Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM UOB
FILTRASI
KELOMPOK 6
CLAUDYO A. LERRY MANDE 1606906326
MUHAMMAD AUDRY 1606828053
NUR RIZKA A. H. 1606906282
SHANIA R. A. SITORUS 1606876632
OUTLINE
01 Pendahuluan

• Latar Belakang
• Tujuan Percobaan

• Tinjauan Pustaka

02 Percobaan
• Prosedur Percobaan
• Pengolahan Data

03 Hasil
• Analisis

• Kesimpulan
1
Pendahuluan
Latar Belakang
Latar Belakang

Sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Unit Operasi


Bioproses ( UOB ) serta mengetahui dan memahami tentang proses teknik
dan aplikasinya secara aplikatif. Pada praktikum kali ini membahas tentang
filtrasi yang telah banyak dipakai dalam kehidupan sehari – hari baik dalam
skala rumahan maupun pabrik (Perusahaan). Sesuai dengan pengertian
filtrasi, filtrasi dimanfaatkan untuk membersihkan air, menjernihkan preparat
kimia, menghilangkan pengotor pada bahan untuk tujuan sesuai dengan
produk yang diinginkan. Maka dari itu filtasi merupakan salah satu
pembelajaran yang harus didalami.
Tujuan Percobaan
Tujuan Percobaan
• Melakukan uji coba (test) filtrasi pada tekanan konstan
dengan menggunakan Filter Press kecil agar metode uji
coba dapat dikuasai.
• Menguji persamaan (filtrasi dari) Routh dan Lewis, dan
menentukan konstanta-konstanta yang ada dalam
persamaan tersebut.
• Mengukur / menentukan jumlah filtrat per unit waktu, pada
filtrasi larutan slurry pada tekanan konstan.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka (1)
Filtrasi adalah suatu proses pemisahan zat padat terhadap zat cair
dari suatu slurry dengan menggunakan media porous, yang meneruskan
zat cairnya serata menahan padatannya, sehingga zat padat tersebut
(cake) bekerja sebagai media porous yang baru.
Berdasarkan pada prinsip kerjanya, filtrasi dapat dibagi menjadi tiga bagian
, yaitu :
• Pressure Filtration, filtrasi yang pengaliran bahnnya menggunakan
tekanan.
• Gravity Filtration, pengaliran bahan didasarkan pada gaya beratnya
sendiri,
• Vacum Filtration, pengaliran bahan dilakukan dengan prinsip
penghampaan (penghisapan)
Tinjauan Pustaka (2)
Pada operasi filtrasi, umumnya dikenal dua macam media filter, yaitu
media filter primer dan media filter sekunder.
• Media filter primer sebenarnya bukan suatu media filter yang sesungguhnya,
melainkan sebagai media filter pembantu yang menahan zat padat pada
permulaan proses. Media filter primer ini dapat berupa kain, kertas saring, dan
sebagainya, yang dipasang pada permukaan filter.
• Media filter sekunder merupakan zat padat yang tertahan di permukaan filter
membentuk lapisan cake yang dapat berfungsi sebagai media filter yang
sesungguhnya. Tebal cake perlu diperkirakan / diperhitungkan karena akan
mempengaruhi besarnya penahan filtrasi. Filtrasi dapat dianggap dimulai
dengan penahan sama dengan nol, yang berarti belum berbentuk cake.
Tinjauan Pustaka (3)
Cake dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
• Compressible cake, ialah cake yang mengalami perubahan struktur
dalam oleh adanya tekanan (ruang prous dalam cake mengecil,
tahanan filtrasi makin besar). Hal ini mengakibatkan proses filtrasi men
jadi semakin sulit. Peristiwa ini terjadi terutama bila bahan yang
disaring berbentuk koloidal.
• Non compressible cake, ialah cake yang tidak mengalami perubahan
struktural walaupun diadakan penekanan terhadapnya. Dalam praktek,
non compressible cake ini tidak ada, tapi untuk mempermudah
perhitungan diadakan pendekatan dengan memakai rumus-rumus
yang berlaku untuk non compressible cake.
Tinjauan Pustaka (4)
Rumus-rumus yang dipakai dalam percobaan ini adalah :
1. Persamaan Routh
Jika filtrasi dilakukan pada ΔP konstan, maka hubungan antara waktu tertentu t (detik)
dengan total volum filtrat Vf (cm3) yang terkumpul selama waktu t, dapat diekspresikan
dalam persamaan :
𝑉𝑓 2 + 2𝐽 × 𝑉𝑓 = ℎ × 𝑡
Dengan : j dan h adalah konstanta yang dicari dari percobaan.
Persamaan lain yang menggambarkan hubungan anatar t dan Vf adalah :
𝐴 × ∆𝑃 𝛼. 𝐶 2
. 𝑡 = 𝑅𝑓. 𝑉𝑓 + 𝑉𝑓
𝜇 2𝐴
Dengan : μ = Viskositas C = Berat solid / volum liquid, Kg/m3
Rf = Tahanan filter cloth A = Luas Permukaan Filter
α = Tahanan spesifik cake, m/Kg
Tinjauan Pustaka (5)

