilih.
Pertanyaan???