2. Persamaan Lewis
𝑚
𝑉𝑓
× 𝑡 = 𝐾 × ∆𝑃𝑛 × 𝑡
𝐴
Dengan : n, m, k adalah konstanta yang ditentukan oleh percobaan.
2
Percobaan
Prosedur Percobaan
Alat dan Bahan (1)
Alat

Handle Frame plate Rubber packin


g

Return Valve FiltrateDelivery


Filter cloth Tangki reservoar
dan Valve
Feed Valve
Alat dan Bahan (2)

Pompa Penunjuk tekanan Gelas ukur Neraca digital

Bahan

Air Kapur Slurry


Prosedur Percobaan (1)
A. Tahap Persiapan

Membuka handle
dan menyusun Menutup kran 1 Menyalakan agitator
packing dengan (drain valve), dan yang mengaduk
urutan frame-rubber- memasukkan slurry slurry secara
filter cloth-plate yang telah dibuat kontinyu agar
secara berurutan dan dengan konsentrasi konsentrasi slurry
teratur lalu menutup tertentu. tetap uniform
handle dengan rapat.
Prosedur Percobaan (2)
B. Percobaan

Mengatur return valve


Membuka penuh return Selama proses filtrasi
(V-2) dan feed valve (V- Membuka filtrat delivery
valve (V-2), menutup rapat mengatur return valve dan
3), pada tekanan yang valve dan meletakkan
feed valve (V-3), dan feed valve agar tekanan
diinginkan (yang gelas ukur dibawahnya
menyalakan pompa tetap konstan
pertama 2 psi)

Mengulangi percobaan
Mencatat Volume filtrat Mematikan pompa, dari tahap persiapan untuk
yang tertampung setiap 2 mengambil cake yang ada tekanan 4 dan 6 psi
menit sampai 20 menit dan menghitung massanya (jika slurry masih tersedia
tidak perlu membuat lagi)
Pengolahan Data
Data Pengamatan
Tekanan (psi) 2 4 6

Massa Cake (kg) 0,200 0,360 0,515

Waktu (s) Volume Kumulatif (mL)


120 790 530 860
240 1600 800 1740
360 2500 1050 2660
480 3280 1300 3500
600 4040 1560 4400
720 4850 1810 5230
840 5680 2070 6100
960 6450 2340 6960
1080 7270 2590 7780
1200 8040 2840 8590
Data Pengamatan
Tekanan (psi)
2 4 6
Massa Cake (kg)
0,200 0,360 0,515
Volume setiap t =2 menit
790 530 860
810 270 880
900 250 920
780 250 840
760 260 900
810 250 830
830 260 870
770 270 860
820 250 820
770 250 810
Pengolahan Data untuk Persamaan Routh
P = 2 psi P = 4 psi P = 6 psi
Waktu Vfl akumulatif(m Vf akumulatif(ml
Vf akumulatif(ml) t/vf (s/ml) t/vf (s/ml) t/vf (s/ml)
l) )
120 790 0,151898734 530 0,226415094 860 0,139534884
240 1600 0,15 800 0,3 1740 0,137931034
360 2500 0,144 1050 0,342857143 2660 0,135338346
480 3280 0,146341463 1300 0,369230769 3500 0,137142857
600 4040 0,148514851 1560 0,384615385 4400 0,136363636
720 4850 0,148453608 1810 0,397790055 5230 0,137667304
840 5680 0,147887324 2070 0,405797101 6100 0,137704918
960 6450 0,148837209 2340 0,41025641 6960 0,137931034
1080 7270 0,148555708 2590 0,416988417 7780 0,138817481
1200 8040 0,149253731 2840 0,422535211 8590 0,139697322
Menentukan Konstanta Persamaan Routh

Dilinearisasi
menjadi 𝑡 1 2ℎ
V𝑓 2 + 2𝐽. 𝑉𝑓 = ℎ. 𝑡 = 𝑉𝑓 +
𝑉𝑓 ℎ 𝑗

y= m x + c

Ket. Vf = Volume filtrat (ml)


t = waktu (s)
h = konstanta routh
j = konstanta routh
Grafik Vf(ml) vs. t/Vf (s/ml)
0.5
y = 7E-05x + 0.2462
0.45 R² = 0.8008
0.4
0.35

t/Vf (s/ml)
P = 2 psi
0.3
P = 4 psi
0.25
y = -5E-08x + 0.1486 P = 6 psi
0.2
R² = 0.0033 Linear (P = 2 psi )
0.15
y = 2E-07x + 0.137 Linear (P = 4 psi)
0.1
R² = 0.0964 Linear (P = 6 psi)
0.05
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
Vf (ml)
Grafik untuk Setiap Tekanan
Grafik untuk Setiap Tekanan
Grafik untuk Setiap Tekanan
Menentukan Konstanta Persamaan Routh
(2)
Menentukan konstanta h Menentukan konstanta j

1 1 2𝑗 𝑐𝑥ℎ
𝑚= ℎ= 𝑎= 𝑗=
ℎ 𝑚 ℎ 2

P (psi Persamaan Garis h j Persamaan Routh


)
2 𝑦 = −5 × 10−8 𝑥 + 0,1486 −2 × 107 −1,486 × 106 V𝑓 2 + (−2,972𝑥106 )𝑉𝑓 = (−2 × 107 )𝑡

4 𝑦 = 7 × 10−5 𝑥 + 0,2462 1,42857 × 104 1758,57 V𝑓 2 + (3517,14)𝑉𝑓 = (1,42857 × 104 )𝑡

6 𝑦 = 2 × 10−7 𝑥 + 0,137 5 × 106 3,425 × 105 V𝑓 2 + (6,85𝑥105 )𝑉𝑓 = (5 × 106 )𝑡


Pengolahan Data untuk Persamaan Lewis
P = 0.14 kg/ P = 0.28 kg/c P = 0.42
cm2 m2 Kg/cm2
Waktu (s) Log t
Log Vf Log vf Log vf

120 2,079181 2,897627 2,724276 2,934498


240 2,380211 3,20412 2,90309 3,240549
360 2,556303 3,39794 3,021189 3,424882
480 2,681241 3,515874 3,113943 3,544068
600 2,778151 3,606381 3,193125 3,643453
720 2,857332 3,685742 3,257679 3,718502
840 2,924279 3,754348 3,31597 3,78533
960 2,982271 3,80956 3,369216 3,842609
1080 3,033424 3,861534 3,4133 3,89098
1200 3,079181 3,905256 3,453318 3,933993
Menentukan nilai m dari Persamaan Lewis (1)

𝑚
𝑉𝑓
= 𝐾 ∆𝑃𝑛 𝑡
𝐴

dilinierisasi
𝑉𝑓 𝑚
= 𝐶𝑡 𝑙𝑜𝑔𝑉𝑓 𝑚 = log(𝐶𝑡) 𝑚𝑙𝑜𝑔𝑉𝑓 = log 𝐶 + 𝑙𝑜𝑔𝑡

𝑙𝑜𝑔𝑡 = 𝑚𝑙𝑜𝑔𝑉𝑓 − log 𝐶

Ket.
Vf = Volume akumulatif dalam mL
t = Waktu dalam sekon
C = 𝐾𝐴𝑚 ∆𝑃𝑛 = konstanta untuk ΔP yang konstan
y= mx+
c
Menentukan nilai m dari Persamaan Lewis (2)

Menentukan nilai m Menentukan nilai C

𝑚 = 𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 𝐶 = 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝

P (kg/cm^2) Persamaan garis m C


0,14 y = 0,9947x - 0,8097 0,9947 -0,809
0,28 y = 1,3414x - 1,5258 1,3414 -1,5258
0,42 y = 1,0005x - 0,8624 1,0005 -0,8524
Rata-Rata 1,1122 -1,0624
Menentukan n dan K dari Persamaan Lewis (1)
𝑚
𝑉𝑓
= 𝐾 ∆𝑃𝑛 𝑡
𝐴

dilinierisasi
𝑉𝑓𝑚 −𝑛 𝑙𝑜𝑔𝑡
𝑡= ∆𝑃 −𝑛 𝑡 = 𝛽 ∆𝑃
𝐾𝐴𝑚 = 𝑙𝑜𝑔𝛽 − 𝑛 log ∆𝑃

𝑙𝑜𝑔𝑡 = −𝑛 log ∆𝑃 + 𝑙𝑜𝑔𝛽


Ket.
Vf = Volume akumulatif dalam mL
t = Waktu dalam sekon
𝑉𝑓𝑚
𝛽 =
𝐾𝐴𝑚
y= mx+
c
Menentukan n dan K dari Persamaan Lewis (2)

𝑙𝑜𝑔𝑡 = −𝑛 log ∆𝑃 + 𝑙𝑜𝑔𝛽

y= mx+ c

Vf = 1600 ml
∆P (kg/cm^2) Log ∆P t (s) Log t

0,14 -0,8538 240 2,38

0,28 -0,5528 619 2,79

0,42 -0,3767 220 2,34


Menentukan n dan K dari Persamaan Lewis (3)

𝑙𝑜𝑔𝑡 = −𝑛 log ∆𝑃 + 𝑙𝑜𝑔𝛽 y = 0,0396x + 2,4969

𝑉𝑓𝑚
n = -0,00396 𝛽 =
𝐾𝐴𝑚
𝛽 = 102,4969 = 313,98 𝑉𝑓𝑚
− 𝐾= 𝑚
m = 1,1122 𝛽𝐴
16001,1122
Vf = 1600 ml 𝐾=
(313,98)(100)1,1122
A (luas permukaan filter cloth) = 100 𝑐𝑚2 𝐾= 0,06955

Maka diperoleh persamaan Lewis =


1,1122
𝑉𝑓
= 0,06955 ∆𝑃−0,00396 𝑡
𝐴
3
Hasil
Hasil Analisis
Analisis Percobaan (1)

• Tujuan :
• Melakukan uji coba filtrasi pada tekanan konstan dengan
menggunakan Filter Press kecil agar metode uji coba dapat
dikuasai.
• Menguji persamaan filtrasi dari Routh dan Lewis, dan
menentukan konstanta yang ada dalam persamaan tersebut.
• Mengukur/menentukan jumlah filtrat per unit waktu, pada filtrasi
larutan slurry pada tekanan konstan.
Analisis Percobaan (2)

• Tahap Persiapan
2. Pemberian
• Membuka Plate dan rubber packing • Menutup drain valve
frame dan memasukkan
• Menyisipkan filter • Penyisipan rubber slurry dengan
cloth dan packing diantara plate konsentrasi tertentu.
penyelarasan lobang dan frame.
• Mengaduk slurry
frame. • Mengencangkan secara kontinu.
sistem filtrasi dengan
handle.
1. Pengaturan
Filter Cloth 3. Persiapan
Slurry
1. Pengaturan Filter cloth
- Filter cloth memisahkan butiran (fasa s
olid) dan mengalirkan fasa liquid.
- Terjadi pembentukan layer-layer
cake sejak air memasuki frame p
ertama hingga seterusnya.
2. Keselarasan frame menjaga keketatan c
ake chamber dan keketatan filter cloth. Sel 1
ain itu menjaga aliran filtrat tidak terganggu
/bocor.

2. Pemberian rubber packing


- Inijuga membantu menjaga ru
bber cloth dengan plate, memb 2
eri elastisitas antar plate agar ti
dak pecah dan menjaga chamb
er dari kebocoran cake.

Penutupan darin valve bertujuan ag 3


ar tidak ada slurry yang bocor
4
Pengadukan bertujuan untuk menjaga buti
ran dalam liquid slurry kontinu, agar liquid
yang masuk ke press system membawa k
onsentrasi yang merata.
Prosedur Percobaan (2)
B. Percobaan

Mengatur return valve


Membuka penuh return Selama proses filtrasi
(V-2) dan feed valve (V- Membuka filtrat delivery
valve (V-2), menutup rapat mengatur return valve dan
3), pada tekanan yang valve dan meletakkan
feed valve (V-3), dan feed valve agar tekanan
diinginkan (yang gelas ukur dibawahnya
menyalakan pompa tetap konstan
pertama 2 psi)

Mengulangi percobaan
Mencatat Volume filtrat Mematikan pompa, dari tahap persiapan untuk
yang tertampung setiap 2 mengambil cake yang ada tekanan 4 dan 6 psi
menit sampai 20 menit dan menghitung massanya (jika slurry masih tersedia
tidak perlu membuat lagi)
Analisis Percobaan (3)
• Tahap Percobaan

4
2
5
3

6
• Analisis Hasil (1)
• Semakin besar perbedaan tekanan pada a
lat filtrasi maka cake yang terbentuk akan
semakin banyak dalam jangka waktu yang
sama
• Hubungan tekanan dengan volume filtrat a
kibat pengaruh kenaikan tekanan adalah b
erbanding lurus, semakin besar tekanan m
aka volume filtrat yang dihasilkan semakin
banyak. hal tersebut dibuktikan dari selam
a interval 2 menit volume filtrat paling bany
ak adalah pada tekanan 6 psi. Namun terj
adi anomali pada tekanan 4 psi yang diseb
abkan oleh beberapa hal yang akan dijelas
kan dalam analisis kesalahan.
Analisis Hasil (2)
• Persamaan Routh menunjukan kenaikan tekanan
sebanding dengan kenaikan tahanan filtrasi (h)
• Peningkatan nilai konstanta h dan j sebanding dengan
peningkatan perubahan tekanan pada alat filtrasi

P (psi Persamaan Garis h j Persamaan Routh


)
2 𝑦 = −5 × 10−8 𝑥 + 0,1486 −2 × 107 −1,486 × 106 V𝑓 2 + (−2,972𝑥106 )𝑉𝑓 = (−2 × 107 )𝑡

4 𝑦 = 7 × 10−5 𝑥 + 0,2462 1,42857 × 104 1758,57 V𝑓 2 + (3517,14)𝑉𝑓 = (1,42857 × 104 )𝑡

6 𝑦 = 2 × 10−7 𝑥 + 0,137 5 × 106 3,425 × 105 V𝑓 2 + (6,85𝑥105 )𝑉𝑓 = (5 × 106 )𝑡


Analisis Hasil (3)
• Persamaan lewis mengkorelasikan laju volume filtrat per
luas penampang terhadap beda tekanan dan waktu
• Peningkatan konstanta m dan c tidak dapat diambil
kesimpulan terhadap perubahan beda tekanan

P (kg/cm^2) Persamaan garis m C


0,14 y = 0,9947x - 0,8097 0,9947 -0,809
0,28 y = 1,3414x - 1,5258 1,3414 -1,5258
0,42 y = 1,0005x - 0,8624 1,0005 -0,8524
Rata-Rata 1,1122 -1,0624
Analisis Kesalahan

• Pemasangan alat filtrasi yang kurang rapat atau miss


position sehingga menyebabkan kebocoran yang
berdampak pada tekanan yang tidak konstan
• Tekanan yang sulit dijadikan konstan karena pengaturan
manual
• Bukaan valve yang berbeda pada masing-masing beda
tekanan sehingga menyebabkan data pada beda tekanan 4
psi sangat berbeda
Kesimpulan
Kesimpulan
•Pressure filtration adalah teknik separasi menggunakan metode berpori yang memisahkan
fase padat dan fase cair dengan driving force berupa perbedaan tekanan. Pada percobaan
ini, filtrasi dioperasikan menggunakan alat plate and frame filter press dan dilakukan pada
variasi tekanan konstan untuk mengetahui perbedaan volum filtrat yang dihasilkan (pada
kurun waktu yang sama)

•Filter cake yang terus terbentuk pada filter seiring berjalannya waktu memiliki peran
sebagai filter sekunder.

•Dari data massa cake yang didapatkan saat percobaan, besarnya nilai tahanan filtrasi (h)
berbanding lurus dengan besar ∆P, yang mana dijelaskan dari semakin besarnya ∆P maka
laju alir slurry menuju filter akan semakin besar sehingga laju pembentukan filter cake yang
memberikan hambatan dalam mengalirnya filtrat juga akan semakin meningkat
Kesimpulan
Nilai konstanta Routh h yang didapatkan adalah −2 × 107 pada tekanan 2 psi, 1,42857 ×
104 pada tekanan 4 psi dan 5 × 106 pada tekanan 6 psi, sedangkan konstanta jnya bernilai
− 1,486 × 106 pada tekanan 2 psi, 1758,57 pada tekanan 4 psi dan 3,425 × 105 pada
tekanan 6 psi.

Nilai konstanta Lewis berupa m, n dan K untuk percobaan ini yaitu 1,1122, -0,00396
dan 0,06955

•Dari percobaan, volume filtrat per satuan waktu dapat dihitung dengan rumus V𝑓 2 +
(−2,972𝑥106 )𝑉𝑓 = (−2 × 107 )𝑡 pada tekanan konstan 2 psi, V𝑓 2 + (3517,14)𝑉𝑓 =
(1,42857 × 104 )𝑡 pada tekanan konstan 4 psi dan V𝑓 2 + (6,85𝑥105 )𝑉𝑓 = (5 × 106 )𝑡 pada
tekanan konstan 6 psi.
DAFTAR PUSTAKA

Brown, G.G., 1978, Unit Operations, 14ed., Charles E. Tuttle Co., Tokyo
Instruction Manual, 1988, Filter Press Apparatus, Ogawa Seiki Co., Ltd., Tokyo.
Geankoplis, Christie., 1994, Transport Processes and Unit Operations, Mc-Graw Hill Publishing
Thank you

Anda mungkin juga menyukai